Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah

Hormon Giberelin Dapat Mempercepat Perkecambahan BijiTanaman atau tumbuhan memiliki banyak manfaat, namun ada juga yang merugikan. contohnya seperti hama dan penyakit. Berbagai macam hama dan penyakit pada tanaman ini sangat merugikan dan berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman.Dampak buruk yang sering terjadi akibat banyaknya hama dan penyakit ini sangat terasa oleh para petani sawah maupun perkebunan. Hama dan penyakit dapat merugikan tanaman sehingga tanaman tidak tumbuh normal. Contohnya tanaman tumbuh kerdil, susah berbunga, susah berbuah, dan masih banyak lagi.Salah satu cara mengatasi masalah pada tumbuhan ini yaitu dengan memberikan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh ini merupakan hormon tumbuhan yang berfungsi merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan dapat memperbaiki sifat genetik dari tumbuhan.Beberapa zat pengatur tumbuh yaitu ada auksin, giberelin, dan sitokinin. Masing-masing zat pengatur ini memiliki fungsi yang berbeda namun saling berkesinambungan sehingga dapat memperbaiki proses pertumbuhan tanaman.Salah satu zat pengatur tumbuh yang akan saya bahas adalah hormon giberelin atau asam giberelat.Giberelin atau asam giberelat (GA3) merupakan hormon tumbuhan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon giberelin terdapat pada beberapa bagian tanaman seperti pada biji, akar, daun, dan bunga.

Hormon giberelin ini memiliki beberapa fungsi yaitu:

  1. Membantu pembentukan biji
  2. Merangsang pembungaan dan pembentukan buah
  3. Membentuk buah tanpa biji
  4. Merangsang serbuk sari
  5. Membantu mempercepat perkecambahan dan pembelahan biji
  6. Membuat tananaman, buah, dan daun lebih besar
  7. Memperbaiki sifat genetik
  8. mempercepat pertumbuhan tunas, batang, dan daun

#giberelin #hormongiberelin #zptgiberelin #zatpengaturtumbuh #asamgiberelat #msg3 #maulanasaysgreen3

Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Zat Pengatur Tumbuh atau hormon (fitohormon) tumbuhan merupakan senyawa organik yang bukan hara, ZPT dalam jumlah sedikit dapat memacu, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Zat Pengatur Tumbuh memberikan kontribusi penting dalam dunia pertanian. Pemahaman tentang fungsi dan peran hormon terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah hal yang wajib untuk dipelajari. Sebab penggunaan hormon tersebut harus dilakukan dengan tepat.

Hormon tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik, baik yang terbentuk secara alami maupun buatan manusia. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dalam kadar yang sangat sedikit mampu memberikan efek atau reaksi secara biokimia, fisiologis dan morfologis. ZPT berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan maupun pergerakan taksis tanaman dengan cara memacu, menghambat atau mengubahnya. ZPT bukan termasuk hara atau nutrisi, perbedaan pada fungsi, bentuk maupun senyawa penyusunnya.

Tumbuhan mampu memproduksi ZPT sendiri (endogen) untuk mempengaruhi pertumbuhannya. Selain itu tumbuhan juga bisa dipengaruhi oleh hormon dari luar (exogen). Hormon exogen merupakan bahan kimia sintetik buatan manusia yang memiliki peran sama seperti hormon endogen.

Saat ini sudah banyak tersedia produk-produk yang dilengkapi dengan Zat Pengatur Tumbuh, baik yang terbuat dari bahan kimia maupun organik. Misalnya ; Score, Atonik, POC Nasa, Solbi Agro, Pupuk Hantu, Root Up, Super Gib dan sebagainya.

Jenis-jenis Zat Pengatur Tumbuh adalah ; auksin, sitokinin, giberelin, etilena/etena/ gas etilen, triakontanol, inhibitor dan paclobutrazol.
Berikut ini penjabaran dan fungsi dari masing-masing Zat Pengatur Tumbuh tersebut :

1. AUKSIN

Auksin adalah hormon tumbuhan yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem. Auksin dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Hormon auksin secara alami ditemukan pada bagian akar, ujung batang dan bunga.

Fungsi auksin pada tanaman : a. Merangsang proses perkecambahan biji. Auksin yang diberikan pada benih dapat memecah dormansi biji atau benih. Digunakan dengan cara melakukan perendaman benih dengan auksin. b. Merangsanag dan memacu proses pembentukan dan pertumbuhan akar. c. Merangsang terbentuknya bunga dan buah, sehingga tanaman berproduksi dengan maksimal. d. Merangsang terjadinya Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman mampu membentuk buah tanpa penyerbukan. Sehingga pemberian auksin dapat menghasilkan buah tanpa biji. e. Mencegah kerontokan buah

f. Memecah dormansi pucuk atau apikal. adalah suatu kondisi pucuk atau akar tanaman tidak mau berkembang.

2. SITOKININ

Sitokinin berfungsi sebagai pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa yang dapat berfungsi sebagai sitokinin adalah kinetin dan zeatin. Kinetin pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma burung bangkai. Zeatin alami dapat diperoleh pada biji jagung muda. Selain itu zeatin juga ditemukan pada air kelapa.

Fungsi sitokinin pada tanaman : a. Merangsang proses pembelahan dan pembesaran sel. Sehingga dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. b. Merangsang proses perkecambahan biji. c. merangsang pertumbuhan tunas. d. menghambat proses penuaan pada hasil panen, sehingga daya tahan hasil panen lebih lama. e. Mempercepat penyebaran nutrisi dalam tumbuhan.

f. Meningkatkan sintesis pembentukan protein pada tanaman.

3. GIBERELIN

Giberelin, sering juga disebut dengan GA (gibberellic acid) atau asam giberelat. Giberelin memiliki kemiripan sifat dengan sitokinin. Giberelin dapat ditemukan pada hampir semua siklus hidup tanaman. Giberelin alami dapat diperoleh pada tumbuhan paku-pakuan/pakis, jamur, lumut, gymnospermae dan angiospermae (terdapat pada biji muda, pucuk batang, ujung akar dan daun muda).

Giberelin dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) dan giberelin nonaktif. GA bioaktif inilah yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh tumbuhan baik akar, daun maupun batang tanaman, seperti pengembangan benih, perkecambahan biji, pertumbuhan tunas, pertumbuhan daun, merangsang pembungaan, perkembangan buah, perpanjangan batang, serta deferensiasi akar.

Pemberian giberelin di bawah tajuk tumbuhan dapat meningkatkan laju fotosintesis. Daun tumbuhan berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun, terjadi peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada perkembangan daun. Selain itu juga memacu pemanjangan batang tumbuhan.

4. ETILENA/ETENA/GAS ETILEN

Zat Pengatur Tumbuh ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni pada saat kita memeram buah. Misalnya penggunaan ethrel untuk mempercepat pematangan buah cabe, atau penggunaan karbit pada pemeraman buah.
Etilen berfungsi untuk membantu proses pematangan buah, memacu pembungaan, merangsang pemekaran bunga, merangsang pertumbuhan akar dan batang, merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan biji, menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh batang tanaman dan mengakhiri masa dormansi.

Jika digunakan bersamaan dengan giberelin, etilen berfungsi dalam mengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tumbuhan berumah satu.

5. TRIAKONTANOL

Sampai saat ini mekanisme kerja hormon ini belum 100% diketahui. Namun pada berbagai penelitian, triakontanol dapat meningkatkan rasio gula asam pada tanaman jeruk dan mampu meningkatkan produksi teh. Hasil penelitian mengungkapkan, pemberian triakontanol dengan konsentrasi rendah pada tanaman jagung, tomat dan padi mampu meningkatkan pertumbuhan.

Triakontanol adalah senyawa yang tidak larut dalam air, terdiri dari 30 karbon dan merupakan alkohol primer jenuh.

6. INHIBITOR

Inhibitor berperan dalam menghambat pertumbuhan batang. Penerapan hormon inhibitor dimanfaatkan pada jenis tanaman umbi, yakni untuk membantu pembesaran umbi. Misalnya pada tanaman kentang, wortel, bawang, dan sebagainya. Penerapannya dilakukan ketika akan mencegah pertumbuhan tunas baru untuk memperbesar umbi tanaman.

7. PACLOBUTRAZOL

Pemakaian paclobutrazol dimaksudkan supaya pohon dapat berbuah diluar musim. Hormon paclobutrazol berfungsi menghambat biosintesis giberelin. Pertumbuhan vegetatif tanaman terhambat dan memacu pertumbuhan generatif. Ketika pertumbuhan vegetatif terhambat atau berhenti maka bunga akan bermunculan dan menghasilkan buah. Baca juga Membuat ZPT Alami Menggunakan Bawang Merah

(sumberhttps://mitalom.com/apa-itu-zat-pengatur-tumbuh-zpt/)

Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah

Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah
Lihat Foto

PIXABAY/GAMBLE34

Ilustrasi tanaman buah mangga.

JAKARTA, KOMPAS.com - Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah salah satu aspek penting dalam perkembangan tanaman. Hormon ini adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (15/2/2022), dalam kadar sangat kecil, fitohormon dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan dan/atau pergerakan tanaman.

Hormon tumbuhan atau fitohormon ini selanjutnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh (plant growt regulator) untuk membedakanya dengan hormon pada hewan. ZPT memiliki peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Dapat Menyerap Kelembapan di Rumah

Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah

Zat pengatur tumbuh yang digunakan untuk mempercepat perkecambahan benih adalah
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/WERTINIO

Ilustrasi menanam sayuran organik.

Saat ini dikenal lima kelompok utama ZPT, yaitu auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA).

Auksin, Sitokinin, dan Giberelin bersifat positif bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi fisiologis. Adapun etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan.

ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda.

Dalam praktiknya, seringkali ZPT sintetik yang dibuat manusia lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT alami.

Baca juga: Kapan Tanaman Perlu Diberikan Garam Epsom? Ini Penjelasannya

Selain itu, ZPT sintetik lebih praktis dalam aplikasinya dan kandungan ZPT-nya sudah diketahui dengan pasti, sementara ZPT alami yang belum terukur kandunganya.

Berikut beberapa ZPT yang banyak ditemukan saat ini.