Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas

Power Bank adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti “Penyimpan Daya”. Yup, sebuah alat kecil yang mudah dibawa kemana-mana, yang berfungsi untuk men-charge kembali gadget kita saat kehabisan daya, dimana kita berada dalam posisi jauh dari colokan listrik. Alat ini bisa digunakan untuk mengisi ulang gadget dimanapun dan kapanpun kamu berada. Dilihat dari fungsinya, alat ini juga diberi nama Portable Charger atau Emergency Battery, meskipun kedua nama tersebut tidak terlalu populer di Indonesia.

Power Bank memiliki bermacam-macam kapasitas daya mulai dari 1600mAh, 1800mAh, 2600mAh, 3000mAh, 5200mAh, 5600mAh, 5800mAh, 6000mAh, 8000mAh, hingga 9000mAh sampai 12000 mAh. Penggunaannya cukup mudah. Kita cukup mengisi atau men-charge Power Bank hingga penuh.

Setelah itu, Power Bank dapat digunakan untuk mengisi baterai gadget kita. Misalnya Blackberry, memiliki baterai berkapasitas 1500 mAh. Jadi, Power Bank berkapasitas 3000 mAh dapat mengisi baterai 1500 mAh hingga dua kali charge.

“Tips memilih Power Bank”

Berikut ini 9 Tips memilih Power Bank yang bisa kamu jadikan sebagai panduan kalau kamu lagi galau mau beli Power Bank yang seperti apa.

Googling dan cari tau dulu tentang perusahaan yang memproduksi Power Bank yang akan kita beli. Apa sudah ahli dibidang battery atau belum. Jika sudah, itu nilai plus suatu Power Bank. Saya sebutkan aja merk yang terpercaya sebagai berikut: Panasonic, Sony, Phillips, Sanyo, UBOX dan lain-lain. Jangan sampai beli Power Bank yang kemasanya bagus tapi ndak ada merek nya.

Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas

UBOX Genesis 6000 mAh Powerbank

Merek yang bagus tentu pasti akan menjaga kualitas. Itu adalah hukum alam. Kualitas sebuah Power Bank bukan hanya akan menentukan kinerja dari power bank itu sendiri, khususnya seberapa cepat dan akurat pengisian energi yang diberikannya, namun juga akan mempengaruhi gadget yang akan kita cas. Jika sembarangan, bukannya gadget kita akan terisi, namun justru merusak daya tampung baterai gadget yang kita sayangi.

Perhatikan Output Power Bank dengan baik. Banyak merek Power Bank yang arus outputnya tidak real (output yagn tertera di box belum tentu menjamin output yang real), sehingga charging gadget menjadi lama. Gadget bisa rusak jika daya yang dikeluarkan jauh lebih besar dibandingkan dengan yang seharusnya diterima oleh baterai ponsel.

Dengan daya besar serta output melebihi kapasitas, tentu saja pengisian akan lebih cepat, tapi kalau dilakukan terus-terusan, bisa merusak baterai. Daya tahan baterai pun cepat berkurang dan gampang ngedrop. Dampaknya biasanya tidak seketika, tapi melalui proses yang bertahap. Misalnya aja baterai original Blackberry yang normalnya bisa di pakai 2 tahun bisa ngedrop pada tahun pertama karena sering di isi dengan Power Bank kualitas rendah.

Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas

Kapasitas akan menentukan seberapa kali power bank tersebut dapat kita manfaatkan untuk mengisi baterai gadget kita. Tentu Power Bank dengan kapasitas yang real, output yang real dan sesuai kebutuhan kita.

Seperti yang telah saya sebutkan di awal tulisan ini bahwa ada bermacam-macam kapasitas Power Bank dari 1600mAh sampai 12000mAh. Belilah yang sesuai dengan kebutuhan.

Perlu kamu ketahui, adanya Safety Protection pada Power Bank harus diperhatikan, jika tidak maka akan berakibat fatal untuk gadget kamu. Kira-kira safety Protection yang harus dimiliki dalam sebuah Power Bank adalah:

Short Circuit Protection: Berguna untuk melindungi gadget kamu jika terjadi arus pendek, sehingga jika terjadi arus pendek, baik Power Bank ataupun gadget kamu terhindar dari kerusakan, maka dari itu saya sarankan untuk memakai kabel data bawaan/ original gadget/ handphone

Over Charge protection: Melindungi gadget kamu dari kerusakan bila di charge terlalu lama, misal di charge semalaman ditinggal tidur. Fitur ini akan otomatis mematikan arus listrik jika batre gadget sudah terisi penuh.

Over Current Protection

Over Voltage Protection

Temperature protection: Fitur ini akan mendeteksi adanya panas yang berlebih pada saat pengisian baterry.

Power Bank yang ada di pasaran saat ini memiliki fitur-fitur tambahan. Contohnya Power Bank yang ada lampu senter nya, bisa WiFi, ada kipas angin mini nya, dll. Saya rasa iitu tidak terlalu penting, sesuaikan aja dengan kebutuhan kamu. Karena memang kebutuhan setiap orang itu berbeda-beda.

Power Bank yang beredar di pasaran ada yang menyediakan berbagai jenis konektor. Nah, perlu kamu ketahui juga bahwa konektor tersebut dapat membuat gadget kamu rusak atau memperpendek umur gadget dan battery kamu. Sebaiknya sih pakai aja kabel data bawaan gadget kamu karena itu lebih bagus dan mengeluarkan daya output yang stabil dibandingkan konektor yang disediakan oleh Power Bank. Jangan pula kamu memilih Power Bank hanya berdasar banyaknya konektor yang di sediakan.

Carilah Power Bank yang memberikan garansi minimum 6 bulan. Karena garansi itu mencerminkan tingkat validitas dan keseriusan suatu brand.

Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas

Ada harga ada kualitas. Jangan tergiur dengan kapasitas yang besar dengan harga yang murah. Powerbank yang berkapasitas 5000mAh atau 6000mAh yang mempunyai kualitas sudah diakui bagus dan terjamin kualitasnya biasanya seharga lebih dari Rp 300.000 – Rp.400.000. Jadi jangan tertipu dengan harga murah yang menjanjikan kapasitas besar.

Gunakan power bank seperlunya saja. Kalau kamu masih bisa terhubung dengan listrik, maka gunakanlah charger asli gadget kamu untuk pengisian baterai. Emangnya kamu tinggal di gua? yang nggak ada listriknya? Jangan terlalu sering menggunakan Power Bank apabila tidak dalam keadaan darurat. Karena tingginya intensitas penggunaan Power Bank juga dapat mempengaruhi kinerja power bank itu sendiri.

Bagi saya pribadi, Power Bank bukanlah segala-galanya. Toh saya juga bukan orang penting. Kalau lagi di jalan lalu semua gadget saya mati, ya sudah mati aja. Nge-charge nya nanti aja kalau nemu listrik. Hehehe..

Sembari gadget saya mati, saya kan bisa melakukan hal-hal yang saya rasa lebih penting daripada twitteran, Fesbukan, Instagram, atau Path, yaitu mulai bersosialisasi dalam arti yang sebenarnya, seperti menyapa teman yang kebetulan lewat atau ngobrol sama cleaning service yang lagi bersih-bersih, atau bisa juga membantu ibu membereskan rumah. Iya nggak sih?

Begitulah. Gimana menurut kamu?

Sumber: JogjaGadget.com

051013

🚩
  • power Bank 5000 maah berapa volt

Ketika kita membeli sebuah power bank, spesifikasi yang paling sering kita perhatikan adalah kapasitasnya. Tentunya, kita memiliki harapan dengan kapasitas tersebut kita bisa mengisi daya baterai smartphone kita sekian kali. Misalnya, jika smartphone kita kapasitas baterainya 3.000 mAh maka kita bisa mengisi daya smartphone tersebut 3 kali full ditambah 1 kali menghabiskan sisanya menggunakan power bank yang kapasitasnya 10.000 mAh. Akan tetapi, pada kenyataannya kita hanya bisa melakukan pengisian daya sebanyak 1-2 kali saja dari 0-100%. Apakah ini karena power bank yang kita beli abal-abal?

Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas
Power Bank Zola Torch 10.000 mAh

Jangan buru-buru menyimpulkan demikian. Oke, kali ini kita akan membahas mengenai hal ini. Sebelum masuk pembahasan, alangkah lebih baiknya kita mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses pengisian daya smartphone dengan menggunakan power bank. Karena, faktor-faktor tersebut akan menetukan berapa kalikah kemampuan power bank mengisi daya smartphone. Berikut faktor-faktornya:

  • Fitur yang dimiliki power bank, misal lampu indikator, lcd display, senter, dll. Ketika proses pengisian daya berlangsung, power bank tidak hanya bekerja mengisi baterai smartphone saja. Power bank juga bekerja menyalakan lampu indikator, atau juga layar yang menampilkan informasi sisa daya yang masih ada pada power bank tersebut. 
  • Status smartphone ketika diisi dayanya, misal kondisi mati, hidup dengan mode pesawat, hidup dan terkoneksi ke internet, hidup dan sambil dipakai, dll. Power bank akan menghabiskan lebih banyak daya ketika mengisi baterai smartphone yang sedang hidup dari pada smartphone yang dimatikan. Apalagi jika smartphone tersebut juga sedang terkoneksi ke internet, daya yang terpakai akan lebih besar lagi.

Baik, sekarang kita masuk ke pembahasan pokok, kapasitas power bank. Pada tulisan sebelumnya saya menulis pengalaman saya menguji kapasitas sebuah power bank berkapasitas 10.000 mAh untuk mengisi daya sebuah smartphone dengan baterai 3.000 mAh. Saya menggunakan power bank dari kondisi daya penuh (100%) hingga habis (0%). 

Dari hasil pengujian tersebut, saya memperoleh data bahwa ternyata power bank kapasitas 10.000 mAh yang saya uji hanya bisa digunakan 3 kali pengisian daya, itu saja pada proses pengisian daya yang ketiga hanya sampai 50% pengisian. Berikut datanya:

  1. Charging 1: (96%-24% )*3.000 mAh = 2.160 mAh
  2. Charging 2: (95%-16% )*3.000 mAh = 2.370 mAh
  3. Charging 3: (59%-7% )*3.000 mAh = 1.500 mAh

TOTAL: 2.160 mAh + 2.370 mAh + 1.500 mAh = 6030 mAh.

  • Pada saat proses pengisian daya, kondisi smartphone ada dalam mode pesawat dan tidak terkoneksi ke internet. Saya hanya mengggunakannya untuk sesekali mengecek status voltase dan arus daya serta mengecek prosentase baterai smartphone.
  • Selain untuk pengisian daya, saya dua-tiga kali menyalakan lampu “Torch” pada power bank untuk difoto.

Dari hasil tersebut, saya bertanya-tanya, kok hanya 6 ribu sekian mAh ya kapasitasnya? Sebagaimana saya ceritakan pada artikel sebelumnya, saya kemudian mencari informasi mengenai masalah kapasitas power bank ini. Akhirnya saya menemukan sebuah artikel yang membahas mengenai kapasitas power bank dan efisiensi sebuah power bank dalam pengisian daya baterai smartphone.

Menurut artikel tersebut, kapasitas power bank secara umum dinyatakan dengan satunan milli ampere-hour (mAh). Satuan mAh adalah untuk mengukur arus. Akan tetapi, kita tidak bisa menghitung banyaknya siklus charging dengan cara membagi kapasitas power bank dengan kapasitas baterai smartphone. Karena, selain arus, voltase juga menjadi variabel yang mempengaruhi perhitungan.

Oke, kita mulai dari definisi Power Bank dulu. Dari namanya sudah jelas, power bank adalah penampung daya. Daya tersebut kemudian dialirkan untuk mengisi daya (men-charge) baterai smartphone atau perangkat lainnya.

Dari uraian definisinya saja, kurang akurat jika kita hanya menggunakan satuan mAh sebagai acuan berapa kali sebuah power bank mampu mengisi daya sebuah smartphone. Karena, yang diisikan (di-charge-kan) adalah daya. Untuk mengukur daya, ada dua variabel yang harus ada, yaitu arus (ampere) dan tegangan (voltase). 

Daya (mWh) = Arus (mAh) x Tegangan (V)

Artinya juga, jika kita mengukur kapasitas sebuah power bank yang satuan unitnya adalah mAh (arus), maka tegangan/voltasenya (V) juga harus diperhitungkan.

Maka: Arus (mAh) = Daya (mWh/hour)/Tegangan(V)

Berdasarkan rumus di atas, maka, sebuah power bank dengan kapasitas 10.000 mAh berarti bahwa power bank tersebut mampu mengisi daya sebuah smartphone hingga maksimal 10.000 mAh pada voltase/tegangan tertentu. Perhatikan spesifikasi power bank pada gambar di bawah ini.

Power bank Oppo 99000 mAh berapa kali cas
Spesifikasi Power Bank 10.000 mAh - 3,7V

Saya akan mengambil contoh power bank Zola Torch 10.000 mAh yang telah saya tulis ulasannya. Sebagaimana terlihat di gambar, tertulis dengan gamblang spesifikasinya. Yaitu kapasitas power bank 10.000 mAh-3,7 V dengan dan output DC 5V – 1A/2A. Artinya, power bank tersebut memiliki kapasitas 10.000 mAh pada voltase 3,7 volt.

Padahal, pada gambar di atas tertera bahwa outputnya voltase 5 V bukan 3,7 V. Nah, dari sinilah kita bisa mengetahui berapa kali kemampuan pengisian daya power bank Zola Torch di atas secara teori. Karena voltase outputnya bukan, 3,7 V, maka power bank tersebut tidak akan bisa mengisi daya hingga 10.000 mAh. Itu artinya, power bank tersebut tidak akan bisa mengisi daya smartphone dengan baterai 3.000 mAh sebanyak 10.000 dibagi 3.000 = 3,33 kali. Lalu berapa kali?

Saya masih mengambil contoh spesifikasi power bank Zola Torch kapasitas 10.000 mAh. Untuk mengetahui berapa kali pengisian daya yang dapat dilakukan oleh power bank 10.000 mAh – 3,7 V tersebut, kita lakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Pertama, kita hitung dulu daya yang ada pada power bank tersebut. Daya power bank tersebut adalah 10.000*3,7 = 37.000 mWh.
  2. Setelah kita menemukan besarnya daya yang ada pada power bank, sekarang kita hitung nilai kapasitas power bank tersebut pada voltase 5V. Yaitu 37.000/5 = 7.400 mAh. Jadi, secara teori power bank Zola Torch 10.000 mAh dapat mengisi daya hingga kapasitas 7.400 mAh.
  3. Namun, operasi/aktifitas power bank itu sendiri pun juga menggunakan daya yang ada pada power bank. Jadi, ada daya yang terpakai oleh power bank itu sendiri dan ada yang diisikan ke baterai smartphone. Jadi, dari kapasitas 7.400 mAh, tidak akan 100% di-charge kan. Menurut artikel yang saya baca (link), kapasitas yang diisikan hanya 90% saja pada charging output 1A. Pada output 2A akan lebih kecil lagi, kurang dari 90%.
  4. Jadi, pada charging output 5V - 1A power bank akan mampu mengisi daya dengan kapasitas 7.400*90% = 6.660 mAh.
  5. Jika digunakan untuk mengisi daya smartphone dengan baterai 3.000 mAh, power bank tersebut bisa untuk mengisi daya sebanyak 6.660/3.000 = 2,22 kali atau 2 kali pengisian daya hingga baterai terisi 100% dan satu kali hingga baterai terisi 22%. (Charging output: 1A)
  6. Hasil perhitungan di atas adalah hasil dalam keadaan ideal ya (smartphone dalam keadaan mati). Karena seperti saya sebutkan pada bagian awal tulisan ini, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pengisian daya sebuah power bank.

Kesimpulannya, Kita tidak bisa mengatakan abal-abal kepada sebuah power bank dengan kapasitas 10.000 mAh yang tidak bisa untuk mengisi daya baterai smartphone 3.000 mAh sebanyak (10.000/3.000) kali. Tetapi kita juga tidak bisa membeli power bank dengan asal-asalan, karena memang pada kenyataannya banyak juga produk power bank abal-abal yang perbandingan antara kapasitas baterai dan harganya tidak logis.

Oke, cukup sekian dulu ya. Silahkan tuliskan di kolom komentar jika ada koreksi, pertanyaan, maupun saran dan tanggapan. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat. Terima kasih.