Berapa lama menunggu publikasi google play

Techno.id - Melalui blog resminya, Google selaku pengelola Play Store telah mengumumkan bahwa untuk ke depannya akan melakukan proses pengujian terlebih dahulu untuk setiap aplikasi yang akan masuk di PlayStore. Sekadar informasi bahwa sebelumnya pengembang aplikasi Android dapat memublikasikan aplikasi secara langsung ke Play Store tanpa diharuskan untuk berinteraksi dengan Google terlebih dahulu.

Berbeda dengan App Store yang dikelola oleh Apple, di mana setiap aplikasi yang akan masuk ke App Store wajib melalui proses pengujian yang ketat oleh mesin. Bahkan tidak jarang mesin Apple menolak karena aplikasi dianggap telah melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pihak Apple.

Kebijakan ini dibuat untuk meninjau aplikasi Android yang melanggar aturan atau mengandung unsur malware di dalamnya sebelum dipublikasikan di PlayStore, sehingga pengguna akan lebih terlindungi.

Dengan adanya kebijakan ini, Google tampaknya mengambil pendekatan yang mirip dengan Apple. Perbedaannya adalah jika Apple menggunakan mesin, Google menambahkan tenaga manusia secara langsung untuk proses pengujian aplikasi.

"Beberapa bulan yang lalu, kami telah mulai meninjau aplikasi sebelum diterbitkan di Google Play untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan katalog aplikasi," tulis Google dalam blognya. "Proses kebijakan ini telah melibatkan tim ahli yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggaran dari kebijakan pengembangan aplikasi kami," lanjutnya.

Google juga menjelaskan bahwa kebijakan ini juga akan menguntungkan pihak pengembang aplikasi. Hal ini karena proses publikasi akan jauh lebih transparan. Pengembang aplikasi akan segera dapat mengetahui alasan penolakan aplikasi yang diajukan atau ditangguhkan dan dapat dengan mudah memperbaiki dan kembali mengirimkannya.

Purnima Kochikar selaku Director of Business for Google Play mengatakan kepada TechCrunch.com bahwa, timnya sudah mulai meninjau aplikasi dan game sebelum mereka diterbitkan di Play Store.

Kochikar menjelaskan bahwa proses peninjauan pertama menggunakan mesin untuk memeriksa malware dalam kode dan menggunakan image searches untuk menyaring konten porno. Selanjutnya menggunakan tenaga manusia untuk menguji aplikasi yang disetujui oleh mesin.

"Kami terus mencoba untuk mencari tahu bagaimana mesin dapat mempelajari aplikasi lebih lanjut," jelas Kochikar. "Jadi pada akhirnya, mesin akan bekerja sebagaimana mestinya. Dan manusia akan membantu proses peninjauan yang telah dilakukan oleh mesin," tutupnya.

BACA JUGA :


(brl/red)

Berapa lama menunggu publikasi google play

Perusahaan beserta karyawannya menggunakan versi Google Play terkelola untuk mengakses ekosistem kerja dan aplikasi produktivitas yang kaya fitur. Google Play terkelola memungkinkan perusahaan men-deploy aplikasi gratis dengan aman kepada karyawannya secara massal.

Fitur pengelolaan bawaan Android memungkinkan admin IT sepenuhnya mengelola perangkat yang digunakan secara eksklusif untuk bekerja. Untuk perangkat pribadi dan perangkat kerja yang dapat digunakan untuk keperluan pribadi, admin dapat membuat dan mengelola profil kerja terpisah. Aplikasi di Google Play terkelola diinstal di profil kerja, sehingga memberi admin kontrol penuh atas aplikasi dan datanya. Setiap aplikasi atau data di luar profil kerja tetap bersifat pribadi bagi pengguna.

Fitur perusahaan Google Play terkelola dan Android memberikan peluang signifikan bagi developer dari beberapa domain, termasuk:

  • Vendor software dan ISV: Perusahaan independen yang mengembangkan produk atau layanan software untuk dijual atau didistribusikan kepada perusahaan.
  • Developer agensi dan integrator sistem (SI): Perusahaan yang mengembangkan software, layanan, dan solusi kustom atau semi-kustom berdasarkan persyaratan yang diberikan perusahaan.
  • Developer internal perusahaan: Developer yang bekerja di perusahaan guna membuat software dan solusi untuk distribusi internal.

Google Play — platform distribusi aplikasi yang aman

Google Play memiliki rekam jejak yang telah terbukti dalam meminimalkan risiko penginstalan Aplikasi yang Berpotensi Membahayakan (PHA) di perangkat Android. Laporan Android Year in Review, yang dipublikasikan di Blog Keamanan Google , menunjukkan bagaimana perangkat yang menginstal aplikasi hanya dari Google Play memiliki risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan perangkat yang melakukan sideload aplikasi tidak dikenal dari sumber lain.

Bersama-sama, Google Play dan Android saling membantu untuk mengamankan pengalaman pengguna di Android dengan memindai setiap aplikasi yang dipublikasikan di Google Play untuk memeriksa adanya malware dan kerentanan. Google Play juga memastikan bahwa update aplikasi selalu ditandatangani oleh developer asli untuk menghindari pembajakan aplikasi.

Praktik terbaik untuk Google Play terkelola

Untuk semua developer

Keamanan

Keamanan adalah perhatian utama bagi perusahaan yang mengelola aplikasi dan perangkat seluler. Saat mengembangkan aplikasi yang akan digunakan di tempat kerja, ingat bahwa bisnis jauh lebih memperhatikan keamanan data daripada sebelumnya, terutama terkait fitur yang berbagi informasi dengan layanan lain. Guna menjaga keamanan data aplikasi, ikuti praktik terbaik untuk keamanan dan privasi . Khususnya:

  • Hanya gunakan protokol jaringan yang aman.
  • Gunakan penyimpanan lokal default di Android, bukan penyimpanan bersama atau eksternal.
  • Jika Anda khawatir akan penyalahgunaan atau memiliki data sensitif, gunakan SafetyNet Attestation API, yang memungkinkan aplikasi mengonfirmasi bahwa perangkat tempatnya berjalan benar-benar autentik dan belum disusupi.

Kompatibilitas profil kerja

Profil kerja adalah ruang logis yang disediakan di perangkat Android untuk memisahkan data pekerjaan dan pribadi. Anda mungkin perlu memodifikasi aplikasi agar berfungsi dengan andal di perangkat yang menggunakan profil kerja (lihat Menyiapkan Profil Terkelola untuk praktik terbaik yang mendetail). Banyak aplikasi yang sudah kompatibel, tetapi sebaiknya selalu uji dengan aplikasi contoh BasicManagedProfile untuk memastikannya.

Konfigurasi terkelola

Aplikasi harus mendukung konfigurasi terkelola , yang memungkinkan admin IT mengonfigurasi setelan aplikasi dari jarak jauh untuk semua pengguna atau masing-masing pengguna. Contoh setelan ini mencakup:

  • Setelan protokol dan alamat server: Misalnya, aplikasi klien VPN mungkin rumit bagi pengguna untuk dikonfigurasi secara manual. Oleh sebab itu, izinkan admin IT untuk langsung mengirimkan paket konfigurasi lengkap ke perangkat pengguna. Dengan demikian, pengguna akan dapat langsung menggunakan aplikasi tersebut.
  • Kemampuan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur: Misalnya, Anda mungkin ingin menawarkan sejumlah backend penyimpanan cloud untuk aplikasi, tetapi perusahaan mungkin hanya ingin mengizinkan penggunaan backend penyimpanan cloud yang telah dibeli. Jadi, izinkan perusahaan untuk memblokir backend lainnya.
  • Petunjuk login ke SSO bootstrap agar pengalaman login pengguna optimal.

Tonton presentasi I/O perusahaan Android untuk langsung melihat contoh ini.

Dalam aplikasi, tentukan opsi yang dapat dikonfigurasi dan akan memublikasikan informasi ini ke Google Play terkelola.

Jika Anda memperbarui skema konfigurasi terkelola untuk aplikasi, pastikan skema ini tetap kompatibel dengan versi lama. Sebaiknya pertahankan kompatibilitas ini, karena kemungkinan sebagian pengguna akan memiliki versi aplikasi yang berbeda (setidaknya untuk sementara), dan admin IT akan memerlukan pengalaman konfigurasi jarak jauh yang konsisten antar-versi untuk memastikan aplikasi dikelola secara efisien.

Gunakan Konsol Google Play untuk mengupload, mengelola, dan memublikasikan aplikasi. Konsol Play dilengkapi berbagai opsi konfigurasi dan fitur pengujian yang didesain untuk membantu memberikan aplikasi terbaik kepada pengguna.

Pelajari fitur Konsol Play yang tersedia lebih lanjut untuk membantu memublikasikan dan mendistribusikan aplikasi.

Untuk vendor software

Sebagai developer Google Play, aplikasi gratis Anda akan otomatis tersedia untuk ditemukan dan disetujui oleh admin IT. Admin IT kemudian dapat mendistribusikan aplikasi tersebut ke para pegawai di kantor menggunakan Google Play terkelola. Aplikasi berbayar tidak didukung.

Buat mudah ditemukan

Cantumkan aplikasi terkait bisnis di Google Play Store terkelola agar tampak berbeda dari aplikasi pelanggan.

Google Play terkelola juga disematkan pada banyak sistem Pengelolaan Mobilitas Perusahaan populer yang digunakan oleh admin IT setiap harinya untuk mengelola aplikasi dan perangkat seluler.

Jika aplikasi Android merupakan aplikasi pendamping untuk layanan menyeluruh yang lebih besar, maka Anda harus menjelaskan layanan lengkap dalam listingan Play Store aplikasi. Ingat bahwa admin IT dan pengguna akan membaca deskripsi aplikasi untuk memilih seluruh layanan, bukan hanya aplikasi Android.

Tingkatkan volume

Jangkau audiens baru dalam skala besar dengan deployment massal. Bisnis dapat menggunakan Google Play terkelola untuk men-deploy aplikasi gratis secara massal ke perangkat terkelola.

Peluang monetisasi baru

Perusahaan sering kali tertarik membeli dukungan tambahan untuk aplikasi yang penting bagi bisnis. Hal ini membuka peluang monetisasi baru. Bergantung pada produk dan layanan, Anda dapat mempertimbangkan untuk memperkenalkan skema harga fitur tambahan, jam tambahan, kontak langsung, pelatihan internal, atau level dukungan bertingkat.

Untuk developer agensi

Konfigurasi terkelola untuk penyesuaian aplikasi

Konfigurasi terkelola dapat membantu menyesuaikan aplikasi untuk klien, sekaligus meminimumkan biaya operasional untuk mengelola beberapa APK. Dengan menggunakan konfigurasi terkelola guna menentukan kumpulan parameter untuk penyesuaian aplikasi (misalnya, skema warna, string UI, logo klien, mengaktifkan dan menonaktifkan berbagai modul, dan sebagainya), setiap klien dapat memperoleh pengalaman yang benar-benar berbeda saat Anda mengelola satu APK.

Akses yang didelegasikan ke akun Developer Google Play klien

Jika Anda bertanggung jawab untuk memublikasikan dan mengelola aplikasi internal klien, klien dapat mengonfigurasi akses publikasi yang didelegasikan pada akun Developer Google Play. Anda kemudian dapat langsung memublikasikan aplikasi baru atau yang sudah diupdate, tidak harus mengirimkan APK kepada klien untuk dipublikasikan. Akses akun developer ini dapat dibatasi pada peran tertentu atau aplikasi tertentu, sehingga klien dapat tetap mengontrolnya.

Selain itu, ada juga API publikasi yang memungkinkan Anda menerapkan pipeline publikasi langsung ke alur publikasi Play untuk klien.

Untuk developer internal perusahaan

Aplikasi pribadi

Aplikasi pribadi adalah aplikasi yang hanya didistribusikan ke organisasi. Aplikasi pribadi tidak muncul di Play Store publik. Aplikasi pribadi merupakan cara yang efektif bagi perusahaan untuk memanfaatkan semua kekuatan dan skala Google Play guna men-deploy aplikasi internal secara aman dan pribadi.

Tersedia juga API untuk memublikasikan aplikasi pribadi bagi perusahaan. Untuk mempelajari lebih lanjut, baca Memublikasikan aplikasi pribadi.

Aplikasi perusahaan pribadi tidak perlu dipublikasikan dengan Android App Bundle dan dapat terus menggunakan APK untuk distribusi.

APK yang dihosting oleh Google vs dihosting sendiri

Tersedia dua opsi untuk menghosting APK aplikasi. Anda dapat mengupload APK ke Google Play dan mendistribusikannya dengan aman kepada pengguna. Selain itu, Anda dapat menghosting APK di server. Anda mungkin ingin melakukannya jika ingin menghosting APK secara lokal, di balik firewall.

Namun, ada beberapa manfaat menghosting APK di Google Play:

  1. Pemindaian kerentanan aplikasi Google: Umumnya sulit membedakan SDK dan library yang digunakan developer untuk membuat aplikasi internal. Selain itu, developer mungkin tidak selalu menggunakan praktik keamanan terbaik. Mesin pemindaian kerentanan Google memeriksa berbagai kerentanan keamanan yang diketahui sehingga Anda akan lebih yakin dengan keamanan aplikasi.
  2. Patch update aplikasi: Google mengoptimalkan update aplikasi yang disajikan ke perangkat, dengan hanya mengirimkan hal-hal yang berbeda dan mengompresi semua data. Hal ini membuat penyediaan update menjadi lebih cepat dengan pemakaian data yang lebih rendah.
  3. Kehadiran server global: Cache edge Google Play memastikan server terdekat akan selalu digunakan di mana pun karyawan berada, sehingga performa download akan selalu optimal.
  4. Laporan pra-peluncuran: Setelah mengupload dan memublikasikan aplikasi ke track pengujian terbuka atau track pengujian tertutup default, berbagai perangkat pengujian di Firebase Test Lab akan otomatis meluncurkan dan meng-crawl aplikasi selama beberapa menit. Crawl akan melakukan tindakan dasar setiap beberapa detik di aplikasi, seperti mengetik, mengetuk, dan menggeser. Proses ini membantu Anda memeriksa masalah error yang terlihat pada aplikasi di berbagai perangkat Android populer.

Dalam kasus apa pun, metadata tentang aplikasi yang ditampilkan kepada pengguna di aplikasi Play Store pada perangkat terkelola atau profil kerja akan disimpan di Google Play.

Google Play memudahkan deployment update aplikasi. Update otomatis diaktifkan secara default di setiap perangkat Android yang menginstal Google Play. Cukup publikasikan update aplikasi melalui Konsol Google Play, dan Google Play akan otomatis melakukan langkah selanjutnya.

Mungkin diperlukan waktu beberapa hari hingga aplikasi diupdate di setiap perangkat. Hal ini karena Google Play menunggu waktu yang optimal untuk mengupdate aplikasi, seperti saat perangkat sedang diisi daya dan terhubung ke Wi-Fi.