Apa yang dimaksud dengan artificial intelligence dan berikan contohnya?

  • AI mengautomasi pembelajaran dan penemuan berulang melalui data. Tetapi AI berbeda dengan automasi robotik yang digerakkan oleh perangkat keras. Alih-alih mengautomasi tugas manual, AI melakukan tugas-tugas yang sering, bervolume tinggi, terkomputerisasi dengan andal dan tanpa mengalami kelelahan. Untuk jenis automasi ini, penyelidikan manusia masih penting untuk mengatur sistem dan mengajukan pertanyaan yang tepat.
  • AI menambahkan kecerdasan pada produk-produk yang ada. Di sebagian besar kasus, AI tidak dijual sebagai aplikasi individu. Akan tetapi, produk yang sudah Anda gunakan akan ditingkatkan dengan kemampuan AI, mirip seperti Siri yang ditambahkan sebagai fitur pada generasi baru produk Apple. Automasi, platform percakapan, bot, dan mesin pintar dapat dikombinasikan dengan sejumlah besar data untuk meningkatkan banyak teknologi di rumah dan di tempat kerja, mulai dari intelijen keamanan hingga analisis investasi.
  • AI beradaptasi melalui algoritme pembelajaran progresif guna memungkinkan data melakukan pemrograman. AI menemukan struktur dan keteraturan dalam data sehingga algoritme memperoleh keterampilan: Algoritme menjadi pengklasifikasi atau prediktor. Jadi, sama seperti algoritme yang dapat mengajarkan dirinya sendiri cara bermain catur, AI dapat mengajarkan sendiri produk apa yang akan direkomendasikan berikutnya secara online. Dan model-model beradaptasi saat memberikan data baru. Propagasi belakang merupakan teknik AI yang memungkinkan model untuk beradaptasi, melalui pelatihan dan data yang ditambahkan, saat jawaban pertama tidak terlalu tepat.

Ilustrasi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Teknologi AI (Artificial Intelligence) saat ini sudah dan akan terus memengaruhi berbagai kehidupan manusia di seluruh dunia.

Apalagi, teknologi AI sendiri telah menjadi pendorong utama hadirnya teknologi-teknologi baru seperti big data, chatbot, mobil swakemudi, robotika, dan Internet of Things (IoT).

Di perusahaan atau organisasi, adopsi teknologi ini diprediksi akan terus meningkat lantaran ragam manfaat yang bisa diberikan ke mereka, contohnya meningkatkan kepuasan pelanggan atau mengurangi risiko investasi yang buruk.

Laporan IDC memperkirakan bahwa pengeluaran perusahaan untuk teknologi AI akan meningkat menjadi $97,9 miliar pada tahun 2023.

Sedangkan survei terbaru PwC bertajuk “2021 AI Predictions Report” menemukan bahwa lebih dari 50% responden yang mengambil bagian di dalam survei tersebut mengatakan perusahaan mereka telah meningkatkan investasi di AI selama setahun terakhir.

Lantas, apa itu AI? AI yang merupakan akronim dari Artificial Intelligence, terdiri dari dua suku kata. Artificial dapat diartikan sebagai “buatan”, sedangkan Intelligence diartikan sebagai “kecerdasan”. Maka, AI memiliki arti kecerdasan buatan.

AI adalah sistem komputer (mesin) yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Dalam hal ini, AI mampu melakukan pembelajaran (perolehan informasi dan aturan untuk menggunakan informasi), penalaran (menggunakan aturan untuk mencapai kesimpulan), dan mengoreksi diri secara mandiri.

Secara sederhana, AI merupakan sebuah sistem komputer yang bisa meniru cara berpikir manusia dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Pada saat ini, contoh penerapan AI terbanyak yaitu pada produk atau layanan teknologi terbaru, penelitian, analisis perilaku konsumen bagi perusahaan, mendeteksi penipuan, proyeksi pasar atau perkiraan penjualan, memantau keamanan di internet dan IT, serta mengotomatisasi pekerjaan.

Klasifikasi pada AI

1. Klasifikasi Utama dari AI:

Tidak bisa kita pungkiri bahwa dunia teknologi semakin lama berkembang dengan pesat. Salah satu jenis teknologi yang saat ini sudah banyak digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia adalah Artificial Intelligence atau AI atau kecerdasaran buatan. Tidak sedikit para inovator yang seolah-olah berlomba untuk menciptakan sebuah Artificial Intelligence terbaik dan tercanggih karena memang sampai sekarang bidang ini masih memiliki banyal hal yang harus digali. Bagi anda yang masih belum memiliki gambaran secara jelas tentang Artificial Intelligence, mungkin anda bisa menonton salah satu film terkenal Marvell yaitu Iron Man. Di dalam film tersebut terdapat sebuah program dari Artificial Intelligence yang bernama Jarvis dan kemudian juga ada Friday. Anda bisa melihat sendiri betapa canggihnya program tersebut yang selalu menyediakan informasi apapun yang dibutuhkan oleh Tony Stark.

Lalu sebenarnya seperti apa pengertian dari Artificial Intelligence? Artificial Intelligence merupakan sebuah sistem kecerdasan buatan yang nantinya akan disematkan ke dalam mesin. Tujuannya agar mesin tersebut bisa beroperasi atau berpikir dan bekerja selayaknya manusia pada umumnya. (Castrounis, A. 2017)

Salah satu contoh adalah komputer. Nantinya komputer bisa berperan sebagai sebuah entitas yang sangat cerdas dengan diberikan berbagai data di dalam database. Bukan hanya itu, komputer tersebut juga akan diberikan kemampuan untuk mempelajari, menganalisa, maupun juga mengembangkan data itu sendiri. Dengan begitu, komputer yang sudah disematkan Artificial Intelligence akan melakuakn perkiraan atau prediksi sehingga mampu membuat kesimpulan sendiri.
Kita tahu bahwa peran tersebut sudah ada pada Jarvis maupun Friday dimana mereka mampu memberikan, menganalisis, maupun juga mengembangkan data. Nah, komputer yang sangat cerdas seperti Jarvis atau Friday itulah yang diharapkan bisa menjadi penemuan yang paling berpengaruh dalam masa yang akan datang.

Sebenarnya untuk fungsi yang dimiliki oleh Artificial Intelligence cukup banyak. Hadirnya Artificial Intelligence dapat memberikan kemudahan dalam setiap pekerjaan manusia, mulai dari pemrosesan bahasa alami, menggerakkan, menalar, maupun juga memanipulasi objek. Selain itu, kehadiran Artificial Intelligence juga diharapkan mampu mengenali pengetahuan dan juga bisa melakukan pembelajaran sehingga pada akhirnya bisa mengembangkannya. Jadi, kesimpulan dari fungsi yang ada pada Artificial Intelligence adalah agar supaya sebuah perangkat bisa memiliki kecerdasan yang setara atau bahkan lebih dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya Artificial Intelligence, maka nanti mansuai berperan sebagai pemerintah (seseorang yang memiliki perintah atau kendali). Kemudian, robot cerdas akan difungsikan sebagai perangkat untuk melaksankaan pekerjaan kasar. Robot cerdas tersebut nanti akan memiliki pengetahuan yang melebihi manusia karena nanti manusia hanya perlu menyebutkan atau memasukkan data dan kemudian sistem akan memprosesnya secara otomatis.

Salah satu contoh adalah Google. Google memiliki banyak sekali sumber pengetahuan padahal ia merupakan sebuah mesin pencari atau search engine. Di dalam sistem Google sudah ditanamkan sebuah kecerdasan yang nantinya akan menentukan sebuah sebuah hasil pencarian melebihi kata kunci yang diberikan. Tentu sistem Google sekarang sudah jauh lebih canggih dari yang dulu dan akan terus semakin canggih seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi.

Apakah anda tahu apa saja yang menjadi contoh dari Artificial Intelligence? Satu contoh sudah kami sebutkan di awal yakni Google. Selain itu, masih ada beberapa contoh lainnya yang juga perlu anda ketahui. • Siri, merupakan asisten sistem suara yang dibuat oleh Apple dan disematkan dalam ponselnya. • Tesla, merupakan sebuah Artificial Intelligence yang berfungsi memberikan izin mobil agar berkendara otomatis.

• Alexa, asisten suara yang berasal dari perusahaan Amazon, dan lain sebagainya.

Riyanto Jayadi

Daftar Pustaka
1. Castrounis, A. (2017). Artificial Intelligence, Deep Learning, and Neural Networks, Explained. [online] Kdnuggets.com. Available at: http://www.kdnuggets.com/2016/10/artificial-intelligence-deep-learning-neural- networks-explained.html [Accessed 28 Sep. 2017].

2. The Official NVIDIA Blog. (2017). The Difference Between AI, Machine Learning, and Deep Learning? | NVIDIA Blog. [online] Available at: https://blogs.nvidia.com/blog/2016/07/29/whats-difference-artificial-intelligence- machine-learning-deep-learning-ai/ [Accessed 28 Sep. 2017].

3. Buchanan, Bruce G. (2005). "A (Very) Brief History of Artificial Intelligence" (PDF). AI Magazine: 53–60. Archived from the original (PDF) on 26 September 2007.
View publication.

Perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0 semakin berkembang dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Dengan adanya penggunaan teknologi tersebut dapat membantu dalam setiap aktivitas manusia menjadi lebih efektif, efisien, dan optimal. Artificial Intelligence adalah salah satu istilah yang sering anda dengarkan saat ini di era revolusi industri, baik di negara maju maupun berkembang.

Tentunya, di berbagai negara bersaing dalam mengembangkan berbagai perangkat (device) yang lebih advanced, serta dapat terotomasi secara wireless (nirkabel). Hingga akhirnya istilah Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan menjadi terobosan baru dalam dunia IT untuk mengembangkan produk dan perangkat lunak yang mampu untuk mengatasi masalah (problem), secara lebih cerdas tanpa harus menunggu perintah atau instruksi dari manusia.

Pada artikel kali ini, akan membahas lebih jauh mengenai penerapan kecerdasan manusia mulai dari definisi, sejarah, jenis, cara kerja, hingga manfaatnya. Selain itu, kami juga akan memaparkan beberapa contoh implementasi dari teknologi ini untuk memudahkan anda dapat mengenal lebih dekat dengan teknologi ini. 

Pengertian Artificial Intelligence

Jika anda telah mengenal dan paham mengenai konsep dari Big Data dan Internet of Things (IoT), maka sudah barang tentu anda juga sangat berkaitan dengan Artificial Intelligence (AI). Ketiga konsep tersebut sekarang memiliki keterkaitan satu sama lain yang sangat erat, dan berguna untuk menciptakan suatu produk yang lebih modern, cerdas, dan dapat diterapkan secara otomatis.

Jadi, apa itu Artificial Intelligence? Menurut istilah, Artificial Intelligence adalah sistem kecerdasan yang ditanamkan atau ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu teknologi, yang nantinya akan dikembangkan dalam konteks ilmiah atau bentukan dari entitas ilmiah yang sudah ada.

Kecerdasan disini, lebih menekankan pada kemampuan untuk memperoleh sebuah pengetahuan baru dan dapat diterapkan secara langsung. Meskipun AI memiliki konotasi yang bersifat ilmiah, AI juga membentuk cabang ilmu komputer, pembelajaran, perilaku (behavioral), dan adaptasi dengan sebuah mesin. 

Sejarah Kecerdasan Buatan

Istilah dari kecerdasan buatan pertama kali diciptakan pada tahun 1956, dan hingga saat ini penggunaannya semakin populer ditinjau dari segi peningkatan daya dan penyimpanan komputasinya. Untuk tahap riset awal proyek AI terjadi sekitar tahun 1950 -an dengan tujuan mengeksplorasi topik penyelesaian masalah dan metode simbolik.

Pada tahun 1960 -an, Departemen Pertahanan dari Amerika Serikat juga mempunyai keinginan untuk mengembangkan dan melatih komputer agar memiliki penalaran seperti manusia secara mendasar. Sekitar tahun 1970 -an, proyek DARPA (Defence Advanced Research Project Agency) berhasil menyelesaikan studi kasus mengenai pemetaan jalan. Dan di awal abad ke – 21, tepatnya pada tahun 2003, DARPA juga sukses untuk menghasilkan asisten pribadi cerdas. 

Setelah itu, teknologi AI terus mengalami perkembangan hingga saat ini masuk pada program yang lebih detail lagi, dengan menerapkan algoritma dari deep learning (pembelajaran secara mendalam). Dimana, kecerdasan buatan yang dikembangkan mampu untuk mengerjakan tugas dan memberikan solusi secara lebih kompleks dengan kondisi yang lebih bervariatif.

Kategori AI

Pengembangan AI sendiri terbagi menjadi dua kategori berdasarkan alokasi penggunaannya, yaitu Weak dan Strong AI.

1. Lemah

Untuk Weak AI sendiri juga sering disebut dengan kecerdasan buatan sempit yang berarti, sistem AI yang dibuat dan dilatih untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu saja. Contohnya, asisten pribadi virtual seperti Apple Siri, Amazon Alexa, Google Assistant dan lain sebagainya.

2. Kuat

Dan kategori yang kedua, termasuk ke dalam kecerdasan buatan umum atau Strong AI, yang berarti sistem AI dengan kemampuan kognitif (pengetahuan) manusia secara umum (common). Contoh dari penerapan kategori ini adalah sistem rekomendasi dalam eCommerce, media sosial, dan contoh yang lainnya. Dimana, algoritma tersebut mampu untuk memberikan request hasil pencarian dari user saat mengakses aplikasi atau website dalam internet. 

Jenis – Jenis AI

Setelah mengetahui pengertian, sejarah, dan kategori dari kecerdasan buatan, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai jenis – jenisnya.

1. Neural AI

Jenis yang pertama ini sangat populer di kalangan ilmuwan komputer pada tahun 1980 -an. Neural AI merupakan sistem pengetahuan yang tidak direpresentasikan ke dalam bentuk simbol, namun lebih pada bentuk neuron buatan seperti otak yang telah direkonstruksi dengan baik.

Kemudian, pengetahuan yang telah terkumpul akan dipecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil dan nantinya akan dihubungkan ke dalam sebuah kelompok. Pendekatan ini dikenal dengan sebutan metode bottom-up dan bekerja dari bawah. Jadi, sistem saraf harus dilatih supaya bisa mengumpulkan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak.

2. Neural Network

Jenis kedua adalah Neural Network, adalah jenis sistem yang diatur ke dalam suatu lapisan yang saling terhubung satu sama lain melalui simulasi. Input disini merupakan lapisan paling atas yang memiliki fungsi sama dengan sensor.

Dan setidaknya, terdapat dua sistem atau lebih dalam kumpulan sistem yang lebih besar tersusun secara hierarki. Lapisan tersebut yang nantinya akan mengirim dan mengklasifikasikan sebuah informasi melewati koneksi.

3. Symbol-Manipulating AI

Jenis yang terakhir, merupakan sistem AI yang bekerja dengan simbol abstrak. Jenis ini termasuk dalam perancangan yang membutuhkan banyak eksperimen atau percobaan. Inti dari tahap eksperimennya adalah untuk menguji sistem kecerdasan manusia yang direkonstruksi pada tingkat yang lebih terstruktur dan logis.

Dan kemudian, informasi yang diperoleh akan bekerja dengan simbol yang nantinya akan dibaca oleh pengembang (developer). Dimana, koneksi yang terbentuk bersifat abstrak dan hasil kesimpulannya logis. 

Cara Kerja Artificial Intelligence

Cara kerja dari kecerdasan buatan menggabungkan dari sejumlah data, algoritma cerdas, pengolahan sistem yang berulang, serta dapat memungkinan sebuah perangkat lunak untuk belajar secara otomatis mengikuti pola dan fitur yang ada.

Terdapat beberapa bidang studi luas dengan cakupan teori, metode, model dari sebuah kecerdasan buatan, yang meliputi: pembelajaran mesin, jaringan neural, deep learning, cognitive computation, computer vision (visi komputer), dan pemrosesan bahasa ilmiah.

Selain itu, AI juga dapat dikembangkan untuk mendukung sistem seperti unit pemrosesan grafis, algoritma lanjutan, internet of things, hingga API atau lebih dikenal dengan antarmuka pemrosesan aplikasi. Dan yang sangat populer akhir – akhir ini, pengembangan dari teknologi berbasis machine learning yang telah menerapkan kecerdasan buatan sebagai komponen penting.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh Penerapannya

Contoh Penerapan Teknologi AI

Berikut ini kami akan memberikan beberapa contoh terkait dengan penerapan Artificial Intelligence pada kehidupan sehari – hari.

1. Asisten Virtual

Terdapat banyak sekali contoh platform atau perangkat keras yang menyediakan teknologi berbasis asisten virtual ini, misalnya saja Google Assistant, Amazon Alexa, Siri, dan lain – lain. Tugas dari asisten virtual ini adalah mampu untuk mencatat setiap informasi yang anda butuhkan, serta memberikan informasi berkaitan dengan waktu acara anda.

Selain itu, asisten virtual juga dapat digunakan untuk memutar musik, mengirim pesan, membuka aplikasi, dan fitur advanced yang lainnya. Dan fitur yang paling menarik adalah kemampuan dalam mengetahui apa yang anda suka serta memberikan rekomendasi konten yang sering anda tonton atau akses di dalam internet.

2. Deepface Facebook

Contoh yang kedua, dikembangkan oleh perusahaan raksasa Facebook dimana memiliki fitur untuk mendeteksi dan mengenali wajah pada postingan foto. Dengan teknologi ini, anda tidak perlu bersusah payah menandai foto secara manual. AI dapat mengenali wajah berdasarkan data yang berhasil diperoleh, yang mana berasal dari rekomendasi atau saran ketika anda menyetujui sebuah foto yang berhasil diberi tanda.

3. Rekomendasi pada eCommerce

Contoh Implementasi yang ketiga ini banyak anda temui ketiga melakukan sebuah transaksi jual beli secara online melalui situs atau platform marketplace. Apakah anda menyadari ketika anda melihat – lihat produk, pada beberapa saat akan muncul hasil pencarian rekomendasi dari produk yang telah anda cari.

Nah, itu merupakan hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh AI untuk membantu anda dalam mencari informasi produk atau barang yang anda butuhkan saat ini. Konsep dari pencarian tersebut berasal dari data mining yang berhasil diterapkan pada kecerdasan buatan.

4. Bisnis Manufaktur dan Retail

Untuk penerapan pada bisnis manufaktur lebih banyak berkaitan dengan penggunaan Internet of Things (IoT), yang mana dapat menganalisis data pabrik secara lebih cepat. Dengan jaringan yang terhubung dengan internet, mampu untuk memberikan pembelajaran secara mendalam dengan menggunakan data yang terstruktur.

Untuk bisnis retail sendiri, AI telah menyediakan kemampuan dalam belanja secara virtual yang menawarkan hasil rekomendasi yang dipersonalisasi. Selain itu juga mendiskusikan opsi pembelian dengan konsumen, pengelolaan stok dan tata letak situs yang lebih optimal.

5. Layanan Kesehatan dan Perbankan

Dalam bidang kesehatan, artificial intelligence juga berperan dalam memberikan pengobatan dan pembacaan sinar X yang dipersonalisasikan. Asisten pribadi juga dapat berperan sebagai pengingat untuk selalu meminum obat secara teratur, serta berolahraga dengan rutin.

Terkait dengan bidang perbankan, juga dapat membantu dalam mengidentifikasi proses transaksi yang memungkinkan terjadinya tindakan penipuan, serta dapat mengotomasi tugas dalam pengelolaan data nasabah secara efisien.

6. Bidang Robotika

Dan contoh yang terakhir merupakan pengembangan dalam industri robot. Tentunya, pengembangan robot lebih dikhususkan untuk membantu pekerjaan manusia supaya lebih cepat dan optimal. Penerapan robotika juga telah diimplementasikan ke dalam pembuatan jalur perakitan untuk produksi mobil oleh NASA yang membantu memindahkan objek besar di luar angkasa.

Manfaat Kecerdasan Buatan

Banyak sekali manfaat dan kelebihan yang dapat diperoleh dari penggunaan artificial intelligence pada setiap kegiatan yang dilakukan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengotomasi pembelajaran secara berulang melalui data

AI dapat melakukan otomasi untuk menangani tugas yang lebih kompleks dan bervolume tinggi, serta terkomputerisasi dengan andal tanpa mengalami suatu kelelahan. Yang mana, akan sangat berbeda dengan proses otomasi yang dilakukan pada perangkat keras untuk menggerakkan robot. 

2. Untuk menambahkan kecerdasan

Pada sebagian besar kasus, AI tidak dijual secara terpisah namun lebih kepada dikembangkan dalam sebuah produk untuk meningkatkan sisi fungsionalitas dan kredibilitas perangkat tersebut. Contoh dari penerapan ini seperti asisten virtual untuk membantu dalam menjadwalkan dan memenuhi setiap kebutuhan dari manusia sesuai dengan fitur yang dimilikinya.

3. Dapat beradaptasi melalui algoritma progresif

Untuk AI sendiri telah menemukan struktur dan keteraturan data yang diolah sehingga menghasilkan algoritma yang lebih terampil dan cerdas. Jadi, dengan bantuan bahasa pemrograman yang dibuat oleh pengembang, artificial intelligence mampu untuk mengajarkan sendiri produk yang telah direkomendasikan secara online

4. AI dapat menganalisis data lebih banyak

Proses analisa data juga dapat dilakukan dengan lebih baik menggunakan jaringan neural yang mempunyai banyak lapisan tersembunyi. Dengan bantuan big data, maka mampu untuk menyimpan dan mengelola data lebih banyak dan cepat. Semakin banyak data yang diinputkan, maka semakin akurat juga model pembelajaran yang dilatih.

Baca juga: Pengenalan Big Data: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Tools

5. Memiliki keakuratan yang lebih optimal

Manfaat yang terakhir adalah mempunyai keakuratan yang lebih optimal dengan bantuan deep learning. Jadi, peran data akan sangat krusial dan menentukan dalam menciptakan keunggulan yang kompetitif. 

Kesimpulan

Artificial Intelligence adalah sebuah sistem kecerdasan yang ditanamkan oleh bantuan manusia ke dalam sebuah teknologi khusus untuk membantu berbagai aktivitas yang ada. Kategori dari AI terbagi menjadi dua, yaitu strong dan weak. Kemudian, jenis – jenis AI terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu neural AI, neural network, dan symbol manipulating AI. Contoh penerapan dari kecerdasan buatan telah diimplementasikan dalam bidang perbankan, manufaktur, retail, robotika, kesehatan, dan teknologi informasi.

Sekawan Media menyediakan jasa pembuatan aplikasi custom dan software profesional di Kota Malang. Bagi anda yang memiliki proyek untuk pengembangan bisnis anda, silakan hubungi tim kami melalui menu kontak yang tersedia.