Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif yang merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yaitu pada zaman *?

Hieroglif adalah aksara Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet. Karakter tersebut terdiri atas gambar dalam bentuk manusia, hewan, atau benda, dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau sulit dipahami maknanya.

Apa yang dimaksud dengan huruf hieroglif?

Hieroglif berasal dari bahasa Yunani yangmengandung arti ukiran suci, sedangkan dalam bahasa Inggris yaitu sistemtulisan formal yang digunakan masyarakat mesir Kuno yang terdiri dari kombinasielemen logograf dan alfabet. …

Penemuan apa yang memungkinkan dilakukannya Penafsiran hieroglif?

Penemuan hieroglif yang paling menggemparkan dalam sejarah modern adalah penemuan Batu Rosetta pada sekitar tahun 1799. Orang yang mendapatkan penghargaan dari menafsirkan tulisan tersebut adalah Jean Francois Champollion.

Bagaimanakah kepercayaan bangsa Mesir Kuno?

Kepercayaan. Masyarakat Mesir Kuno menganut sistem kepercayaan politeisme (banyak dewa). Mereka menyembah dewa utama bernama Amun (dewa Bulan) dan Ra (dewa Matahari). Selain itu, mereka juga memiliki dewa yang melambangkan kesuburan seperti dewa Osiris dan Isis.

Apa yang dimaksud dengan Papyrus?

KOMPAS.com – Papirus atau papyrus adalah sejenis tanaman air yang dulunya pernah tumbuh subur di tepi dan lembah Sungai Nil. Sebelum ditemukan kertas, tanaman ini dikenal pada zaman dulu sebagai bahan pembuatan media untuk menulis.

Pada masa lalu pohon papirus digunakan bangsa Mesir untuk keperluan apa?

Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa bangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal.

Hieroglif merupakan bahasa simbol yang ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda ditemukan pada periode?

Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda.

Mengapa Sungai Nil penting bagi peradaban Mesir Kuno?

Sungai Nil mempunyai peranan penting dalam peradaban, kehidupan, dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari Sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah-tanah yang subur, sebagai hasil dari sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungainya.

Apakah hieroglif Mesir berasal dari bahasa Yunani?

Hieroglif Mesir dari bahasa Yunani ἱερογλύφος “ukiran suci”, dalam bahasa Inggris hieroglyphic = τὰ ἱερογλυφικά [γράμματα]) adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet. Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia.

Apakah orang Mesir menggunakan huruf konsonan?

Dalam penulisan, orang Mesir hanya menggunakan huruf konsonan (huruf mati) saja. Misalnya, kata ‘minum’ hanya akan ditulis ‘mnm’ (tentunya dengan menggunakan tulisan Mesir).

Siapa yang menggunakan hieroglif Mesir?

Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia. Beberapa dari tulisan tersebut berasal dari tahun 3000 sebelum masehi dan telah digunakan oleh bangsa Mesir selama lebih dari 3000 tahun. Masyarakat Mesir menggunakan hieroglif kursif untuk sastra keagamaan pada papirus dan kayu.

Apakah orang Mesir menggunakan gambar tulisan yang kasar?

Pada awalnya, orang Mesir menggunakan bentuk gambar tulisan yang kasar, seperti yang digunakan oleh suku-suku primitif di seluruh dunia. Hieroglif adalah gambar yang masing-masing mewakili objek alamiah.

Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif yang merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yaitu pada zaman *?

Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif yang merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yaitu pada zaman *?

Lihat Foto

Encyclopædia Britannica

Hieroglif Mesir Kuno

KOMPAS.com - Tulisan yang membuka tabir sejarah Mesir Kuno sekaligus merupakan tulisan bangsa Mesir Kuno adalah hieroglif.

Hieroglif adalah aksara Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet.

Karakter tersebut terdiri atas gambar dalam bentuk manusia, hewan, atau benda, dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau sulit dipahami maknanya.

Ada juga sejenis hieroglif yang lebih sederhana atau hieroglif kursif, yang digunakan untuk menulis literatur keagamaan pada papirus (sejenis kertas di Mesir Kuno).

Kedua jenis hieroglif tersebut dipakai hingga sekitar tahun 400 masehi.

Hieroglif berasal dari bahasa Yunani, hieros yang artinya suci dan glufe berarti ukiran. Secara etimologis, hieroglif bisa diartikan sebagai ukiran suci.

Sedangkan Bangsa Mesir menyebutnya "aksara dewa", merujuk pada asal-usul tulisan hieroglif yang dipercaya berasal dari para dewa.

Baca juga: Peradaban Mesir Kuno: Periodisasi dan Sistem Pemerintahan

Sejarah hieroglif Mesir

Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan tertua yang diduga berkembang sejak sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir.

Hal ini dibuktikan dengan temuan simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM yang menyerupai penulisan hieroglif.

Sementara penggunaan tulisan hieroglif muncul dari sistem simbol di awal Zaman Perunggu, sekitar abad ke-32 SM, pada prasasti Narmer Palette yang ditemukan pada 1890-an.

Hieroglif Mesir dari bahasa Yunani ἱερογλύφος "ukiran suci", nama panjang: τὰ ἱερογλυφικά [γράμματα]) adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan alfabet. Hieroglif Mesir merupakan salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia. Beberapa dari tulisan tersebut berasal dari tahun 3000 sebelum masehi dan telah digunakan oleh bangsa Mesir selama lebih dari 3000 tahun. Masyarakat Mesir menggunakan hieroglif kursif untuk sastra keagamaan pada papirus dan kayu. Adapula variasi formal tulisan yang lebih kecil, yang disebut hieratik dan demotik, tetapi secara teknis tulisan tersebut bukan merupakan hieroglif dari mesir.

Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif yang merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yaitu pada zaman *?

Hieroglif Mesir

Bagian dari Papirus Ani menunjukkan hieroglif kursif.

Jenis aksara

Logogram berguna sebagai abjad

BahasaBahasa Mesir

Periode

3200 SM – 400 M

Silsilah

(Tulisan paku)

Aksara turunan

Hieratik, Demotik, Meroitik, Aksara Zaman Perunggu MadyaArah penulisanKiri ke kananISO 15924Egyp, 050

Nama Unicode

Egyptian HieroglyphsArtikel ini memuat simbol fonetik IPA. Tanpa dukungan multibahasa, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk panduan pengantar tentang simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.

Berdasarkan kamus, arti dari hieroglif adalah tulisan dan abjad Mesir Kuno, yang terdiri atas 700 gambar dan lambang dalam bentuk manusia, hewan, atau benda; dan lambang tulisan (menyerupai gambar paku) yang bersifat rahasia atau teka-teki yang sukar dibaca atau dipahami maknanya.[1] Kata hieroglif berasal dari bahasa Yunani yaitu ἱερογλυφικὰ γράμματα (hieroglyphikà grámmata), gabungan dari ἱερός (hierós ‘keramat’ atau ‘suci’) dan γλύφω (glýphō ‘ukiran’, ‘pahatan’) sementara grammata berarti tanda. Dengan demikian Hieroglif berarti ‘tulisan suci’ yang sendirinya merupakan terjemahan dari bahasa Mesir Kuno zẖ3 n.j mdw.w nṯr „Aksara Dewa“, yang merujuk kepada asal usul tulisan hieroglif yang dipercaya berasal dari para dewa dewi. Disebut hieroglif karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa tulisan tersebut merupakan tulisan pendeta yang memiliki makna dan tujuan yang suci. Kata hieroglif berasal dari kata sifat bahasa Yunani yaitu ἱερογλυφικός (hieroglyphikos), di mana glýphō berarti ‘ukiran’, ‘pahatan’, atau glyphs (aksara). Kata glyphs sendiri merujuk pada τὰ ἱερογλυφικὰ γράμματα (tà hieroglyphikà grámmata, ‘kesusastraan ukir pahat’). Kata hieroglyph dalam bahasa Inggris dijadikan kata benda, menggantikan arti kata hieroglif yang sebenarnya. Yang seharusnya seperti dalam kalimat sebelumnya, kata hieroglyphic merupakan sebuah kata sifat, tetapi sering terjadi kekeliruan dalam penggunaan kata hieroglyph sebagai sebuah kata benda.

Hieroglif sudah muncul dari sebelum kesusastraan tradisi artistik Mesir. Contohnya, simbol pada tembikar Gerzean dari tahun 4000 SM menyerupai penulisan hieroglif. Selama beberapa tahun, prasasti hieroglif yang pertama kali diketahui adalah Narmer Palette, ditemukan dalam penggalian di Hierakonpolis (sekarang Kawm al-Ahmar) pada tahun 1890-an, yang diperkirakan dibuat tahun 3200 SM. Bagaimanapun, pada tahun 1998, tim arkeologis Jerman di bawah pimpinan Günter Dreyer pada penggalian di Abydos (sekarang Umm el-Qa'ab) menemukan sebuah makam dari seorang penguasa Predynastic, dan menemukan tiga ratus pahatan nama dari tanah liat dengan proto-hieroglyphs, tertanggal pada masa Naqada IIIA dari abad ke-33 Sebelum Masehi. Kalimat pertama yang tertulis penuh dengan hieroglif sejauh yang ditemukan adalah kesan segel yang ditemukan di makam Seth-Peribsen yang terletak di Umm el-Qa'ab, tertanggal dari dinasti kedua. Di zaman Kerajaan Tua, Kerajaan Tengah, dan Kerajaan Baru, terdapat sekitar 800 hieroglif. Saat zaman Greco-Roman, mereka menomori lebih dari 5,000 hieroglif. Pada abad keempat, beberapa orang Mesir akhirnya dapat membaca hieroglif. Penggunaan hieroglif kemudian berhenti setelah penutupan seluruh gereja non-Kristen pada tahun 391 Masehi oleh Kaisar Romawi, Theodosius I; yang tertulis dalam prasasti terakhir dari Philae, diketahui sebagai The Graffito of Esmet-Akhom, tahun 396 Masehi.[2] Penemuan hieroglif yang paling menggemparkan dalam sejarah modern adalah penemuan Batu Rosetta pada sekitar tahun 1799. Orang yang mendapatkan penghargaan dari menafsirkan tulisan tersebut adalah Jean Francois Champollion.[3]

Pada awalnya, orang Mesir menggunakan bentuk gambar tulisan yang kasar, seperti yang digunakan oleh suku-suku primitif di seluruh dunia. Hieroglif adalah gambar yang masing-masing mewakili objek alamiah. Matahari digambarkan sebagai piringan, bulan digambarkan dengan bulan sabit, air digambarkan oleh garis gelombang, orang dengan bentuk orang, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tulisan gambar ini tidak dapat mewakili kata-kata atau benda-benda yang tidak dapat dilihat mata seperti pikiran, cahaya, dan hari. Sehingga hieroglif pun lebih dianggap sebagai simbol ide daripada sebuah gambar objek. Piringan dapat juga berarti ‘hari’, bukan hanya berarti matahari. Ide-ide ini disebut dengan ‘ideogram’. Perkembangan hieroglif selanjutnya adalah menggunakan gambar, lebih untuk mewakili bunyi daripada untuk mewakili objek sesungguhnya. Misalnya, sebuah gambar lebah dapat bukan berarti serangga, melainkan merujuk pada kata ‘lebah’. Daun dapat memiliki arti ‘percaya’ (kita gunakan kata dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan dalam menunjukkan bagaimana cara kerjanya). Hieroglif seperti itu, yang digunakan sebagai bunyi, dikenal dengan nama ‘fonogram’. Belakangan, orang Mesir dapat menulis kata apa saja yang mereka kenal, baik kata itu berarti sesuatu yang dapat mereka gambarkan atau tidak. Dari fonogram tersebut mereka mengembangkan satu seri tanda, masing-masing mewakili satu huruf. Dalam penulisan, orang Mesir hanya menggunakan huruf konsonan (huruf mati) saja. Misalnya, kata ‘minum’ hanya akan ditulis ‘mnm’ (tentunya dengan menggunakan tulisan Mesir). Orang Mesir juga terus menggunakan simbol-simbol lama dalam tulisan mereka seperti ideogram, fonogram, dan picturegram (tulisan gambar) semuanya digabungkan. Seiring berjalannya waktu, tulisan tersebut menjadi sangat rumit sehingga tidak mudah dimengerti oleh orang awam.[4]

Penulisan hieroglif dapat dimulai dari kanan ke kiri, kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, tetapi biasanya dimulai dari kanan ke kiri (seperti dalam penulisan huruf Arab, walaupun dalam penulisan formal zaman sekarang ini menggunakan kiri ke kanan).[5]

Hieroglif terdiri dari tiga macam glyph yaitu phonetic glyphs, termasuk karakter satu konsonan yang berfungsi seperti abjad, logographs; dan semagram (simbol semantik yang menentukan makna), yang membatasi arti dari logographic atau kata-kata fonetis.

Secara visual, keseluruhan hieroglif kurang lebih bersifat kiasan: mereka merepresentasikan elemen yang nyata ataupun ilusional, terkadang menyesuaikan dengan mode dan disederhanakan, tetapi secara umum benar-benar dikenal dalam tanda. Bagaimanapun, simbol atau tanda yang sama, berdasarkan konteksnya, dapat diinterpretasikan dalam bermacam-macam cara yaitu sebagai fonogram (phonetic reading), sebagai logogram, atau sebagai ideogram (semagram; determinative, semantic reading).[6]

Phonetic Reading

Kebanyakan simbol atau bentuk hieroglif merupakan fonetis alam, yang berarti bahwa simbol tersebut dibaca dan dibuat sesuai dengan karakteristik visualnya. Gambar dari mata dapat menjelaskan kata ‘mata’ itu sendiri dan kata ‘saya’ dalam bahasa Inggris (‘eye’ dan ‘I’). Gambar mata itu disebut dengan fonogram dari kata ‘I’. Bentuk fonogram dengan satu konsonan disebut mono- atau tanda uniliteral; dengan dua konsonan, tanda biliteral; dengan tiga konsonan disebut tanda triliteral. Dua puluh empat tanda uniliteral disebut abjad hieroglif. Penulisan hieroglif Mesir normalnya tidak mengindikasikan huruf vokal seperti A, I, U, E, O.

Phonetic Complements

Penulisan Mesir sering kali pleonastis atau berlebihan. Ini sering kali terjadi dalam sebuah kata yang harus diikuti oleh sejumlah karakter penulisan yang memiliki kesamaan pengucapan. Contohnya, kata nfr, yang memiliki arti ‘cantik, baik, sempurna’, ditulis dalam triliteral yang unik.

Bangsa Mesir kuno menggunakan huruf hieroglif yang merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yaitu pada zaman *?

= nfr

Bagaimanapun, hal ini sangat biasa ditambahkan dalam triliteral, uniliteral untuk f dan r. Kata tersebut dapat ditulis sebagai nfr+f+r namun tetap dibaca dengan nfr. Dua karakter abjad ditambahkan demi kejelasan ejaan dari hieroglif triliteral yang terdahulu. Karakter berlebihan yang mengikuti tanda biliteral atau triliteral disebut phonetic complements atau pelengkap fonetis. Dapat ditempatkan di depan tanda (jarang), setelah tanda (seperti ketentuan umumnya), atau bahkan dikeduanya.

Semantic Reading

Selain interpretasi fonetis, karakter atau simbol-simbol juga dapat dimaknai dengan membaca, dalam hal ini logogram diucapkan (atau ideogram) dan semagram (sering disebut juga dengan determinative).

Logogram

Hieroglif digunakan sebagai logogram untuk menegaskan suatu objek yang merupakan sebuah gambar. Untuk itu logogram merupakan benda biasa yang sering digunakan. Dalam teori, seluruh hieroglif memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai logogram. Logogram dapat ditemani dengan pelengkap fonetis.

Semagram

Determinatives atau semagram (simbol semantik yang menentukan makna) ditempatkan di akhir dari sebuah kata. Karakter ini bertujuan untuk mengklarifikasi tentang apakah sebuah kata itu, seperti homofonik glyphs.

  1. "Definisi Hieroglif". Diakses tanggal 2011-03-13. 

  2. "Hieroglyph". Diakses tanggal 2011-03-15. 

  3. "Hieroglif Mesir". Diakses tanggal 2011-03-20. 

  4. "Apa Tulisan Hieroglif Itu?". Diakses tanggal 2011-03-13. 

  5. Maulidya, Mutiara. 2010. Hieroglif Mesir sebagai Teknologi Komunikasi Mesir Kuno. Depok: Komunikasi Media Press. ISBN 100-666-4975

  6. "Egyptian Hieroglyph". Diakses tanggal 2011-03-15.