Bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang kacangan bermanfaat karena

PERANAN RHIZOBIUM

Peranan rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman cukup besar. Adapun peranan rhizobium antara lain:

  1. Rhizobium mampu menambat Nitrogen mencapai 80 kg N2/ha/thn atau lebih ketika bersimbiosis dengan tanaman kedelai.
  2. Inokulan Rhizobium mampu bersimbiosis secara aktif sehingga menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik.
  3. Rhizobium mampu menghasilkan hormon pertumbuhan berupa IAA dan giberellin yang dapat memacu pertumbuhan rambut akar, percabangan akar yang memperluas jangkauan akar. Dengan demikian, tanaman dapat menyerap hara lebih banyak sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
  4. Rhizobium mampu meningkatkan penyerapan fosfat. Fosfat merupakan hara utama dalam perkembangan akar dan pembentukan polong kedelai.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN RHIZOBIUM

Penggunaan bakteri  rhizobium pada tanaman kedelai mempunyai beberapa keuntungan. Simbiosis bakteri Rhizobium dengan tanaman kedelai mampu meningkatkan ketersedian unsur hara melalui penambatan unsur Nitrogen dari udara oleh bakteri Rhizobium.  Karena bakteri ini bersimbiosis mutualisme dengan tanaman kedelai, penggunaan bakteri ini tidak mempunyai bahaya atau efek sampingan. Efisiensi penggunaan Rhizobium dapat  ditingkatkan sehingga bahaya pencemaran lingkungan oleh pupuk buatan dapat dihindari.

Aplikasi penggunaan Rhizobium ini membutuhkan biaya yang relatif murah karena penerapannya cukup sekali pada awal tanam. Dan apabila lahan tersebut akan ditanami lagi dengan tanaman kedelai, lahan tersebut tidak perlu lagi diinokulasi dengan Rhizobium karena Rhizobium sudah tersedia di tanah dari bekas tanaman sebelumnya. Teknologinya atau penerapan Rhizobium relatif mudah dan sederhana, yaitu cukup mencampurkan biakan Rhizobium dengan biji kedelai sebelum biji tersebut ditanam.

MEKANISME INFEKSI RHIZOBIUM

Rhizobium menginfeksi tanaman melalui akar tanaman. Langkah awal infeksi  adalah pembentukan koloni  rhizobium pada akar legum sebagai pengenalan terhadap inangnya. Spesies rhizobium yang berbeda, berbeda pula inangnya. Infeksi dimulai dari rambut akar menyebabkan pertumbuhan rambut akar yang keriting akibat dari adanya auksin yang dihasilkan oleh bakteri. Benang infeksi terus berkembang sampai di kortek dan mengadakan percabangan. Percabangan ini menyebabkan jaringan kortek membesar yang dapat dilihat sebaga bintil akar  (Novriani, 2011).

Sampai proses ini infeksi bakteri sensitif terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Faktor lingkungan seperti suhu, pH, unsur-unsur dan senyawa kimia tertentu pada mumnya mempengaruhi Rhizobium sp disamping mereka ini mempunyai musuh alami yaitu berupa parasit dan bakteri. Suhu optimalnya untuk Rhizobium sp berkisar 18 0 – 26 0 C,  minimal 3 0 C dan maksimal 45 0 C.

Kisaran pH optimal untuk Rhizobium sp adalah sedikit di bawah netral hingga agak alkali. Pada pH 5,5 beberapa strain Rhizobium sp masih dapat hidup.  Pada pH 4,4 kebanyakan  strain Rhizobium sp tidak berkembang dalam tanah dan proses infeksi juga terhambat, tetapi jika pH tanahnya dinaikkan menjadi 5,4 maka infeksi oleh Rhizobium  sp berlansung dan terbentuk bintil akar.

Kelembaban tanah pada tingkat koefisien layu akan menghambat pembentukan bintil akar. Penghambatan pertumbuhan akar dan akar rambut akan menghambat proses infeksi. Disamping itu, kelembaban mempengaruhi  gerakan Rhizobium sp dalam tanah (Perwira, 2014). Ketersedian senyawan racun yang berasal dari herbisida atau fungisida di dalam tanah yang tidak disukai bakteri  bintil akar dapat  mempengaruhi keberadaan Rhizobium (Novriani, 2011).

Pada awal infeksi Rhizobium juga sangat sensitif terhadap ketersediaan kalsium,  sedang setelah mulai pertumbuhan nodul tidak dipengaruhi oleh menurunnya konsentrasi  kalsium. Fosfat juga berpengaruh terhadap nodulasi, ketersediaan fosfat lebih berpengaruh  terhadap nodulasi dan pertumbuhan nodul.  Fosfat merupakan sumber energi di dalam  nodul  akar (Novriani, 2011).

Bintil akar tidak selalu tumbuh di pangkal akar, ada juga yang tumbuh di ujung - ujung  akar. Tidak selalu bintil akar dihuni oleh bakteri rhizobium yang tepat dan efektif. Ciri bintil akar yang efektif adalah bila dibelah melintang akan memperlihatkan warna merah muda hingga kecoklatan di bagian tengahnya.

Waktu antara infeksi sampai dengan bakteri mampu memfiksasi N2 sekitar 3 - 5 minggu. Selama periode tersebut kebutuhan karbohidrat, nutrien mineral dan asam amino  disediakan oleh inang tanpa memperoleh keuntungan (bersifat parasit). Bakteri membentuk  suatu komplek enzim yang dibutuhkan untuk menambat nitrogen. Bentuk bakteri ( rhizobia) dalam satu sel akar yang mengandung nodul aktif ( bila dibelah melintang akan terlihat warna merah muda hingga kecoklatan dibagian tengahnya) disebut bakteroid.

Jumlah Nitrogen sangat mempengaruhi gagal tidaknya pembentukan bintil akar. Menurut Sutanto(2002), tanaman legum akan gagal membentuk bintil akar apabila tanah mengandung nitrogen lebih dari 100 kg N.

Kekurangan Nitrogen pada inang selama fase antara saat infeksi dan awal fiksasi N2 akan mengganggu pembentukan luas daun yang dapat mencukupi penyediaan fotosintat bagi pertumbuhan dan aktivitas nodul. Aktivitas nodul tertinggi (fiksasi N2) diperoleh ketika gabungan Nitrogen dari tanah atau dari pupuk tersedia dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan vigor tanaman selama minggu - minggu pertama dari perkembangan legume  (Rasti dan Sumarno, 2006).

APLIKASI RHIZOBIUM

Pemberian rhizobium dilakukan pada lahan yang sama sekali belum pernah ditanami  dengan tanaman kedelai. Sumber inokulan dapat berasal dari sediaan yang sudah dijual di Pasaran seperti Legin, Rhizogin, Rhizoplus,  Nodulin ataupun juga berasal dari pertanaman kedelai.  Jumlah Inokulan dalam bentuk Legin sebanyak 30 gram/10 kg benih, Rhizogin sebanyak 37,5 gram/10 kg benih dan Rhizoplus 20 gram / kg benih. Cara inokulasi yaitu  :

  1. Basahi benih dengan air sebelum dicampur dengan inokulan.
  2. Campurkan inokulan dengan benih secara bertahap agar benih yang telah diinokulasi segera habis di tanam.
  3. Keringanginkan benih dan hindarkan dari sinar matahari langsung
  4. Tanam benih tidak lebih dari 6 jam setelah pencampuran.

Jika inokulasi dengan menggunakan tanah bekas pertanaman kedelai, jumlah tanah yang dicampurkan sebanyak 2 - 3 kg/10 kg benih. Inokulasi dilakukan dengan cara membasahi  benih dengan air kemudian campurkan dengan tanah inokulan. Segera tanam benih setelah  dilakukan pencampuran.

PENULIS : WIDODO


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Fri, 05 Aug 2022 10:29:29 +0700 with category Biologi

A. mengikat nitrogen bebas

Bakteri Rhizobium sp. merupakan bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan. Bakteri ini menguntungkan manusia di bidang pertanian karena mengikat nitrogen bebas

Penjelasan:

Bakteri yang ada di bumi ini ada beberapa yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia ataupun bakteri yang memang bermanfaat, ada juga yang merugikan manusia. Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat kecil yanghanya bisa dilihat melalui mikroskop. Bakteri-bakteri yang bermanfaat dalam kehidupan manusia adalah  Lactobacillus bulgaricus merupakan bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt. Namun ada pula bakteri yang merugikan manusia seperti bakteri Rickettsia yang menyebabkan penyakit tipus.

Salah satu bakteri yang bermanfaat bagi kehidupan manusia salah satunya adalah Bakteri Rhizobium sp. Bakteri ini terdapat di tanah yang bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan. Bakteri ini bermanfaat karena bakteri ini bisa mengikat nitrogen bebas yang ada di udara. Nitrogen tersebut sangat bermanfaat bagi tanah, antara lain:

  1. Berguna untuk pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
  2. Berperan dalam pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
  3. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
  4. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
  5. Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah.

Singkat kata, nitrogen yan diserap oleh tanag melalui bakteri bisa menyuburkan tanah sehingga meningkatkan produksi tanaman yang sedang di tanam. Adapun tanaman yang bersimbiosi dengan Bakteri Rhizobium sp antara lain kacang tanah, lamtoro atau petai. Dengan demikian, petani disarankan untuk menanam tanaman tersebut guna membantu menyuburkan tanah atau lahan pertaniannya.

Pelajari lebih lanjut

  • Bakteri nata de coco: brainly.co.id/tugas/22530331
  • Biopestisida: brainly.co.id/tugas/22530808

Detail jawaban

  • Kelas: 9
  • Mapel: Biologi
  • Bab: Virus dan Bakteri
  • Kode: 4
  • Kata Kunci: virus, bakteri

jwb17.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Bakteri Rhizobium leguminosarum bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan membentuk bintil-bintil akar. Simbiosis ini adalah simbiosis yang saling menguntungkan dimana Rhizobium leguminosarum mendapatkan makanan dari tumbuhan inangnya sedangkan tumbuhan inang yaitu kacang-kacangan mendapatkan nitrogen dari bakteri tersebut. Tumbuhan kacang-kacangan tidak dapat menambat atau mengikat nitrogen bebas di atmosfer sehingga membutuhkan Rhizobium leguminosarum untuk mengikat nitrogen dari atmosfer.

Dengan demikian jawaban yang tepat adalah A.