Apa yang dimaksud desain dalam iklan

Apa yang dimaksud desain dalam iklan

 Bagi seorang pengusaha,beriklan adalah keharusan. Iklan mampu membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu tentang produk anda. Namun  ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam beriklan. Sribu mencoba memberikan 10 tips membuat design iklan yang efektif, yang akan membatu Anda mengarahkan untuk beriklan secara benar dan efektif.

1. Iklan adalah panggilan untuk sebuah tindakan

Design iklan  adalah gambar dari usaha anda secara keseluruhan. Iklan yang baik mampu mengangkat profil usaha, namun juga harus dapat mempengaruhi para pemirsa nya untuk merespon secara positif. Dalam artian harus dapat bersifat agitatif, sehingga dapat mempengaruhi calon kostumer untuk membeli.

2.Penempatan Brand yang menyuarakan usaha anda

Sangat Penting untuk diketahui, bahwa penempatan brand dalam design iklan sangat menentukan pemahaman para pemirsa nya untuk mengetahui apa tujuan dari usaha anda. Memposisikan brand usaha anda secara tepat juga membuat orang akan lekat dengan produk yang anda miliki. Kita tidak mau khan iklan kita berlalu begitu saja, tanpa orang tahu tentang produk atau namanya secara jelas.

3.Menampilkan pesan  yang sama disemua iklan.

Banyaknya media iklan yang kita gunakan. Harus tetap memasukkan pesan yang sama, baik secara tampilan maupun kesan  yang ingin disampaikan. Sehingga cukup efektif mempengaruhi orang yang melihatnya,  dan mereka tidak mengalami kebingungan dengan informasi  lain yang  menempatkan produk yang sama namun melalui media yang berbeda.

4. Buatlah iklan secara singkat dan jelas

Hal ini cukup mudah dipahami. Kita sama-sama tahu, bahwa media iklan itu sangat terbatas, baik secara visual melalui penayangan maupun melalui media tertulis. Jadi pastikan iklan anda dibuat secara singkat dan jelas  meskipun kecil dan memiliki keterbatasan waktu. Jika anda memiliki kesulitan untuk membuat iklan yang menarik maka diskusikanlah dengan ahli design iklan anda. Anda bisa  mendapatkan spesialisasi dari media iklan yang ingin anda pakai, misalnya untuk desain brosur, desain banner maupun desain poster, untuk setiap iklan yang anda buat.

READ  7 Trend Online Marketing yang Akan Mendominasi Tahun 2014

5.Membuat Link pada Landing Page

Meskipun anda telah membuat iklan dengan cara yang simpel dan mengena, anda tetap bisa memberi keterangan secara panjang lebar dengan memberi link sesuai iklan anda pada landing page. Hal ini bisa anda lakukan melalui online dvertisement. Setelah melihat profil usaha anda secara sekilas, para calon kostumer yang tertarik pasti ingin tahu lebih banyak tentang usaha anda, maka landing page bisa menyediakan keterangan tambahan tersebut.

6. Buatlah pencitraan warna yang sama dengan brand anda.

Media online advertisement memang memiliki banyak kemudahan, baik dari segi pengelolaan maupun pembuatan. Pemilihan warna juga sangat mudah dilakukan, akan tetapi yang harus anda perhatikan adalah penggunaan warna yang identik dengan brand yang anda gunakan.Ini untuk memudahkan konsumen anda secara cepat mengenali brand yang anda miliki dan membedakannya dari brand sejenis dari kompetitor anda.

7.Kesan = pesan.

Kesan  atau tampilan gambar pada design iklan yang anda tampilkan,  harus sama dengan pesan yang anda sampaikan. Sehingga dengan melihat gambar iklan anda, orang sudah dapat menangkap pesan dari iklan yang anda tayangkan. Hal ini juga menambah nilai efektifitas dari penayangan iklan anda.

8. Tahu kapan harus menggunakan animasi.

Tidak semua design iklan harus menggunakan animasi, karena penggunaan animasi mensyaratkan perangkat yang lebih sempurna. Beberapa layanan mobile bahkan tidak bisa menerima animasi, jadi akan lebih baik juga kita pertimbangkan sasaran iklan yang akan kita tuju, sehingga sasaran iklan kita tidak merasa terasing terhadap iklan kita.

9.Buatlah sederhana.

Iklan hanya bertujuan mengedukasi para calon kostumer kita untuk mengetahui tentang produk kita. Tidak perlu menjadikannya rumit atau membuat para calon kostumer anda bingung dengan melihat iklan anda. Biasakan untuk menyederhanakan design iklan anda namun proporsional dan tetap mengena.Tidak ada alamat, atau no telf. Setelah itu arahkan rasa ingin tahu mereka   pada landing page.

READ  5 Langkah Meningkatkan Kredibilitas Bisnis Usaha Anda

10. Selalu meningkatkan kreatifias beriklan

Online advertisment sangat  flexibel. Kita bisa sering berganti tema atau menyebar informasi usaha kita sebanyak mungkin didalamnya. Gunakan kreatifitas tanpa batas yang anda miliki, agar design iklan anda selalu terlihat segar dan menarik perhatian.

Selalu Ingat, bahwa iklan anda ikut menentukan kesuksesan usaha anda. Pastikan 10 tips membuat design iklan yang efektif diatas bisa anda terapkan, dan rasakan manfaatnya. Salam sukses!

Apakah Anda memiliki tips lain? Jangan sungkan untuk berbagi. Silahkan tulis pendapat Anda pada kolom di bawah ini.

Pengertian desain adalah kegiatan kreatif untuk merencanakan dan merancang sesuatu yang umumnya fungsional dan tidak ada sebelumnya dalam rangka menyelesaikan suatu masalah tertentu agar memiliki nilai lebih dan menjadi lebih bermanfaat bagi penggunanya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu pakar desain JB Reswick (dalam Pilliang, 2008, hlm. 384) yang berpendapat bahwa desain adalah kegiatan kreatif yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang belum ada sebelumnya.

Namun pengertian desain tidak hanya sesederhana itu, karena desain terbentuk dari berbagai konteks pembentuknya. Mulai dari definisi kamus, tujuan, fungsi bahkan ke faktor ekstrinsik lain seperti penerimaannya secara sosial.

Maka sebaiknya kita menelusuri satu-persatu pengertian desain berdasarkan unsur pembentuknya, dimulai dari pengertian yang paling mendasar, yaitu dari makna kata-nya sendiri atau secara leksikal (definisi kamus bahasa).

Pengertian Desain berdasarkan Makna Kata

Kata “desain” adalah kata baru yang indonesiakan dari bahasa inggris: design. Sebetulnya kata “rancang” atau “merancang” adalah terjemahan yang dapat digunakan. Namun dalam perkembangannya kata “desain” menggeser makna kata “rancang” karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor profesi atau kompetensi Desainer ( Sachari, 2000).

Melalui kajian etimologi, diketahui bahwa Design berasal dari bahasa latin yaitu: designare yang berarti: membuat, membentuk, menandai, menunjuk. Pengertian Design sendiri dalam Kamus Oxford adalah Rencana atau gambar yang dibuat untuk memperlihatkan tampilan dan fungsi dari bangunan, pakaian, atau objek lainnya sebelum benar-benar dibuat. Selain itu, oxford juga mencantumkan opsi definisi lain untuk desain, yaitu: “corak dekoratif”.

Sementara itu ketika diserap dan digunakan oleh Bahasa Indonesia, berdasarkan KBBI makna Design menjadi: 1. kerangka bentuk; rancangan, 2.  motif; pola; corak.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian desain adalah perencanaan dan perancangan untuk membuat suatu benda, baik dari segi tampilan maupun fungsinya. Desain juga dapat berarti benda atau gambar/grafis hasil dari kegiatan desain itu sendiri.

Ternyata, desain sendiri dapat berarti benda atau gambar yang dihasilkannya sendiri, bukan hanya prosesnya. Selain itu, ternyata sesuatu yang dihasilkan oleh desain juga dapat berupa gambar/pola/corak, bukan hanya benda. Maka harus kita telusuri, sebetulnya apa saja yang dapat dihasilkan oleh desain.

Cabang Ilmu Desain

Desain dapat menghasilkan ragam produk mulai dari benda fisik atau benda pakai seperti baju, peralatan rumah tangga, kriya, dsb. Kontradiktif dengan berbagai benda tersebut, desain juga digunakan untuk membuat hal yang lebih psikis seperti menghasilkan kenyamanan visual pada tampilan antarmuka website, aplikasi ponsel, dsb. Arsitektur dan interiornya juga dapat menjadi produk hasil dari proses desain.

Karena ragam hasilnya yang sangat luas, maka desain dapat diturunkan ke beberapa cabang ilmunya masing-masing. Berikut adalah pembagian beberapa cabang ilmu desain tersebut:

  1. Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual);
    Adalah cabang ilmu desain yang mengutamakan komunikasi visual yang dihasilkannya. Desain Grafis harus menghasilkan komunikasi yang memberikan kenyamanan inderawi dan terhantarkan dengan baik pada massa.
  2. Desain Produk (Industrial Design);
    Berbeda dengan desain grafis, desain produk fokus terhadap fungsionalitas benda pakai yang akan diproduksi secara industri. Selain fungsi dan keindahan produknya, konsentrasi ini juga menuntut seorang desainer untuk memperhatikan ergonomi atau kenyamanan fisik pada benda pakai yang diciptakan.
  3. Desain Interior;
    Desain interior berfokus pada perancangan interior suatu ruang dalam bangunan. Furnitur apa yang harus disediakan di suatu ruangan, bagaimana tata letaknya, dsb. Desain interior harus mampu mengefisiensikan penggunaan ruang yang telah dihasilkan oleh desian arsitektur.
  4. Desain Arsitektur;
    Cabang ilmu desain yang terkonsentrasi terhadap perancangan bangunan. Karena terlalu banyak menyangkut hal teknis bangunan, maka biasanya disiplin ilmu ini biasanya tidak memboyongi embel-embel desain di depannya.

Baca juga: Desain Komunikasi Visual (DKV): Penjelasan Lengkap

Melalui pembagian konsentrasi tersebut ilmu desain menjadi lebih terarah dan fokus. Pembagian cabang ilmu desain tersebut juga menjawab pertanyaan mengenai apa saja yang dapat dihasilkan oleh desain. Setelah memahami jenis-jenis Desain, tahap selanjutnya adalah menggali pengertian desain melalui tujuan dan fungsinya.

Pengertian Desain berdasarkan Tujuan & Fungsi

Secara umum terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai oleh desain yang baik. Sebetulnya tujuan tersebut sangat tergantung pada desain apa yang ingin diciptakan, misalnya desain produk memiliki tujuan yang lebih spesifik. Namun ada beberapa tujuan umum yang mencakup seluruh cabang desain, tujuan-tujuan tersebut adalah:

  1. Tercapainya fungsionalitas yang efektif dan efisien
  2. Sebagai identitas (brand)
  3. Menjaga benda yang akan dibuat (quality control)
  4. Kenyamanan Inderawi: tampilan yang estetis
  5. Menambah nilai benda yang akan dirancang
  6. Mencapai kenyamanan fisik (ergonomis)
  7. Memberikan nilai dan makna yang ingin disampaikan
  8. Menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan

Lalu bagaimana caranya untuk mencapai tujuan tersebut? Tentunya dengan melakukan praktik desain yang baik. Kita juga harus mengetahui faktor-faktor yang ada di dalam desain itu sendiri; faktor intrinsik. Langkah pertamanya adalah mempelajari unsur-unsur yang  terdapat didalam desain dan menerapkan prinsip-prinsip yang dapat menjadi patokan kebenaran secara visual.

Unsur-unsur Desain

Unsur desain adalah satuan terkecil yang membentuk kesatuan suatu desain. Berbagai unsur desain meliputi: titik, garis, bidang, ruang, gelap-terang, bentuk, dan sebagainya. Unsur ini penting untuk diketahui agar kita tahu setiap bagian yang dapat dimanipulasi atau direka untuk mengembangkan desain menjadi lebih efektif atau lebih indah. Selengkapnya, mengenai unsur-unsur desain dan bagaimana cara mengolahnya dapat dibaca di: Unsur-Unsur Seni Rupa dan Desain.

Prinsip-prinsip Desain

Prinsip atau asas desain adalah berbagai pegangan kebenaran yang dapat diaplikasikan pada unsur-unsur desain, agar desain tampak lebih indah dan estetis. Aplikasi prinsip desain meliputi bagaimana kita menjaga atau memanipulasi: keseimbangan, kontras, pengulangan, perpaduan warna, dsb pada desain yang kita rancang. Berbagai prinsip-prinsip tersebut dapat dipelajari di: Prinsip-prinsip seni rupa dan desain.

Selain itu unsur dan prinsip desain juga dirangkai menjadi modul praktikum dengan hirarki yang lebih terstruktur menjadi Nirmana yang terdiri dari Nirmana 2D & Nirmana 3D.

Baca juga: Nirmana – Pengertian, Unsur, Asas & Studi Kasus

Namun bukan berarti semua urusan desain dapat selesai hanya dengan mengikuti faktor intrinsik yang telah dijelaskan di atas. Pengertian desain juga dapat meluas berdasarkan faktor ekstrinsiknya.

Jika melihat dari hakikat desain yang selalu menyebutkan hasil produknya, maka desain tidak dapat berhenti di atas kertas. Desain merupakan  aktivitas praktis yang akan diterbitkan ke masyarakat. Maka secara natural desain juga akan bersinggungan dengan unsur-unsur  ekonomi,  sosial,  teknologi  dan  budaya  dengan  berbagai dinamikanya.

Maka  desain yang baik juga harus sesuai dengan kebutuhan  masyarakat.  Disamping  itu  penerimaan   masyarakat   tersebut kepada  suatu  desain  haruslah  kritis,   tanpa apresiator yang kritis tidak   akan   terjadi pertumbuhan desain yang sehat. Dengan begitu desain bukanlah ilmu yang dapat berdiri sendiri, sejatinya desain adalah lintas disiplin ilmu, setidaknya antara Seni, Sains, Teknologi dan Sosiologi.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sachari dan Sunarya ( 2001, hlm. 10) bahwa “Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain adalah produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu.”

Untuk melengkapi pencarian makna yang telah kita tarik dari berbagai sisi mengenai pengertian desain, sebaiknya kita membandingkan berbagai temuan itu dengan pendapat-pendapat para ahli. Berikut ini adalah pengertian-pengertian desain menurut para ahli.

Dudy Wiyancoko

Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/ rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test riding.

Sachari dan Sunarya

Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain adalah produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu ( Sachari dan Sunarya, 2001, hlm. 10).

Soekarno dan Lanawati Basuki

Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, misalnya busana.

Coirul Amin

Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, dan corak, yang diimplementasikan terhadap suatu objek.

JB Reswick

Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk akhirnya adalah kebaruan dan perbedaan. (dalam Pilliang, 2008, hlm. 384).

Page

Menurut Page desain didefinisikan sebagai lompatan imajinatif dari realitas sekarang menuju kemungkinan masa depan. (Jones, 1980, hlm. 2).

Bruce Nussbaum

Menurut Bruce Nussbaum, definisi desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan industri dan bisnis.

Simpulan

Desain adalah kegiatan kreatif yang menyusun rencana dan rancangan untuk suatu benda, gambar atau objek lainnya sebelum direalisasikan menjadi nyata agar memiliki nilai lebih, kenyamanan yang lebih baik dan diterima oleh penggunanya. Tidak berhenti di sana saja, desain adalah gambar untuk merencanakan suatu bentuk, fungsi atau rancang keseluruhan benda atau media non fisik seperti tampilan aplikasi dan website. Desain adalah pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda buatan. Desain juga merupakan suatu rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil yang nyata.

Referensi

  1. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2000). Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Penerbit
  2. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2001). Pengantar Tinjauan Desain. Bandung: Penerbit ITB.
  3. Piliang, Y.A. (2008). Multiplisitas dan Diferensi: Redefinisi Desain, Teknologi dan Humanitas. Yogyakarta: Jalasutra.