Berikut ini yang merupakan contoh pengaturan shutter speed untuk teknik bluring adalah …

A. Mengenal Teknik Blurring

Blurring merupakan istilah dalam bahasa inggris yang diserap dari kata blur. Blur berarti kurang jelas, kabur, dan objek terlihat samar. Dalam dunia fotografi, blur artinya objek gambar tidak fokus yang terjadi akibat pengaturan tertentu. Jarak pengambilan objek yang tidak tepat juga menjadi faktor penyebab gambar menjadi blur. Namun secara teknis, gambar blur maksudnya gambar yang kerapatan piksel yang membentuknya rendah. Dengan kata lain, resolusi gambar blur rendah.Apakah sama gambar blur dengan gambar transparan? Transparan berarti tembus pandang. Sebagai contoh kaca, kita dapat melihat dengan jelas benda yang ada di balik kaca tanpa ada perubahan bentuk benda. Dalam dunia fotografi, sebuah gambar yang trasnparan akan menembus pandang terhadap objek yang di belakangnya.Gambar blur adalah gambar yang tidak tembus pandang, tetapi objeknya nampak kabur, tidak jelas, tidak fokus dan samar-samar. Pada gambar blur, objek di belakangnya tetap tidak kelihatan. Maksudnya gambar yang blur tetap menutupi objek di belakangnya.

Terdapat 2 faktor yang mendukung terbentuknya blur. Adapun faktor tersebut antara lain:

1. Depth of Field (DOF)

Depth of Field artinya ruang ketajaman. Ruang ketajaman mempengaruhi terjadinya blur pada background foto. DOF menjelaskan seberapa luas area yang tajam dan area yang tidak tajam pada sebuah gambar. DOF terbagi menjadi dua yaitu DOF lebar dan DOF sempit. Keduanya mengarah pada luas dan sempitnya area yang tajam pada gambar.Ketika area yang tajam lebih luas dibandingkan area yang blur, maka dikatakan sebagai DOF lebar. Begitu pun sebaliknya, ketika area yang tajam lebih sempit dibandingkan area yang blur desebut dengan DOF sempit. Contoh gambaran DOF lebar adalah ketika kita mengambil gambar menggunakan kamera ponsel. Pada umumnya foto yang dihasilkan semua bagian gambar tampak jelas bahkan tidak ada satu bagian dari gambar tersebut yang mengalami blur.

Fokus utama yang mempengaruhi terjadinya DOF ini adalah bukaan lensa (aperture atau diafragma). Sehingga untuk mengetahui seberapa luas area tajam pada gambar tergantung dari penggunaan aperture atau diafragma lensa. Aturan dalam hal ini yaitu semakin lebar bukaan aperture yang digunakan maka semakin sempit area tajam pada gambar.

2. Pengaruh lensa

Lensa yang digunakan dalam pengambilan gambar berperan penting karena menentukan hasil dalam background yang blur. Lensa dengan focal length terpanjang dapat memaksimalkan hasil blur. Lensa yang banyak digunakan untuk membuat latar blur adalah lensa fix 50mm dan lensa zoom tele. Jika menggunakan lensa zoom wide (lebar) yang umumnya memiliki rentang focal pendek maka hasil blurnya tidak se-ekstrim (sangat blur) dari hasil blur dari lensa tersebut.

B. Cara Melakukkan Teknik Blurring

Terkadang pada saat menginginkan hasil foto yang fokus jelas, tetapi hasil yang diperoleh justru foto blur. Tetapi, jika di sengaja dibuat foto blur hasilnya justru foto yang bagus. Kedua hal tersebut sering terjadi dan dialami oleh seseorang yang belum paham teknik blur.Untuk membuat teknik blurring, terdapat Beberapa tips yang dapat membantu menghasilkan foto yang bagus. Tips tersebut antara lain:1. pilih mode manual atau aperture priority2. pilih setting aperture sebesar mungkin3. atur jarak ketika memotret, yaitu jarak di depan dan di belakang objek yang sama4. jauhkan jarak antara objek dan background-nya5. usahakan menggunakan lensa dengan aperture yang besar6. gunakan focal length lensa yang terpanjang, misalnya lensa 55-200mm, maka gunakan yang 200mm.7. jika ada, gunakan lensa prime atau lensa fixed lens, lensa yang tidak bisa di zoom untuk mendapatkan pola blur yang baikFungsi dari aperture adalah untuk mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera lewat bukaan pada lensa tersebut. Ketika tombol shutter ditekan, disaat itu lubang di depan sensor kamera akan terbuka. Dan settingan aperture yang menentukan seberapa besar lubang itu terbuka. Semakin besar terbuka, maka makin banyak cahaya masuk yang akan dibaca oleh sensor kamera.Lalu, bagaimanakah cara melakukan teknik blurring menggunakan kamera digital? Berikut adalah langkah langkah melakukan teknik blurring dengan menggunakan kamera digital model kamera saku (pocket camera):1. gunakan pilihan aperture priority (jika tidak ada gunakan mode portrait)2. matikan lampu flash. jika cahaya sangat minim gunakan tripod3. tentukan objek foto yang akan diambil. pilihlah objek yang memiliki kontras warna yang cukup antara objek utama dan background.4. atur jarak objek dan background. usahakan jangan terlalu dekat, tetapi jika jarak background kurang jauh maka semua terlihat tajam difoto sehingga hasilnya tidak blur5. carilah background dengan warna yang terang mencolok6. saat memotret, dekatkan kamera dengan objek utama yang akan difoto

Masyarakat pada umumnya salah dalam mengartikan blur pada gamabr (foto). Pemahaman hanya sekedar gambar tidak fokus, dan kabur. Namun, teknik blurring yang dimaksudkan bukanlah foto blur yang biasanya terjadi karena kesalahan dalam mengangkap gambar. Kesalahan tersebut bisanya karena kamear yang bergerak sebelum memfokuskan pada saat mengambil memotret objek yang diperlukan. Untuk teknik blurring, memiliki faktor yang akan dipengaruhi terlebih dahulu, antara lain:

1. Kecepatan objek

Dengan mengetahui kecepatan maka kita dapat menentukan objek yang yang akan difokuskan dan objek yang akan diblur. Karena kecepatan setiap objek akan berbeda dengan objek lainnya.

2. Sudut pandang dan jarak ketika pemotretan

Seorang fotografi harus mencari sudut pandang yang tepat karena sudut pandang ataupun jarak menentukan cepat lambatnya objek yang dituju manjadi blur. Objek yang akan menjadi blur akan lebih cepat jika berada di jarak yang lebih dekat dengan objek yang menjadi fokus.

Dengan demikian, konsep teknik blurring adalah jika terdapat dua buah objek dimana objek pertama sebagai objek yang akan menjadi titik fokus dan menjadi jelas ketika dipotret. Sedangkan objek yang kedua sebagai objek yang akan di-blur yang memberikann kesan kuat pada objek utama.

Berikut ini yang merupakan contoh pengaturan shutter speed untuk teknik bluring adalah …

Shutter speed adalah lamanya waktu rana kamera saat terbuka yang memaparkan cahaya pada sensor kamera. Shutter speed memiliki beberapa efek penting dalam pengambilan gambar. Ketika Anda menggunakan shutter speed yang panjang, Anda akan mengekspos sensor Anda untuk rentang waktu yang signifikan.

Hal ini akan memberikan efek pada kabur tidaknya subjek bergerak yang Anda potret. Jika shutter speed Anda panjang, subjek yang bergerak dalam foto Anda akan tampak buram di sepanjang arah gerakan. Efek ini cukup sering digunakan dalam iklan mobil dan sepeda motor, di mana pencitraan kecepatan dan gerakan ditampilkan kepada penonton dengan sengaja mengaburkan roda yang bergerak.

Jika Anda ingin menangkap subjek yang bergerak dan menangkapnya saat itu juga, Anda harus menggunakan shutter speed tercepat untuk menangkap subjek dalam aksi. Hal ini akan menghasilkan gambar yang tidak buram karena gerakan subjek. Selain itu, Anda harus berada di area dengan pencahayaan rendah dan mengambil bidikan subjek. Namun, jika foto Anda buram karena gerakan tangan, Anda dapat meningkatkan shutter speed untuk mengatasi masalah ini dan menambah ISO Anda atau memperluas aperture untuk mengimbanginya.

Di sisi lain, Anda bisa mengatur rana kamera pada kisaran 1/30 atau lebih lambat. Tunggulah subjek Anda dalam ancang-ancang pengambilan gambar Anda. Ketika Anda melihat subjek Anda datang, siapkan dan arahkan kamera Anda ke subjek. Saat cukup dekat, tekan tombol shutter kamera Anda dan pada saat yang sama, geser bersama subjek saat datang ke arah Anda dan menjauh dari Anda. Kunci dari teknik pengambilan gambar ini adalah mengikuti arah dari mana dan ke mana subjek Anda bergerak. Teknik ini akan menangkap gerakan subjek, di mana latar depan dan latar belakang kabur, tetapi subjek tetap jelas dan fokus.

Teknik pengambilan gambar dengan menggunakan shutter speed yang tepat dapat memberikan Anda hasil foto yang baik dan berestetika. Tak ketinggalan pula saat Anda menggunakan lensa dengan teknologi yang canggih untuk memotret. Artikel ini membahas tentang beberapa kamera dan kualitas shutter speed yang dimilikinya sebagai referensi Anda dalam memilih kamera yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Sony A7SII

Sony A7S memiliki image processor BIONZ X dan sensor full frame 12.2 MP Exmor CMOS yang mampu memberikan baik foto maupun video dengan rentang dinamika yang luas, rendah noise , 5-axis Optical Image Stabilisation yang meminimalkan blur dan sensitivitas ISO hingga 409600.

Hal ini membuat Sony A7SII dapat mengambil gambar berkualitas baik meskipun berada dalam cahaya yang kurang sekalipun tanpa bantuan lighting. Sensor dan prosesor Sony A7SII ini juga membuat shutter speed yang dimilikinya mampu mengejap sampai 5fps. Selain itu, kemampuan untuk menghasilkan video dengan kamera ini bukan lagi berbentuk HD namun sudah mencapai resolusi 4K.

Canon Eos R

Shutter speed adalah aspek yang ditekankan oleh kamera ini. Shutter speed kamera ini berkisar dari 1/8000 hingga 30 detik, plus bulb. Dengan kecepatan X-sync 1/200 detik, Canon Eos R juga dilengkapi pilihan cahaya senyap saat memotret dalam mode single-shot.

Pembaruan firmware yang akan datang juga memungkinkan rana sunyi dalam mode pemotretan berlanjut. Kamera ini juga dilengkapi dengan mode pemotretan Fv EOS R terbaru. Mode "Flexible-priority AE" ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan shutter speed, aperture, dan ISO ke tingkat otomatis atau manual dengan cepat.

Nikon Z6

Nikon Z6 menyelaraskan banyak flash pada shutter speed apa pun (contohnya sekitar 1/4000 detik). Hal ini dikarenakan kamera model ini menggunakan sensor CCD yang berfungsi sebagai peranti elektronik dengan shutter speed yang tinggi. Bagian mekanis konvensional hanya digunakan pada shutter speed di bawah 1/125 detik.

Akan tetapi, Nikon membatasi Anda untuk mengatur shutter speed lebih cepat dari 1/500 detik jika dalam model ini Anda memasang unit flash pada hot-shoe kamera. Anda dapat menyiasati kekurangan ini dengan menyentuh dua kontak logam di bagian belakang speedlight.

Lumix S1/S1R

Sekali lagi, shutter speed adalah hal yang diunggulkan dalam kamera ini. Shutter speed Lumix S1 dan Lumix S1R mencapai 1/8.000 detik dalam mode rana mekanis dan rana elektronik untuk foto diam. Mode Electronic First Curtain Shutter (EFCS) juga tersedia dalam kamera ini tetapi kecepatan puncaknya terbatas pada 1/2.000 detik.

Pencahayaan mode bulb selama 30 menit didukung dengan rana mekanis atau EFCS, dan hingga 60 detik dengan rana elektronik. Saat merekam film, kisaran shutter speed elektronik berkisar pada 1/25 hingga 1/16.000 detik. Menariknya, Panasonic mengklaim kecepatan sinkronisasi flash tercepat di dunia yaitu 1/320s (untuk kamera full-frame mirrorless). Meskipun angka itu memenuhi syarat dengan daya flash yang dikurangi.

Itulah beberapa kamera dan teknik pengambilan gambar berkualitas dengan menggunakan shutter speed yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan. Dalam penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa shutter speed adalah penentu dari hasil foto yang berkualitas dan berestetika.

Oleh karenanya, penggunaan shutter speed dan kamera yang tepat mempengaruhi hasil jepretan Anda, khususnya pada subjek yang bergerak. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda bisa mendapatkan informasi yang cukup menambah pengetahuan Anda tentang shutter speed kamera.

Baca Juga


Pentingnya Fungsi Lens Hood Bagi Fotografer


Lensa Kamera Terbaik? Apa Saja Itu Lihat Selengkapnya



Author:

  • Berikut ini yang merupakan contoh pengaturan shutter speed untuk teknik bluring adalah …

    JPC Kemang
    JPC Kemang Photography Store atau dikenal juga dengan JPC (Jakarta Photography Center). Toko JPC Kemang (OFF-LINE store) yang sangat nyaman beralamat di Jl. Kemang Raya No. 47C, Jakarta Selatan 12730. Dilengkapi dengan Kemang Cafe tempat bersantai bersama