7/23/2018
Advertisement
Kalau anda melihat alat besar seperti exavator, atau yang paling mudah truk pengangkut pasir memiliki sebuah mekanisme hidrolik untuk mengangkat bak berisi pasir yang bobotnya bisa sampai puluhan ton. Yang jadi pertanyaan, bagaimana bisa lengan sekecil itu mengangkat beban cukup besar tanpa patah ? dan dari mana sumbernya ? Beberapa dari anda mungkin sudah paham, ini adalah tugas sistem hidrolik. Secara sederhana, sistem hidrolik adalah perangkat konversi energi yang dapat melipat gandakan tenaga ouput dengan efisien melalui bantuan zat cair. Artinya, kalau kita lihat kekuatan lengan hidrolik tersebut mungkin dalam benak kita, pasti tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan lengan hidrolik tersebut cukup besar. Padahal, kenyataanya tenaga input tidak sebesar itu. Sistem hidrolik mampu mengangkat beban sangat besar itu karena ada manipulasi momentum. Manipulasi momentum ini memungkinkan sistem hidrolik mengangkat beban cukup berat meski hanya menggunakan tenaga yang kecil. Mengapa bisa demikian ? Ini disebabkan sistem hidrolik memanfaatkan hukum pascal, namun lebar penampang input dibuat lebih kecil dibandingkan lebar penamang ouput. Cara ini, bisa melipatkgandakan momentum sehingga lengan excavator sanggup mengangkat beban yang sangat berat. Anda bisa mempelajarinya lebih lanjut pada artikel berikut ; prinsip kerja sistem hidrolik. Diartikel ini, kita akan bahas komponen-komponen yang berinteraksi pada sistem hidrolik.
img : cicb.com Secara sederhana, sistem hidrolik mampu bekerja apabila ada tiga komponen berikut.
1. Pompa hidrolik sebagai input power Pompa hidrolik berfungsi sebagai tenaga yang memulai mekanisme hidrolik pada sistem hidrolik. Pompa ini akan mengubah gerakan mekanik menjadi energi hidrolik. Cara kerjanya, pompa akan bergerak untuk memicu pergerakan fluida hidrolik. Pergerakan fluida inilah yang menaikan tekanan hidrolik sehingga aktuator dapat bergerak sesuai tekanan pada fluida. Namun, pompa hidrolis memerlukan tenaga dari luar agar bisa bergerak. Untuk alat-alat berat menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pompa hidrolik. Namun pada perangkat hidrolik kecil seperti car lift, sistem ABS (pada rem mobil) menggunakan motor listrik sebagai penggerak pompa hidrolik. Ada tiga jenis pompa hidrolik yang banyak digunakan. Antara lain ;
2. Directional Control valve
3. Unit aktuator Unit aktuator berfungsi mengubah energi yang terkandung dalam aliran fluida (dikatakan juga tekanan fluida) menjadi gerakan mekanis. Dari komponen inilah perangkat hidrolik dapat menggerakan benda. Ada dua macam aktuator yang sering dipakai, yakni ;
4. Reservoir tank Reservoir tank berfungsi sebagai tanki penyimpanan fluida. Didalam tanki ini tersimpan cadangan fluida yang diperlukan saat proses hidrolik berlangsung. Pada tanki ini pula, seorang teknisi memeriksa kondisi fluida dalam sistem hidrolis apakah masih bagus, atau perlu diganti/ditambah.5. Unit penyalur hidrolik Unit ini terdiri dari selang hidrolis. Selang hidrolis berfungsi mengalirkan fluida. Namun ini bukan selang biasa, selang hidrolik harus mampu bertahan dalam tekanan tinggi. Ini karena tekanan fluida saat sistem hidrolik bekerja bisa sangat besar, sehingga bahan selang ini kebanyakan terbuat dari bahan logam.
Namun, oli hidrolis cair ini digunakan karena molekulnya lebih besar serta lebih tahan terhadap panas. Sehingga cocok diberi tekanan tinggi tanpa bocor. 7. Filter Filter berfungsi menyaring segala jenis kotoran yang ikut terbawa dalam aliran fluida agar tidak masuk ke sirkuit hidrolik. Kotoran ini akan dihalau oleh filter sebelum oli memasuki saluran hidrolik, sehingga sistem hidrolik akan lebih aman.8. Oil cooler
Sementara pada sistem hidrolik yang lebih kompleks, akan ada tambahan komponen seperti control valve, oil cooler, dan filter yang terletak diantara unit input dan aktuator.
Directional Valve, Directional Control Valve (DCV) adalah salah satu bagian yang merupakan pondasi dari sistem hydraulic dan pneumatic. Fungsi dari valve ini adalah untuk mengarahkan fluida (oli hidrolik, air atau udara) menuju sirkuit yang berbeda pada sistem hidrolik. Faktor ini umumnya ditentukan selama melakukan desain sistem untuk pertama kali. Directional control valve mengarahkan aliran oli menuju sistem hidrolik. Dengan kata lain merupakan komponen dimana operator mengontrol mesin. Directional control valve mengarahkan suplai oli menuju aktuator pada sistem hidrolik. Valve body dilubangi, dihaluskan dan kadang lubangnya di keraskan dengan perlakuan panas. Saluran Inlet dan outlet dilubangi dan diberi ulir. Valve spool dibuat dengan mesin dengan bahan high-grade steel. Beberapa valve spool dikeraskan dengan perlakuan panas, digerinda dan dihaluskan hingga mencapai ukuran tertentu. Valve spool lainnya ada yang di chrome plated, digerinda dan dipolish hingga ukuran tertentu.Valve body dan valve spool kemudian dirangkai sesuai spesifikasi rancangan. Ketika dirakit, valve spool adalah satu-satunya komponen yang dapat bergerak. Jenis Directional Control Valve
|