Berapa harga rokok 5 rasa

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) di tengah pandemi Covid-19 membuat perokok dihadapkan pilihan sulit. Dengan harga rokok yang makin mahal, mereka harus memilih untuk mempertahankan selera merokok mereka atau beralih ke merk atau cara lain dalam menikmati rokok.

Sebagai catatan, CHT rata-rata naik sebesar 23% pada 2020 dan 12,5% pada 2021. Sementara itu, pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang kehilangan pendapatan atau bahkan kehilangan pekerjaan.

Banyak orang kemudian memilih cara lain untuk menikmati rokok tetapi dengan ongkos lebih murah. Salah satunya adalah dengan tingwe. Tingwe atau nglinthing dhewe (melinting sendiri) adalah proses menggulung tembakau dengan membubuhkan rempah pilihan sendiri.

Tingwe atau nglinthing dhewe (melinting sendiri) adalah proses menggulung tembakau dengan membubuhkan rempah pilihan sendiri.

Tradisi tingwe memang sudah ada sejak ratusan tahun sejalan dengan hadirnya rokok di Indonesia yang dipercaya dimulai pada akhir abad ke-19. Tradisi tingwe biasanya lebih didominasi oleh perokok tua atau di daerah.

Namun, pandemi membuat tren tingwe merambat ke pelajar atau pekerja muda. Tradisi tingwe bahkan merebak luas di kalangan mahasiswa sekitar Yogyakarta dalam dua taun terakhir.

"Kalau Jawa Barat sudah agak lama karena jenis tembakanya memang untuk tingwe. Di pasar lokal, permintaan untuk tembakau tingwe itu besar," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno kepada CNBC Indonesia.

Namun, dia menjelaskan sangat sulit mencari berapa penjualan tembakau untuk tingwe karena transaksinya lebih banyak dilakukan di pasar tradisional.

Dimas Dwi Nugraha, pengamat industri rokok, menjelaskan perokok tingwe merupakan segmen dengan pertumbuhan paling menjanjikan saat ini karena masih murahnya tembakau iris (TIS).

Tembakau TIS yang dijual untuk tingwe juga belum dikenai cukai. TIS sebenarnya sudah dikenai cukai tetapi komoditas tersebut tidak dikenai cukai jika dikemas untuk penjualan eceran dengan bahan pengemas tradisional yang lazim dipergunakan.

Data Ditjen Bea Cukai menunjukkan penjualan TIS naik 16,3% pada periode Januari-September 2022 menjadi 9,37 juta ton.

"Tingwe sebenarnya juga tren telat karena kita sudah dimanjain rokok pabrik. (Tren) ada kaitan sama eksplorasi di rumah (selama pandemi). Suntuk ya kalo bicara pandemi," ujarnya.

Salah satu perokok tingwe, Andreas Ismar, mengatakan tradisi tingwe memberi dia banyak kesempatan bereksplorasi. Selain tentu saja harganya lebih murah.

Tingwe memberinya kebebasan untuk memilih jenis tembakau yang cocok dengan lokasi. Selain jenis tembakau, rollers bisa memilih untuk membakar tembakau saja atau dicampur dengan cengkeh. Rollers juga bisa memilih untuk menambahkan tembakau dengan bunga kering atau daun lain (teh, mint, pisang) untuk memberi citarasa tambahan.

Selain itu, jenis kertas ataupun daun pembungkus juga memberi sensasi rasa berbeda.

"Kreativitas tanpa batas dalam meracik dan eksplorasi cita rasa. Dijamin tidak monoton," ujar Andrea, kepada CNBC Indonesia.

Dia menambahkan dengan tingwe dia bisa menghemat hingga jutaan. Menurut hitungannya, harga dua pouch untuk kebutuhan tingwe setara dengan harga tiga bungkus rokok.

"Pengeluaran tingwe sebulan setara dengan delapan bungkus rokok. Bisa menghemat biaya ngebul sekitar 1 juta-an." imbuhnya

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Rokok Murah Banjiri Pasar, Orang RI Masih Bisa 'Ngebul'

(mae/mae)

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga Jual Eceran (HJE) rokok berupa sigaret hingga cerutu dan rokok elektrik naik mulai hari ini, Sabtu (1/1/2022). Kenaikan harga rokok terjadi seiring dengan naiknya tarif cukai rokok yang berlaku di hari yang sama.

Asal tahu saja, pemerintah menetapkan untuk menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar rata-rata 12 persen.

Kenaikan ini memang lebih rendah dibanding tahun 2021 dengan rata-rata sebesar 12,5 persen, namun tetap sukses membuat harga rokok per bungkus tembus Rp 40.000 (1 bungkus isi 20 batang).

Baca juga: Sah, Cukai Rokok Naik Mulai 1 Januari 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kenaikan tarif cukai rokok bertujuan untuk menekan prevalensi perokok usia anak dan remaja berusia 10-18 tahun menjadi 8,83 persen dari target 8,7 persen dalam RPJMN tahun 2024.

Apalagi, rokok menjadi pengeluaran kedua terbesar setelah beras dari kelompok rumah tangga miskin, baik di kota maupun di desa. Konsumsi rokok mampu mengalahkan konsumsi rumah tangga miskin untuk ayam hingga telur, yang notabene lebih dibutuhkan bagi kesehatan.

Persentase pengeluaran rumah tangga miskin di kota untuk beras sebesar 20,03 persen dan rokok mencapai 11,9 persen. Sementara di desa, pengeluaran rumah tangga miskin untuk beras mencapai 24 persen, diikuti rokok sebesar 11,24 persen.

Dengan kenaikan tarif cukai, produksi rokok bakal menurun sekitar 3 persen di tahun 2022, dari 320,1 miliar batang menjadi 310,4 miliar batang. Indeks kemahalan rokok pun menjadi 13,77 persen dari 12,7 persen.

Baca juga: Harga Elpiji hingga Rokok Naik, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi Tahun Depan?

Untuk itu, simak besaran kenaikan tarif cukai dan harga rokok serta rokok elektrik tahun 2022.

Rokok tembakau

Sigaret Kretek Mesin

1. Sigaret Kretek Mesin golongan I (tarif cukai 985, naik 13,9 persen).

  • HJE per batang: Rp 1.905
  • HJE per bungkus: Rp 38.100

2. Sigaret Kretek Mesin golongan IIA (tarif cukai 600, naik 12,1 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.140
  • HJE per bungkus: Rp 22.800

3. Sigaret Kretek Mesin golongan IIB 14,3 persen (tarif cukai 600, naik 14,3 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.140
  • HJE per bungkus: Rp 22.800

Sigaret Putih Mesin

1. Sigaret Putih Mesin golongan I (tarif cukai 1.065, naik 13,9 persen)

  • HJE per batang: Rp 2.005
  • HJE per bungkus: Rp 40.100

2. Sigaret Putih Mesin golongan IIA (tarif cukai 635, naik 12,4 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.135
  • HJE per bungkus: Rp 22.700

3. Sigaret Putih Mesin golongan IIB (tarif cukai 635, naik 14,4 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.135
  • HJE per bungkus: Rp 22.700

Sigaret Kretek Tangan

1. Sigaret Kretek Tangan golongan IA (tarif cukai 440, naik 3,5 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.635
  • HJE per bungkus: Rp 32.700

2. Sigaret Kretek Tangan golongan IB (tarif cukai 345, naik 4,5 persen)

  • HJE per batang: Rp 1.135
  • HJE per bungkus: Rp 22.700

3. Sigaret Kretek Tangan golongan II (tarif cukai 205, naik 2,5 persen)

  • HJE per batang: Rp 600
  • HJE per bungkus: Rp 12.000

4. Sigaret Kretek Tangan golongan III (tarif cukai 115, naik 4,5 persen)

  • HJE per batang: Rp 505
  • HJE per bungkus: Rp 10.100

Rokok elektrik

1. Rokok elektrik padat

  • Tarif: Rp 2.710 per gram
  • Minimal HJE: Rp. 5.190 per gram

2. Rokok elektrik cair sistem terbuka

  • Tarif: Rp 445 per mililiter
  • Minimal HJE: Rp. 785 per mililiter

3. Rokok elektrik cair sistem tertutup

  • Tarif: Rp 6.030 per mililiter
  • Minimal HJE: Rp. 35.250 per cartridge

Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL)

1. Tembakau kunyah

  • Tarif: Rp 120 per gram
  • Minimal HJE: Rp. 215 per gram

2. Tembakau molasses

  • Tarif: Rp 120 per gram
  • Minimal HJE: Rp. 215 per gram

3. Tembakau hirup

  • Tarif: Rp 120 per gram
  • Minimal HJE: Rp. 215 per gram.

Baca juga: Cukai Rokok, PPN dan Pajak Penghasilan Orang Kaya Naik di 2022, Cek Besarannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa nama rokok Esse 5 rasa?

Esse Shuffle Pop Kelima rasa tersebut adalah Caramel Mint, Berry Mint, Apple Mint, Orange Mint, Mango Mint.

Berapa harga Esse?

Daftar Harga Rokok Esse.

Rokok Esse biru rasa apa?

dari rokok kretek dengan rasa manis apel dan mint yang menyegarkan. Tx, happy shopping!

Rokok Esse rokok apa?

ESSE merupakan sebuah merek rokok asal Korea Selatan yang dimanuver oleh KT&G Global, diluncurkan pada tahun 1996, sebagai rokok putih. Ukuran sigaret Esse masuk dalam kategori reguler, slim, dan superslims yang memiliki kandungan tar dan nikotin lebih rendah daripada rokok biasa.