Proses belajar seorang manusia bisa dikatakan tiada akhir. Sekalipun sudah menempuh pendidikan yang tinggi, dia tetap wajib membuka diri agar semakin banyak masukan baik yang tertanam dalam diri. Show
Ketika kaki melangkah dan pergi ke berbagai tempat yang berbeda, kita akan menemukan banyak hal asing atau tidak biasa. Disanalah, kesempatan belajar dan memahami banyak hal terbuka lebar. Kultur dan kebiasaan yang beragam mengajarkan hal-hal baru. Sebaik apapun dirimu, pasti akan banyak bertemu dengan kekhilafan, terutama untukmu yang memiliki banyak petualangan. Banyak dunia yang direguk, banyak hal yang disaksikan. Otak dan saraf akan merespon variasi situasi demi bertahan. Sudah sewajarnya, kesalahan ringan atau berat terjadi. Namun, kebijaksanaan harus mengalahkan segalanya. Siapkan diri untuk instrospeksi secara rutin atau sesuai momentum. Berikut alasannya. 1. Perubahan baik pada dirimu berlangsung lebih cepatJika introspeksi berlangsung setiap hari, semakin banyak kebiasaan negatif yang akan berkurang. Itu sebabnya, kamu harus bisa membuat jadwal rutin untuk introspeksi. Pokoknya, jangan merasa dirimu selalu benar tanpa cela. Pemikiran seperti itu justru membunuh secara perlahan. 2. Dapat teguran dari pihak lain sesungguhnya kurang nyamanPernahkah kamu ditegur oleh orang lain atas kesalahan atau khilafmu? Atau justru terjadi cukup sering sejauh ini? Sejatinya, hal itu tidak masalah. Malahan, itu bagus selama kritiknya berlangsung objektif. Hanya saja setiap orang kemungkinan mengakui ada rasa tidak nyaman kala kesalahan kita ditegur. Meskipun teguran itu halus atau kasar, biasanya efeknya tidak jauh berbeda. Namun, menyikapi ini diperlukan hati yang besar. Anggaplah teguran itu sebagai masukan yang tepat untuk perbaikan dirimu. Nah, sebelum kamu merasa risih, introspeksilah terlebih dahulu. Baca Juga: Yuk Introspeksi Diri, Ini 5 Sikap Cewek yang Bikin Jodoh Jadi Jauh Mau tidak mau, introspeksi akan senantiasa berpasangan dengan cara berpikir positif. Sebab, keinginan untuk terus memperbaiki diri lahir dari rahim pemikiran yang baik. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Jika hal positif yang memenuhinya, maka akan menurun ke pancaran pesona diri. Siapa yang tidak mau jadi pribadi yang memesona? 4. Mandiri dan mudah menyesuaikan diri di manapun kamu terdamparKetika sudah memiliki sifat mawas diri, kamu tidak akan sulit untuk evaluasi diri. Kepribadian semacam ini akan menumbuhkan kemandirian dalam bersikap. Ketergantungan berkurang dan kamu siap lepas melesat ke tempat lain menuju destinasi. Berpegang dengan sikap intrsopeksi diri tak akan menyulitkanmu melangsungkan kehidupan di distrik lain. Orang sukses adalah orang yang suka belajar hal baru, mau membuka diri terhadap perubahan, masukan dan saran, tidak khawatir akan kritikan, menyukai tantangan, dan siap jatuh bangun bekerja keras. Intrsopeksi diri adalah inti dari sifat-sifat tersebut. Lalu, membawamu pada masukkan berkesan dan berharga untuk diterapkan. Kesuksesan tak sekadar rival yang sudah berada di puncak duluan, tapi ia mau mengulurkan tangan dan bersahabat denganmu. Baginya, kamu layak ditemani. Siapapun kamu saat ini dan di masa depan, tetaplah introspeksi diri setiap hari. Selamat memperbaiki diri! Baca Juga: Coba Introspeksi, Ini 7 Alasan Jodoh Tak Kunjung Datang Padamu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Pernahkah kamu berpikir mengapa ada orang yang lebih sulit menyadari kesalahan dirinya sendiri daripada kesalahan orang lain? Seolah-olah dia nggak pernah bercermin dan memperhatikan dirinya sendiri. Orang seperti ini biasanya susah diajak untuk introspeksi diri dan selalu sibuk menyalahkan situasi dan orang lain. Sifat buruk satu ini tentu saja nggak baik dan bisa menghambat perkembangan diri sendiri. Hal ini karena mereka yang susah introspeksi diri terlalu sibuk mengomentari orang lain daripada memperbaiki kekurangannya. Lalu, apa sih yang mendasari seseorang tersebut bisa sampai kesulitan untuk menyadari kesalahannya sendiri? Apakah disengaja? Yuk, cari tau jawabannya di sini, Beauties! 1. Selalu Merasa Dirinya Benar
Ketika seseorang selalu merasa apa yang ia lakukan dan katakan itu benar, ia akan cenderung sulit menyadari kesalahannya sendiri. Orang seperti ini juga biasanya selalu mementingkan egonya sendiri dan kurang bisa berpikir dari sudut pandang lain. 2. Terbiasa Menyalahkan Orang Lain
Menyalahkan orang lain memang lebih mudah untuk dilakukan daripada menyadari kesalahan sendiri. Namun jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, kita akan jadi semakin susah introspeksi diri. 3. Malu untuk Mengakui Kesalahannya
Di dunia ini memang akan selalu kita temukan seseorang yang sulit mengakui kesalahannya. Hal ini biasanya dikarenakan ia malu disalahkan ataupun karena nggak siap menerima konsekuensinya. Akhirnya, ia lebih memilih diam dan pura-pura seperti nggak terjadi apa-apa. 4. Kurangnya Wawasan dan Relasi
Ketika seseorang kurang berwawasan dan berelasi dengan orang luar, ia akan terbiasa melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya saja. Alasan ini juga yang mendasari mengapa orang ini selalu merasa dirinya benar dan sulit memahami orang lain. 5. Sulit Menerima Masukan
Orang yang sulit introspeksi juga biasanya sulit menerima masukan. Ia merasa masukan dari orang lain nggak begitu penting dan akan dianggap seperti angin lewat saja. Orang seperti ini biasanya hanya menyadari kesalahannya jika sudah menerima akibatnya. Itulah 5 alasan paling umum mengapa ada orang yang sangat sulit menyadari kesalahannya sendiri. Padahal introspeksi itu bagus lho, untuk membantu kita memperbaiki diri. Jadi mulai dari sekarang, yuk, sama-sama kita belajar introspeksi! _________ Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! (ria/ria) |