Feb 02 Show
Uji Chi-square yang umum dikenal oleh banyak orang adalah pengujian terhadap keterkaitan antara dua buah variabel hasil perhitungan (count data), sehingga dasar pengujian yang digunakan adalah selisih nilai proporsi dari nilai observasi dengan nilai harapan. Ada pula yang mengasosiasikan uji chi-square sebagai pengujian untuk melihat hubungan antara dua buah variabel kualitatif (katagorik). Umumnya keterkaitan antar dua variabel kualitatif secara deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel kontingensi (CrossTabulation). Ada banyak jenis uji selisih proporsi/uji chi-square yang dikemukakan oleh banyak buku dan literatur, setiap jenis pengujian tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu yang harus dipenuhi oleh data yang akan diujikan, berikut beberapa uji proporsi (Chi-square yang umum digunakan): Uji Pearson Chi-square:Uji pearson Chi-square digunakan untuk menguji keterkaitan antar dua variabel katagori dimana asumsinya nilai harapan untuk setiap sel minimal 5 atau lebihy, dengan kata lain data yang terlibat dalam uji Pearson Chi-square harus lah banyak, berikut contoh data yang memenuhi asumsi dari uji Pearson Chi-square: Data dibawah digunakan untuk melihat hubungan antara tipe sekolah dengan gender, apakah ada kecenderungan sekolah swasta lebih banyak murid perempuan jika dibandingkan dengan sekolah negeri. Data Prosedur Analisa Masukan Variabel : Klik Statistics.. Continue Kemudian Klik Cells.. Continue Kemudian Klik OK OUTPUT Tabel Kontingensi Informasi mengenai proporsi jumlah Laki-laki dan Perempuan berdasarkan Katagori Sekolah. Terlihat persentasi/proporsi jumlah LAKI-LAKI di sekolah NEGERI dan SWASTA relatif sama, begitu pula dengan siswa PEREMPUAN.. Uji Chi-Square Terlihat dari hasil uji Pearson Chi-square di dapat nilai signifikan (p-value) = 0,828 sehingga keputusan yang kita ambil adalah menerima Ho yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan proporsi LAKI-LAKI dan PEREMPUAN antara sekolah Negeri dengan sekolah SWASTA. Klik Data Latihan : Klik Uji Chi Square atau dikenal juga di Indonesia sebagai uji Kai Kuadrat, adalah salah satu cara yang digunakan untuk menyampaikan atau menunjukkan keberadaan hubungan (ada atau tidaknya) antara variabel yang diteliti. Misalkan kita sebagai peneliti hendak melakukan uji terhadap perilaku mahasiswa. Karakter yang akan diuji adalah perilaku mahasiswa yang dikategorikan menjadi dua kategori. Kategori tersebut adalah mahasiswa yang mendukung program kampus dan acuh terhadap program kampus. Kondisi tersebut memungkinkan kita untuk melakukan uji hipotesis mengenai perbedaan perilaku mahasiswa tersebut dilihat dari frekuensinya. Mengenal Apa Itu Uji Chi SquareUji chi square (dibaca khai square) termasuk ke dalam uji non parametrik. Seseorang yang sedang melakukan penelitian akan memanfaatkan uji chi square tersebut. Entah itu penelitian dalam skala besar maupun penelitian untuk skripsi dan yang lainnya. Uji chi square akan berhubungan dengan pengolahan data yang menggunakan software statistik seperti SPSS. Prinsip kerja dari uji chi square adalah dengan melakukan perbandingan dua variabel dimana skala data yang dimiliki adalah nominal. Uji chi square menggunakan rumus statistik yang sangat kompleks. Sehingga diperlukan bimbingan dari orang yang telah berpengalaman. Namun, sebagai seorang peneliti juga perlu mengetahui konsep serta prinsip kerja dari uji chi square. Sehingga peneliti tidak akan merasa kesulitan ketika melakukan analisis data. Penggunaan Uji Chi Square (Kai Kuadrat)Uji Chi Square sangat cocok digunakan untuk menganalisis data seperti kasus diatas. Secara umum, uji Chi square dapat digunakan untuk menguji:
Chi square Ⅹ² dan Goodness of FitUji Chi square merupakan salah satu teknik yang termasuk dalam tipe Goodness of fit. Goodness of Fit adalah suatu teknik yang menunjukkan bahwa suatu tes dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara objek yang diamati dengan objek yang dikategorikan sebagai harapan berdasarkan hipotesis nol (H₀). Ciri-Ciri Model Uji Chi Square
Syarat Model Uji Chi SquareSyarat yang perlu dipahami sebelum melakukan uji Chi square adalah sampel yang digunakan harus berukuran besar dan memenuhi ketentuan berikut:
Apabila jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, hal ini akan mengakibatkan fekuensi harapan yang tercipta pun menjadi kecil. Padahal dalam uji Pearson Chi Square disyaratkan bahwa frekuensi harapan yang tercipta harus minimal 5 atau lebih. Dalam melakukan uji chi square, terdapat beberapa syarat sampel lainnya yang wajib dipenuhi yaitu:
Formula Uji Chi SquareRumus Uji Chi Squarex2 = ∑(Hasil yang diamati – Hasil yang diharapkan)2)/Hasil yang diharapkan \(\chi^{2}=\sum \frac {\left( O_{i}-E_{i}\right) ^{2}} {E_{i}}\) atau dalam text book yang lain, formula chi square dapat dirumuskan sebagai berikut: \(\chi^{2}_{c}=\sum \frac {\left( F_{0}-F_{e}\right) ^{2}} {F_{e}}\) Keterangan:
Frekuensi yang diharapkan merupakan nilai frekuensi yang diinginkan apabila hipotesis awal bernilai benar. Model Chi Kuadrat merupakan salah satu dari jenis kurva yang bergantung kepada derajat kebebasan. Berikut cara menentukan daerah penolakan chi square dan angka derajat kebebasannya (derajat kebebasan: dk atau degree of freedom: df sama saja). Daerah Penolakan \(\chi^{2}\)Dalam Uji Chi square pengambilan keputusan didasarkan kepada Chi square hitung dan Chi square tabel. Chi square tabel dalam buku statistik non parametrik disebut juga tabel C. Penentuan nilai Chi square tabel didasarkan pada besar nilai \(\alpha\) dan derajat bebasnya. Derajat Bebas (df – degree of freedom)Berikut cara mennentukan nilai derajat kebebasan untuk masing-masing model Chi Square:
Berikut contoh cara menentukan nilai acuan dari tabel \(\chi^{2}\). Misalkan kita diminta menentukan nilai tabel \(\chi^{2}\) dengan \(\alpha = 0.05\) (95%) dengan df=3.
Dari Tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai chi square tabel( \(\chi^{2}_{3, 0.05} \)=7,815) Area penolakan: Tolak \(H_{0}\) jika \(\chi^{2}_{hitung}\geq\chi^{2}_{tabel} \) Contoh Penerapan Teknik Uji Chi Square1. Pengumpulan Data
Pada suatu penelitian yang melibatkan antara hobi dengan jenis kelamin, para peneliti ingin melihat ada tidaknya hubungan yang terbentuk antara kegemaran berolahraga dengan jenis kelamin. Berikut data yang tersedia:
2. Perumusan HipotesisPada langkah pengujian yang pertama, penulis harus merumuskan nilai hipotesis Ha dan Ho. Apabila χ = 0, maka tidak ada hubungan yang kuat antara kegemaran dengan jenis kelamin. Sementara jika χ tidak sama dengan 0, maka itu artinya ada hubungan yang kuat antara kegemaran dengan jenis kelamin. 3. Buat Tabel Kontingensi
Data-data yang terkumpul kemudian dikelompokkan ke dalam tabel kontingensi. Karena jenis kelamin terdiri dari dua jenis, yakni perempuan dan laki-laki sementara tabel hobi terdiri dari empat jenis, maka tabel kontingensi yang dibuat berbentuk 2 x 4 dengan baris sebanyak dua buah dan kolom 4 buah. Setiap kotak di dalam tabel kontingensi disebut dengan istilah sel. Di dalam setiap kolom dan barisnya memiliki sebuah subvariabel. Berikut tabel kontingensi yang dibuat:
4. Hitung Nilai Frekuensi yang Diinginkan (fe)a). Hitung nilai fe pada setiap selnya dengan rumus:
b). Nilai fe pada sel pertama = (128) (54) / (216) = 32
5. Nilai Chi Square
\(\chi^{2}=\sum _{i=1}^{k}\frac {\left( F_{0}-F_{e}\right) ^{2}} {F_{e}}\) x2 = (37-32)2/37 + (17-22)2/17 + (27-32)2/27 + (27-22)2/27 + (29-26)2/29 + (15-18)2/15 + (35-38)2/35 + (29-26)2/29 x2 = 5,47
Dari tabel kontingensi diatas, kita dapat menghitung nilai df/kb dengan perhitungan berikut ini:
df = (r-1)(c-1) Dari tabel \(\chi^{2}_{(df;\alpha)}\)\(\rightarrow\) \(\chi^{2}_{(3;0.05)}\) diperoleh = 7,815 Dengan menggunakan rumus Area penolakan, maka: Tolak \(H_{0}\) jika \(\chi^{2}_{hitung}\geq\chi^{2}_{tabel} \) \(\chi^{2}_{hitung} : \chi^{2}_{tabel} \) 5,47 : 7,815 \(\chi^{2}_{hitung} < \chi^{2}_{tabel} \) \(H_{0}\) diterima dan \(H_{1}\) ditolak, artinya berdasarkan data yang diperoleh diatas, perbedaan tidak signifikan. Dengan kata lain, dapat disimpulkan dengan hasil uji chi square, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan hobi masing-masing orang yang diikuti dalam survei diatas. Akhir kata, Uji Chi Square tidak dapat digunakan untuk memberi informasi terkait tingkat kekuatan hubungan yang tercipta antara variabel yang diteliti. Untuk lebih memahami konsep uji Chi Square atau Kai Kuadrat, maka Anda harus lebih sering melakukan penghitungan data sebagaimana contoh diatas, semoga berhasil! Chi Square dibaca apa?PENGUJIAN CHI SQUARE. Pengujian chi square (Chi dibaca “Kai”) adalah metoda non parametrik yang digunakan untuk menguji ada atau tidak ada perbedaan lebih dari dua proporsi.
Nilai Chi Square untuk apa?Kegunaan Chi-Square:
Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency).
Apa persyaratan uji chi square dianggap valid?Syarat Uji Chi Square
Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol). Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“Fh”) kurang dari 5.
Mengapa nilai uji chi square selalu positif?Uji statistik Chi Square memiliki karakteristik nilai chi-square yang selalu positif atau tidak pernah negatif. Hal ini karena adanya selisih frekuensi pengamatan dan juga frekuensi harapan dikuadratkan. Kemudian, ada beberapa keluarga chi-square, yaitu distribusi chi-square dengan DK=1,2,3, dan lain sebagainya.
|