Yang akan melestarikan Al-Qur'an

Sejak Al-Quran diturunkan dari Allah Subhanahu Wata'ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, berarti kitab suci Al-Quran telah berumur 14 abad. Jika dihitung dengan tahun Hijriah, usia Al-Quran adalah 1423 tahun

Ini adalah usia yang panjang untuk mengukur berdirinya sebuah peradaban. Negara Indonesia sendiri saat ini baru berusia 75 tahun dengan peraturan perundang-undangan yang selalu berubah menyesuaikan dengan kondisi zaman dan otoritas yang berwenang.

Mulai dari Al-Quran hingga saat ini, perubahan masyarakat, sosial, ekonomi, politik, selalu berubah. Tapi Alquran tetap abadi tanpa perubahan. Keajaiban Al-Quran adalah isinya tidak dapat berubah, tetapi isinya selalu selaras dengan kondisi berbagai zaman hingga hari kiamat. Meskipun ada Qira'at Sab'ah, namun isi yang dibaca tetap sama. Satu-satunya perbedaan adalah pengucapannya

Qiraat yang populer di masyarakat Indonesia adalah Qiraat Imam Hafs 'An Ashim. Al-Our'an yang ada saat ini masih sama seperti sebelumnya karena Al-Our'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Keyakinan bahwa Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci samawi yang asli tanpa perubahan. Jika ada perubahan ayat Alquran, maka pasti akan banyak masyarakat muslim yang protes. Mengenai jumlah penghafal Al Quran

Dalam akidah atau kepercayaan umat Islam bahwa perubahan terhadap Taurat dan Injil adalah pemalsuan ayat-ayat Allah. Hal ini berdampak pada kemurnian ajaran suatu agama. Namun, umat Islam harus mengimani kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran

Adapun mengamalkan isi Taurat dan Injil tentu tidak diperbolehkan karena telah mengalami perubahan dari campur tangan manusia yang tidak menaati kebenaran kitab suci.

Allah menjaga kemurnian kitab suci Al-Quran melalui orang-orang yang menghafalnya

Firman Allah Subhanahu Wata'ala

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Diterjemahkan. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [OS. al-Hijr 15. 9]

Saat ini umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa pada tanggal 17 Ramadhan 1438 Hijriah. Tentu dengan suasana seperti ini, kita teringat akan peristiwa turunnya Al-Qur'an yang dikenal dengan Nuzulul Qur'an. Lalu, bagaimana Al-Qur'anul karim sebagai kitab suci umat Islam tetap terjaga kemurniannya dan tidak ada satupun noda yang mengotorinya hingga saat ini? . Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami telah memeliharanya.”

Salah satu cara Allah SWT menjaga Al-Qur'an adalah menciptakan jutaan penghafal Al-Qur'an di seluruh dunia. Dengan cara ini, Al-Qur'an tetap terjaga. Al-Qur'an dihafalkan oleh sebagian umat Islam. Jadi, jika semua salinan Al-Qur'an yang ada di muka bumi ini hilang atau terbakar secara fisik, maka tidak akan berpengaruh banyak terhadap keberadaan Al-Qur'an di masa depan.

Begitulah cara Allah SWT menjaga Al-Qur'an dengan membuatnya mudah dan bisa dihafal, bahkan oleh anak-anak sekalipun. Salah satu peran penting lainnya yang menghidupkan Al-Qur'an adalah peran yang diajarkan oleh guru pengajian, ustaz, atau kiai. Merekalah yang sejak awal menjadi cahaya yang membimbing manusia dalam mengenal Al-Qur'an. Dimulai dari kita mulai mengenal huruf hijaiyah, kemudian membaca Al-Qur'an, membacanya dengan fasih dan fasih, hingga hafal ayat demi ayat.

Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jaminan akan menjaga dan memelihara Al-Qur'an sampai akhir zaman. Salah satu caranya adalah menjaga estafet pengajaran Al-Qur'an dari satu orang ke orang lain, dari satu generasi ke generasi berikutnya

Nabi SAW memiliki banyak penulis yang menuliskan wahyu ketika disampaikan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril. Penulis wahyu dalam sejarah tercatat sebanyak 43 orang. Yang paling terkenal adalah empat khalifah pertama. Namun yang paling banyak selain Nabi SAW (penulis wahyu) adalah Zaid bin Thabit dan Ali bin Abi Thalib

Jumlah penghafal Al-Qur'an begitu banyak. Nah, kita baca dalam sejarah, dalam satu perang di masa kekhalifahan Abu Bakar, sebanyak 400 orang yang membaca Al-Qur'an tewas.

Dari sini menjadi jelas bahwa para penghafal, pembaca, dan pengajar Al-Qur'an begitu banyak sehingga dalam satu medan perang, mereka semua mati syahid. Al-Qur'an bukanlah kitab apkiran yang diletakkan di sudut rumah atau masjid yang terlupa karena debu, sehingga ada yang berusaha menambah atau menguranginya.

Al-Qur’an diartikan sebagai pena Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, disampaikan secara mutawatir dari Allah sendiri melalui malaikat Jibril, dan membaca Al-Qur’an dianggap ibadah kepada Allah. SWT

Al-Qur'an adalah wahyu murni dari Allah SWT, bukan dari kata-kata Nabi Muhammad SAW. Al-Qur'an memuat aturan-aturan hidup manusia di dunia. Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. Di dalam Al-Qur'an, terdapat banyak sekali nikmat dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al-Qur'an adalah petunjuk yang dapat membawa manusia keluar dari kegelapan menuju jalan yang terang

Akhir kata, mari kita berdoa kepada Allah agar kita tetap mencintai Al-Qur'an yang menjadi pedoman hidup kita

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (laki-laki), anak hamba-Mu (perempuan). Kepalaku ada di tangan-Mu, takdir-Mu ada di atasku, dan ketetapan-Mu adalah keadilan. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu, Nama yang Kau lekatkan pada Diri-Mu, atau yang Kau sebutkan dalam Kitab-Mu, atau yang Kau ajarkan kepada salah seorang hamba-Mu (Nabi), atau yang Kau sembunyikan di alam. dari okultisme Anda; . (Diambil dari hadits shahih, dari riwayat Ibnu Hibban)

Perbanyaklah membaca doa ini, berkali-kali setiap hari, agar Allah menjadikan hati kita cinta Al-Qur'an. Wallahu alam bis showab. (*/rus/k1)

Bagaimana cara Tuhan melindungi dan melestarikan Al-Qur'an?

Bagaimana cara ALLAH SWT menjaga kemurnian Al-Qur'an? .
memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menghafal Al-Qur'an
Allah membuka hati umat, untuk membuka pesantren khusus penghafal Al-Qur'an
menulis Al-Qur'an dalam bahasa apa pun (artinya misalnya), tetap disertakan bahasa aslinya,

Siapa yang menciptakan Al-Qur'an?

Muslim percaya bahwa Al - Quran dikatakan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, bertahap selama 22 tahun, 2 bulan 22 hari atau rata-rata 23 tahun, terhitung mulai tanggal 17 Ramadhan, kumpulan AlAlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a>AlAl a> - Al-Qur'an ditempuh dengan cara. dulu al jam'u fis sudur teman-teman.

Siapa yang membaca Al-Qur'an maka Allah akan memberinya?

Maka seseorang yang membaca Al-Qur'an akan mendapatkan pahala dan kebaikan berlipat dari Allah a> a> a> a> a> a> a> a> a> a> a> SWT sebagai manusia yang bertakwa. Seperti hadits riwayat dari Yirmidhi itu. “Barang siapa yang membaca hanya satu surat dari kitab Allah, maka seseorang akan dapatkan kebaikan satu kali.

Sampai kapan Al-Qur'an terjaga kemurniannya, siapa yang akan menjaganya?

penjelasan. Inilah Cara Islam Menjaga Kemurnian Al-Qur'an . adalah kitab suci yang paling sempurna dan Islam menjaganya dengan cara menghafal dan memahami lafal dan artinya. Demikianlah buku terbangun dalam kemurniannya hingga hari terakhir.