5 sebutkan macam fabel berdasarkan kemunculan pesan dalam cerita jawab

Jakarta -

Saat kecil, kita biasa mendengar cerita atau dongeng dengan hewan-hewan sebagai tokohnya yang disebut dengan fabel. Struktur dan ciri bahasa yang digunakan dalam fabel memiliki keunikan tersendiri.

Secara etimologis, fabel berasal dari bahasa latin Fabulat. Fabel adalah cerita fiksi tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Maka, binatang-binatang yang ada di cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Ada yang baik, jujur, sopan, atau pintar, namun ada juga yang tidak baik, seperti licik, sombong, suka menipu, dan lainnya.

Bagaimana struktur dan ciri bahasa yang digunakan dalam fabel ? Yuk simak penjelasan berikut ini.Cerita fabel sering disebut sebagai cerita moral karena pesan yang terkandung di dalamnya berkaitan dengan moral. Setelah membaca dan memahami cerita fabel, detikers dapat belajar dari karakter-karakter binatang sebagai tokohnya.

  1. Fabel mengambil tokoh dari para binatang.
  2. Watak tokoh para binatang digambarkan seperti watak manusia [ada yang baik dan buruk] serta bisa berbicara.
  3. Memiliki rangkaian peristiwa tentang kejadian sebab-akibat yang alurnya maju untuk mencapai puncak atau akhir cerita.
  4. Fabel menggunakan latar alam seperti hutan, sungai, kolam, dan lainnya.
  5. Gaya penceritaan menggunakan sudut pandang orang ketiga/dia-an.
  6. Ciri bahasa yang digunakan dalam fabel adalah kalimat naratif/peristiwa, kalimat langsung yaitu dialog para tokoh, dan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal atau bahasa percakapan.
  7. Jenis fabel ada yang memiliki pesan eksplisit [ada koda] dan ada fabel yang pesannya tidak dicantumkan secara eksplisit.

Jika dilihat dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan menjadi dua yaitu fabel alami dan fabel adaptasi. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang dengan kondisi alam yang nyata.

Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Lalu, fabel alami menggunakan latar alam seperti hutan, sungai, atau gunung.

Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak asli di dunia nyata, dan memakai tempat-tempat lain sebagai latar. Contohnya adalah latar di rumah, di jalan raya, atau rumah makan.

Jika dilihat dari kemunculan pesan, fabel dibedakan menjadi dua yaitu fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda artinya memunculkan pesan dari pengarang secara eksplisit di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan pesan eksplisit.

Struktur Cerita Fabel

Sama seperti teks lainnya, fabel memiliki struktur tersendiri. Fabel dimulai dari orientasi, menuju ke komplikasi, lalu klimaks, dan berlanjut ke resolusi serta koda.

Orientasi adalah bagian awal di suatu cerita. Di bagian ini, ada pengenalan tokoh, latar waktu, latar tempat, serta watak tokoh.

Kemudian, teks fabel dilanjutkan dengan komplikasi. Di bagian komplikasi, ada hubungan sebab dan akibat sehingga muncul masalah. Komplikasi dimulai dari saat munculnya masalah hingga masalah mencapai puncak/klimaks. Biasanya, komplikasi terjadi akibat kepribadian salah satu tokoh yang bertentangan dengan tokoh lain.

Setelah komplikasi mencapai klimaks, barulah masuk ke bagian resolusi. Masalah yang terjadi pada komplikasi dapat diselesaikan di sini. Lalu, teks fabel ditutup dengan koda yang menjelaskan pelajaran apa yang bisa diambil dari cerita tersebut. Koda bisa juga merupakan nilai moral dari pengarang yang tidak disampaikan secara eksplisit.

Setelah memahami struktur, jenis, dan ciri bahasa yang digunakan dalam fabel, apakah detikers sudah dapat menyebutkan contoh cerita fabel?

[pal/pal]

202 Kelas VII SMPMTs

2. Mengidentiikasi Jenis Fabel

Dari segi paparan watak tokohnya, fabel dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu jenis fabel alami dan fabel adaptasi. Dari contoh fabel di atas nampak bahwa terdapat ragam teks fabel. Lakukan kegiatan berikut untuk mengenali jenis fabel. Kegiatan Bacalah kembali kedua fabel di atas 1 Datarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata Teks 1 Watak tokoh dalam cerita Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata Konlik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konlik-konlik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik Latar fabel berupa alam hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya. Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju dari awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan sementara itu, seraya, sambil Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit ada koda dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit. 203 Bahasa Indonesia Teks 2 Watak tokoh dalam cerita Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata 2 Datarlah latar cerita tempat terjadinya cerita Latar cerita teks 1 Latar cerita teks 2 Mengidentiikasi Jenis Alur Fabel Bacalah paparan berikut Jenis Fabel dengan Koda Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit. mulai terjadi masalah KLIMAKS resolusi koda 204 Kelas VII SMPMTs JENIS FABEL Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar hutan, sungai, kolam, dsb. Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar di rumah, di jalan raya. Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan. Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Jenis Fabel Tanpa Koda Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit. mulai terjadi masalah KLIMAKS resolusi 1 Berdiskusilah untuk menyimpulkan jenis-jenis fabel ditinjau dari latar cerita dan watak tokoh dalam kehidupan nyata dibandingkan dalam cerita 2 Dari informasi tentang fabel di atas jelaskan jenis fabel ditinjau dari jenis alurnya Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut 205 Bahasa Indonesia

B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

203 Bahasa Indonesia Teks 2 Watak tokoh dalam cerita Kondisi tokoh dalam kehidupan nyata 2 Datarlah latar cerita tempat terjadinya cerita Latar cerita teks 1 Latar cerita teks 2 Mengidentiikasi Jenis Alur Fabel Bacalah paparan berikut Jenis Fabel dengan Koda Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit. mulai terjadi masalah KLIMAKS resolusi koda 204 Kelas VII SMPMTs JENIS FABEL Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar hutan, sungai, kolam, dsb. Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar di rumah, di jalan raya. Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan. Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Jenis Fabel Tanpa Koda Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit. mulai terjadi masalah KLIMAKS resolusi 1 Berdiskusilah untuk menyimpulkan jenis-jenis fabel ditinjau dari latar cerita dan watak tokoh dalam kehidupan nyata dibandingkan dalam cerita 2 Dari informasi tentang fabel di atas jelaskan jenis fabel ditinjau dari jenis alurnya Bandingkan hasil diskusimu dengan kotak info berikut 205 Bahasa Indonesia

B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Bacalah fabel berikut Semua Istimewa Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. “Hujan telah tiba” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. “Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi” seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan. Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam. “Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan. Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba Hujan telah tiba Oh, hai Ikan Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu. “Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam. “Hah Sedih sekali hidupmu Ikan Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu” 206 Kelas VII SMPMTs Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu. Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung. Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?” “Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?” “Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa” Ulu cemberut dan menatap kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah. Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. “Maakan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu kearah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka. “Maakan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali. Sumber : Harian Kompas, Minggu 15 Februari 2015

Video yang berhubungan