Berapakah pecahan campuran dari 3 25?

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah kunci jawaban Kelas 4 SD/MI mata pelajaran Matematika.

Dalam latihan soal dan kunci jawaban ini, peserta didik akan diajak untuk menentukan pecahan murni dan pecahan desimal.

Pecahan, dalam bahasa inggris fraction, berasal dari kata Latin fractio (kata benda dari frangere).

Latihan soal dan kunci jawaban ini dapat membantu siswa/siswi dalam proses pembelajaran secara daring ataupun tatap muka.

Pada latihan soal dan kunci jawaban ini, diharapkan peran aktif orangtua dalam membantu dan mendampingi proses belajar anak.

Kata frangere ini berarti memecah. Oleh karena itu, istilah bilangan pecah juga sering digunakan sebagai sinonim dari pecahan.

Istilah pecahan dapat digunakan untuk merujuk suatu bilangan yang ditulis dalam a/b dan angka a/b dimana b ≠ 0.

Baca juga: Kunci jawaban Buku Tematik Kelas 3 SD/MI, Tema 1 Subtema 4 Pembelajaran 3 Halaman 162 -1 166

Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 33 34 35 Sampai 40, Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Dalam bilangan pecahan a/b, a disebut dengan pembilang, sedangkan b disebut dengan penyebut.

Jenis-jenis pecahan yang diajarkan di kelas IV sekolah dasar antara lain pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal dan pecahan persen.

Berikut ini penjelasan mengenai keempat jenis pecahan tersebut dilansir dari mikirbae.com.

*Bentuk Pecahan

1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa adalah pecahan yang pembilang dan penyebutnya merupakan bilangan bulat.

Ada dua jenis pecahan biasa, yaitu pecahan murni dan pecahan tidak murni. Jika pembilang kurang dari atau sama dengan penyebut maka disebut pecahan murni (sejati).

Jika pembilang lebih besar dari penyebut maka disebut pecahan tidak murni. Pecahan biasa yang dapat diubah menjadi pecahan campuran adalah pecahan tidak murni.

>> Soal

Tentukan manakah pecahan-pecahan berikut yang merupakan pecahan murni atau tidak murni.

1. 7/5 Pecahan tidak murni, mengapa?

Jawaban: Karena pembilang lebih besar daripada penyebut.

2. 10/21 Pecahan murni, mengapa?

Jawaban: Karena pembilang kurang dari penyebut.

3. 21/11 Pecahan tidak murni, mengapa?

Jawaban: Karena pembilang lebih besar daripada penyebut.

4. 11/45 Pecahan murni, mengapa?

Jawaban: Karena pembilang kurang dari penyebut.

5. 21/14 Pecahan tidak murni, mengapa?

Jawaban: Karena pembilang lebih besar daripada penyebut.

Berapakah pecahan campuran dari 3 25?
Pecahan. (Buku Tematik)

2. Pecahan Campuran

Bilangan pecahan campuran adalah bilangan pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya, atau bilangan pecahan yang lebih besar dari 1.

Jika angka pembilang lebih besar dari penyebutnya, maka pecahan tersebut dapat diubah menjadi pecahan campuran.

Pecahan campuran merupakan gabungan antara sebuah bilangan bulat dengan sebuah pecahan biasa.

Pecahan campuran dapat diubah menjadi pecahan biasa dengan cara sebagai berikut.
Misalnya pecahan campuran 1 1/2 terdiri atas bilangan bulat 1 dan bilangan pecahan 1/2

>>Soal

1. Ubahlah angka 1 menjadi pecahan yang penyebutnya 2

1 1/2 (satu, satu per dua) = 2/2 + 1/2

Kemudian jumlahkan pembilangnya

1 1/2 (satu, satu per dua) = 2 + 1/2 = 3/2

2. Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa juga dapat dilakukan dengan cara berikut.

1/2 = (1 x 2) + 1 /2 = 3

3. Coba kalian ubah pecahan campuran berikut menjadi pecahan biasa.

2 1/3 (dua, satu per tiga) = (2 x 3) + 1/3 = 7/3

3 2/5 = (3 x 5) + 2/5 = 17/5

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 2 SD/ MI, Mengidentifikasi Gerak Bagian Kepala dan Tangan

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Subtema 1 Pembelajaran 2 Buku Tematik Halaman 11 -18

3. Pecahan Desimal

Pecahan desimal adalah pecahan yang nilai penyebutnya adalah 10, 100, 1000, dan seterusnya.

Pecahan desimal biasanya ditandai dengan tanda koma (,). 4,5 dan 1,4 merupakan contoh bentuk pecahan desimal. Pecahan desimal dapat diubah menjadi pecahan biasa.

Ibu menyuruh Meli membeli gula pasir 0,5 kg di toko. Dapatkah Meli mengubah pecahan desimal 0,5 menjadi pecahan biasa.

Langkah-langkah mengubah bentuk pecahan desimal menjadi pecahan biasa.

*Penyelesaian Pertama

Langkah 1

Hitung jumlah angka dibelakang koma. Contohnya, 0,5 angka dibelakang koma ada 1 yaitu angka 5.

Langkah 2

Hilangkan tanda koma dan angka nol di depan koma. Contohnya jika nol dan koma pada angka 0,5 dihilangkan.

Maka hanya tinggal angka 5.

Langkah 3

Tetapkan angka yang diperoleh dengan langkah 2 sebagai pembilang

Langkah 4

Tentukan penyebut mengacu pada hasil langkah 1.

Jika terdapat 1 angka di belakang koma, maka penyebutnya 10.

Jika terdapat 2 angka di belakang koma, maka penyebutnya 100.

Jika terdapat 3 angka di belakang koma, maka penyebutnya 1000, begitu seterusnya.

Langkah 5

Tulis bilangan pecahan.

Pecahan desimal 0,5 dapat diubah menjadi 5/10 .

Berdasarkan langkah 1 sampai langkah 5, bilangan 0,5 dapat diubah menjadi pecahan 5/10 atau 1/2.

Penyelesaian Kedua.

Jika kalian ingin mengubah 0,5 menjadi bilangan pecahan, maka kalian harus memasukkan angka 5

pada kolom sepersepuluh. Jadi bilangan desimal 0,5 sama dengan bilangan pecahan 5/10

Dapatkah kalian mengubah bilangan desimal 0,150 menjadi pecahan?

Jawaban:
Terdapat tiga angka dibelakang koma maka penyebutnya adalah 1.000 sehingga 0,150 = 150/1.000

Dapatkah kalian mengubah bilangan desimal 1,25 menjadi pecahan?

Jawaban:
Terdapat dua angka dibelakang koma sehingga penyebutnya adalah 100 maka 1,25 = 125/100

Bagaimana cara membaca bilangan desimal berikut?

a. 0,15, 0,15 dibaca nol koma satu lima atau lima belas per seratus.

b. 1,25, 1,25 dibaca satu koma dua lima atau seratus dua puluh lima per seratus

c. 0,225, 0,225 dibaca nol koma dua dua lima atau dua ratus dua puluh lima per seribu.

4. Pecahan Persen

Persen biasanya dilambangkan dengan tanda “%” yang berarti perseratus. 70%, 50% , 30%, 20% dan 10% merupakan contoh penulisan persen. 70% juga merupakan bentuk pecahan, 70% dapat ditulis dan di sederhanakan menjadi 7/10 .

Berapa persenkah pecahan 2/10 ? = (2 x 10)/(10 x 10) = 20/100 = 20%

Berapa persenkah pecahan 17/25 ?= (17 x 4)/(25 x 4) = 68/100 = 68%

*Ayo Mencoba

1. Ubahlah pecahan campuran berikut ke dalam bentuk pecahan biasa.

a. 6 1/12 (enam.,satu per 12 =(6 x 12) + 1/12 =73/12

b. 3 1/4 (tiga, satu per empat) =(3 x 4) + 1/4 =13/4

c. 4 2/3 = (4 x 3) + 2 /3 = 14/3

2. Ubahlah pecahan berikut ke dalam bentuk desimal.

8/10, penyebutnya 10 berarti 1 angka dibelakang koma sehingga 8/10 = 0,8.

65/30 disederhanakan menjadi 13/6 = 2, 17

20/100 penyebutnya 100 berati 2 angka dibelakang koma sehingga 20/100 = 0,2.

8/20 kalikan penyebut dan pembilang dengan 5 sehingga (8 x 5)/(20 x 5)= 40/100 = 0,4.

3. Ubahlah pecahan berikut ke dalam bentuk persen.

2/100 = 2%

15/50 = (15 x 2)/(50 x 2) = 30/100 = 30%

8/25 = (8 x 4)/(25 x 4) = 32/100 = 32%

13/20 = (13 x 5)/(20 x 5) = 65/100 = 65%

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Subtema 1 Pembelajaran 2 Buku Tematik Halaman 11 -18

Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 2 Kelas 5 SD/MI Halaman 116 117 dan 118, Udara Bersih Bagi Kesehatan

4. Ubahlah bentuk persen berikut ke dalam bentuk desimal.

24% = 24/100 = 0,24.

38% = 38/100 = 0,38

65,5% = 655/1000 = 0,655

12,5% = 125/1000 = 0,125

( Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berapakah pecahan dari 3 25?

Jawaban ini terverifikasi 3,25 = 3 25/100 = 3 1/4 = 13/4.

Berapa persen 3 dari 25?

Jadi, 3/25 diubah ke persen adalah 12%.

Bagaimana cara mencari pecahan campuran?

Pecahan campuran adalah sebuah bilangan yang merupakan kombinasi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan. Bilangan pecahan sendiri merupakan sebuah bilangan yang tidak bulat. Jadi, bilangan pecahan ini terdiri dari bilangan pembilang dan penyebut atau pembagi. Contoh bilangan pecahan adalah ¼, ½, dan seterusnya.

Apa yang dimaksud dengan pecahan murni?

Bilangan pecahan murni disebut juga bilangan pecahan sejati adalah bilangan pecahan yang paling sederhana (tidak dapat disederhanakan lagi). Contoh bilangan murni antara lain . Bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut sama dinamakan bilangan-bilangan pecahan senama.