Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah

Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah
Ilustrasi hukum. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/corgarashu

JATENG | 23 Juni 2022 13:13 Reporter : Ayu Isti

Merdeka.com - Hingga kini, dapat dikatakan bahwa isu-isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih menjadi salah satu masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari masalah pelanggaran ringan seperti pencemaran nama baik, menghalangi seseorang untuk berpendapat, atau aksi kekerasan dan pemukulan karena masalah sepele.

Selain itu, terdapat berbagai isu pelanggaran HAM yang tergolong berat seperti pembunuhan, penculikan dan penyiksaan, perampasan kemerdekaan dan kebebasan fisik, hingga pemusnahan etnis dan pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa. Tentu masalah-masalah ini menyalahi hukum keadilan dan hak setiap masyarakat untuk hidup dengan aman, tenang, dan damai.

Banyaknya isu pelanggaran HAM ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal penyebab pelanggaran HAM ini seperti sikap egoisme, kesadaran tentang HAM yang rendah, hingga adanya sikap intoleransi.

Sedangkan faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM berupa penyalahgunaan kekuasaan, sistem hukum yang tidak berjalan, masalah ekonomi, hingga penyalahgunaan teknologi. Sebagai masalah yang kerap ditemui, maka penting bagi masyarakat untuk mengetahui faktor internal penyebab pelanggaran HAM serta berbagai pengaruh eksternalnya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan beberapa faktor internal pelanggaran HAM dan berbagai pengaruh eksternal, bisa Anda simak.

2 dari 4 halaman

Sebelum mengetahui beberapa faktor internal pelanggaran HAM dan faktor eksternalnya, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, HAM atau hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok, termasuk aparat negara, disengaja maupun tidak disengaja, berusaha membatasi dan mencabut hak-hak yang dimiliki setiap manusia atau kelompok. Dengan begitu, orang yang melakukan perbuatan pelanggaran HAM, tentu akan mendapatkan konsekuensi hukum.

Dalam hal ini, perangkat hukum di setiap negara harus berfungsi dengan baik sesuai perannya. Sehingga setiap pelaku pelanggaran HAM, bisa mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya. Di mana hukum harus terus ditegakkan supaya dapat mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib, adil, dan sejahtera.

3 dari 4 halaman

Setelah memahami pengertian umum, berikutnya terdapat beberapa faktor internal penyebab pelanggaran HAM yang perlu diketahui. Faktor internal ini dapat berupa sikap egoisme, kesadaran yang rendah tentang HAM, faktor kondisi psikologis, hingga kurangnya rasa empati.

Berikut penjelasan beberapa faktor internal penyebab pelanggaran HAM yang perlu diketahui:

  • Sikap egois. Sikap egois yang terdapat pada diri seseorang berpeluang menyebabkan tindakan pelanggaran HAM. Terutama jika seseorang tersebut tidak dapat mengontrol sikap egoisnya, hingga sering menimbulkan berbagai masalah, termasuk menyangkut perampasan hak asasi manusia.
  • Tingkat kesadaran rendah. Orang dengan tingkat kesadaran tentang HAM yang rendah bisa melakukan tindakan pelanggaran HAM tanpa disadarinya. Tingginya tingkat pelanggaran HAM juga mengindikasikan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang hal ini.
  • Kondisi psikologis. Kondisi psikologis juga menjadi faktor pengaruh seseorang melakukan tindakan pelanggaran HAM. Apakah seseorang masih memiliki akal sehat, atau memiliki trauma, atau memiliki kondisi gangguan mental.
  • Rasa balas dendam. Masalah pelanggaran HAM juga bisa berakar dari perasaan benci seseorang hingga menimbulkan aksi balas dendam.
  • Kurangnya empati. Kurang dari pelanggar HAM jelas menjadi faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM. Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan. Maka jika seseorang tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan, ia berpotensi melakukan pelanggaran HAM.

4 dari 4 halaman

Selain faktor internal penyebab pelanggaran HAM, ada pula berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi tindakan pelanggaran HAM. Beberapa faktor ini meliputi penyalahgunaan kekuasaan, sistem hukum yang tidak berjalan, struktur politik dan sosial, hingga penyalahgunaan teknologi.

Berikut beberapa faktor eksternal penyebab pelanggaran HAM yang perlu diketahui:

  • Penyalahgunaan kekuasaan. Orang yang memiliki jabatan atau kekuasaan rentan dalam masalah pelanggaran HAM. Bahkan hingga kini, banyak berbagai contoh pelanggaran HAM yang diakibatkan oleh penyalahgunaan wewenang kekuasaan.
  • Sistem hukum tidak berjalan. Di setiap negara membutuhkan sistem hukum yang berfungsi dengan baik. Jika hukum tidak dapat berjalan dan cacat, maka ini akan membuka peluang terjadinya berbagai pelanggaran, termasuk pelanggaran HAM. Pelaku juga tidak akan jera karena tak mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.
  • Struktur politik dan sosial. Terjadinya kesenjangan politik dan sosial yang terjadi pada suatu negara dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Kondisi ini dapat menyebabkan bentuk tata kelola pemerintahan yang abai dengan berbagai hal yang ada di masyarakat.
  • Masalah ekonomi. Kesejahteraan ekonomi yang belum merata, banyaknya kemiskinan, juga menjadi salah satu faktor pengaruh dari tindakan kriminal. Tidak menutup kemungkinan, latar belakang ini mendorong seseorang melakukan perbuatan pelanggaran HAM seperti pencurian, perampokan, hingga pemerasan.
  • Penyalahgunaan teknologi. Keberadaan teknologi tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga meningkatkan peluang baru terjadinya tindakan kriminal yang melanggar HAM. Seperti kasus pencurian data pribadi, penyebaran konten tidak sesuai dengan izin, hingga sabotase dan pembobolan elektronik.
(mdk/ayi)

Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah

Perbesar

Ilustrasi pelanggaran HAM. (dok. niu niu/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa penyebab pelanggaran hak asasi manusia atau HAM, salah satunya faktor internal. Faktor internal penyabab pelanggaran HAM dapat muncul dari kondisi pelaku hingga melakukan pelanggaran HAM.

Berdasarkan Undang-undang No. 39 Tahun 1999, HAM atau hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Pelanggaran HAM ini dipengaruhi oleh faktor internal yang termasuk melanggar hukum. Pelanggaran HAM ini terbagi menjadi dua jenis yaitu pelanggaran HAM ringan dan berat.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai jenis-jenis pelanggaran HAM dan faktor internal penyebab pelanggaran HAM di Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (20/6/2022).

Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah

Perbesar

Ilustrasi tindak kejahatan.

Setelah mengetahui pengertian dari pelanggaran HAM, anda juga perlu mengenal jenis-jenis pelanggaran HAM. Berdasarkan sifatnya, pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pelanggaran HAM Biasa

Adalah kasus pelanggaran HAM yang ringan dan tidak sampai mengancam keselamatan jiwa orang. Namun, ini tetap saja termasuk dalam kategori berbahaya apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh pelanggaran HAM ringan adalah pencemaran lingkungan secara sengaja, penggunaan bahan berbahaya pada makanan yang disengaja, dan lain-lain.

2. Pelanggaran HAM Berat

Adalah pelanggaran HAM yang mengancam nyawa manusia seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan, atau penyanderaan.

Menurut UU. RI Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, Pelanggaran HAM Berat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau kelompok agama.

2. Kejahatan kemanusiaan, yaitu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik. Serangan ini juga ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil. Bentuknya berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan, dan masih banyak lagi.

Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah

Perbesar

Ilustrasi Egois. Credit: pexels.com/Clift

1. Sikap egois

Sikap egois yang dimiliki pelaku pelanggar HAM memiliki potensi menjadi faktor internal penyebab pelanggaran HAM. Sikap egois pada pelaku pelanggaran HAM membuat ia merasa kepentingannya adalah yang utama, sehingga ia melanggar HAM orang lain untuk memenuhi kepentingannya.

2. Tingkat kesadaran HAM yang rendah

Banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan perlindungan HAM dan menganggap pelanggaran HAM adalah hal yang biasa selama kepentingannya tercapai. Perilaku ini mendorong terjadina faktor internal penyebab pelanggaran HAM.

3. Kondisi psikologis pelanggar HAM

Faktor internal penyebab pelanggaran HAM sangat berkaitan dengan kondisi psikologis pelaku pelanggar HAM. Kondisi psikologis yang tidak stabil dan kondisi psikologis tertentu lainnya dapat menjadi penyebab pelanggaran HAM.

4. Tingginya perilaku intoleransi

Faktor internal penyebab pelanggaran HAM seperti intolerasi dapat mengancam stabilitas nasional. Sikap tidak toleransi pada suatu ras, suku, dan agama tertentu berisiko mengakibatkan pelanggaran HAM seperti diskriminasi hingga pelanggaran HAM berat.

5. Rasa ingin balas dendam

Rasa ingin balas dendam menjadi faktor internal penyebab pelanggaran HAM dan berbagai tindak kriminal. Dendam membuat seseorang rela melakukan tindak kriminal seperti penganiayaan dan pembunuhan, yang merupakan salah satu contoh pelanggaran HAM.

6. Kurangnya rasa empati

Faktor internal penyebab pelanggaran HAM salah satunya yaitu kurangnya rasa empati pada pelaku. Nilai-nilai HAM sangat berkaitan dengan rasa kemanusiaan. Ketika seseorang tidak memiliki rasa empati dan kemanusiaan, ia berisiko melakukan pelanggaran HAM.

Ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia. Diantaranya adalah:

1. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24 orang tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan majelis hakim terhadap kasus ini menetapkan seluruh 14 terdakwa dinyatakan bebas.

2. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam kasus ini, 4 orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa divonis 2-5 bulan penjara dan sembilan orang terdakwa divonis penjara 3-6 tahun.

3. Pelanggaran HAM yang termasuk berat lainnya adalah penculikan aktivis pada 1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang dengan rincian 9 orang di antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum ditemukan sampai saat ini.

Lanjutkan Membaca ↓

Berikut ini yang bukan faktor internal penyebab pelanggaran ham adalah