Proses menstruasi pada perempuan berlangsung setiap bulan, dengan siklus yang berbeda-beda. Menstruasi terjadi karena meluruhnya penebalan pada dinding rahim yang dipersiapkan untuk kehamilan. Show Selain darah, cairan menstruasi juga mengandung lendir dan sel-sel lapisan dalam rahim. Siklus menstruasi terjadi selama 28 hari, dihitung dari hari pertama periode haid saat ini sampai dengan hari pertama pada periode haid selanjutnya. Meski begitu, tidak semua perempuan memiliki panjang siklus menstruasi yang sama. Siklus ini terkadang bisa datang lebih cepat atau justru lebih lambat, tergantung kondisi masing-masing. Mengetahui bahwa menstruasi terjadi pada setiap perempuan di setiap bulannya, maka berikut Popmama.com telah merangkum beberapa proses menstruasi yang biasa kamu jalani. 1. Bagaimana proses terjadinya menstruasi perempuan?FreepikProses menstruasi perempuan dimulai ketika seorang anak perempuan menginjak masa pubertas. Pada beberapa orang, pubertas bisa terjadi ketika usia 10 tahun, namun ada pula yang baru mengalaminya saat berumur 16 tahun dan setelah terjadi perubahan rangkaian hormon dalam tubuh seorang perempuan. Tapi tenang, semua ini masih tergolong normal. Selama masa puber berlangsung, tubuh mulai menghasilkan rangkaian hormon baru. Hormon reproduksi inilah yang mengirimkan berbagai sinyal ke tubuh, dan beberapa di antaranya menegaskan bahwa tubuh sedang mempersiapkan kehamilan setiap bulannya yang ditandai dengan menstruasi. Siklus haid atau menstruasi merupakan proses alami yang selalu berulang setiap bulannya. Dalam satu siklus, kadar hormon dalam tubuh bisa naik-turun, tergantung dari fasenya. Perubahan kadar hormon tadi juga berdampak pada mood atau suasana perasaan serta energi tubuh yang berampak pada kesehatan. Lama siklus haid setiap perempuan juga bervariasi antara 23-35 hari, umumnya setiap 28 hari. Hal ini sangat tergantung dari kondisi tubuh masing-masing, dan tak semua siklus haid pasti rutin. Baca juga:Cara Menghitung Masa Subur Perempuan dengan Siklus Haid Teratur EDITORS' PICKS
2. Fase-fase menstruasihealthvows.orgProses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, yaitu:
Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim (endometrium) yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir, akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung selama 4 sampai 6 hari. Pada fase ini, perempuan biasanya akan merasakan nyeri di perut bawah dan punggung karena rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
Fase ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi. Pada fase ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium menyebabkan endometrium menebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Durasi waktu yang dihabiskan pada fase ini menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang perempuan berlangsung.
Pada fase ovulasi, folikel yang diproduksi ovarium akan melepaskan sel telur untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel di rahim. Sel telur ini hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati. Namun jika sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, akan terjadi fase ovulasi menandai masa subur perempuan. Ovulasi biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah dan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum pada fase ini. Korpus luteum akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Fase ini juga dikenal sebagai fase pramenstruasi. Fase ini umumnya ditandai sejumlah gejala, seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional. Proses menstruasi ini terus berputar, hingga berakhir ketika seorang perempuan sudah memasuki masa menopause. Biasanya terjadi saat perempuan berusia 40 tahun ke atas. 3. Hormon menstruasi yang memengaruhiFreepik/Dragana_GordicProses menstruasi dipengaruhi oleh beberapa hormon, antara lain:
Hormon estrogen berperan penting dalam pembentukan fisik dan organ reproduksi perempuan, misalnya dalam pertumbuhan payudara, rambut di sekitar organ intim, memproduksi sel telur di dalam ovarium, serta mengatur siklus menstruasi. Estrogen akan meningkat pada fase ovulasi dan menurun pada fase luteal.
Salah satu fungsi hormon progesteron adalah merangsang lapisan dinding rahim untuk menebal dan menerima sel telur yang siap dibuahi. Kadar hormon ini sangat rendah pada fase folikular dan akan mengalami peningkatan pada fase luteal. Hormon ini diproduksi setelah melewati fase ovulasi.
Hormon ini diproduksi di dalam otak dan berfungsi merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon perangsang folikel dan hormon pelutein.
Hormon ini berperan dalam produksi sel telur. Dalam siklus menstruasi, kadar hormon ini akan meningkat sebelum fase ovulasi.
Hormon ini berfungsi merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur selama ovulasi. Jika sel telur bertemu sperma dan dibuahi, hormon ini akan merangsang korpus luteum untuk memproduksi progesteron. Nah, itulah beberapa proses menstruasi yang dilalui oleh setiap perempuan di setiap bulannya. Proses menstruasi yang normal akan terjadi secara alami. Jika kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, yakni menstruasi lebih dari 7 hari, atau tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan secara berturut-turut, segeralah konsultasikan kepada dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisimu dan dapat segera mendetekasi kejanggalan yang muncul agar dapat ditangani dengan tepat. Baca juga:
Mestruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang merupakan siklus bulanan dari wanita. Menstruasi terjadi saat sel telur (ovum) tidak dibuahi oleh sperma. Proses mentruasi:
tirto.id - Ovarium seorang perempuan mampu memproduksi sel telur (ovum), yaitu setelah masa puber hingga dewasa subur (antara usia 12 hingga 50 tahun). Setelah sel telur habis diovulasikan, seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi. Keadaan ini disebut menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena tidak adanya produksi hormon kelamin. Proses pembentukan sel kelamin atau mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Hormon tersebut mulai aktif pada waktu selaput lendir rahim menipis setelah selesai menstruasi. Menstruasi atau haid adalah pendarahan uterus secara periodik dan siklus yang normal terjadi pada wanita yang telah puber. Proses ini pun terjadi dengan disertai pelepasan endometrium. Umumnya, durasi siklus menstruasi adalah 28 hari, dengan lama menstruasi adalah 4 hingga 6 hari. Jumlah darah yang keluar pun rata-rata sebanyak 20-60 mililiter.
Hormon yang Pengaruhi Siklus Menstruasi
Empat hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi adalah hormon estrogen, progesteron, follicle-stimulating hormone atau hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). 1. Estrogen Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium atau indung telur. Selain itu, hormon ini juga diproduksi oleh kelenjar adrenal dan plasenta, tetapi hanya dalam jumlah yang sedikit. Hormon estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas, termasuk perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan. 2. Progesteron Saat perempuan mengalami ovulasi atau sedang berada di masa subur, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim yang disebut endometrium untuk menerima sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. 3. Follicle-stimulating hormone (FSH) Hormon FSH juga diproduksi di kelenjar hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium. 4. Luteinizing hormone (LH) LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Oleh karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.
Fase Siklus Menstruasi
Proses menstruasi dibagi ke dalam empat fase, antara lain: 1. Fase Menstruasi Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini akan dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan dapat berlangsung dari selama 4 hingga 6 hari. 2. Fase Folikular Tahapan ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase ovulasi. Pada tahapan ini, ovarium akan memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium kemudian akan menyebabkan endometrium menebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. 3. Fase Ovulasi Pada fase ovulasi, sel telur kemudian akan dilepaskan untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang kemudian akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel di dinding rahim. 4. Fase Luteal Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah akan mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Ini juga dikenal dengan fase pramenstruasi. Pada tahap ini, biasanya akan terjadi beberapa gejala yang terjadi, mulai dari payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, menjadi mudah marah atau emosional.
Siklus Menstruasi
Berikut ini adalah penjelasan terkait mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
MENSTRUASI
atau
tulisan menarik lainnya
Maria Ulfa
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|