Apa yang terjadi jika masyarakat selalu membiasakan hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari

Dalam kehidupan bermasyarakat, kerukunan merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan oleh setiap individu. Ada banyak hal yang menjadi alasan mengapa kita harus membiasakan hidup rukun.

Kerukunan adalah sumber kebahagiaan dalam hidup bermasyarakat. Karena adanya kerukunan yang dijalin antar individu itulah yang menciptakan tindakan saling tolong-menolong, tenggang rasa, dan tindakan positif lainnya.

Kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat ketika salah satu tetangga menggelar hajatan, tetangga yang lain pasti turut membantu mulai dari persiapan acara hingga berakhirnya acara. Banyak sekali contoh kerukunan dalam bermasyarakat.

Alasan Mengapa Kerukunan dalam Hidup Bermasyarakat Harus Dibiasakan?

1. Kehidupan harmonis

Hidup yang harmonis akan tercipta jika masyarakat saling menjaga kerukunan. Keharmonisan antar masyarakat akan menghasilkan kehidupan yang damai dan tentram. Jika salah satu tetangga sedang kesusahan, maka tetangga yang lain akan sigap membantu. Komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci kehidupan masyarakat yang harmonis.

2. Kehidupan aman dan tentram

Kerukunan juga akan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram. Masyarakat yang hidup dengan kerukunan akan meminimalisir pertengkaran atau pertikaian yang dapat memecah belah hubungan tali silaturahmi. Adanya pertengkaran atau pertikaian antar masyarakat dapat memunculkan ancaman sehingga kehidupan menjadi tidak tentram.

3. Komunikasi terjalin baik

Alasan ini juga merupakan alasan mengapa kita harus membiasakan hidup rukun karena hubungan kekeluargaan yang terjalin dalam kehidupan bermasyarakat dapat tercipta dari komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu faktor yang dapat menimbulkan perselisihan antar masyarakat, sehingga menjaga lisan harus diterapkan dalam komunikasi.

4. Memperluas relasi

Jika hidup dalam bermasyarakat diselimuti dengan kerukunan, maka hubungan antar masyarakat dapat menciptakan suasana damai dan akrab terhadap siapa saja. Hal ini tentu akan menciptakan relasi menjadi lebih luas sehingga hubungan persahabatan dapat dijalin dengan baik. Relasi yang luas akan membuat seseorang merasa tidak kesepian.

5. Lebih menghargai perbedaan

Dalam kehidupan bermasyarakat, tentu perbedaan akan banyak ditemui dari berbagai sisi. Dengan menjalin kerukunan, manusia dapat lebih menghargai perbedaan yang ada. Adanya perbedaan bukan malah menjadi sebuah bahan untuk mencemooh atau merendahkan orang lain, namun sebaiknya menjadi sebuah rasa syukur tanpa harus membeda-bedakan.

6. Menjalin kekompakan

Salah satu kunci kehidupan harmonis dalam bermasyarakat adalah kerukunan. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kondisi kehidupan bermasyarakat yang pasti memerlukan bantuan orang lain dapat dilihat ketika tetangga sedang kesusahan, berduka, menggelar hajatan, dan kondisi lainnya.

Beberapa kondisi tersebut tidak akan bisa di-handle sendiri. Oleh karena itu, kekompakan antar masyarakat akan terjalin dengan baik. Segala hal yang bersifat kebersamaan atau gotong royong tidak akan bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

7. Menciptakan kemakmuran

Kemakmuran akan tercipta jika satu individu menjalin kerukunan dengan individu lainnya dalam kehidupan masyarakat. Kemakmuran yang diciptakan bukan hanya kemakmuran untuk individu saja, melainkan untuk semua masyarakat dari berbagai lapisan. Masyarakat yang makmur dan sejahtera tidak akan terfokus pada kekurangan maupun kesalahan orang lain.

8. Mempererat tali silaturahmi

Silaturahmi antar masyarakat tidak hanya dijalin ketika Hari Raya Idul Fitri saja, melainkan hari-hari biasa di luar hari raya pun harus tetap menjalin tali silaturahmi yang baik. Kehidupan masyarakat yang selalu memegang teguh kerukunan tentu saja tali silaturahmi akan erat sampai kapanpun. Hal ini merupakan alasan mengapa kita harus membiasakan hidup rukun.

Temukan lebih banyak konten terkait dengan Pendidikan atau konten menarik lain di PPPA

Apa yang terjadi jika masyarakat selalu membiasakan hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari

Apa yang terjadi jika masyarakat selalu membiasakan hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari

Apa yang terjadi jika masyarakat selalu membiasakan hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari

Masyarakat di Indonesia terdiri atas berbagai macama suku, budaya dan agama. Meski beraneka ragam, tapi tetap mempertahankan kesatuan. Makanya muncullah semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti: Walaupun berbeda-beda, tetap satu jua. Agar semboyan hidup itu tetap terjaga, kerukunan antar warga harus dilaksanakan.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Hidup rukun akan menciptakan masyarakat yang dapat saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan satu sama lain.

Oleh karenanya masyarakat di Indonesia didorong untuk hidup rukun dan saling tolong menolong satu sama lain. Karena pada hakikatnya hidup rukun itu berarti pola hidup seseorang atau kelompok yang saling menghormati satu sama lain dan saling menyayangi di antara sesama manusia.

Dengan pola hidup rukun seseorang atau kelompok akan memiliki hubungan yang baik dan harmonis. Suasana yang tercipta dari pola hidup rukun akan membuat lingkungan tersebut tentram dan damai karena antar individu dan kelompok ini saling memahami.

Saling bahu membahu, tolong menolong, menjauhi perselisihan, menjauhi pertikaian, menghormati pendapat adalah kondisi yang tampak dari kehidupan yang rukun.

Baca Juga

Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa manfaat hidup rukun saat tinggal dalam lingkungan bermasyarakat, antara lain:

Advertising

Advertising

1. Membuat Keamanan Lingkungan Semakin Terjaga

Selain menjadikan kehidupan harmonis, hidup rukun dalam bermasyarakat juga dapat membuat lingkungan sekitar menjadi aman dan damai. Dalam masyarakat Jawa ada sebuah metafora pagar mangkuk. Mengutip peribahasa dalam bahasa Jawa: luwih becik pager mangkok, tinimbang pager témbok yang artinya "lebih baik pagar mangkuk daripada pagar tembok". Berbagi dan saling menjaga di antara orang-orang selingkungan dianggap sebagai sistem keamanan yang lebih baik daripada meninggikan atau memperbesar tembok pagar (sesuatu yang bersifat kebendaan).

2. Sikap Saling Tolong Menolong

Kehidupan akan terasa lebih mudah bila toleransi tercipta dengan saling membantu antar masyarakat. Di era serba digital ini kepekaan antar manusia semakin berkurang, karena telah terdegradasi oleh kemajuan digital. Sehingga rasa peka untuk saling berkunjung telah diganti oleh gawai, komputer (PC) dan teknologi lainnya.

Meskipun demikian, manusia tetap harus saling menolong. Upaya saling membantu tidak perlu menunggu kita menjadi kaya atau mampu, hanya cukup keikhlasan dan kekuatan hati yang ada dalam diri. Seperti kata pepatah: "Kamu tak butuh uang untuk membantu orang lain, kamu hanya membutuhkan hati untuk membantu mereka."

Baca Juga

 3. Membangun Persaudaraan

Dengan terjalinnya kerukunan, maka akan timbul rasa saling memiliki dan rasa persaudaraan yang tinggi antar umat manusia. Seperti kita ketahui bahwa masyarakat di Indonesia terdiri atas beragam ras suku antar golongan. Meski beragam namun persatuan serta semangat persaudaraan tidak boleh memudar.

Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib juga pernah menyampaikan bahwasanya "mereka yang Bukan Saudaramu Dalam Iman Adalah Saudaramu Dalam Kemanusiaan." Oleh karena itu persaudaraan menjadi nomor satu dalam kehidupan.

4. Kesejahteraan Hidup Akan Meningkat

Kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat juga dapat membuat kehidupan menjadi lebih sejahtera. Bapak proklamator Indonesia, Sukarno, juga pernah menyampaikan: Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Maka bisa disimpulkan semakin besar kerukunan dan kedamaian dibangun, maka semakin besar pula kesejahteraan hidup masyarakat akan ikut terangkat.

Penerapan Hidup Rukun di Lingkungan

Setelah mengetahui empat manfaat membangun kerukunan hidup di lingkungan masyarakat, saat ini kita akan membahas mengenai cara aplikasinya dalam kehidupan.

Bagi Anda para orang tua hal ini tentunya dapat diajarkan kepada putra-putri saat sedang bersekolah atau di rumah. Berikut cara menerapkanpola hidup rukun dalam keseharian.

Hidup rukun di lingkungan sekolah:

1. Bermain dan membangun interaksi dengan teman.

2. Piket bersama membersihkan kelas, sebagai bentuk pelajaran tanggung jawab terhadap kerapian dan kebersihan.

3. Belajar kelompok sebagai bentuk interaksi dan koordinasi dalam menjalankan tugas.

4. Toleransi dengan teman yang berbeda keyakinan. Berteman dengan mereka yang memiliki keyakinan berbeda dapat membuka wawasan dan meningkatkan toleransi antar umat beragama.

5. Menghormati orang yang lebih tua.

6. Menyayangi orang yang berusia lebih muda.

Hidup rukun di lingkungan rumah:

1. Ikut serta untuk berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti.

2. Aktif dalam kegiatan RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga) atau aktivitas lainnya yang mendorong interaksi antar warga.

3. Membantu tetangga yang mengalami musibah.

4. Saling bersilaturahmi. Semakin sering bersilaturahmi, maka semakin memperpanjang pintu rezeki.

5. Menghormati orang yang lebih tua.

Demikianlah manfaat dari belajar mengenai arti kerukunan. Meski terdengar sederhana dan sering diucapkan dalam keseharian, namun hidup rukun membutuhkan ekstra tenaga dan kelapangan hati yang luas.