Apakah Bhagavad Gita itu berikan penjelasannya?

Mulai dengan pertanyaan Dhṛtarāṣṭra. Dhṛtarāṣṭra mengharapkan Putera-puteranya akan jaya, dibantu oleh kesatria-kesatria yang mulia seperti Bhīṣma, Drona dan Karṇa. Dia mengharapkan supaya pihaknya jaya. Tetapi sesudah menguraikan pemandangan di medan perang, Sañjaya memberitahu kepada Rājā , Anda memikirkan kejayaan, tetapi pendapat saya ialah bahwa di manapun ada Krishna dan Arjuna, di sana pula pasti ada segala keuntungan yang baik." Dia membenarkan secara langsung bahwa Dhṛtarāṣṭra  tidak dapat mengharapkan kejayaan untuk pihaknya. Kejayaan adalah kepastian bagi pihak Arjuna, sebab Krishna berada di sana. Krishna menerima tugas sebagai kusir kereta untuk Arjuna, dan ini memperlihatkan kehebatan lain lagi yang dimiliki-Nya. Krishna memiliki segala kehebatan sepenuhnya, dan ketidakterikatan adalah salah satu di antara kehebatan-kehebatan itu. Ada banyak contoh mengenai ketidakterikatan Krishna, sebab Krishna juga Penguasa ketidakterikatan.

Sebenarnya pertempuran di Kuruksetra  adalah perang antara Duryodhana dan Yudhisthira. Arjuna bertempur atas nama kakaknya, yaitu Yudhisthira. Oleh karena Krishna dan Arjuna ikut di pihak Yudhisthira, Yudhisthira pasti akan jaya. Perang diadakan untuk memutuskan siapa yang akan berkuasa di dunia, dan Sañjaya meramalkan bahwa kekuasaan akan dipindahkan kepada Yudhisthira. Juga diramalkan di sini bahwa sesudah Yudhisthira menang dalam perang ini, dia akan semakin makmur karena dia tidak hanya saleh dan taat kepada prinsip-prinsip keagamaan, tetapi juga mengikuti prinsip-prinsip moral secara ketat. Yudhisthira tidak pernah bohong selama hidupnya.

Ada banyak orang yang kurang cerdas yang menganggap Bhagavad-gita adalah diskusi tentang berbagai hal antara dua orang kawan di medan perang. Tetapi buku seperti itu tidak dapat dianggap kitab suci. Mungkin ada beberapa orang yang berkeberatan bahwa Krishna mengajak Arjuna bertempur, yang merupakan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral, tetapi keadaan yang sebenarnya dinyatakan dengan jelas di sini; Bhagavad-gita adalah pelajaran moralitas yang tertinggi. Pelajaran moralitas tertinggi dinyatakan dalam Bab Sembilan, dalam ayat ke tiga puluh empat: manmana bhava mad-bhaktaḥ. Seseorang harus menjadi penyembah Krishna, dan hakekat segala dharma ialah menyerahkan diri kepada Krishna (sarvadharman parityajya mam ekam śaraṇam vrājā ). Pelajaran Bhagavad-gita merupakan proses tertinggi dharma dan moralitas. Segala proses lainnya barangkali menyucikan diri dan membawa seseorang sampai proses ini, tetapi pelajaran terakhir Bhagavad-gita ialah kata terakhir mengenai segala moralitas dan dharma: yaitu menyerahkan diri kepada Krishna. Inilah keputusan Bab Delapan belas.

Dari Bhagavad-gita kita dapat mengerti bahwa menginsafi diri melalui angan-angan filsafat dan semadi adalah suatu proses, tetapi menyerahkan diri kepada Krishna adalah kesempurnaan tertinggi. Inilah hakekat ajaran Bhagavad-gita. Jalan prinsip-prinsip yang mengatur menurut golongan-golongan hidup masyarakat dan menurut berbagai jalan kegiatan keagamaan mungkin dapat dianggap sebagai jalan pengetahuan yang rahasia. Tetapi walaupun ritual-ritual dharma bersifat rahasia, semadi dan pengembangan pengetahuan lebih rahasia lagi. Penyerahan diri kepada Krishna dalam bhakti dan kesadaran Krishna sepenuhnya adalah pelajaran yang paling rahasia. Itulah hakekat Bab Delapan belas.

Aspek lain Bhagavad-gita ialah bahwa kebenaran sejati adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna. Kebenaran Mutlak diinsafi dalam tiga aspek Brahman yang tidak bersifat pribadi, Paramatma yang berada di tempat-tempat khusus, dan akhirnya Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna. Pengetahuan yang sempurna tentang Kebenaran Mutlak berarti pengetahuan yang sempurna tentang Krishna. Jika seseorang mengerti tantang Krishna, maka segala bagian pengetahuan adalah bagian dari pengertian itu yang mempunyai sifat yang sama. Krishna bersifat rohani, sebab Beliau selalu mantap dalam kekuatan dalam yang kekal dari Diri-Nya. Para makhluk hidup diwujudkan dari tenaga Krishna dan dibagi menjadi dua golongan; yaitu terikat untuk selamanya dan dibebaskan untuk selamanya. Jumlah para makhluk hidup tersebut tidak dapat dihitung, dan mereka dianggap bagian-bagian dasar dari Krishna. Tenaga material diwujudkan dalam dua puluh empat bagian. Ciptaan dilaksanakan oleh waktu yang kekal, dan diciptakan dan dileburkan oleh tenaga luar. Manifestasi alam dunia ini berulang kali tampak dan tidak.

Dalam Bhagavad-gita, lima mata pelajaran pokok sudah dibicarakan: Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, alam material, para makhluk hidup, waktu yang kekal dan segala jenis kegiatan. Segala sesuatu bergantung pada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Krishna. Segala paham terhadap Kebenaran Mutlak Brahman yang tidak bersifat pribadi, Paramatma yang berada di tempat-tempat khusus dan paham rohani manapun yang lain berada dalam golongan pengertian tentang Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun secara lahiriah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, makhluk hidup, alam material dan waktu nampaknya berbeda, namun tiada sesuatupun yang berbeda dari Yang Mahakuasa. Namun Yang Mahakuasa senantiasa berbeda dari segala sesuatu. Filsafat Sri  Caitanya ialah filsafat persatuan dan perbedaan yang tidak dapat dipahami." Sistem filsafat ini merupakan pengetahuan yang sempurna tentang kebenaran mutlak.

Demikianlah selesai penjelasan Bhaktivedanta mengenai Bab Delapan belas Srimad Bhagavad-gita perihal Kesimpulan—Kesempurnaan Pelepasan Ikatan."

Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bhagavad Gita?

Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa.

Apa yang diajarkan dalam Bhagawadgita?

Ada lima mata pelajaran dalam Bhagavad Gita yaitu, pertama, ilmu pengetahuan tentang Tuhan yang berarti kepribadian yang mengendalikan (Isvara). Kedua, tentang kedudukan pokok mahluk hidup atau mahluk yang dikendalikan (Jiva), ketiga, tentang Prakrti (alam material).

Apa tujuan dari ajaran Bhagavad Gita?

Bhagawadgita merupakan ajaran universal yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. Tujuannya untuk mengetahui rahasia kehidupan sejati di dunia ini sehingga dapat terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat .

Mengapa ajaran kitab Bhagawadgita disabdakan?

Untuk mengetahui rahasia kehidupan sejati di dunia ini sehingga dapat terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Umat Hindu meyakini, Bhagawadgita merupakan ilmu pengetahuan abadi, yakni sudah ada sebelum umat manusia menuliskan sejarahnya dan ajarannya tidak akan dapat dimusnahkan.