Berapa uang yang dibutuhkan untuk membuat rumah minimalis?

Seperti yang kita ketahui, sekarang ini banyak penyelenggara yang menyediakan dan menjual rumah siap huni. Meskipun begitu tidak sedikit orang yang berkeinginan untuk tetap membangun rumah sendiri. Bukan tanpa alasan, dengan membangun rumah sendiri, maka Anda dapat menentukan desain serta model rumah yang tepat sesuai dengan selera.

Meskipun membangun rumah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun tidaklah mustahil apabila diimbangi dengan perencanaan yang matang. Nantinya proses pembangunan pun dapat berjalan dengan lancar. Anda juga dapat terhindar dari macetnya proses pembangunan akibat kurang persiapan atau  karena minimnya dana yang dianggarkan.

Lantas, perencanaan apa saja yang diperlukan pada saat akan membangun rumah? Berikut akan diulas mengenai perkiraan biaya membangun rumah minimalis sederhana. Semoga informasi tersebut bisa membantu Anda yang berencana membangun rumah dalam waktu dekat.

Bagaimana Merancang Perkiraan Biaya Untuk Membangun Rumah?

Bagi siapapun yang sedang berencana untuk membangun rumah, sangat penting untuk mengetahui rincian tentang berapa biaya untuk membangun rumah. Mengapa demikian?

Hal ini berfungsi untuk membantu Anda mengantisipasi dan mempersiapkan kisaran dana yang diperlukan untuk kebutuhan tersebut. Selain itu, pengeluaran juga akan lebih terkontrol karena telah melakukan upaya perincian biaya sebelumnya.

Lalu, kira-kira rincian apa saja yang perlu dimasukkan pada saat merancang perkiraaan biaya untuk membangun rumah minimalis sederhana?

  1. Menentukan Lokasi Bangunan

 

Sebelum memulai rencana pembangunan, pastikan Anda sudah mendapatkan lokasi yang tepat untuk membangunkan rumah tersebut. Jika belum, tentunya diperlukan biaya tambahan untuk membeli tanah yang akan ditempati nantinya.

Harga tanah juga tergantung pada dimana lokasi tanah tersebut berada. Tanah dikawasan cluster tentunya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terletak di wilayah non cluster.

Selain itu, luas tanah juga akan berimbas pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membelinya. Contohnya saja jika Anda berencana membuat bangunan rumah dengan luas 36/70, maka artinya luas tanah yang dibutuhkan adalah sekitar 75 m².

Lalu apabila harga tanah di tempat tersebut adalah Rp 2.000.000 permeter persegi. Maka anggaran biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli tanah adalah sekitar Rp 2.000.000 × 75 m² = Rp. 150. 000.000.

  1. Merancang Desain dan Model Rumah yang Akan Dipakai

Bagaimana model rumah yang Anda inginkan juga berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan. Setelah menentukan tipe bangunan serta gambaran rumah, tidak ada salahnya untuk memikirkan desain dan foto denah rumah sesuai model yang diinginkan.

Ada beberapa tipe rumah minimalis, mulai dari tipe 36, tipe 45 dan lain sebagainya. Desain dan tipe bangunan ini nantinya akan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan.

Baca juga  Supplier Perabotan Elektronik Terbaik

Biaya untuk menbangun rumah tipe 45, tentunya jauh lebih besar dibandingkan dengan rumah tipe 36. Besarnya biaya ini ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya banyaknya material bangunan, luas tanah yang dibutuhkan, hingga waktu yang diperlukan untuk membangun rumah tersebut nantinya.

  1. Merancang Luas Bangunan dan Biaya yang Diperlukan

Setelah desain bangunan ditentukan, Anda seharusnya sudah dapat memperkirakan berapa luas bangunan yang dibutuhkan. Luas rumah akan berpengaruh besar terhadap biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan proses pembangunan rumah tersebut.

Untuk rumah siap pakai, mungkin Anda hanya tinggal membayar harganya sesuai dengan patokan yang diberikan oleh pengembang. Namun apabila membangun rumah dengan desain sendiri, maka Anda perlu mengetahui bagaimana menghitung biaya membangun rumah sendiri.

  1. Memperkirakan Ongkos Tukang Bangunan

 

Ongkos untuk tukang bangunan menjadi hal yang tidak boleh diabaikan pada saat ingin membangun rumah. Sekarang ini, ada beberapa sistem yang biasa digunakan. Diantaranya sistem pembayaran harian, borongan jasa, dan juga borongan penuh.

Jika pembayaran harian, maka tukang dan para pekerja akan dibayar dengan hitungan jumlah hari dimana mereka bekerja. Upahnya dapat disesuaikan dengan standar yang berlaku di daerah tersebut.

Sedangkan untuk sistem borongan jasa, maka tukang bangunan akan dibayar secara borongan sesuai dengan kesepakatan yang berlaku. Sedangkan untuk borongan penuh, maka Anda harus membayar ongkos tukang beserta bahan bangunan yang dibutuhkan untuk membuat rumah tersebut.

Anda dapat memilih salah satu dari 3 sistem yang telah kami sebutkan di atas sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Kemudian memperkirakan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk membayar jasa dari tukang bangunan tersebut.

Untuk sistem harian, sekarang ini biaya tukang perhari sekitar 100-150 ribu rupiah. Sedangkan untuk sistem borongan jasa, biasanya orang membayar sekitar 600-800 ribu permeter persegi.

Lalu untuk sistem borongan penuh, yakni lengkap dengan material bangunan yang diperlukan. Biasanya biayanya berkisar antara 3-4 juta rupiah permeter persegi. Namun ini juga dapat disesuaikan dengan lingkungan sekitar, ya?

Anda dapat mencari tahu berapa patokan bayaran untuk tukang bangunan di daerah tersebut. Kemudian setelahnya baru dapat mengakumulasikan berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan. Setelah itu kemudian hitung berapa besarnya biaya yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut.

  1. Memperkirakan Bahan Bangunan yang Dibutuhkan dan Harganya

Setelah memperkirakan biaya yang diperlukan untuk membayar jasa tukang yang nantinya akan membangun rumah. Selanjutnya Anda juga dapat melakukan survei pasar untuk melihat harga dari barang-barang material bangunan.

Tujuannya adalah agar mempermudah untuk menghitung anggaran yang dibutuhkan selanjutnya. Terutama jika tidak menggunakan sistem borongan penuh pada para pekerja sehingga mau tidak mau bahan bangunan harus dibeli dan disediakan sendiri.

Baca juga  Cara Cek Tegangan Listrik Rumah Paling Simpel

Untuk melihat survei harga, Anda dapat mengunjungi toko bahan bangunan terdekat. Kemudian berkonsultasi pada ahlinya mengenai perkiraan biaya membangun rumah minimalis sederhana. Buat kisaran berapa kira-kira material yang dibutuhkan untuk keperluan tersebut.

Untuk masalah konsultasi, Anda dapat membicarakannya dengan tukang yang akan menggarap pembangunan rumah. Jadi, Anda dapat mencari saran berapa kira-kira material yang dibutuhkan. Baru kemudian merinci mengenai akumulasi biaya yang akan dikeluarkan nantinya.

  1. Menghitung Biaya Untuk Perlengkapan Rumah Lainnya

 

Tidak hanya bahan bangunan, rincian biaya membangun rumah juga meliputi pembelian berbagai perlengkapan lainnya. Perlengkapan-perlengkapan ini meliputi berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli pintu, kusen jendela, cat, dan berbagai barang-barang lainnya.

Terkadang setelah menghitung bahan-bahan pokok yang dibutuhkan untuk pembangunan. Orang akan melupakan perlengkapan rumah yang dibutuhkan untuk proses finishing.

Padahal ini juga tidak kalah penting serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karenanya, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk tahap finishing juga penting dimasukkan kedalam daftar anggaran.

  1. Mempersiapkan Anggaran Untuk Kebutuhan Yang Tidak Terduga

Selain anggaran-anggaran yang digunakan untuk berbagai kebutuhan di atas, sebaiknya Anda juga mempersiapkan dana darurat yang disiapkan untuk kebutuhan. Karena dalam proses membangun pasti akan ada pengeluaran tak terduga di luar anggaran.

Meskipun sudah di rancang dengan detail, namun realitanya kita sering dihadapkan pada berbagai kendala. Misalnya rincian yang telah dibuat ternyata kurang relevan, sehingga masih ditemukan banyak kekurangan-kekurangan.

Baik itu kekurangan dari segi material bangunan, hingga membengkaknya waktu yang dibutuhkan untuk proses pembangunan. Sehingga biaya yang perlu dikeluarkan untuk tukang pun menjadi semakin bertambah. Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, disinilah peran dari dana darurat berfungsi.

Oleh karenanya, dari persiapan-persiapan yang sudah ditentukan sebelumnya alokasikan dana darurat setidaknya 10 % dari anggaran keseluruhan yang telah dibuat. Jadi jika ada kebutuhan mendesak, dana darurat ini dapat digunakan.

Demikian beberapa tips mengenai perkiraan biaya membangun rumah minimalis sederhana. Meskipun membangun rumah minimalis dan tidak terlalu besar, namun biaya yang dibutuhkan tentu saja tidak sedikit.

Jadi, untuk mengantisipasi proses pembangunan rumah menjadi macet atau mogok di tengah jalan karena kurang matangnya persiapan, Anda dapat mengantisipasinya mulai dari sekarang. Caranya yakni dengan membuat akumulasi atau rincian biaya pembangunan rumah seperti yang telah kita bahas di atas.

Apakah cukup uang 50 juta bisa bikin rumah?

Membangun rumah 50 juta berarti mungkin Anda bisa mmebangun rumah dengan luas sekitar 20m2 hingga 40 m2. Di atas lahan tersebut, Anda kira-kira bisa membangun rumah tipe 21 sampai tipe 36. Anda bisa menggunakan konsep minimalis agar rumah di lahan terbatas tersebut tidak terasa sesak.

Apakah cukup uang 100 juta bisa bikin rumah?

Apakah hanya dengan modal Rp100 juta bisa bangun rumah sendiri? Tentu saja bisa! Biaya bangun rumah 1 lantai type 36 saat ini adalah mulai dari Rp3.000.000 per m2. Biaya tersebut sudah termasuk pembelian material dan ongkos upah kerja, sehingga Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya lainnya lagi.

Bangun rumah Minimalis butuh dana berapa?

Membangun rumah minimalis sendiri memang cukup memakan biaya. Jika dihitung-hitung, untuk membangun satu rumah minimalis tipe 36 biaya yang Anda butuhkan adalah sekitar Rp 305.000.000 hingga Rp 450.000.000. Biaya ini adalah biaya pembelian tanah dan juga pembangunan.

Apakah uang 200 juta bisa bikin rumah?

Memiliki bujet 200 juta bukan halangan untuk membangun rumah minimalis yang menarik. Desain minimalis bisa diwujudkan dengan menggunakan kombinasi dinding dan lantai kayu pada rumah.