Apa manfaat dari pemberdayaan komunitas dengan adanya bank sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.[2] Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.[2] Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan .[2] Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.[2]

Apa manfaat dari pemberdayaan komunitas dengan adanya bank sampah

TPA Bantar Gebang, Jakarta, salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di dunia, dengan luas mencapai 110 hektar.[1]

Bank sampah berdiri karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik.[3] Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna.[3] Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.[3]

Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia.[3] Tujuan bank sampah selanjutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.[3] Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.[3]

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi banyak orang dan juga lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.[4]

Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.[5]

Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak.[5] Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras.[5] Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran uang sekolah menggunakan sampah.[6]

 

Gamal Albinsaid

Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah.[7] Asuransi kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan dengan sampah.[7] Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah klinik kesehatan.[7]

Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang sudah tersedia dengan biaya dari asuransi kesehatan "sampah" yang mereka miliki.[7] Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa botol plastik, kardus, dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah sebagai premi asuransi.[7] Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek kolesterol.[7] Klinik asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang berada di Kota Malang.[7]

  1. ^ "Mereka yang tetap tersenyum di tengah sampah dengan 'bau seperti dihantam godam"". BBC News Indonesia. 2019-12-05. Diakses tanggal 2021-06-08. 
  2. ^ a b c d "Pengertian Bank Sampah". Pemerintah Kota Bandung. Diakses tanggal 2 April 2014. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ a b c d e f "Latar Belakang Berdirinya BSM". BSM Malang. Diakses tanggal 2 April 2014. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Bank Sampah:Dari Sampah Menjadi Rupiah". Masnellyarti. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-18. Diakses tanggal 2 April 2014. 
  5. ^ a b c "Bersama Membangun Ekonomi Rakyat". BLH Kota Bengkulu. Diakses tanggal 2 April 2014. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Bank Sampah di Indonesia:Menabung, Mengubah Perilaku". World Bank. Diakses tanggal 2 April 2014. 
  7. ^ a b c d e f g "Dokter Gamal Penggagas Asuransi Kesehatan "Sampah"". Liputan 6. Diakses tanggal 11 April 2014. 

  • Bank Sampah Bina Mandiri Surabaya[pranala nonaktif permanen], bank sampah terbesar di Kota Surabaya
  • Bank Sampah Jember[pranala nonaktif permanen], bank sampah terbesar di Kota Jember

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bank_sampah&oldid=18655647"

Sari, Rizki Melia Novika (2015) PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (Studi Pada Nasabah M 20 Bank Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang.

Abstract

Baru- baru ini, permasalahan sampah di Kota Malang saat ini menjadi permasalahan yang membutuhkan perhatian khusus dalam mengatasinya karena banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan terutama pada aspek lingkungan. Kesadaran masyarakat dalam mengatasi dan mengelola sampah masih rendah apalagi banyak masyarakat yang masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Hal ini juga menambah permasalahan sampah yang masih belum tertangani sama sekali. Pentingnya keterlibatan berbagai elemen seperti pemerintah, masyarakat, dan instansi yang terkait ini juga sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah . Melihat perkembangan dunia perkotaan termasuk dikota Malang , jumlah sampah yang semakin menggunung juga menjadikan konflik sosial karena sampah dapat memberikan dampak negatif terhadap masyarakat. Program yang dikembangkan memerlukan pengelolaan sampah berbasis masyarakat salah satunya dengan adanya komunitas yang juga menjadi bagian dari nasabah M20. Program tersebut juga akan terus dikembangkan yang menjadi bagian dari program Bank Sampah Malang untuk pengelolaan sampah rumah tangga . Hal ini yang dapat memberikan manfaat serta pemberdayaan terhadap komunitas tersebut. Untuk itu diperlukanya mengetahui bagaimana program bank sampah yang dilakukan dalam pemberdayaan komunitas dan hasil yang didapatkan dalam program tersebut. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif yangmenggambarkan secara sistematik dan akurat tentang fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Subyek penelitian berjumlah sepuluh orang, mereka merupakan orang yang benar-benar mengetahui program bank sampah dalam pemberdayaan komunitas. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Hubberman, untuk uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode Hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa Program yang dilakukan Bank Sampah Malang memberikan inovasi tersendri yang dapat memberikan komtribusi dalam menyelesaikan permasalahan sampah. Program tersebut telah memberikan manfaat pemberdayaan kepada masyaakat yang menjadi bagian dari komunitas tersebut ,serta memberikan manfaat dalam peningkatan kualitas lingkungan di sekitar mereka dalam pemberdayaan komunitas di kembangkan pada nasabah M20 di Kelurahan Polehan. Program tersebut dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah pada khususnya sampah rumah tangga. Berbagai program yang ada bukan hanya untuk mengatasi permasalahan sampah saja ,tetapi juga memberikan pemberdayaan baik pembedayaan secara ekonomi, sosial, maupun budaya yang dilakukan dengan menggerakkan masyarakat setempat sesuai dengan fungsi dan struktur yang ada.

Actions (login required)

Apa manfaat dari pemberdayaan komunitas dengan adanya bank sampah
View Item