Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

GIZI SEIMBANG UNTUK BADUTA (BAYI DI BAWAH DUA TAHUN)

Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang tua harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsinya. ASI merupakan satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan. Namun dengan bertambahnya usia bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/ pendamping ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI.

Makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Peranan makanan tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

Pentingnya ASI dan MP ASI

  1. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
  2. Sering diistilahkan sebagai periode emas atau masa emas sekaligus masa kritis.
  3. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan nutrisi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal.
  4. Sebaliknya apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan kebutuhannya, maka periode emas ini akan berubah menjadi periode kritis.

Oleh karena itu, untuk mencapai tumbuh kembang optimal, Ibu bisa memberikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dan ibu segera mulai mengenalkan pemberian MPASI kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan. Inilah makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI.

Alasan MP ASI baru diberikan pada bayi berusia 6 bulan

  1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan
  2. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai risiko penyakit
  3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
  4. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesediaan ASI
  • Dampak Pemberian MP ASI yang Tidak Tepat

Dampak secara langsung :

  1. Gangguan pencernaan seperti diare, sulit BAB (Buang Air Besar), muntah
  2. Gangguan menyusui seperti mengurangi keinginan bayi untuk menyusu sehingga frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang yang berakibat produksi ASI juga berkurang
  3. Meningkatkan resiko terkena infeksi (penyakit menular)

Dampak jangka panjang :

  1. Peningkatan berat badan (obesitas) dan alergi makanan. Obesitas ini bisa berlanjut hingga usia dewasa nanti
  2. Gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein)
  • Pemberian MPASI yang terlambat
  1. Menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping
  2. Menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.  Energi dan zat-zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi setelah berusia 6 bulan

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

Tahapan Makanan Bayi dan Baduta

  1. Makanan yang diberikan hanya berupa ASI
  2. Tanpa ada pemberian     makanan atau minuman lain selain ASI (ASI eksklusif)
  3. ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan
  4. Sedikitnya 8 kali sehari, pagi siang, sore maupun malam.
  1. Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lumat (tekstur makanan cair dan lembut)
  2. Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan, bubur sumsum, nasi tim saring
  3. ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian makanan pendamping ASI.
  4. Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan lumat
  5. ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan penuh setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2 mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

  1. Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti pisang yang dihaluskan
  2. Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak terlalu cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan bubur tidak langsung tumpah
  3. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

  1. Bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu bubur tim saring
  2. Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan pula pada usia ini
  3. Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring
  1. Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak atau lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau dicincang yang mudah ditelan anak
  2. Contoh : bubur nasi,  bubur ayam, nasi tim, kentang puri
  3. Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di antara waktu makan lengkap
  4. ASI masih tetap diberikan.
  5. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek  +  1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : ½ sampai dengan ¾ mangkuk berukuran 250 ml

Apa yang dimaksud dengan gizi seimbang pada balita?

  1. Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8 bulan
  2. Bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah
  3. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring
  1. Menu untuk usia 6-10 bulan bisa diberikan
  2. Bayi sudah bisa diberikan nasi tim
  3. Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa pemberian penguat rasa tambahan
  1. Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa
  2. Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.
  3. Finger snack  atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
  4. Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.
  5. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga +  1-2 kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml

Bahan Makanan untuk Membuat MPASI

  1. Jenis serealia seperti beras, beras merah merupakan sumber utama karbohidrat dan kaya akan vitamin B
  2. Pada tahap awal disarankan untuk memberikan satu jenis sereal terlebih dahulu dikarenakan sereal berpotensi untuk menimbulkan alergi pada bayi
  3. Kentang dan ubi terutama ubi merah, dapat dijadikan MP ASI dengan merebus dan menghaluskannya hingga lembut terlebih dahulu
  1. Diperlukan bayi untuk memenuhi kebutuhan protein  yang sangat penting untuk pertumbuhan. Contohnya kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang polong  dan lain-lain.
  2. Kacang tanah tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan  alergi atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernafas
  1. Sayuran yang kaya akan kandungan karotennya seperti  sayuran berwarna jingga dan hijau. Contohnya wortel, tomat merah, bayam, kangkung, labu kuning dan lainnya.
  2. Sayuran mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak  sebaiknya tidak diberikan karena makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung.  Untuk buah sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak asam seperti, pepaya, pisang, jeruk manis, apel, melon, alpukat  dan lainnya.
  1. Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain, daging sapi dan ayam pilihan yang tidak berlemak, ikan segar yang dihaluskan dan tanpa duri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap, dan fillet gurami, telur.
  2. Terkadang putih telur dapat memacu alergi. Sebaiknya diberikan secara bertahap dengan porsi kecil. Jika bayi alergi maka segera dihentikan.
  1. Memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih lunak dan mudah ditelan.
  2. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan antara lain mentega, keju dan jenis minyak yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santan, minyak kacang, minyak jagung dan lainnya.

Contoh Resep dan Cara Membuat MP ASI

Jus Apel (Untuk 1 porsi)

Bahan :                                                                                            

  1. 100 gram apel manis, kulit dikupas
  2. 3 sendok makan ASI/ air masak/ susu formula cair

Cara membuat :                                                                  

  1. Mengukus apel selama 5 menit atau hingga lunak
  2. Kemudian mengambil sari buah apel dengan menggunakan saringan
  3. Menambahkan ASI/ air masak/ susu formula cair, lalu diaduk rata
  4. Jus apel siap diberikan pada bayi
  • Resep untuk Usia 7-8 Bulan

Pure Pepaya Pisang (Untuk 1 porsi)

Bahan :

  1. 40 gram pisang ambon, dikukus dan dikupas kulitnya
  2. 40 gram pepaya, dikupas kulitnya kemudian dikukus
  3. 3 sendok makan air

Cara Membuat :

  1. Memasukkan pisang, pepaya dan air ke dalam blender, kemudian memblendernya hingga halus
  2. Menuang ke dalam mangkuk saji dan segera diberikan pada bayi
  • Resep untuk Usia 9-10 Bulan

Puding Buah Soya

Bahan :

  1. 300 ml susu kedelai
  2. 1 sendok makan agar-agar putih
  3. 50 gram pepaya
  4. 50 gram melon

Cara membuat :                                               

  1. Memblender pepaya, melon, agar-agar dan susu kedelai hingga halus
  2. Menuang ke dalam panci, dan merebusnya hingga mendidih dan kental lalu diangkat
  3. Menunggunya hingga dingin, setelah itu siap diberikan pada bayi
  • Resep untuk Usia 11-12 Bulan

Tim Nasi Jamur Ayam

Bahan :

  1. 100 gram nasi putih
  2. 50 gram jamur kancing, dicincang kasar
  3. 75 gram daging ayam giling
  4. 25 gram tahu putih dihaluskan
  5. ¼ bawang Bombay dicincang halus
  6. 5 sendok makan kaldu

Cara Membuat :

  1. Mencampur semua bahan dan mengaduknya hingga rata
  2. Memasukkan ke dalam wadah tahan panas, kemudian mengukusnya hingga matang (± 20 menit ),lalu diangkat
  3. Menunggu hingga dingin dan siap untuk disajikan
  • Resep untuk Usia 1 Tahun Ke Atas Sandwich Saus Buah (Untuk 1 porsi)

Bahan :

  1. 3 lembar roti tawar
  2. 1 lembar keju
  3. Selai pisang
  4. Madu

Cara Membuat :                                                         

  1. Mengambil selembar roti tawar, mengolesi dengan selai pisang
  2. 2. Menaruh selembar roti tawar di atasnya dan mengolesi madu serta menambahkan keju
  3. 3. Menutup dengan roti tawar terakhir, lalu siap disajikan

Waktu

  Makan

Usia

0-6 Bulan

Usia

6-7 Bulan

Usia

7-8 Bulan

Usia

8-9 Bulan

Usia

9-10 Bulan

Usia

11-12 Bulan

Usia

1-2 Tahun

06,00

       ASI

Sekehendak

ASI Sekehendak

ASI Sekehendak

ASI

ASI

ASI

ASI

08.00

Bubur Susu

Nasi  Tim

Menu Keluarga

09,00

Buah/Sari Buah

Buah/Sari Buah

  Buah/Sari Buah

10.00

Buah/Puding

  Buah/Puding

  Buah/Puding

12.00

ASI

Bubur Susu

BuburSusu

13.00

Tim Saring

Nasi Tim

Menu

Keluarga

15.00

Buah/Sari Buah

Bubursaring

Biskuit

Biskuit

Biskuit

Biskuit

18.00

ASI

ASI

 Tim Saring

Tim Saring

Nasi Tim

Menu Keluarga

21.00

ASI

ASI

ASI

ASI

ASI

ASI

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sudaryanto, G. MPASI Super Lengkap. Penebar Swadaya Grup, Jakarta
  2. Fikawati, D.S., Syafiq, A., & Karima, K. Gizi Ibu dan Bayi. Rajagrafindo Persada, Depok
  3. Kemenkes, RI. 2011. Makanan Sehat Untuk Bayi. Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, Jakarta
  4. Wargiana, R., Susumaningrum, L.A., Rahmawati, I. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan, 2013, 1 (1).
  5. Helmyati, S., Hadi, H., & Lestariana, W. Kejadian Anemia pada Bayi Usia 6 bulan yang Berhubungan dengan Sosial Ekonomi Keluarga dan Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI. Berita Kedokteran Masyarakat, 2007, 23(1) : 35–40.
  6. Jumiyati. 2014. Pemberian MP-ASI Setelah Anak Berumur 6 Bulan. http://180.250.43.170:1782/poltekkes/files/MPASI.pdf
  7. Mufida, L., Widyaningsih, T.D., Maligan, J.M. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6-24 Bulan : Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2015, 3 (4):  p.1646-1651.
  8. Yogi, E.D. 2014. Pengaruh Pola Pemberian ASI dan Pola Makanan Pendamping ASI Terhadap Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan. Jurnal Delima Harapan, 2(1): 14-18
  9. www.shutterstock.com
  10. www,walpapercave.com