Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

Elastisitas silang permintaan (cross-price elasticity of demand) adalah ukuran dari respon permintaan barang ketika harga barang terkait berubah. Dalam analisis, kami menganggap faktor-faktor lain tidak berubah. Maksud kami, produk terkait mengacu pada barang pengganti atau pelengkap.

Istilah ini juga kita kenal dengan istilah elastisitas harga silang dari permintaan.

Cara menghitung elastisitas silang dari fungsi permintaan

Anda dapat menghitung elastisitas harga silang dari permintaan dengan membagi perubahan persentase dalam kuantitas permintaan untuk suatu item dengan persentase perubahan harga dari item terkait. Dan, dalam rumus matematika, akan terlihat seperti ini:

Elastisitas harga silang permintaan =% Perubahan jumlah permintaan barang X /% Perubahan harga barang Y

Klasifikasi barang berdasarkan elastisitas permintaan harga silang

Berdasarkan nilai elastisitas harga silang, para ekonom membagi barang terkait menjadi dua:

  • Barang substitusi (elastisitas> 0)
  • Barang pelengkap (elastisitas <0)

Nilai elastisitas memberi tahu Anda seberapa dekat keduanya sebagai pengganti atau pelengkap. Nilai positif yang tinggi menunjukkan keduanya merupakan pengganti yang dekat. Dan, nilai absolut yang tinggi dari elastisitas barang pelengkap menunjukkan bahwa barang tersebut dekat.

Barang substitusi

Substitusi memiliki elastisitas silang positif. Jika harga barang Y naik, permintaan untuk barang X naik. Kenaikan harga barang Y membuat konsumen mengurangi permintaan mereka. Beberapa dari mereka kemudian beralih ke item X, produk pengganti.

Mengapa memilih produk alternatif? Karena item X dan item Y memiliki utilitas yang serupa. Bayangkan, teh adalah pengganti kopi. Ketika harga teh naik, konsumen mengurangi konsumsinya. Mereka kemudian beralih ke kopi.

Ambil contoh lain. Pepsi dan Coke adalah pengganti. Ketika harga Pepsi naik, beberapa konsumen beralih ke Coke, meningkatkan permintaan mereka. Efek sebaliknya berlaku ketika harga Coke naik.

Selain itu, nilai positif elastisitas harga silang memberi tahu Anda seberapa dekat kedua barang tersebut saling menggantikan. Jika nilainya tinggi, itu berarti keduanya merupakan pengganti dekat.

Substitusi dekat berarti kenaikan kecil dalam harga barang pengganti akan menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam permintaan kuantitas barang. Dua barang dengan merek yang berbeda biasanya merupakan substitusi dekat, seperti Coke dan Pepsi, dalam produk minuman ringan.

Barang pelengkap

Ketika dua item memiliki elastisitas silang negatif, itu berarti mereka saling melengkapi. Keduanya menambah nilai satu sama lain atau dikonsumsi sebagai pasangan. Karenanya, ketika harga barang Y naik, permintaan untuk barang X menurun. Dan, efek sebaliknya berlaku.

Ambil contoh bensin dan mobil. Konsumen menggunakan keduanya bersama-sama. Tanpa mobil, permintaan bensin minimal. Sebaliknya, tanpa bensin, kendaraan tidak dapat berjalan.

Ketika harga mobil turun, permintaan bensin akan naik. Turunnya harga mendorong konsumen untuk membeli mobil. Meningkatnya permintaan mobil juga akan meningkatkan permintaan bensin.

Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

Muhammad Riyan Wildani

Student GAP YEAR

3

0

Terjawab

Jawaban (3)

Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

2

Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

Yusri Asyifa

Student XII IPA

0

Apabila X adalah barang komplementer bagi barang Y maka kenaikan harga X akan mengakibatkan

Nazhwa Rahma Putri

Student XI IPA

0

© 2020 Pahamify. All rights reserved.