Berangkat dan pulang dari tempat pelaksanaan sholat Ied menggunakan jalur yang tidak sama adalah

Jakarta -

Sebelum berangkat sholat Idul Adha, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan. Rasulullah SAW mencontohkan untuk mandi, mengenakan pakaian bersih dan juga memperbanyak takbir.

Sholat Idul Adha hukumnya sunah muakkad atau sangat dianjurkan. Sholat Idul Adha dikerjakan pada 10 Dzulhijjah setelah jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Tahun ini berdasarkan sidang isbat yang digelar Kemenag, Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Dalam buku berjudul Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH. M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, dijelaskan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha ialah mulai dari naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir. Dalam pelaksanaannya, disunahkan untuk segera dilakukan di awal waktu, yakni ketika matahari sudah meninggi satu tombak.

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan sebelum menjalani sholat Idul Adha. Rasulullah SAW semasa hidup mencontohkan beberapa amalan yang dilakukan sebelum sholat Idul Adha, termasuk diantaranya tidak makan sebelum berangkat sholat Idul Adha, mengenakan pakaian yang bersih serta melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat.

Dikutip dari buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh oleh Ustaz M. Kamaluddin S.Pd.I MM, berikut amalan sebelum sholat Idul Adha:

1. Mandi Sebelum Berangkat ke Tempat Sholat

Sebelum melakukan sholat Idul Adha, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, "Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:

Nawaytul wusla li'aydil adh-ha sunnatan lillahi taala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghadiri sholat Idul Adha sunnah karena Allah taala."

2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian ketika hendak sholat Ied. Baik sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Disebutkan dalam riwayat Jabir bin Abdillah ra, "Rasulullah SAW mempunyai jubah sangat bagus yang selalu beliau pakai pada dua hari raya dan hari Jumat." (HR. Ibnu Abdil Bar dan Ibnu Khuzaimah).

Selain itu, disebutkan pula dalam hadits riwayat Al Hakim, dari Al Hasan bin Ali ra. cucu beliau berkata: "Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).

3. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha

Pada hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menangguhkan makan sebelum berangkat sholat Idul Adha dan baru makan daging kurban setelah sholat Ied.

Diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied).

Saat Idul Adha Rasulullah SAW tidak makan lebih dahulu sehingga setelah pulang sholat beliau langsung menyembelih hewan kurban dan kemudian menyantap sebagian daging kurbannya. Meskipun tidak makan, bukan berarti bisa disamakan dengan puasa.

4. Melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat

Mayoritas ulama berpendapat bahwa disunahkan untuk melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari sholat Ied. Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.

"Apabila Nabi Muhammad SAW pergi sholat Ied (Hari Raya), ketika pulang, Beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang Beliau lalui ketika pergi." (HR. Ibnu Majah).

Dari Jabir Radhiallahuanhu, dia berkata:

"Jika hari raya Ied tiba, Nabi shalallahualaihi wa sallam biasa mengambil jalan lain (ketika berangkat dan pulang," (HR. Bukhari)

Namun demikian, jika tidak ada jalan lain yang bisa dilewati maka diperbolehkan untuk melintas di jalan yang sama.

5. Memperbanyak Takbir Ketika Keluar dari Rumah Menuju Tempat Sholat Ied

Takbir di hari Tasyriq tidak terbatas pada waktu-waktu khusus, tetapi berlaku pada semua waktu dari hari-hari tersebut. Waktu takbir pada hari raya Idul Adha dimulai sejak subuh hari Arafah hingga Ashar pada hari terakhir hari Tasyrik.

Diriwayatkan dalam Bukhari, Umar ra bertakbir dalam khutbahnya di Mina lalu didengar oleh orang-orang yang berada di masjid dan mereka pun mengikuti takbirnya, bahkan orang-orang yang berada di pasar pun sama-sama bertakbir sehingga bergemuruh di Mina.

6. Tidak Boleh Memotong Kuku dan Rambut

Amalan terakhir saat Idul Adha adalah tidak memotong kuku dan rambut sebelum sholat Idul Adha tepatnya sebelum berkurban. Hal ini dianjurkan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah kurban.

"Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka jangan ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban." (HR. Muslim).

Terkait hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa larangan tersebut berlaku bagi orang yang hendak berkurban di hari Idul Adha. Sedangkan, Imam Syafii berpendapat bahwa memotong kuku dan rambut hukumnya makruh.

Simak Video "Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS"



(dvs/lus)


Page 2

Jakarta -

Sebelum berangkat sholat Idul Adha, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan. Rasulullah SAW mencontohkan untuk mandi, mengenakan pakaian bersih dan juga memperbanyak takbir.

Sholat Idul Adha hukumnya sunah muakkad atau sangat dianjurkan. Sholat Idul Adha dikerjakan pada 10 Dzulhijjah setelah jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Tahun ini berdasarkan sidang isbat yang digelar Kemenag, Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Dalam buku berjudul Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH. M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, dijelaskan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha ialah mulai dari naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir. Dalam pelaksanaannya, disunahkan untuk segera dilakukan di awal waktu, yakni ketika matahari sudah meninggi satu tombak.

Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan sebelum menjalani sholat Idul Adha. Rasulullah SAW semasa hidup mencontohkan beberapa amalan yang dilakukan sebelum sholat Idul Adha, termasuk diantaranya tidak makan sebelum berangkat sholat Idul Adha, mengenakan pakaian yang bersih serta melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat.

Dikutip dari buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh oleh Ustaz M. Kamaluddin S.Pd.I MM, berikut amalan sebelum sholat Idul Adha:

1. Mandi Sebelum Berangkat ke Tempat Sholat

Sebelum melakukan sholat Idul Adha, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah, "Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha."

Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:

Nawaytul wusla li'aydil adh-ha sunnatan lillahi taala

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghadiri sholat Idul Adha sunnah karena Allah taala."

2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian ketika hendak sholat Ied. Baik sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Disebutkan dalam riwayat Jabir bin Abdillah ra, "Rasulullah SAW mempunyai jubah sangat bagus yang selalu beliau pakai pada dua hari raya dan hari Jumat." (HR. Ibnu Abdil Bar dan Ibnu Khuzaimah).

Selain itu, disebutkan pula dalam hadits riwayat Al Hakim, dari Al Hasan bin Ali ra. cucu beliau berkata: "Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).

3. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha

Pada hari raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menangguhkan makan sebelum berangkat sholat Idul Adha dan baru makan daging kurban setelah sholat Ied.

Diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidak makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang (dari sholat Ied).

Saat Idul Adha Rasulullah SAW tidak makan lebih dahulu sehingga setelah pulang sholat beliau langsung menyembelih hewan kurban dan kemudian menyantap sebagian daging kurbannya. Meskipun tidak makan, bukan berarti bisa disamakan dengan puasa.

4. Melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang sholat

Mayoritas ulama berpendapat bahwa disunahkan untuk melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari sholat Ied. Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.

"Apabila Nabi Muhammad SAW pergi sholat Ied (Hari Raya), ketika pulang, Beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang Beliau lalui ketika pergi." (HR. Ibnu Majah).

Dari Jabir Radhiallahuanhu, dia berkata:

"Jika hari raya Ied tiba, Nabi shalallahualaihi wa sallam biasa mengambil jalan lain (ketika berangkat dan pulang," (HR. Bukhari)

Namun demikian, jika tidak ada jalan lain yang bisa dilewati maka diperbolehkan untuk melintas di jalan yang sama.

5. Memperbanyak Takbir Ketika Keluar dari Rumah Menuju Tempat Sholat Ied

Takbir di hari Tasyriq tidak terbatas pada waktu-waktu khusus, tetapi berlaku pada semua waktu dari hari-hari tersebut. Waktu takbir pada hari raya Idul Adha dimulai sejak subuh hari Arafah hingga Ashar pada hari terakhir hari Tasyrik.

Diriwayatkan dalam Bukhari, Umar ra bertakbir dalam khutbahnya di Mina lalu didengar oleh orang-orang yang berada di masjid dan mereka pun mengikuti takbirnya, bahkan orang-orang yang berada di pasar pun sama-sama bertakbir sehingga bergemuruh di Mina.

6. Tidak Boleh Memotong Kuku dan Rambut

Amalan terakhir saat Idul Adha adalah tidak memotong kuku dan rambut sebelum sholat Idul Adha tepatnya sebelum berkurban. Hal ini dianjurkan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah kurban.

"Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka jangan ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban." (HR. Muslim).

Terkait hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa larangan tersebut berlaku bagi orang yang hendak berkurban di hari Idul Adha. Sedangkan, Imam Syafii berpendapat bahwa memotong kuku dan rambut hukumnya makruh.

Simak Video "Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS"


[Gambas:Video 20detik]
(dvs/lus)