Tulislah firman Allah yang menunjukkan bahwa Allah bersifat qudrat beserta artinya

Jakarta -

Allah SWT sebagai Tuhan memiliki sifat-sifat yang menunjukkan kesempurnaannya. Sifat-sifat ini dikenal sebagai sifat wajib bagi Allah. Umat muslim dianjurkan untuk memahami dan meyakini sifat-sifat wajib tersebut.

Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menyamai sifat wajib Allah SWT. Berdasarkan buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII karya DRS. H. Masan AF, M.Pd., terdapat sebanyak 20 sifat wajib bagi Allah, yaitu:

1. Wujud

Wujud memiliki arti ada. Maksudnya, eksistensi Allah itu bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan ada dengan sendirinya. Jadi, sifat wujud Allah ini wajib kita yakini. Keyakinan terhadap adanya Allah bagi manusia telah terjadi ketika manusia dilahirkan.

Secara naluriah, manusia membutuhkan perlindungan atau pertolongan yang sifatnya mutlak. Lalu, kepada siapa manusia mencari perlindungan? Tentu kepada Allah SWT. Keberadaan Allah dapat dijabarkan dalam beberapa bukti, di antaranya:

a. Kejadian Alam Semesta

Tidak semua yang terjadi di dunia menyadari adanya sesuatu yang mengadakannya. Contohnya, adanya makanan di meja makan pasti ada yang menghidangkannya. Adanya kursi pasti ada yang membuatnya. Demikian pula dengan alam semesta beserta isinya, tentu ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT.

Dalam surat Ibrahim ayat 32 Allah berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ

Artinya: "Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu,"

b. Adanya Nabi dan Rasul

Nabi dan Rasul adalah manusia ciptaan Allah yang diutus untuk menyampaikan ajaran pokok, yaitu keimanan kepada Allah SWT. Hal ini tertuang dalam surat An Nahl ayat 36 yang berbunyi:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Artinya: "Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut", kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul),"

c. Kitab Suci Al-Qur'an

Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang memiliki banyak kesempurnaan. Ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an berupa kalimat atau kalam atau perkataan, jadi tidak mungkin ada perkataan tanpa ada yang berkata-kata.

2. Qidam

Qidam artinya terdahulu. Itu berarti, Allah SWT terdahulu dan tidak didahului oleh sesuatu. Berbeda dengan manusia yang memiliki jangkauan akal terbatas, bahkan manusia tidak dapat mengetahui secara pasti kapan penciptaan alam semesta terjadi.

3. Baqa

Baqa memiliki arti kekal. Semua makhluk ciptaan Allah akan mati, baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya. Manusia bertumbuh dan berkembang, hal itu sudah menjadi hukum alam, berbeda dengan Allah yang kekal dan tidak berubah-ubah.

4. Mukhalafatuhu Lil Hawadisi

Mukhalafatuhu Lil Hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk ciptaannya. Bahkan, kita sebagai manusia sering menciptakan suatu barang untuk menunjang kelangsungan hidup.

Dari semua ciptaan barang manusia, tidak ada satupun yang sama dengan manusia.

5. Qiyamuhu Binafsihi

Sifat Allah selanjutnya yaitu Qiyamuhu Binafsihi yang berarti berdiri sendiri. Allah tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun. Hal ini dijelaskan dalam surat Fatir ayat 15.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

Artinya: "Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji,"

6. Wahdaniyyah

Wahdaniyyah berarti Maha Esa. Allah itu tunggal, satu dan tidak ada yang menandinginya. Dalam surat An Nahl ayat 51, Allah menjelaskan keesaannya.

وَقَالَ اللّٰهُ لَا تَتَّخِذُوْٓا اِلٰهَيْنِ اثْنَيْنِۚ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ

Artinya: "Dan Allah berfirman, "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut,"

7. Qudrat

Qudrat artinya kuasa. Banyak sekali bukti kekuasaan Allah, salah satunya keberadaan jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak secara teratur tanpa terjadi tabrakan.

8. Iradat

Selanjutnya, sifat wajib Allah yaitu Iradat. Iradat memiliki arti berkehendak, karena Allah bebas menentukan kehendak tanpa ada yang memerintah dan melarangnya. Segala sesuatu yang Allah ciptakan adalah atas kehendaknya.

9. Ilmu

Ilmu artinya mengetahui. Allah telah memiliki ilmu yang sangat lengkap, bahkan ilmunya bersifat menyeluruh, luas dan mendalam. Segala sesuatu, baik yang lahir maupun ghaib tidak lepas dari pengetahuan Allah.

10. Hayat

Hayat artinya hidup. Hidup Allah berbeda dengan manusia atau binatang yang memerlukan jantung yang berdenyut. Allah hidup tanpa memerlukan sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.

11. Sama'

Sifat wajib Allah yang selanjutnya yaitu Sama'. Sama' artinya mendengar, semua suara baik itu yang nyaring, samar, bahkan yang tidak dapat didengar oleh manusia sekalipun dapat Allah dengar. Allah SWT tidak memerlukan alat pendengar seperti makhluknya.

12. Basar

Basar berarti melihat. Allah dapat melihat segala sesuatu, baik yang besar ataupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah tanpa batas, teknologi canggih manusia tidak akan mampu melampaui atau mengimbangi penglihatan Allah.

13. Kalam

Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Bahasa adalah alat komunikasi yang penting bagi makhluk. Cara Allah berkata-kata tidak sama dengan cara manusia, Allah berkomunikasi dengan hambanya melalui firman atau biasa disebut dengan kalamullah.

14. Qadiran

Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah adalah zat yang berkehendak dan memiliki kuasa atas apapun yang ada di dunia ini.

15. Muridan

Muridan memiliki arti Maha Berkehendak. Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu yang ia ciptakan.

16. Aliman

Sifat wajib Allah yang ke-16 yaitu, Aliman. Aliman berarti Maha Mengetahui, sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu.

17. Hayyan

Hayyan memiliki arti Maha Hidup. Allah adalah Zat yang Maha Hidup, Allah tidak akan mati dan akan terus hidup.

18. Sami'an

Sami'an adalah Maha Mendengar. Allah merupakan Zat yang Maha Mendengar atas segala sesuatu.

19. Basiran

Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun itu, bahkan hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh makhluknya.

20. Mutakalliman

Sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Mutakalliman, artinya Maha Berkata-kata. Hal ini dibuktikan dengan adanya Al-Qur'an yang berisi firman-firman Allah.

Nah itulah 20 sifat wajib Allah beserta artinya yang wajib diketahui. Semoga penjelasan di atas dapat menambah keimanan kita ya, detikers!

Simak Video "Wow! Ini Wujud 1 Juta Bangkai Nyamuk"



(lus/lus)

Jakarta -

Allah SWT memiliki 20 sifat wajib yang harus diketahui oleh seorang muslim. Sifat-sifat itu dikelompokkan menjadi 4 yakni: Sifat Nafsiyah, Sifat Salbiyah, Sifat Ma'ani dan sifat Sifat Ma'nawiyah. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berhubungan dengan Dzat Allah. Sifat nafsiyah ini ada satu, yaitu wujud yang artinya, "ada".

Sementara sifat Salbiyah adalah sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak sesuai, atau sifat yang tidak layak dengan kesempurnaan Dzat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu: qidâm, baqâ', mukhâlafatu lil hawâditsi, qiyâmuhu binafsihi, dan wahdâniyat. Ada pun sifat Ma'ani, yaitu sifat- sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma'ani ada tujuh yaitu: qudrat, irâdat, 'ilmu, hayât, sama', bashar, kalam. Terakhir yang termasuk sifat Ma'nawiyah, adalah kelaziman dari sifat ma'ani. Sifat ma'nawiyah tidak dapat berdiri sendiri, sebab setiap ada sifat ma'ani tentu ada sifat ma'nawiyah. Bila sifat ma'ani telah didefinisikan sebagai sifat yang ada pada sesuatu yang disifati yang otomatis menetapkan suatu hukum padanya, maka sifat ma'nawiyah merupakan hukum tersebut. Artinya, sifat ma'nawiyah merupakan kondisi yang selalu menetapi sifat ma'ani. Sifat 'ilm misalnya, pasti dzat yang bersifat dengannya mempunyai kondisi berupa kaunuhu 'âliman (keberadannya sebagi Dzat yang berilmu). Dengan demikian itu, sifat ma'nawiyyah juga ada tujuh sebagaimana sifat ma'ani.

(lus/erd)

SIFAT-SIFAT ALLAH BESERTA DALILNYA

 1.      Wujud (Ada) lawannya ‘Adam (Tidak ada)

 Dalil ‘Aqli : Karena ada ciptaan-Nya, Dalil Naqli : Surat Ar-Ro’du ayat 16:

{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ (16)} [الرعد: 16]

16. Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.

2.      Qidam (Terdahulu/Tak berawal) lawannya Hudust (Baru/Ada awalnya)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah hudust (ada awalnya) pasti Allah membutuhkan yang menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah.
  • Dalil Naqli    :   Surat Al-Hadid  ayat 3:

{هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ} [الحديد: 3]

       Dialah yang Awal dan yang akhir.

3.      Baqo (Kekal/Tiada akhirnya) lawannya Fana (Rusak/Musnah)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah fana (rusak atau tidak kekal) pasti AllahHudust, dan itu mustahil.bagi Allah
  • Dalil Naqli :  Surat Ar-Rahman  ayat 27:

{وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27) } [الرحمن: 28]

  Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

4.      Mukholafatu Lilhawadist (Berbeda dengan makhluknya) lawannyaMumatsalatu Lilhawadist (Menyerupai makhluknya)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Mumatsalah (menyerupai makhluk) maka Allah tidak ada bedanya dengan makhluk, dan itu mustahil.
  • Dalil Naqli :   Surat Asy-Syuro ayat 11:

{لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ } [الشورى: 11]

tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia,

 5.      Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan Dzatnya sendiri) lawannyaIhtiyaj (Membutuhkan)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ihtiyaj (membutuhkan tempat atau pencipta) maka Allah “sifat”.Seperti warna putih(sifat), membutuhkan benda(untuk tempat), apa bila benda itu hilang maka warna putihpun akan ikut hilang. Dan itu mustahil bagi Allah.
  • Dalil Naqli : Surat Al-Ankabut  ayat 6:

إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ  العنكبوت: 6

Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

6.      Wahdaniyyat (Esa/Tunggal) lawannya Ta’addud (Lebih dari satu)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan berbagi pendapat, dan itu mustahil. Maka  tidak mungkin Allah Ta’addud.
  • Dalil Naqli : Surat Al Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

1.  Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

7.      Qudrat (Berkuasa atas segala sesuatu) lawannya ‘Ajzu (Lemah/Tidak bisa berbuat apa – apa)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.
  • Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh  ayat 20:

إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  [البقرة: 20]

Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

8.      Irodat  (Berkehendak) lawannya Karohah (Terpaksa)

  • Dalil ‘Aqli :   Seandainya Allah Karohah (terpaksa) pasti Allah‘Ajzu(lemah). Dan itu mustahil.
  • Dalil Naqli : Surat Hud  ayat 107:

إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ  هود: 107

Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki.

 9.       ‘Ilmu (Maha Mengetahui) lawannya Jahl (Bodoh)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.
  • Dalil Naqli : Surat Al Baqoroh ayat 231:

وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dan ketahuilah bahwasanya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

 10.  Hayat (Hidup) lawannya Maut (Mati)

  • Dalil ‘Aqli : Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.
  • Dalil naqli :  Surat Al Baqoroh   ayat 255:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ  البقرة: 255

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)

11.  Sama’ (Maha Mendengar) lawannya Shoma(Tuli)

  • Dalil ‘Aqli :    Tidak masuk akal apabila Allah tidak mendengar.
  • Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro  ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11

dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

12.  Bashor (Maha Melihat) lawannya ‘Amaa (Buta)

  • Dalil ‘Aqli :   Tidak masuk akal apabila Allah tidak melihat
  • Dalil Naqli :    Surat Asy Syuro ayat 11:

وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  الشورى: 11

dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

13.  Kalam (Berfirman) lawannya Bukmu (Tidak berfirman/tidak bisa berbicara)

  • Dalilnya dalam surat An-Nisa ayat 164:

 وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا  النساء: 164

dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung

14.  Qodiron lawannya ‘Ajizan

  • Dalilnya sama dengan dalil sifat Qudrot

15.  Muridan lawannya Karihan

  • Dalilnya sama dengan dali sifat Irodat

16.  ‘Aliman lawannya Jahilan

  • Dalilnya sama dengan dalil sifat ‘Ilmu

17.  Hayyan lawannya mayyitan

  • Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat

18.  Sami’an lawannya Ashomma

  • Dalilnya sama dengan sifat Sama’

19.  Bashiron lawannya A’maa

  • Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashor

20.  Mutakaliman lawannya Abkama

  • Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam

Page 2

tirto.id - Beriman kepada Allah artinya mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa dengan segala macam kesempurnaan-Nya.

Kesempurnaaan tersebut diyakini dalam hati dan diikrarkan dengan lisan serta perlu dibuktikan dengan amal perbuatan yang baik.

Salah satu wujud iman kepada Allah adalah dengan wajib meyakini sepenuhnya akan sifat-sifat Allah yang wajib, sifat-sifat yang mustahil dan sifat-sifat yang jaiz.

Sifat wajib Allah adalah sifat-sifat yang khusus yang hanya dimiliki oleh Allah, dan tidak ada satu pun makhluk yang memiliki sifat tersebut. Adanya Allah ini, menjadi salah satu sifat yang melekat pada sifat wajib Allah.

Sifat wajib Allah inilah yang membedakan Allah sebagai sang Pencipta (Khalik), dengan semua makhluk ciptaan-Nya.

Sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT Yang Maha Sempurna.

Sedangkan sifat jaiz Allah adalah adalah sifat yang mungkin (boleh) ada atau sifat yang mungkin (boleh) tidak ada pada Allah.

Dikutip laman NU Online, dalam ranah keimanan terhadap Allah secara umum, setiap umat muslim wajib meyakini sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya.

Keyakinan yang dimiliki umat Islam tersebut haruslah:

1. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwa Allah pasti bersifat dengan segala kesempurnaan yang layak bagi keagungan-Nya.

2. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwa Allah mustahil bersifat dengan segala sifat kekurangan yang tidak layak bagi keagungan-Nya.

3. Meyakini secara mantap tanpa keraguan, bahwa Allah boleh saja melakukan atau meninggalkan segala hal yang bersifat jaiz(mumkin), seperti menghidupkan manusia dan membinasakannya.

Sifat wajib Allah yang perlu diketahui jumlahnya ada 20, dua di antara sifat wajib Allah adalah Qudrat dan Iradat. Berikut ini penjelasannya masing-masing:

Arti Qudrat

Qudrat artinya berkuasa. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah SWT.

Ayat yang menjelaskan di antaranya terdapat dalam 2 surah al-Quran berikut ini:

1. إِنَّ اللَََّّ عَلَىٰ كُ ل شَيْءٍ قَدِيرٌ.......

...... innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir

Artinya: “....Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 20)

2. قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā`u wa tu'izzu man tasyā`u wa tużillu man tasyā`, biyadikal-khaīr, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: "Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)

Arti Iradat

Iradat artinya berkehendak. Apabila Allah SWT berkehendak, maka jadilah hal itu dan tidak ada seorang pun yang mampu mencegah-Nya.

Ayat yang menjelaskan tentang sifat ini terdapat dalam al-Qur’an:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Innamaa amruhu idzaa araada syaian anyyaquulu lahu kun fayakuun

Artinya: “Sesungguhnya perintahnya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ’jadilah!’ maka terjadilah ia.“ (QS. Yasin: 82)

Baca juga:

  • Sifat Allah Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah: Arti serta Maknanya
  • Mengenal 20 Sifat Wajib Allah: Makna dan Pengelompokannya

Baca juga artikel terkait SIFAT WAJIB ALLAH atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/)

Penulis: Dhita Koesno

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan