Ulasan Materi Distribusi Frekuensi TERLENGKAP☑️ Pengertian, Cara Membuat & Contoh Soal Tabel Distribusi Frekuensi 50 data & 80 Data SPSS☑️ Show Data hasil pengamatan perlu diolah agar mudah dipahami dan dianalisis. Salah satu caranya adalah membuat tabel deskriptif yang mengelompokkan data ke beberapa kelas tertentu. Penyajian inti dikenal dengan nama distribusi frekuensi. Secara sederhana, distribusi frekuensi adalah upaya membuat data dalam bentuk tabel berdasarkan kategori dan kelas.
Distribusi FrekuensiVia : tophomeworkhelper.comPengertian Distribusi frekuensi adalah kumpulan rangkaian data angka berdasarkan kategori kualitas dan kuantitasnya. Rangkaian data angka yang berdasar pada kuantitas disebut distribusi frekuensi kuantitatif. Sedangkan untuk rangkaian data yang berdasar pada kualitas (kategori) disebut distribusi frekuensi kualitatif. Distribusi frekuensi memiliki beberapa komponen penting yang wajib diketahui terkait dengan distribusi frekuensi. Simak bagian berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut :
Fungsi utama dari distribusi frekuensi adalah memudahkan saat membaca data dan tahap awal analisis deskriptif. Untuk keperluan tersebut. Distribusi membutuhkan data lalu frekuensi pengamatan. Artinya, berapa data per kelompok, kelas, atau kategori.
Kelas merupakan kelompok misalnya data berisi nilai maka dimulai dari kelompok pertama berupa nilai 0-10, 11-20, hingga 91-100. Rentang per kelas dari contoh tersebut adalah 10 yaitu jarak antara batas bawah dan atas.
Komponen nilai tengah pada distribusi frekuensi adalah nilai rata rata hitung dari kedua ujung kelas. Cara menghitungnya menggunakan rumus “Nilai Tengah = 1/2 ( ujung bawah kelas + ujung atas kelas).
Batas merupakan nilai yang menjadi batas untuk memisahkan antar kelas. Ada batas atas dan bawah di satu kelas. Selain batas, ada juga tepi dengan cara perhitungan tepi bawah merupakan batas bawah dikurangi 0.5 dan tepi atas adalah batas atas ditambah 0,5.
Salah satu komponen yang ada pada distribusi frekuensi adalah Kelas Interval. Komponen ini merupakan interval yang terdiri dari beberapa kelas. Jenis Distribusi FrekuensiSetelah anda mengetahui distribusi frekuensi merupakan hal penting untuk penyajian data. Untuk menerapkannya, sistem membutuhkan tabel. Macam macam distribusi frekuensi terdiri numeric dan kategori. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Distribusi frekuensi numerik menggunakan angka yang dibuat dalam bentuk kelas. Ini merupakan tabel yang membantu agar penyajian data lebih sistematis dan efisien. Numerik berkaitan dengan angka atau digit yang disusun.
Distribusi frekuensi kategori memakai kategori yang memang sudah dibuat saat pengambilan data. Misalnya, peneliti ingin mengetahui data mengenai golongan darah. Tabel distribusi hanya memiliki 4 kategori yaitu A, B, AB, dan O. Kategori tersebut dapat disederhanakan lagi tetapi justru tidak berguna. Tabel jenis ini tidak memakai rentang kelas.
Tabel distribusi frekuensi data tunggal dibuat tanpa kelas. Misalnya, data berisi nilai berdasarkan A, B, C, dan D. Semua data langsung dibagi ke dalam kategori nilai dan menentukan jumlahnya. Tipe nilai sebagai acuan tidak dapat perlu ditentukan rentang.
Tipe selanjutnya adalah tabel distribusi frekuensi data kelompok. Contoh mudah adalah data nilai hasil ujian. Nilai sebagai acuan memakai angka yaitu terendah 0 dan tertinggi 10. Jika menggunakan distribusi tunggal, semua data langsung dikelompokkan berdasarkan nilainya. Namun, cara ini akan menghasilkan 100 kategori. Di distribusi kelompok, nilai dibuat per kelas misalnya dengan rentang 10 yaitu 0-10, 1102, dan seterusnya sehingga menghasilkan 10 kelas. Selanjutnya, data dibagi per kelas tersebut. Cara ini menjadikan analisis dan penyajian lebih sederhana dan efisien. Bentuk Tabel Distribusi FrekuensiAnda akan menemukan beberapa bentuk bentuk distribusi frekuensi. Ada tiga tipe umum bentuk tabel dan kurva yang sering dipakai yaitu biasa, kumulatif, dan relatif.
Tabel biasa berisi data, kelas, dan jumlah data per kelas. Bagian terakhir adalah total dan informasi tambahan mengenai frekuensi. Jika dibuat sebagai grafik, tipe ini cenderung mengikuti kurva normal apabila data yang dibuat sesuai dengan aturan statistika yang tepat.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki satu kolom untuk keperluan perhitungan kumulatif. Tabel ini dapat dibuat dengan dua cara yaitu lebih dari atau kurang dari. Acuan tabel adalah jumlah frekuensi per kelas.
Distribusi frekuensi relatif menambahkan satu kolom untuk mengetahui persentase. Isinya adalah jumlah distribusi per kelas dibagi total pengamatan. Jadi, anda mengetahui berapa proporsi di masing-masing kelas. Cara Membuat Tabel Distribusi FrekuensiSumber : Channel Naga Api Cara membuat tabel distribusi frekuensi dapat mengikuti prosedur berikut ini. Langkah Persiapan :
Anda menyiapkan data lalu urutkan. Pastikan semuanya berada di urutan yang tepat. Jika data sangat banyak, pakai komputer untuk membantu proses ini.
Tahap berikutnya adalah membuat kelas dan rentang. Anda dapat menggunakan cara manual yaitu memperkirakan sendiri rentang yang dibutuhkan atau dengan rumus 1+3,3 log n. Nilai n merupakan jumlah data. Rumus tersebut menghasilkan jumlah kelas yang harus ada. Setelah itu, hitung jangkauan yaitu nilai tertinggi dikurangi terendah lalu hasilnya dibagi jumlah kelas. Ini merupakan cara menentukan rentang.
Anda buat tabel dengan beberapa kolom sesuai kebutuhan. Isi masing-masing baris dan kolom dengan data dan informasi yang sesuai. Agar mengerti lebih lanjut tentang materi ini, pelajari beberapa contoh soal distribusi frekuensi yang akan kami ulas pada artikel ini. Rumus Distribusi Frekuensi : 1. Menentukan Rentang (R) “Rentang (R) = Nilai Maksimum – Nilai Minimum” 2. Menentukan Banyak Kelas (B). Banyak kelas digunakan minimal 5 kelas & maksimal 15 kelas, Jika n berukuran besar n100 maka kita gunakan aturan Sturges berikut : “Banyak Kelas (B) = 1 + 3,3 log n” 3. Menentukan panjang kelas (P). Panjang kelas murpakan hasil bagi antara Rentang dengan Jumlah Kelas. “Panjang Kelas (P) = Rentang dibagi Banyak Kelas” 4. Menentukan nilai tiap ujung kelas untuk tiap intervalnya. Pada tahap ini anda perlu memperhatikan nilai ujung bawah untuk kelas interval yang pertama. Ada dua kemungkinan terjadi yaitu nilai ujung bawah kelas interval pertama dapat mengambil nilai data yang terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil. 5. Meng-inputkan semua data berdasarkan kelas interval masing masing dengan menggunakan turus/tally. 6. Langkah terahir ialah dengan memberikan nomor dan judul tabel beserta uraian dan sumber data yang telah diperoleh. Contoh Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dengan SPSS Sumber : Channel Sahid Raharjo Contoh Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dengan Excel Sumber : Channel Excel-ID LangkahLangkah-langkah berikut ini adalah cara penyusunan distribusi frekuensi.. Urutkan data dari yang terkecil sampai ke data terbesar.. Tentukan Range atau jangkauan data (R) ... . Tentukan banyak kelas (k) ... . Tentukan panjang interval kelas (i). Tabel frekuensi seperti apa?Tabel distribusi frekuensi relatif adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval kelas dan tiap interval kelasnya masing- masing mempunyai bilangan frekuensi dalam bentuk persentase.
Bagaimana Cara Menentukan banyaknya kelas pada distribusi frekuensi?Jika datanya belum dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, maka untuk menentukan panjang kelas adalah sebagai berikut: Jangkauan = data terbesar – data terkecil. Banyak kelas = 1 + 3,3 log n. Panjang kelas = Jangkauan ÷ Banyak kelas.
Bagaimana cara menghitung tabel frekuensi kumulatif?Cara mencari frekuensi kumulatif pada suatu data berkelompok adalah dengan cara menjumlahkan frekuensi kelas tersebut dengan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Frekuensi kumulatif kelas pertama nilainya sama dengan frekuensi kelas tersebut.
|