Apakah yang membedakan kantong perut Kanguru dengan inkubator pada bacaan tersebut

Ketika bayi lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah bisa membuat Moms cemas. Ada metode yang dapat Moms lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut, yakni metode kanguru.

Nah, untuk mengenal metode kanguru lebih dalam, yuk Moms simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Moms, Yuk Pahami Lebih Lanjut Perawatan Bayi Prematur yang Paling Tepat!

Mengenal metode kanguru

Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau Kangaroo Mother Care (KMC) adalah perawatan yang dilakukan untuk bayi yang lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah dengan melakukan kontak langsung dengan kulit ibu (skin-to-skin contact).

Metode ini memanfaatkan penggunaan suhu tubuh alami ibu untuk menghangatkan bayi. Meskipun demikian, baik ibu maupun ayah dapat melakukan metode ini.

Perawatan ini pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada 1979 sebagai alternatif perawatan berat badan lahir rendah (BBLR). Perawatan ini merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan BBLR.

Metode perawatan ini meniru binatang kanguru yang bayinya lahir sangat prematur. Ketika lahir, bayi kanguru disimpan di kantung yang terdapat di perut sang ibu untuk mencegah bayi kedinginan sekaligus mendapatkan makanan yang berupa air susu dari induknya.

Apa saja manfaat metode kanguru?

Metode kanguru seringkali dilakukan pada bayi prematur saat mereka masih di rumah sakit.

Moms, metode kanguru memiliki banyak sekali manfaat lho. Bukan hanya untuk bayi saja tetapi juga untuk orang tua. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat dari metode kanguru yang perlu Moms ketahui.

Manfaat metode kanguru untuk bayi

  • Menstabilkan detak jantung si Kecil
  • Memperbaiki pola pernapasan pada bayi agar lebih teratur
  • Meningkatkan tingkat saturasi oksigen
  • Membantu penambahan berat badan yang lebih cepat
  • Mengurangi tangisan pada bayi
  • Membuat tidur bayi lebih nyenyak
  • Meningkatkan tingkat menyusui
  • Membantu bayi untuk keluar dari rumah sakit lebih cepat

Manfaat metode kanguru untuk orang tua

  • Memperkuat ikatan dengan bayi
  • Meningkatkan suplai ASI
  • Meningkatkan kepercayaan diri terhadap kemampuan merawat si Kecil
  • Meningkatkan rasa kendali
  • Meringankan kekhawatiran pada orang tua

Cara melakukan metode kanguru

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), perawatan kanguru dapat dilakukan dengan dua acara, di antaranya adalah:

PMK intermiten

PMK intermiten dilakukan untuk bayi dengan kondisi yang berat dan membutuhkan perawatan intensif di ruang rawat neonatologi, atau bahkan memerlukan bantuan alat.

Untuk bayi dengan kondisi ini, perawatan kanguru tidak diberikan sepanjang waktu, tetapi hanya diberikan ketika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada di dalam inkubator.

Setelah bayi memiliki kondisi yang lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk melakukan PMK kontinu.

PMK kontinu

Untuk melakukan perawatan ini, kondisi bayi harus stabil serta harus dapat bernapas tanpa bantuan oksigen.

Kemampuan untuk minum seperti menghisap atau menelan bukanlah persyaratan utama, karena metode kanguru dapat dimulai meskipun pemberian minumnya menggunakan pipa lambung.

Baca juga: Fakta-fakta Tentang Bayi Lahir Prematur yang Perlu Moms Ketahui

Apa saja langkah-langkah melakukan metode kanguru?

Ketika Moms pertama kali melakukan metode ini, biasanya suster akan membantu Moms untuk memulai perawatan kanguru di rumah sakit. Berikut langkah-langkah untuk melakukan metode kanguru meliputi:

  • Melepaskan pakaian dalam dan mengenakan kemeja terbuka di bagian depan. Moms juga bisa mengenakan pakaian khusus di rumah sakit untuk melakukan metode ini
  • Tempatkan bayi yang hanya mengenakan popok dan topi di dada. Bayi harus berada dalam posisi tegak
  • Letakkan selimut, kemeja, atau pakaian rumah sakit di punggung si Kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga bayi tetap hangat
  • Selama melakukan metode kanguru, Moms harus rileks saat menggendong si Kecil. Tak hanya itu, selalu ingatlah untuk bernapas dengan normal dan fokus kepada si Kecil
  • Akan lebih baik jika Moms merencanakan perawatan ini lebih dari satu kali. Namun, berapa kali Moms harus melakukan perawatan kanguru dalam satu hari, bergantung dari rekomendasi dokter dan perawat. Sebaiknya bicarakanlah mengenai hal ini.
  • Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah membiarkan bayi beristirahat. Ini adalah waktu yang tepat untuk membiarkan ia bersantai bersama Moms. Biarkan si Kecil tertidur dan meringkuk selama menjalani sesi.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai metode kanguru. Selain mudah untuk dilakukan, perawatan ini juga memiliki banyak sekali manfaat. Akan tetapi sebelum melakukan perawatan ini sebaiknya konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter ya.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Apakah yang membedakan kantong perut Kanguru dengan inkubator pada bacaan tersebut

Apakah yang membedakan kantong perut Kanguru dengan inkubator pada bacaan tersebut
Lihat Foto

shutterstock.com

Kanguru dan anaknya di dalam kantung

KOMPAS.com - Knguru adalah hewan marsupialia yang berasal dari benua Australia. Kanguru memiliki nama ilmiah, Macropus. Berasal dari dua kata Yunani yang artinya kaki panjang (makros pous).

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, marsupialia adalah kelompok mamalia yang betinanya memiliki marsupium atau kanting perut. Salah satu yang dikenal sebagai hewan berkantung ini adalah Kanguru.

Karakteristik mereka yang paling khas adalah kaki belakangnya yang besar, kaki yang panjang, dan ekornya yang besar. Kanguru itu unik karena mereka adalah satu-satunya hewan seukuran mereka yang menggunakan lompatan sebagai alat utama untuk bergerak.

Fungsi kantung Kanguru

Berikut beberapa fungsi kantung Kanguru:

  • Membawa anaknya kemana saja

Kantung pada Kanguru atau hewan marsupial yang lain, digunakan untuk membawa anaknya. Hal ini karena kehamilan induk Kanguru sangat singkat.

Baca juga: Kenapa Ikan Paus Melompat dari Laut?

Kanguru memiliki masa kehalmilan tidak lebih daei lima minggu.Bahkan Kanguru merupakan hewan yang berkembang biak secara vivipar. Artinya tidak memiliki tali pusar.

  • Kantung makanan bagi anak Kanguru

Selain untuk membawa anaknya, kantung tersebut juga berfungsi sebagai tempat makanan anak Kanguru.

Di balik kantung induk Kanguru terdapat puting susu, sehingga anak yang diletakkan di dalam kanting bisa menyusu dan mendaptkan nutrisi yang cukup.

Rata-rata anak hewan marsupial akan berada di dalam kantung induknya selama 235 hari.
Selama itu, anak hewan marsupial akan sering mengeluarkan kepalanya dari kantung untuk melihat keadaan di luar.

  • Tempat teraman anak Kanguru

Berada di kantung induknya, anak Kanguru akan merasa aman karena terlindungi oleh induknya. Ketik ada bahaya mengancam, anak-anak bisa masuk ke dalam kantung untuk menghindarinya.

Baca juga: Apakah Ikan Butuh Minum?

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar setiap bayi diberikan air susu ibu (ASI), terutama ASI ibunya atau ibu donor, termasuk bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR). Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN.

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI.

Perawatan Metode Kanguru

Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti incubator dalam perawatan BBLR, dengan beberapa kelebihan antara lain: merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia), PMK memudahkan pemberian ASI, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. PMK dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatnya hubungan antara ibu dan bayi serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Pada awalnya, PMK terdiri dari 3 komponen, yaitu : kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact), pemberian ASI atau breastfeeding, dan dukungan terhadap ibu (support). Literatur terbaru menambahkan satu komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu: kangaroo position, kangaroo nutrition, kangaroo support and kangaroo discharge. Posisi kanguru adalah menempatkan bayi pada posisi tegakdi dada ibunya, di antara kedua payudara ibu, tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi.

Posisi kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi. Kanguru nutrisi merupakan salah satu manfaat PMK, yaitu meningkatkan pemberian ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Kangaroo support merupakan bentuk bantuan secara fisik maupun emosi, baik dari tenaga kesehatan maupun keluarganya, agar ibu dapat melakukan PMK untuk bayinya. Sedangkan kangaroo discharge adalah membiasakan ibu melakukan PMK sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK bahkan melanjutkannya di rumah. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk perawatan BBLR sangat terbatas.

Perawatan Metode Kanguru dapat dilakukan dengan dua cara:

1. PMK intermiten : Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, bahkan mungkin memerlukan bantuan alat. Bayi dengan kondisi ini, PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di inkubator. PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-menerus per hari. Setelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu.

2. PMK kontinu : Pada PMK kontinu, kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum (seperti menghisap dan menelan) bukan merupakan persyaratan utama, karena PMK sudah dapat dimulai meskipun pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung. Dengan melakukancPMK, pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya sehingga meningkatkan asupan ASI.

Beberapa manfaat Perawatan Metode Kanguru

Penelitian memperlihatkan PMK bermanfaat dalam menurunkan secara bermakna jumlah neonatus atau bayi baru lahir yang meninggal, menghindari bayi berat lahir rendah dari kedinginan (hipotermia), menstabilkan bayi, mengurangi terjadinya infeksi, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pemberian ASI, dan meningkatkan ikatan (bonding) antara ibu dan bayi.

Manfaat PMK dalam menurunkan angka kematian neonatal (AKN)

Terdapat tiga penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan PMK dengan perawatan konvensional (menggunakan inkubator). Data Cochrane menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dilakukan PMK lebih sedikit dibandingkan bayi yang dirawat dalam inkubator. Penelitian di Addis Abeba memperlihatkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok PMK sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non PMK sebesar 38% (p<0,05). Dari kepustakaan di atas jelaslah terlihat bahwa PMK bermanfaat dalam mencegah kematian neonatal. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut dalam beberapa manfaat PMK lain di bawah ini.

Manfaat PMK dalam menstabilkan suhu, pernafasan dan denyut jantung bayi Berbagai penelitian menunjukkan bahwa PMK dapat menstabilkan suhu, laju pernapasan, dan laju denyut jantung bayi lebih cepat dari bayi yang dirawat dalam inkubator. Bayi pada PMK merasa nyaman dan hangat dalam dekapan ibu sehingga tanda vital dapat lebih cepat stabil. Penelitian oleh Yanuarso di RSCM memperlihatkan bahwa dengan menggunakan metode kanguru, BBLR akan lebih cepat mencapai kestabilan suhu tubuh dibanding BBLR tanpa PMK (120 menit vs. 180 menit)

Manfaat PMK dalam mengurangi infeksi

Berbagai penelitian juga telah memperlihatkan manfaat PMK dalam mengurangi kejadian infeksi pada BBLR selama perawatan. Pada PMK, bayi terpapar oleh kuman komensal yang ada pada tubuh ibunya sehingga ia memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut. Rao dalam penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah BBLR yang mengalami sepsis sebesar 3,9% pada kelompok PMK dan 14,8% pada kelompok kontrol (p=0,008). Sedangkan Agudelo dalam tulisannya menyebutkan manfaat PMK dalam menurunkan infeksi nosokomial pada usia koreksi 41 minggu (RR 0,49, 95% CI 0,25 - 0,93). Manfaat lainnya dengan berkurangnya infeksi pada bayi adalah bayi dapat dipulangkan lebih cepat sehingga masa perawatan lebih singkat, dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.

Manfaat PMK dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi

Manfaat PMK lainnya adalah meningkatkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikkan berat badan, panjang badan dan lingkar kepala BBLR yang menjalani PMK lebih tinggi secara bermakna dibandingkan BBLR yang mendapat perawatan dengan metode konvensional. Subedi memperlihatkan bahwa kenaikan berat badan BBLR dapat mencapai 30 g/hari, sedangkan Gupta menunjukkan kenaikan berat badan yang mirip yaitu 29 g/hari. Feldman dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa BBLR yang dilakukan PMK memiliki nilai perkembangan yang lebih baik secara bermakna dibandingkan BBLR dengan metode konvensional.

Manfaat PMK dalam meningkatkan keberhasilan pemberian ASI

Pada berbagai penelitian terlihat bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI. Pada PMK, ASI dapat selalu tersedia dan sangat mudah diperoleh. Hal ini dapat dijelaskan karena bayi dengan PMK, terlebih pada PMK kontinu, selalu berada di dekat payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat dengan mudah merasakan tanda-tanda bahwa bayinya mulai lapar seperti adanya gerakan-gerakan pada mulut bayi, munculnya hisapan-hisapan kecil serta adanya gerakan bayi untuk mencari puting susu ibunya. Ibu dapat menilai kesiapan menyusu bayinya dengan memasukkan jari bersih ke dalam mulut bayi dan menilai isapan mulut bayi. Berikan ASI saat bayi sudah terjaga dari tidurnya. Bila telah terbiasa melakukan PMK, ibu dapat dengan mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya.

Bayi yang mendapat PMK memperoleh ASI lebih lama dibandingkan bayi yang mendapat perawatan dengan metode konvensional. Perawatan metode kanguru juga meningkatkan ikatan (bonding) ibu dan bayi serta ayah dan bayi secara bermakna. Posisi bayi yang mendapat PMK memudahkan ibu untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Selain itu, rangsangan dari sang bayi dapat meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga ibu akan lebih sering memberikan air susunya sesuai dengan kebutuhan bayi.

Pada PMK, pemberian ASI dapat dilakukan dengan menyusui bayi langsung ke payudara ibu, atau dapat pula dengan memberikan ASI perah menggunakan cangkir (cup feeding) dan dengan selang (orogastric tube). Pemberian ASI pada bayi yang dilakukan PMK umumnya akan diteruskan di rumah saat dipulangkan, dan lama pemberian ASI lebih panjang. PMK juga meningkatkan volume ASI yang dihasilkan oleh ibu.

Persiapan pemberian ASI pada PMK

Bila bayi prematur atau BBLR pada awalnya tidak memungkinkan untuk mendapat minum melalui mulut (asupan per oral), maka berikan melalui infus terlebih dahulu. Bayi dapat dirawat dalam inkubator. Segera setelah bayi menunjukkan tanda kesiapan menyusu yang ditandai dengan menggerakkan lidah dan mulut serta keinginan menghisap (menghisap jari atau kulit ibu), maka bantulah ibu untuk menyusui bayinya, pada saat ini dapat dimulai PMK intermiten. Ibu dibantu untuk duduk dengan nyaman di kursi dengan bayi dalam posisi kontak kulit ke kulit (Gambar 1). Akan menolong bila ibu memerah sedikit ASI sebelum memulai menyusui untuk melunakkan daerah puting susu dan memudahkan bayi untuk menempel. Walaupun bayi PMK umumnya BBLR atau prematur dimana bayi belum dapat menghisap dengan baik danlama, tetaplah menganjurkan ibu untuk mencoba menyusui terlebih dulu, bila tidak berhasil dapat menggunakan metode minum yang lain.

Bayi dengan usia kehamilan antara 30 - 32 minggu, pemberian minum biasanya masih memerlukan penggunaan pipa orogastrik (Gambar 2). Ibu dapat memberikan ASI perah secara teratur melalui pipa orogastrik. Ibu dapat melatih bayi menghisap dengan membiarkan jari tangan ibu yang bersih berada dalam mulut bayi, saat bayi diberi ASI melalui pipa orogastrik. Selain itu, dapat dicoba pemberian melalui gelas kecil (cup feeding) satu atau dua kali sehari terlebih dulu.

Pemberian ASI perah melalui pipa orogastrik dapat dilakukan dalam posisi kanguru. Pemberian ASI perah dengan menggunakan gelas kecil dilakukan dengan mengeluarkan bayi dari posisi kanguru, membungkus bayi agar terjaga kehangatannya. Setelah pemberian ASI perah selesai dilakukan, bayi dapat diletakkan kembali dalam posisi kanguru. Bila memungkinkan, dapat dicoba pemberian ASI yang diperah dari payudara ibu secara langsung ke dalam mulut bayi, cara ini juga dapat dilakukan pada bayi dalam posisi kanguru. Posisikan bayi dalam posisi kanguru, dekatkan mulut bayi keputing susu ibu, tunggu sampai bayi siap dan membuka mulut dan matanya. Keluarkan beberapa tetes ASI, biarkan bayi mencium dan menjilat puting susu dan membuka mulutnya, tunggu sampai ia menelan ASI. Kegiatan ini dapat diulangi kembali.

Bila bayi kecil sudah mulai menghisap dengan efektif, mungkin sesekali ia akan berhenti saat menyusu dengan jeda yang agak lama. Hal ini dapat terjadi karena bayi kecil mudah lelah, menghisap agak lemah pada awalnya, dan memerlukan waktu istirahat yang agak lama setelah menghisap. Ibu dianjurkan untuk tidak menarik bayi dari puting susunya terlalu cepat. Biarkan bayi menempel di dada ibu, dan biarkan ia menghisap kembali bila sudah siap. Umumnya bayi kecil perlu menyusu lebih sering, setiap 2 hingga 3 jam. Pada awalnya, mungkin bayi tidak bangun untuk minum sehingga harus dibangunkan terlebih dahulu agar ia mau minum.

Bayi prematur dengan usia kehamilan 34 hingga 36 minggu atau lebih, umumnya sudah dapat menyusu langsung ke ibu. Namun sebaiknya, periksa terlebih dahulu refleks hisap bayi, bila perlu, sesekali selingi pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi menghisap dalam posisi dan pelekatan yang benar sehingga proses menyusu dapat berlangsung dengan lancar.

1. Cara memegang atau memposisikan bayi:

  • Peluk kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus
  • Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu
  • Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya
  • Peluklah seluruh tubuh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu

2. Cara melekatkan bayi:

  • Sentuhkan puting payudara ibu ke mulut bayi
  • Tunggulah sampai bayi membuka lebar mulutnya
  • Segerah arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi

3. Tanda-tanda posisi dan pelekatan yang benar:

  • Dagu bayi menempel ke dada ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
  • Daerah areola payudara bagian atas lebih terlihat daripadaareola payudara bagian bawah
  • Bayi menghisap dengan lambat dan dalam, terkadangberhenti.

Untuk memantau kecukupan asupan ASI, timbang bayi sekali sehari hingga berat badan bayi mulai meningkat, kemudian lanjutkan menimbang 2 kali seminggu, dan selanjutnya timbang bayi sekali seminggu sampai usia bayi mencapai cukup bulan.

Kesimpulan

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau kelahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Perawatan Metode Kanguru (PMK) mempermudah pemberian ASI, sehingga meningkatkan lama dan jumlah pemberian ASI.

Sumber : Buku Indonesia Menyusui

Penulis : Bernie Endyarni

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.