Apa itu mikro dan makro

Pernahkah kamu mendengar istilah ekonomi makro? Ekonomi makro adalah pengetahuan di bidang ekonomi yang mempelajari unsur seperti tenaga, alam, dan modal dan tindakan ekonomi oleh firm atau individu.

Selengkapnya, simak penjelasan ekonomi makro berdasarkan kebijakan, ruang lingkup, contoh, dan perbedaannya dengan ekonomi mikro.

Menurut Investopedia, ekonomi makro mempelajari seluruh sistem pasar dalam skala yang besar. Contoh fenomena makro ekonomi yang pernah terjadi adalah inflasi, tingkat harga, pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB), dan fenomena pengangguran.

Ekonomi makro juga berkaitan dengan kinerja, struktur dan behaviour ekonomi, hal ini berbeda dengan ekonomi mikro yang lebih fokus dengan keputusan yang dibuat pelaku politik seperti masyarakat, industri, dan perusahaan.

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Lantas, apa perbedaan mendasar antara ekonomi makro dan ekonomi mikro? Dilansir dari laman resmi Biro Administrasi Kemahasiswaan Universitas Medan Area, terdapat tiga indikator utama yang membedakan ekonomi mikro dan makro. Tiga indikator tersebut di antaranya adalah aspek kajian, konsep dasar, dan tujuan analisis.

Dari aspek kajian, dibandingkan makro, ekonomi mikro mempelajari setiap variabel dalam lingkup kecil. Singkatnya, ekonomi mikro memiliki aspek kajian yang fokus terhadap setiap variabel ekonomi. Kajian dalam ekonomi makro di antaranya adalah variabel investasi, pendapatan nasional, moneter dan lain-lain.

Bagaimana dengan perbedaan berdasarkan konsep dasar? Perbedaan tersebut merujuk pada pengambilan kebijakan. Ekonomi mikro melibatkan berbagai macam teori seperti distribusi, harga, dan produk. Sedangkan ekonomi makro fokus dengan output, pendapatan, kemungkinan deflasi dan inflasi, serta lainnya.

Perbedaan ekonomi makro dan mikro juga fokus terhadap tujuan dan analisis untuk menghasilkan keuntungan. Ekonomi makro menerapkan analisis cara untuk mengalokasikan sumber daya, sedangkan ekonomi mikro terlibat dalam kegiatan ekonomi dalam lingkup internasional maupun nasional.

Tujuan Ekonomi Makro

Menurut laman resmi OCBC NISP, berikut adalah tujuan dari adanya kebijakan makro ekonomi:

Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan utama dari adanya kebijakan ekonomi makro adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan nasional dan kegiatan ekonomi pun akan bertahan dalam jangka panjang.

Pendapatan Nasional yang Meningkat

Pendapatan nasional yang meningkat menjadi pertanda bahwa kegiatan produksi suatu negara sedang mengalami peningkatan. Tentu saja hal itu mempengaruhi pendapatan per kapita dan kesejahteraan negara tersebut.

Kondisi Ekonomi Stabil

Tujuan dari adanya ekonomi makro selanjutnya adalah menstabilkan kondisi ekonomi negara. Sebuah negara dapat dikatakan stabil perekonomiannya jika mampu mencapai keseimbangan pada permintaan persediaan barang dan neraca pembayaran.

Distribusi Pendapatan yang Merata

Negara yang mengalami distribusi pendapatan merata memiliki kemampuan untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat.

Mengembangkan Produksi Nasional

Kapasitas produksi nasional yang dikembangkan dapat meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara.

Memastikan Neraca Pembayaran Seimbang

Analisis ekonomi makro juga bertujuan untuk memastikan dan membuat neraca pembayaran seimbang, untuk menghindari terjadinya defisit dan meningkatkan devisa melalui kegiatan ekspor.

Membuka Kesempatan Kerja

Produktivitas nasional tidak hanya mempengaruhi kapasitas produksi, melainkan turut membuka kesempatan kerja yang lebih luas.

Mengendalikan Inflasi

Tujuan dari adanya ekonomi makro adalah mengendalikan inflasi, yaitu dengan cara menekan harga seminimal mungkin melalui beberapa kebijakan, seperti politik diskonto cash ratio politik dan pasar terbuka.

Kebijakan dalam Ekonomi Makro

Menurut Jurnal berjudul Instrumen Kebijakan Makroekonomi dalam Mempengaruhi Output, kebijakan dalam ekonomi makro meliputi dua bagian, yaitu kebijakan fiskal dan moneter. Keduanya dirancang untuk mengendalikan fluktuasi perekonomian, terutama dalam pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Berikut adalah penjelasannya.

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang bertanggung jawab atas tersedianya semua jasa dan barang publik melalui program pembangunan, administrasi, dan kesejahteraan.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter diciptakan dengan bermacam-macam tujuan, seperti menjaga harga tetap stabil dengan tingkat inflasi yang rendah. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Menurut laman resmi OCBC NISP, terdapat tiga lingkup ekonomi makro, di antaranya adalah:

Kebijakan Pemerintah

Lingkup ekonomi makro yang pertama adalah kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi, seperti pengangguran, inflasi, dan persoalan ekonomi lainnya.

Menentukan Perekonomian Suatu Negara

Selanjutnya, ruang lingkup ekonomi makro juga berperan sebagai penentu perekonomian suatu negara. Misalnya, adanya rincian pembahasan mengenai pengeluaran pemerintah, investasi, perusahaan, konsumsi rumah tangga, dan kegiatan ekspor impor.

Pengeluaran Menyeluruh

Ruang lingkup ekonomi makro selanjutnya adalah tingkat pengeluaran agregat atau menyeluruh. Apabila pengeluaran tersebut tidak ideal, maka menimbulkan masalah ekonomi lainnya.

Permasalahan Ekonomi Makro

Menurut buku Ekonomi Makro Suatu Analisis dan Aplikasi Komputer oleh Anizir Ali Murad dan Wahyuddin, berikut adalah permasalahan yang terjadi di ekonomi makro:

Masalah Jangka Pendek

Masalah jangka pendek atau permasalahan stabilitas berhubungan dengan bagaimana mengendalikan perekonomian nasional dari waktu ke waktu untuk menghindari tiga penyakit ekonomi makro, yaitu: inflasi, pengangguran, dan ketimpangan dalam neraca pembayaran.

Masalah Jangka Panjang

Masalah jangka panjang berkaitan dengan pertumbuhan yang berhubungan dengan cara mengendalikan perekonomian supaya ada keselarasan antara tersedianya dana untuk investasi, bertambahnya kapasitas produksi, dan pertumbuhan penduduk.

Demikian informasi tentang ekonomi makro beserta contoh dan perbedaannya dengan ekonomi mikro. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kamu mengenai peran dan tujuan ekonomi makro untuk mencegah terjadinya inflasi dan memastikan neraca pembayaran tetap seimbang.

Simak Video "Jokowi ke Menkeu: Kita Kalau Punya Uang Dieman-eman, Harus Produktif"
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)

Apa yang dimaksud dengan makro dan mikro?

JAKARTA, KOMPAS.com – Secara umum, teori ekonomi terbagi dua macam, yaitu ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan. Sedangkan ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana perekonomian secara keseluruhan.

Apa yang dimaksud dengan mikro?

Mikro adalah kata dari bahasa inggris dan di serap ke bahasa indonesia , sehingga dari micro;inggris ke mikro;indonesia Mikro mempunyai definisi , kecil , tak terlihat , atau bagian kecil dari suatu hal yang terdefinisi .

Apa yang dimaksud dengan makro?

Sedangkan apa itu makro merujuk pada jumlah atau ukuran yang besar.

Apa saja contoh dari ekonomi mikro?

Berikut ini contoh ekonomi mikro dalam kehidupan masyarakat di Indonesia..
Permintaan. Permintaan merupakan contoh ekonomi mikro yang pertama. ... .
Penawaran. ... .
Perilaku konsumen dan produsen. ... .
4. Harga. ... .
Biaya. ... .
6. Pasar..