Apa nilai pancasila yang dapat kamu pelajari dari memainkan gobak sodor

Apa nilai pancasila yang dapat kamu pelajari dari memainkan gobak sodor

Pixabay/sasint

Permainan tradisional mengajarkan kerja sama yang sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu kalau nilai-nilai dalam Pancasila dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari?

Tidak hanya erat dengan kehidupan keluarga dan sekolah, Pancasila juga dapat ditemukan dari kegiatan bermain. 

Contohnya bermain permainan tradisional. Mengapa bisa begitu?

Baca Juga: Contoh Permainan Tradisional Beserta Asal Daerahnya, Materi Kelas 4 SD Tema 1

Permainan tradisional dari Indonesia lebih banyak mengajarkan kerja sama dan sikap adil, seperti sila dalam Pancasila. 

Nah, untuk lebih memahaminya, cari tahu permainan tradisional apa saja yang mengandung nilai-nilai Pancasila, yuk!

1. Gobak Sodor

Gobak sodor merupakan salah satu permainan tradisional dari daerah Jawa Tengah. 

Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan membutuhkan kerja sama. 

Karena, dalam satu kelompok, harus ada yang bertugas untuk mengecoh kelompok penjaga, dan harus ada yang bergerak lincah mengambil kesempatan berlari. 

Jika tidak bekerja sama, kecil kemungkinannya bisa menang. 

Nah, kerja sama inilah yang merupakan nilai-nilai dalam Pancasila. 

Baca Juga: Ada Macam-Macam Permainan Tradisional yang Terkenal di Indonesia, Kamu Pernah Mainkan Salah Satunya?

2. Bakiak

Sama seperti gobak sodor, permainan bakiak juga harus dilakukan secara berkelompok.

Dalam satu kelompok, masing-masing orang harus bergerak dengan serasi dan bersamaan agar bisa menjalankan bakiak dengan baik. 

Kerja sama inilah yang merupakan nilai-nilai dalam Pancasila. 

3. Tarik Tambang

Tarik tambang juga termasuk ke dalam permainan berkelompok. 

Kerja sama dan menyatukan kekuatan merupakan kunci kemenangan dalam permainan ini. 

Nah, kerja sama dan persatuan tersebut adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila ke-3 dan ke-5.

Baca Juga: Filosofi Permainan Tradisional dan Contoh Permainan Tradisional yang Melatih Kerja Sama dan Juga Sabar

Jadi, itulah ketiga contoh permainan tradisional yang mengandung nilai-nilai dalam Pancasila. 

Hal baik dari nilai-nilai tersebut dapat kita teladani dan praktikan dalam kehidupan sehari-hari. 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Hal baik apa saja yang dapat kamu pelajari dari permainan itu (benteng-bentengan dan gobak sodor)? Pembahasan kunci jawaban tema 1 kelas 4 halaman 35, tepatnya pada materi pembelajaran 3 subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku, buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2017.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal mengenai Sikap apa yang sebaiknya kamu tunjukkan saat kelompokmu menang atau kalah dalam permainan. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut!

Apa nilai pancasila yang dapat kamu pelajari dari memainkan gobak sodor

Permainan Tradisional Benteng-Bentengan

Benteng-bentengan atau Rerebonan adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok penawan dan tertawan. Masing-masing kelompok terdiri atas empat sampai dengan delapan orang dan memiliki satu tempat sebagai markas. Markas atau ‘benteng’ bisa berupa sebuah tiang, pohon, atau pilar.

Permainan Tradisional Gobak Sodor

Permainan Gobak Sodor atau Galah Asin atau Galasin dilakukan di lapangan. Arena bermainnya merupakan kotak persegi panjang dan dibagi menjadi beberapa bagian secara horizontal dan vertikal.

Tahukah kamu bahwa untuk bermain Benteng-bentengan dan Gobak Sodor dengan baik diperlukan beberapa keterampilan, di antaranya jalan, lari, dan lompat?

Perhatikan penjelasaan dan cara gurumu memperagakan teknik berjalan, berlari, dan melompat yang baik agar kamu dapat bermain dengan baik. Sekarang saatnya kamu bermain. Lakukan pemanasan terlebih dahulu dengan arahan dari guru.

Ayo Berdiskusi!

Tuliskan pengalamanmu saat mencoba salah satu permainan tradisional. Diskusikan jawabanmu dengan jawaban teman sekelompokmu!

5. Hal baik apa saja yang dapat kamu pelajari dari permainan itu?

Jawab: Dari permainan tersebut kita dapat belajar bagaimana bergotong royong dan kerjasama tim. Dengan kerjasama permainan dapat berjalan dengan baik.

Baca Juga Pembahasan Soal Selanjutnya:

Buatlah pertanyaan tentang perambatan bunyi. Diskusikan pertanyaan yang kamu buat dengan kelompokmu, kemudian sampaikan hasilnya di depan kelas!

Contoh pertanyaan dan jawaban: buka DISINI.

Demikian pembahasan singkat soal kelas 4 SD pada materi pembelajaran 3 tema 1 subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku tentang Sikap yang Kamu Tunjukkan Saat Menang atau Kalah dalam Permainan. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih, selamat belajar! Jawaban lengkap, buka disini: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 Halaman 35 36 37 39 40 41 42 43 44 45 Pembelajaran 3 Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku

Apa nilai pancasila yang dapat kamu pelajari dari memainkan gobak sodor

Hal-hal baik yang bisa saya pelajari dari permainan gobak sodor dan benteng-bentengan adalah bagaimana membina kerja sama yang baik, kekompakan, mengutamakan kepentingan bersama, bersikap jujur dan adil, serta melatih kekuatan diri.

Pembahasan

Soal di atas berkaitan dengan materi yang ada dalam buku Tematik untuk kelas 4 SD tepatnya pada halaman 35. Pembelajaran ini berkaitan dengan tema 1 subtema 1 dengan tajuk ‘Keberagaman Budaya Bangsaku’ pembelajaran 3. Dalam materi terkait, siswa diperkenalkan dengan berbagai permainan tradisional dari berbagai daerah. Dua di antaranya adalah permainan gobak sodor dan benteng-bentengan. Keduanya bukan sekedar membawa kesenangan bagi pemainnya namun juga membawa banyak manfaat positif.

Berikut rincian kedua permainan tersebut:

  1. Permainan benteng-bentengan disebut juga rerebonan dimainkan oleh 2 kelompok. Kelompok satu adalah penawan dan kelompok lainnya adalah yang tertawan. Anggota pada masing-masing kelompok paling sedikit 4 dan maksimal 8. Inti permainan ini adalah mempertahankan markas.
  2. Permainan gobak sodor disebut juga galasin atau galah asin. Permainan ini umumnya dilakukan saat sore hari dan di lapangan terbuka. Gobak sodor membutuhkan kerja sama yang baik dari para pemainnnya sehingga kekompakan adalah modal utama dalam memenangkan permainan tersebut.

Pelajari Lebih Lanjut

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Detail Jawaban

Kelas      : 4 SD

Mapel    : Tematik (Muatan IPS)

Bab        : Tema 1 Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku

Kode      : -

#TingkatkanPrestasimu

#SPJ6

Siedoo, BERBICARA tentang pendidikan karakter, perangkat hukum yang ada di Indonesia jelas menginginkan adanya hasil pendidikan yang berkarakter. Berbagai terobosan dan inovasi pendidikan digali, agar menemukan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Hal itu dikuatkan dengan perangkat hukumnya. Mulai dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 19 Tahun 2005  tentang Standar Pendidikan Nasional, Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan,  Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, Permendiknas  Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan, Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014, Renstra Kemendiknas Tahun 2010-2014, Renstra Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010-2014.

Lalu apa yang salah dalam sistem pendidikan kita. Sehingga begitu banyak nilai-nilai karakter luhur bangsa ini yang sudah dilupakan? Berbagai perilaku siswa, seperti: mencontek, tawuran atau pergaulan bebas terjadi di berbagi kalangan di Indonesia. Belum lagi data mengenai kekerasan di lingkungan sekolah yang menduduki peringkat kedua dalam penanganan kasus kekerasan pada anak.

Nenek moyang kita serius menciptakan permainan tradisional. Begitu banyak nilai karakter yang ada dalam permainan tradisonal Indonesia. Misalnya permainan Gobak Sodor.

Beberapa nilai karakter yang didapat dalam permainan gobak sodor antara lain:

Pertama, nilai yang berhubungan dengan diri sendiri. Dalam permainan ini melatih anak untuk berbuat jujur, yaitu jika berada dalam kelompok yang melintas mengakui jika tersentuh lawan atau melewati batas mati.

Kemudian jika berada dalam kelompok jaga garis, tidak berbuat curang dengan keluar dari garis penjagaan

Kedua, bertanggungjawab. Dengan melakukan tugas jaga garis dengan baik sesuai perannya masing-masing, sebagai anggota kelompok yang menjaga garis horizontal atau pun jaga garis vertikal.

Ketiga, disiplin. Anak-anak mematuhi ketentuan dan peraturan dalam permainan gobak sodor. Kedisiplinan dalam permainan ini melatih anak kelak akan selalu disiplin dan mantaati peraturan.

Baca Juga :  Siswa - Siswi Terbaik Siap Emban Amanah

Keempat, kerja keras. Anak-anak berusaha keras menerobos garis-garis yang dijaga lawan untuk mendapatkan nilai dan kemenangan. Kerja keras ditunjukkan kelompok yang sedang jaga garis dengan berusaha mengejar anggota kelompok yang sedang melintas untuk menyentuhnya agar keadaan menjadi berbalik.

Kelima, bergaya hidup sehat. Sebagai anggota tim yang menjaga garis berlari mengejar lawan dan sebagai anggota kelompok yang melintas, harus menghindari sentuhan lawan merupakan kegiatan yang memerlukan tenaga sama seperti kegiatan berolahraga

Keenam, percaya diri. Ketika mulai bermain, anak-anak tidak pernah berpikir untuk kalah duluan. Mereka yakin terhadap kemampuannya untuk menang dan dengan berani menghadapi lawan dalam permainan Gobak Sodor itu.

Ketujuh, berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Gobak Sodor merangsang aktivitas berpikir, menentukan strategi untuk menerobos garis penjagaan lawan. Melihat situasi dan kondisi, mengambil kesempatan, mengecoh lawan dan memikirkan bagaimana cara memperoleh kemenangan tanpa tersentuh penjaga garis saat melintas.

Masih banyak lagi nilai karakter yang dapat digali dari permainan tradisional Gobak Sodor maupun permainan tradisional di seluruh Indonesia. Beragam bentuk permainan tradisional tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Baik yang dimainkan dengan kelompok kecil atau besar.

Sebagai generasi bangsa yang kaya budaya dan tradisi, sudah seharusnya kita  melestarikan permainan tradisional. Sebagai langkah awal membentuk karakter anak Indonesia yang takwa, cerdas, bertatakrama, dan bermartabat.

*Narwan, S.Pd Guru SD Negeri Jogomulyo, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Jateng.