Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah

pins

Gaya dan instans Pushpin. Gunakan parameter ini untuk menambahkan pushpin secara opsional ke gambar. Gaya pushpin menggambarkan tampilan pushpins, dan instance menentukan koordinat pushpin dan label opsional untuk setiap pin. (Pastikan untuk menyandikan nilai URL dengan benar dari parameter ini karena akan berisi karakter yang dicadangkan seperti pipa dan tanda baca.)

Akun Azure Peta S0 SKU hanya mendukung satu instans parameter pin. SKU lain memungkinkan beberapa contoh parameter pin untuk menentukan beberapa gaya pin.

Untuk merender pushpin pada garis lintang 45°N dan bujur 122°W menggunakan gaya pushpin bawaan default, tambahkan parameter querystring

pins=default||-122 45

Perhatikan bahwa bujur datang sebelum garis lintang. Setelah pengkodean URL ini akan terlihat seperti

pins=default%7C%7C-122+45

Semua contoh di sini menunjukkan parameter pin tanpa pengkodean URL, untuk kejelasan.

Untuk merender pin di beberapa lokasi, pisahkan setiap lokasi dengan karakter pipa. Misalnya, gunakan

pins=default||-122 45|-119.5 43.2|-121.67 47.12

Akun S0 Azure Peta SKU hanya mengizinkan lima pushpin. SKU akun lain tidak memiliki batasan ini.

Pengubah Gaya

Anda dapat memodifikasi tampilan pin dengan menambahkan pengubah gaya. Ini ditambahkan setelah gaya tetapi sebelum lokasi dan label. Pengubah gaya masing-masing memiliki nama dua huruf. Nama-nama yang disingkat ini digunakan untuk membantu mengurangi panjang URL.

Untuk mengubah warna pushpin, gunakan pengubah gaya 'co' dan tentukan warna menggunakan format warna HTML /CSS RGB yang merupakan angka heksadesimal enam digit (formulir tiga digit tidak didukung). Misalnya, untuk menggunakan warna merah muda tua yang akan Anda tentukan sebagai #FF1493 dalam CSS, gunakan

pins=default|coFF1493||-122 45

Label Pushpin

Untuk menambahkan label ke pin, letakkan label dalam tanda kutip tunggal tepat sebelum koordinat. Misalnya, untuk memberi label tiga pin dengan nilai '1', '2', dan '3', gunakan

pins=default||'1'-122 45|'2'-119.5 43.2|'3'-121.67 47.12

Ada gaya pushpin bawaan yang disebut 'tidak ada' yang tidak menampilkan gambar pushpin. Anda dapat menggunakan ini jika Anda ingin menampilkan label tanpa gambar pin. Contohnya,

pins=none||'A'-122 45|'B'-119.5 43.2

Untuk mengubah warna label pushpin, gunakan pengubah gaya warna label 'lc'. Misalnya, untuk menggunakan pushpin merah muda dengan label hitam, gunakan

pins=default|coFF1493|lc000000||-122 45

Untuk mengubah ukuran label, gunakan pengubah gaya ukuran label 'ls'. Ukuran label mewakili perkiraan tinggi teks label dalam piksel. Misalnya, untuk meningkatkan ukuran label menjadi 12, gunakan

pins=default|ls12||'A'-122 45|'B'-119 43

Label berpusat pada pushpin 'jangkar label.' Lokasi jangkar telah ditentukan sebelumnya untuk pushpin built-in dan berada di pusat atas pushpins kustom (lihat di bawah). Untuk mengganti jangkar label, gunakan pengubah gaya 'la' dan berikan koordinat piksel X dan Y untuk jangkar. Koordinat ini relatif terhadap sudut kiri atas gambar pushpin. Nilai X positif memindahkan jangkar ke kanan, dan nilai Y positif memindahkan jangkar ke bawah. Misalnya, untuk memposisikan jangkar label 10 piksel kanan dan 4 piksel di atas sudut kiri atas gambar pushpin, gunakan

pins=default|la10 -4||'A'-122 45|'B'-119 43

Pushpin Kustom

Untuk menggunakan gambar pushpin kustom, gunakan kata 'kustom' sebagai nama gaya pin, lalu tentukan URL setelah informasi lokasi dan label. Gunakan dua karakter pipa untuk menunjukkan bahwa Anda selesai menentukan lokasi dan memulai URL. Contohnya,

pins=custom||-122 45||http://contoso.com/pushpins/red.png

Setelah pengkodean URL, ini akan terlihat seperti

pins=custom%7C%7C-122+45%7C%7Chttp%3A%2F%2Fcontoso.com%2Fpushpins%2Fred.png

Secara default, gambar pushpin kustom digambar berpusat pada koordinat pin. Ini biasanya tidak ideal karena mengaburkan lokasi yang ingin Anda sorot. Untuk mengganti lokasi jangkar gambar pin, gunakan pengubah gaya 'an'. Ini menggunakan format yang sama dengan pengubah gaya jangkar label 'la'. Misalnya, jika gambar pin kustom Anda memiliki ujung pin di sudut kiri atas gambar, Anda dapat mengatur jangkar ke tempat itu dengan menggunakan

pins=custom|an0 0||-122 45||http://contoso.com/pushpins/red.png

Catatan: Jika Anda menggunakan pengubah warna 'co' dengan gambar pushpin kustom, warna yang ditentukan akan menggantikan saluran RGB piksel dalam gambar tetapi akan membiarkan saluran alfa (opacity) tidak berubah. Ini biasanya hanya akan dilakukan dengan gambar kustom berwarna solid.

Mendapatkan Pushpins dari Storage Data Azure Peta

Untuk semua SKU akun Azure Peta selain S0, informasi lokasi pushpin dapat diperoleh dari Azure Peta Data Storage. Setelah mengunggah dokumen GeoJSON yang berisi lokasi pin, layanan data Storage mengembalikan Unique Data ID (UDID) yang dapat Anda gunakan untuk mereferensikan data dalam parameter pin.

Untuk menggunakan geometri titik dari dokumen GeoJSON yang diunggah sebagai lokasi pin, tentukan UDID di bagian lokasi parameter pin. Contohnya,

pins=default||udid-29dc105a-dee7-409f-a3f9-22b066ae4713

Perhatikan bahwa hanya geometri titik dan multipoint, titik dan multipoint dari koleksi geometri, dan geometri titik dari fitur yang akan digunakan. Linestring dan geometri poligon akan diabaikan. Jika titik berasal dari fitur dan fitur memiliki properti string yang disebut "label", nilai properti itu akan digunakan sebagai label untuk pin.

Anda dapat mencampur lokasi pin dari data Storage dan lokasi pin yang ditentukan dalam parameter pin. Salah satu lokasi pin yang dibatasi pipa bisa berupa bujur dan lintang atau UDID. Contohnya,

pins=default||-122 45|udid-29dc105a-dee7-409f-a3f9-22b066ae4713|-119 43

Skala, Rotasi, dan Opacity

Anda dapat membuat pushpin dan labelnya lebih besar atau lebih kecil dengan menggunakan pengubah gaya skala 'sc'. Ini adalah nilai yang lebih besar dari nol. Nilai 1 adalah skala standar. Nilai yang lebih besar dari 1 akan membuat pin lebih besar, dan nilai yang lebih kecil dari 1 akan membuatnya lebih kecil. Misalnya, untuk menarik pushpins 50% lebih besar dari biasanya, gunakan

pins=default|sc1.5||-122 45

Anda dapat memutar pushpin dan labelnya dengan menggunakan pengubah gaya rotasi 'ro'. Ini adalah sejumlah derajat rotasi searah jarum jam. Gunakan angka negatif untuk memutar berlawanan arah jarum jam. Misalnya, untuk memutar pushpin 90 derajat searah jarum jam dan menggandakan ukurannya, gunakan

pins=default|ro90|sc2||-122 45

Anda dapat membuat pushpin dan labelnya sebagian transparan dengan menentukan pengubah gaya alfa 'al'. Ini adalah angka antara 0 dan 1 yang menunjukkan opacity pushpins. Nol membuat mereka benar-benar transparan (dan tidak terlihat) dan 1 membuat mereka benar-benar buram (yang merupakan default). Misalnya, untuk membuat pushpin dan labelnya hanya 67% buram, gunakan

pins=default|al.67||-122 45

Pengubah Deskripsi Rentang
al Alpha (opacity) 0 hingga 1
an Jangkar pin *
co Warna pin 000000 hingga FFFF
La Jangkar label *
Lc Warna label 000000 hingga FFFF
Ls Ukuran label Lebih besar dari 0
ro Rotasi -360 hingga 360
Sc Skala Lebih besar dari 0
  • Koordinat X dan Y dapat berada di mana saja dalam gambar pin atau margin di sekitarnya. Ukuran margin adalah minimum dari lebar dan tinggi pin.

Peta (baca; komponen peta) adalah informasi mengenai suatu wilayah tertentu. Peta yang kenampakannya sama saja antara satu dengan yang lainnya ini ternyata mempunyai jenis yang berbeda- beda. Peta dibutuhkan oleh banyak pihak untuk kepentingan masing- masing, maka masing- masing pihak pun juga membuat peta sesuai dengan kebutuhan masing- masing, sehingga melahirkan berbagai jenis peta. Beberapa jenis peta yang dibuat oleh manusia antara lain adalah sebagai berikut:

Peta umum merupakan salah satu jenis peta jika dilihat dari isinya. Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan planet Bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua kenampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis atau alam (contohnya: sungai (baca: manfaat sungai), gunung, macam- macam laut, macam- macam danau dan lain sebagainya) maupun kenampakan sosial budaya (contohnya: jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lain sebagainya). Peta ini disebut sebagai peta umum karena bersifat umum dan dapat digunakan untuk berbagai macam kepentingan. Dalam membuat peta umum ini, unsur- unsur yang disajikan tidak hanya satu macam saja, namun berbagai unsur di muka bumi. Peta umum ini terdiri atas berbagai jenis, antara lain sebagai berikut:

Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief (yakni tinggi rendahnya permukaan Bumi). Dalam pembuatan peta topografi, digunakan garis kontur atau contur line. Garis kontur ini merupakan garis khayal yang menghubungkan tempat- tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

  • Peta Cartography (kartografi)

Peta Kartografi merupakan peta yang menggambarkan sebagain permukaan Bumi. Misalnya adalah peta yang hanya menggambarkan benua di dunia atau setengah dari bola bumi.

Peta Chorografi merupakan peta yang menggambarkan seluruh ataupun sebagian permukaan bumi (baca: bentuk permukaan bumi) dengan skala yang lebih kecil, yakni antara 1 : 250.000 sampai 1 : 1.000.000.

Peta negara merupakan peta yang menggambarkan kenampakan sebuah negara secara keseluruhan. Contohnya adalah peta Indonesia, peta Malaysia, dan lain sebagainya.

Ada peta negara, ada pula peta dunia. Peta dunia merupakan peta yang menggambarkan seluruh bagian permukaan bola bumi. Peta dunia ini mencakup semua wilayah yang ada di dunia.

Nah, itulah beberapa jenis dari peta umum yang dibuat oleh manusia. selain peta umum, ada pula peta khusus.

Peta umum atau tematik merupakan peta yang hanya menampilkan sebagian permukaan Bumi yang ingin ditampilkan. Maka dari itulah peta ini disebut dengan peta khusus atau peta tematik. Peta tematik ini juga hanya menampilkan tampilan tertentu yang disesuaikan dengan tema, misalnya kenampakan- kenampakan alam tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya.

Pengertian Peta Tematik

Kita semua mengetahui tentang pengertian peta, yakni sebagai sebuah gambaran datar mengenai permukaan Bumi yang dituangkan dalam kertas atau bidang datar lainnya. Peta ada banyak sekali jenisnya, dan salah satu jenis peta adalah peta tematik. Peta tematik disebut juga sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus. Dilihat dari namanya, peta tematik ini dibuat dengan tujuan tertentu. Pengertian peta tematik adalah peta yang menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tujuan tertentu pula. Bisa dikatakan bahwa peta tematik merupakan peta yang hanya menggambarkan satu tema saja, seperti peta yang dibuat khusus untuk menggambarkan kepadatan penduduk (baca: penyebab kepadatan penduduk) suatu negara, jenis iklim (baca: iklim di Indonesia), persebaran jenis tanaman tertentu, data perubahan iklim, dan lain sebagainya.

Ciri- ciri Peta Tematik

Kita sebelumnya telah mengenal jenis- jenis dari peta. Karena banyak berbagai jenis peta maka untuk mengetahui suatu peta tergolong jenis peta yang mana, bisa dilihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh peta tersebut. Salah satu yang kita perlu ketahui adalah ciri- ciri yang dimiliki oleh peta tematik. Peta tematik memiliki ciri- ciri yang tidak kita temukan pada jenis peta lain. Beberapa ciri peta tematik antara lain sebagai berikut:

Dari pengertiannya kita telah mengetahui bersama bahwa peta tematik merupakan peta yang telah dibuat berdasarkan tujuan khusus. Karena dibuat berdasarkan tema tertentu, maka peta tematik memiliki tema khusus. Tema yang dimiliki oleh peta tematik ini misalnya persebaran batu bara di Indonesia (baca: negara penghasil batu bara terbesar), jadi peta tematik yang disajikan ini akan menampilkan wilayah Indonesia dengan keterangan yang termuat hanya sebatas persebaran batu bara di wilayah Indonesia. Selain peta persebaran batu bara, contoh tema lain adalah perubahan cuaca yang ada di Indonesia. Dengan tema ini maka peta yang disajikan adalah peta wilayah Indonesia yang dilengkapi dengan keterangan cuaca yang terjadi di setiap wilayahnya.

  1. Datanya berasal dari berbagai peta yang telah di overlay

Ciri- ciri dari peta tematik lainnya adalah datanya berasal dari berbagai peta yang telah di overlay. Karena peta tematik ini merupakan peta khusus, maka keterangan yang termuat di dalamnya pun lebih sedikit namun detail. Data- data yang mendetail ini berasal dari berbagai peta lain yang telah diolah kemudian disajikan ulang sehingga tampak lebih rapi dan mudah untuk dibaca dan juga dipahami.

  1. Informasi yang disajikan hanya terbatas pada tema yang telah dipilih

Ciri- ciri selanjutnya yang dimiliki oleh peta tematik adalah menyajikan data- data yang terbatas hanya pada tema yang dipilih. Sebagai contoh adalah peta tematik mengenai persebaran jenis tanaman kelapa, maka yang disajikan hanyalah mengenai pohon kelapa di wilayah yang bersangkutan dan tidak menyajikan informasi mengenai pohon mangga, pohon jati dan lain sebagainya. Hal inilah yang membatasi peta tematik sehingga disebut sebagai peta khusus.

Nah itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh peta tematik. Peta tematik merupakan peta khusus yang memiliki beberapa ciri. Ciri- ciri yang dimiliki oleh peta tematik belum tentu dimiliki oleh peta lainnya sehingga ciri- ciri tersebut hanya akan kita temukan pada peta tematik saja.

Jenis- jenis Peta Tematik

Peta yang merupakan suatu gambaran daerah yang dituangkan dalam suatu bidang datar terdiri dari berbagai macam jenis. Jenis- jenis peta ini ternyata dibagi menjadi beberapa jenis lagi, termasuk juga peta tematik. Peta tematik yang merupakan peta khusus dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Beberapa jenis dari peta tematik antara lain sebagai berikut:

  1. Peta curah hujan (isohyet)

Jenis dari peta tematik yang pertama adalah peta curah hujan atau yang disebut dengan peta isohyet. Peta tematik mengenai curah hujan ini merupakan peta khusus yang menampilkan mengenai informasi persebaran curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) yang ada di suatu wilayah, misalnya di Indonesia. Peta curah hujan ini menampilkan persebaran curah hujan secara mendetail di suatu wilayah. Peta curah hujan ini hanya akan berisikan mengenai curah hujan saja dan tidak ada hal- hal lainnya yang todak berhubungan dengan curah hujan.

Jenis peta khusus yang selajutnya adalah peta mengenai kepadatan penduduk. Peta kepadatan penduduk merupakan peta yang menggambarkan perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas daerahnya. Peta kepadatan penduduk biasanya dibuat untuk kepentingan dinas sosial. Peta kepadatan penduduk hanya akan menampilkan mengenai jumlah penduduk saja, sehingga kita bisa melihat dengan jelas daerah- daerah mana saja yang memiliki jumlah penduduk tinggi dan daerah mana saja yang memiliki penduduk yang rendah (baca: penyebab kepadatan penduduk). Dan juga kita akan mengetahui daerah mana saja yang kepadatan penduduknya tinggi dan daerah mana saja yang kepadatan penduduknya rendah.

  1. Peta penyebaran hasil tambang

Jenis dari peta tematik selanjutnya adalah peta mengenai persebaran hasil tambang. Peta persebaran hasil tambang ini menyajikan suatu jenis tambang tertentu yang ada di suatu wilayah negara. Hasil tambang ini misalnya batu bara. Jadi dalam peta khusus mengenai batu bara akan kita melihat wilayah suatu negara (baca: julukan negara di dunia) dengan icon- icon yang menggambarkan batu bara di dalamnya, sehingga kita akan mengetahui daerah mana saja yang memiliki tambang batu bara terbanyak dan yang paling sedikit.

Selain penyebaran hasil pe pertambangan, jenis lain dari peta tematik adalah peta persebaran hasil pertanian. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan bagi perekonomian Indonesia (baca: pegunungan di Indonesia), maka dari itulah pastinya ada banyak daerah di Indonesia yang memiliki hasil pertanian. Peta tematik menyajikan persebaran hasil pertanian tertentu, misalnya adalah hasil pertanian berupa jagung, maka peta yang akan ditampilkan adalah daerah- daerah yang memanen jagung yang berada di suatu wilayah. Dengan demikian kita akan mengetahui dengan jelas daerah mana saja yang menghasilkan jagung dan yang tidak. Lebih akurat lagi kita akan mengetahi berapa jumlah jagung telah dipanen.

Jenis dari tematik yang selanjutnya adalah peta geologi. Sesuai dengan namanya, peta ini menyajikan segala yang berhubungan dengan keadaan geologi di suatu negara. Misalnya adalah keadaan geologi di Indonesia.

Nah, itulah beberapa jenis peta khusus. Jenis peta khusus ini banyak sekali sesuai dengan kebutuhan pihak yang memerlukan. Peta khusus ini biasanya dibuat langsung oleh pihak- pihak yang bersangkutan. Maka dari itulah peta khusus ini tidak dijual bebas seperti halnya peta umum yang sering kita temui di berbagai toko buku.

Contoh Peta Tematik yang Ada di Indonesia

Peta tematik merupakan peta khusus yang dibuat untuk tujuan tertentu. Indonesia mempunyai berbagai macam peta tematik untuk tujuan- tujuan tertentu. Peta- peta tematik yang dimiliki oleh Indonesia ini dibuat oleh lembaga- lembaga tertentu yang berkepentingan terhadap adanya peta tematik tersebut. Peta tematik inipun penggunaannya juga dibatasi, yakni sebatas pada hal- hal yang bersangkutan pada informasi yang telah disampaikan dalam peta tersebut. Untuk mengtahui lebih jelas mengenai berbaga peta tematik yang ada di Indonesia, berikut ini kami sampaikan beberapa contoh peta tematik yang ada di Indonesia:

  • Peta Kepadatan penduduk Indonesia

Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Contoh dari peta tematik yang pertama di Indonesia adalah peta mengenai kepadatan penduduk yang dimiliki oleh negara Indonesia. Peta kepadatan penduduk di Indonesia ini dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD sangat membutuhkan peta tersebut untuk kepentingan mengevakuasi korban ataupun mengantisipasi jatuhnya korban maksimal ketika suatu saat terjadi bencana alam (baca: penanggulangan bencana alam di Indonesia). Peta ini tidak memiliki banyak warna karena merupakan peta khusus. Pulau- pulau di Indonesia hanya terdiri dari tiga warna yakni kuning, orangye dan juga merah bata. Di dalam peta tersebut tampa yang berwarna paling merah adalah pulau Jawa, hal ini menandakan bahwa pulau jawa merupakan pulau yang terpadat penduduknya. Lebih merah lagi terdapat di posisi ibukota Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta merupakan tempat yang sangat padat penduduknya. Sementara warna oranye menandakan kepadatan yang tidak seberapa dan hanya dimiliki oleh daerah tertentu. dan yang paling banyak adalah warna kuning yang menandakan bahwa kepadatan penduduk di wlayah tersebut masih rendah. Warna kuning mendominasi di hampir semu wilayah Indonesia timur, terutama di Kalimantan dan juga Papua.

  • Peta persebaran curah hujan Indonesia

Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Contoh peta tematik selanjutnya adalah megenai persebaran curah hujan yang ada di Indonesia. Dalam peta khusus yang menyajikan persebaran curah hujan, kita akan melihat lebih banyak warna di dalamnya dan tidak sepi warna seperti pada peta persebaran penduduk. Hal ini karena permasalahan curah hujan lebih kompleks karena curah hujan dikelompokkan ke dalam kategori- kategori tertentu. Pada peta tersebut curah hujan dikategorikan ke dalam tujuh kategori. Curah hujan juga dapat berubah- ubah di setiap wilayahnya sehingga akan tampak berwarna warni karena terkadang satu tempat yang berbeda beberapa meter dengan tempat sebelahnya pun akan memiliki curah hujan (baca: hujan asam) yang berbeda- beda. Peta tematik mengenai peirsebaran curah hujan yang ada di Indonesia ini dimiliki oleh Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika yang khusus menangani persoalan mengenai cuaca dan juga iklim. Maka dari itulah keberadaan peta ini sangat penting untuk memberikan informasi mengenai hal- hal yang bersangkutan dan dibutuhkan oleh masyarakat, seperti prakiraan cuaca dan lain sebagainya. Oleh sebab itu pula peta tematik mengenai persebaran curah hujan ini sangat dibutuhkan oleh berbagai person maupun badan.

  • Peta persebaran cadangan gas bumi Indonesia

Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Berikut ini yang merupakan contoh peta statis adalah
Jenis peta ini menunjukkan wilayah- wilayah Indonesia yang memiliki cadangan gas bumi atau gas alam. Peta ini sepi warna karena hanya memiliki satu warna saja yakni hijau dengan beberapa titik merah. Di dalam peta tersebut tampak bahwa ada sepuluh wilayah Indonesia yang berpotensi memiliki cadangan gas alam atau gas bumi. Dari peta tersebut juga tampak bahwa wilayah pulau Sumatera menjadi yang paling banyak memiliki cadangan gas bumi atau gas alam.

Nah itulah beberapa contoh peta tematik yang dimiliki oleh Indonesia. Peta- peta tematik ini merupakan peta yang dibuat khusus oleh lembaga yang berkepentingan dan digunakan pula secara terbatas.