Siapa orang yang pertama syahid dalam islam dari kalangan perempuan

Siapa orang yang pertama syahid dalam islam dari kalangan perempuan

Tahukah kalian, siapa wanita pertama yang syahid dijalan Allah..? Ya dia bernama SUmayyah binti Hayyat. Kisah perjuangannya dalam islam sangat luar biasa, terutama dalam mempertahankan keimanan dan keislamanya. Sumayyah dan keluarganya juga termasuk kategori orang-orang yang memeluk islam pertama kali atau istilahnya disebut (Assabiqunal Awwalun). Lalu seperti apa kisah luar biasa yang dialami Sumayyah..? Berikut kisah selengkapnya:

SUMAYYAH WANITA SYAHID PERTAMA DALAM SEJARAH ISLAM

Awalnya Sumayyah adalah seorang wanita budak dari Abu Hudzaifah. Kemudian Sumayyah dinikahkan majikanya dengan seorang tamu bernama Yasir bin Amir yang berasal dari negeri yaman. Dari pernikahan itu keduanya dianugerahi Allah dua buah hati yang bernama Ammar dan Ubaidillah.

Setelah itu Sumayyah dimerdekakan oleh sang majikan yaitu Abu Hudzaifah. Kemudian, setelah majikanya wafat, Yasir dan sumayyah berada dibawah perlindungan bani Makhzum. Keluarga sumayyah hidup Bahagia meskipun berada dalam banyak keterbatasan.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, Putra Sumayyah yang bernama Ammar bin Yasir juga beranjak dewasa. Waktu itu bertepatan juga dengan Datangnya Ajaran islam yang dibawa Rasulullah SAW. Ammar merasa penasaran, ia lalu berkunjung kepada Rasulullah di rumah Arqam untuk mendengar langsung tentang ajaran islam.

Dari sinilah Ammar merasa Takjub dengan Penjelasan Nabi Muhammad SAW, dan akhirnya ia berikrar syahadat dan masuk Agama islam. Hati Ammar sangat terketuk untuk memperjuangkan Ajaran Allah dan Rasulnya.

Sepulang dari Arqam, Ammar lalu pulang menuju rumah kedua orang tuanya. Setelah sampai, ia lalu memberikan kabar gembira akan datangnya Ajaran islam yang Haq. Ammar memberikan banyak informasi ajaran islam kepada Kedua orang tuanya.

Ajaran yang dibawan Nabi Muhammad SAW benar-benar sungguh luar biasa. Mendengar penjelasan puteranya, Ayah dan Ibu Ammar yaitu Yasir dan SUmayyah akhirnya Terbuka hatinya. Mereka lalu ikut berikrar syahdat, lalu masuk agama islam dan menjadi seorang muslim & Muslimah.

waktu itu, orang-orang islam tidak secara terang menyatakan dirinya telah masuk islam, mereka banyak yang menyembunyikan keimanan dan islamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari segala ancaman dan kezaliman yang dilakukan orang-orang kafir yang membenci dan menolak ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW.

Orang-orang kafir memang lebih menyukai agama leluhurnya, yaitu suka menyembah berhala dan melakukan banyak kemusyrikan. Agama islam yang masih lemah dan masih memiliki sedikit pengikut, jelas akan sangat rentan terhadap ancaman orang-orang kafir.

Namun Suatu hari orang-orang kafir mendengar akan mulai banyaknya orang yang masuk islam dan menjadi pengikut Rasulullah SAW. Tidak terkecuali masuk islamnya keluarga sumayyah dan Bani Makhzum. Mendengar Berita itu, Emosi Kaum kafir Qurasih lalu meledak. Mereka sangat marah kepada keluarga Sumayyah. 

Mereka kemudian pergi menuju rumah Sumayyah  untuk menagkapnya. Setelah sampai, orang-orang kafir qurasih lantas menangkap dan menyeret keluarga sumayyah . Sumayyah diseret kemuka ummum untuk  kemudian disiksa dan dizalimi.

Keluarga sumayyah terus disiksa oleh Abu jahal dan orang-orang kafir, hingga mereka bersedia untuk murtad dan meninggalkan ajaran islam. Kekejaman Abu jahal dan pengikutnya semakin menjadi-jadi dikala sumayyah dan keluarganya enggan melepas keislamanya.

Abu jahal  lantas menusukan tombaknya kearah keluarga sumayyah lalu menyeret mereka hingga berkali-kali. Secara bengis dan kasar, Abu jahal tanpa belas kasih menyeret seraya menyiksa mereka hingga sampai disebuah tanah lapang berbatu.

Suami dan anak sumayyah lalu dibakar dibawah panasnya matahari padang pasir.  Kedua tangan serta kaki mereka diikat sekencang-kencangnya hingga sulit untuk bergerak. Abu jahal dan orang-orang kafir qurasih lalu bergembira ria, tertawa-tawa atas penyiksaan yang telah mereka lakukan kepada keluarga SUmayyah.

Tidak bisa dibayangkan sakitnya penyiksaan itu, Tidak terasa darah terus bercucuran mengalir dari tubuh keluarga sumayyah. Meskipun begitu, Iman keluarga sumayyah masih sangat kuat. Mereka hanya bersabar dan terus mengucapkan kalimat tauhid dan syahadat sebagai bukti keislamanya.

Kemudian kabar penyiksaan keluarga sumayah sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah dan Abu bakar lalu pergi menuju tempat penyiksaan Keluarga sumayyah. Namun Langkah beliau dihalangi oleh orang-orang kafir qurasih. Apalagi jumlah kaum muslim belum begitu banyak dibanding orang-orang kafir qurasih.

Jadi meskipun mau melakukan perlawanan, tentu tidak seimbang dan tidak berarti apa-apa. Perjuangan Rasulullah dan orang-orang beriman diawal-awal keislaman benar-benar sangat berat dan menyakitkan.  Salah satu titik beratnya adalah harus berhadapan dengan penentangan para kaum kafir.

Penyiksaan Abu jahal dan kaum kafir Quraish terhadap Keluarga Sumayyah masih berlanjut. Berbagai ancaman dan siksaan terus diberikan sampai Sumayyah sekeluarga mau murtad dan meninggalkan ajaran islam. Karena masih enggan murtad, Abu Jahal lalu meletakkan baju besi dan batu besar keatas tubuh Suami SUmayyah yaitu Yasir bin Amir.

Penyiksaan sadis itu lantas membuat Suaminya Meninggal dunia. Sumayyah sangat sedih kehilangan sang suami tercinta, namun ia sangat bersyukur karena suaminya meninggal dalam kondisi memegang keimanan dan islamnya.

Setelah  melihat suaminya meninggal, Sumayyah masih tetap bersikukuh mempertahankan keimanananya dan terus menentang permintaan Abu jahal untuk murtad. Sikap Sumayyah ini lantas membuat Abu Jahal semakin Murka dan Marah besar. Abu jahal lalu mengambil tombak dan menusukkan tombak itu kearah kemaluan Sumayyah.

Seketika Bugggg, “Allahu Akbar” kata takbir terucap terakhir kalinya dari mulut Sumayyah. Beliau lantas menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia. Beliau wafat dalam kondisi syahid dan menjadi Syuhada Pertama dalam sejarah islam yang berasal dari golongan kaum wanita. Subhanallah.

Baca Juga: Kisah Mukjizat Rasulullah "Berkah Makanan yang Tak Kunjung Habis"

Dalam kitab Nisa min Ashri An-Nubuwah, syekh Ahmad Khalil Jama’ah menjelaskan bahwa tidak ada wanita yang mempunyai kesabaran sesabar Sumayyah dalam meneguhhkan tauhid.  Bahwan Nabi Muhammad SAW sendiri sampai mendoakan Keluarga Yasir dan Sumayyah “ Wahai keluarga Yasir, Sabar bersabarlah. Sungguh tempat kalian kembali adalah Surga (HR. Al Hakim).

Doa Rasulullah SAW ini menjadi bukti akan kemulian Keluarga Yasir dan Sumayyah, di mana kelurga itu lebih memilih disiksa dan menderita dari pada harus melepaskan iman dan islamnya. Hal inilah yang menjadikan Sumayyah memperoleh kenikmatan dan derajat mulia di Jannatun Na’im. Subhanallah, Semoga kisah ini bermanfaat. Wallahu A’lamu bishowab.

Jum'at, 03 Juli 2020 - 07:01 WIB

Orang pertama yang mati syahid di jalan Allah ternyata seorang muslimah bernama Summayah binti Khubath, yang juga dikenal sebagai shahabiyat Rasulullah SAW. Foto : ilustrasi/ist

Kisah perjuangan dan keberanian para shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam (SAW) dalam menegakan panji-panji Islam di seluruh dunia, sudah sangat populer. Ada Umar bin Khattab yang dikenal sebagai sang singa padang pasir, Hamzah bin Abdul Muthalib sang panglima Syuhada, Khalid bin Walid, sang panglima perang dan banyak lainnya.

Tetapi siapa yang mengira bila ternyata orang yang pertama kali syahid dalam Islam justru seorang perempuan tua yang lemah, yang tetap teguh memperjuangkan agama Allah di tengah ancaman kaum kafir Makkah . Dialah Sumayyah binti Khubath. Shahabiyat Rasulullah SAW yang dikenal penyabar dan teguh pada pendirian imannya.

Dikutip dari kitab "Nisa Mubasyarat Bil Jannah" dijelaskan bahwa Sumayyah binti Khubath adalah seorang budak dari Abu Hudaifah Sn Mughirah Al Makhaumi. Ia, sama sekali tidak dikenal sebagai Makkah. Kala itu, usianya sudah sangat senja, namun pikirannya masih jernih, dan masih memancarkan cahaya dan semangat keimanan yang tinggi.

Di masa permulaan Islam, hanya segelintir shahabat saja yang berani menampakkan keimanannya, di antaranya Abu Bakar, Bilal, Khobab, Suhaib, Yasir, Sumayyah dan Amar bin Yasir. Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan, "Ia (Summayah) adalah seorang yang termasuk di antara tokoh shahabiyat atau shahabat Rasulullah SAW ". Summayah tercatat sebagai tokoh yang dikenang karena kesabaran dan jihadnya, maka nama Summayah berada di urutan paling atas. (Baca juga : Inilah Mujahidah Cerdas dan Penghapal Hadis Rasulullah )

Sumayyah merupakan budak dari Hudzaifah bin Mughiroh bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, paman dari Abu Jahal. Sumayyah juga merupakan istri dari Yasir bin Amir al Kannani, seorang pendatang dari Yaman yang pindah ke kota Mekah. Perjumpaannya dengan Yasir tidak terlepas dari peran tuannya, Hudzaifah. Dalam kebiasaan Arab, seorang pendatang harus memiliki perjanjian dengan penduduk asli negeri tersebut agar ia bisa mendapatkan perlindungan. Maka, Yasir pun berlindung kepada Hudzaifah yang merupakan salah satu tokoh terkemuka di Makkah .

Karena kebaikan Yasir, Hudzaifah pun akhirnya menikahkan Yasir dengan budaknya, Sumayyah. Dari keduanya lahirlah seorang putra yang bernama Amar. Setelah melahirkan Amar, Hudzaifah akhirnya memerdekakan Sumayyah. Tak lama kemudian, Hudzaifah pun wafat.Suatu hari, Amar pulang ke rumah dengan membawa kabar gembira, ia membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengajak kedua orangtuanya untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Tawaran itu disambut baik oleh keduanya, mereka bertiga pun akhirnya masuk Islam secara sembunyi-sembunyi.

Di masa permulaan Islam, hanya segelintir sahabat saja yang berani menampakkan keimanannya, di antaranya Abu Bakar, Bilal, Khobab, Suhaib, Yasir, Sumayyah dan Amar bin Yasir. Jika orang muslim itu adalah tokoh terkemuka di Mekkah, mereka akan mencacinya. Namun jika berasal dari golongan biasa, maka para kafir Makkah tak segan-segan untuk menyiksa dan memaksa mereka untuk kembali ke ajaran nenek moyang mereka.

Sahabat-sahabat lainnya dilindungi oleh kaumnya, namun keluarga Sumayyah tak memiliki perlindungan. Berkali-kali mereka disiksa oleh Kafir Quraish Makkah, namun mereka tak pernah goyah untuk tetap berada di agama Allah.

Suatu hari di saat panas matahari begitu terik, Sumayyah, Yasir dan Ammar dibawa ke tengah lapang yang panas, mereka dipaksa untuk memakai baju besi dan dibiarkan terpanggang matahari tanpa diberi minum sedikitpun. Jika mereka sudah melemah, kaum kafir akan melepaskan mereka dan mengembalikan mereka ke rumah, kemudian mereka akan disiksa lagi keesokan harinya.

Hari-hari berlalu dengan berbagai penyiksaan, namun keimanan mereka bukan melemah, justru semakin bertambah kuat. Hingga suatu hari, Sumayyah bersama suami dan anaknya diseret ke tanah lapang oleh kaum Kafir Quraish yang dipimpin Abu Jahal, mereka diikat di tiang-tiang di bawah terik matahari. (Baca juga : Rajin Menjaga Salat Dhuha, Pahala Akan Terus Mengalir )

Abu Jahal memaksa mereka untuk kembali ke ajaran nenek moyang mereka. Namun keluarga itu tak berpaling sedikitpun. Abu Jahal pun geram, kemudian ia menusukkan tombak pendek ke tepat jantungnya Sumayyah, dengan seketika tubuh Sumayyah pun roboh, darah mulai keluar bercucuran disusul dengan keluarnya ruh yang mulai meninggalkan tubuhnya. Sumayyah pun akhirnya syahid demi mempertahankan keimanannya.

Gugur Sebagai Syahidah Pertama

Sumayyah binti Khubath tercatat sebagai orang Islam pertama yang syahid , kemudian disusul oleh suaminya, Yasir yang juga dibunuh oleh Kafir Quraish . Sedangkan putra Sumayyah, Amar bin Yasir, selamat karena berpura-pura murtad. Peristiwa itu terjadi di tahun ketujuh sebelum hijrah.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah syahidnya. Ia rela mati di jalan Allah, syahidah sejati yang mengajarkan arti kesabaran kepada generasi-generasi setelahnya. Ibnu Jauzi rahimahullah mengatakan: "Summayah adalah syahidah pertama dalam Islam. Semoga Allah meridhainnya".

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS At-Taubah : 111)

Summayah binti Khubath terhitung wanita generasi pertama yang memeluk Islam dan termasuk wanita yang berlomba-lomba meraih janji Allah. Sehingga ia meraih sebaik-baiknya kabar gembira yakni memperoleh surga. Hadis yang berbicara tentang ini diriwayatkan oleh Salim bin Abu Ja'd dari Ustman radhiyallahu'anha bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Bersabarlah wahai kleuarga Yasir. Sungguh, tempat yang telah dijanjikan untuk kalian adalah surga". (Baca juga : Bagaimana Islam Mengatur Konflik di Dalam Rumah Tangga )

Demikianlah kisah tentang shahabiyat penyabar yang bernama Sumayyah binti Khubbath radhiyalahu'anhu. Sejarah telah mencatat namanya, mencatat jihad dan keteguhannya di atas kebenaran.

Wallahu A'lam