Tuliskan masing-masing 2 contoh kelainan atau gangguan pada kulit dan hati

Liputan6.com, Jakarta Meski memiliki peran masing-masing, sistem organ manusia saling berkaitan satu sama lain, salah satunya yaitu kulit. Gangguan pada sistem organ dari indra peraba ini kabarnya dapat mendeteksi munculnya penyakit lainnya.

Dilansir dari Reader Digest, Sabtu (30/3/2018), beberapa penyakit kulit dapat mendeteksi penyakit lainnya. 

1. Eksim kulit

Penyakit ini umumnya ditandai dengan kulit yang kering, gatal, dan kemerahan di sekitar leher dan siku bagian dalam. Diderita oleh sekitar 30 juta orang Amerika, eksim umumnya diderita oleh anak-anak, tetapi orang dewasa pun berpotensi mengalaminya.

Asisten Profesor Bidang Dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Chicago, Jonathan Silverberg, MD, PhD, mengatakan penyakit kulit ini bisa menjadi tanda Anda sedang berada dalam suasana hati yang buruk atau gangguan Depresi lainnya. Selain meredakan rasa gatal, mengobati eksim juga dapat mengurangi stres yang dirasakan.

2. Psoriasis

Penyakit kulit ini disebabkan oleh peradangan kronis dan bersifat autoimun akibat reaksi sistem kekebalan tubuh. Menurut National Psoriasis Foundation, gejala dari penyakit autoimun ini, yaitu timbul bercak yang besar, kasar, dan bersisik pada kulit Anda.

Namun, penyakit ini dapat menjadi pertanda adanya masalah pada jantung Anda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh yayasan tersebut, 58 persen penderita penyakit ini berpotensi mengalami penyakit jantung, dan 43 persen mengalami stroke.

Silverberg berpendapat, penyakit kulit tersebut menjadi penanda adanya inflamasi dan kemudian berkembang menjadi plak pada arteri. 

Saksikan juga video berikut ini:

Tuliskan masing-masing 2 contoh kelainan atau gangguan pada kulit dan hati

Tuliskan masing-masing 2 contoh kelainan atau gangguan pada kulit dan hati
Lihat Foto

Thinkstock.com

Ilustrasi

KOMPAS.com - Keberadaan kulit bagi tubuh untuk menjaga kondis tubuh tetap stabil. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengeluarkan segala macam kotoran dan zat sisa dalam tubuh, seperti keringat.

Kulit menjadi bagian terluar dari tubuh yang melapisi tubuh manusia. Perawatan pada kulit harus tetap dilakukan. Hal ini untuk menjaga kesehatan kulit dan memaksimalkan kinerjanya.

Dilansir dari Halodoc, banyak orang menganggap enteng perawatan kulit pada tubuh. Jika kulit sudah terkena penyakit dan menyebar, kondisi tersebut bisa lebih parah.

Gangguan pada kulit

Berikut beberapa penyakit kulit yang perlu diwaspadai:

Bisul

Bisul ditandai dengan benjolan yang muncul dari dalam kulit dan disertai rasa nyeri, bewarna kemerahan, dan berisi nanah.

Bisul dapat muncul karena infeksi bakteri pada kulit, sehingga bakteri masuk ke pori-pori kulit dan menginfekai akar rambut.

Baca juga: Hand Sanitizer PH 2,5, Amankah untuk Kulit?

Herpes simplex virus

Herpes simplex ditandai dengan lepuhan atau luka yang terasa sakit pada bagian mulut atau bibir.

Pada dasarnya, penyakit herpes ini lebih sering dialami anak-anak dibandingkan orang dewasa. Selain itu herpes ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga hari.

Gejala herpes simplex yang lainnya, seperti pusing, mual, dan gejala lain mirip penyakit flu.

Pada kasus herpes yang lebih parah, gejala tersebut ditandai dengan kesulitan menelan dan pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa area tubuh.

Halodoc, Jakarta - Hati merupakan salah satu organ dalam tubuh yang memiliki tugas penting untuk menjalankan fungsi seluruh tubuh. Fungsi pentingnya sendiri banyak berurusan dengan bahan-bahan yang berpotensi merusak organ-organ dalam tubuh, seperti bahan-bahan kimia dalam darah. Akibatnya, hati rentan mengalami kerusakan. Namun, organ yang satu ini memiliki kemampuan melindungi diri dengan cara meregenerasi. Berikut ini beberapa penyakit hati yang perlu kamu ketahui.

Baca juga: Ketahui Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Hati

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang paling umum menyerang organ satu ini. Hepatitis A, B, C, D, E, serta hepatitis autoimun merupakan jenis yang umum terjadi yang umumnya disebabkan oleh adanya infeksi virus pada hati. Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada pengidapnya, virus ini biasanya akan melewati masa inkubasi. 

Jika sudah melewati masa tersebut, gejala yang muncul meliputi muah, muntah, demam, mengalami kelemasan, feses berwarna pucat, nyeri perut, penurunan berat badan, warna urine menjadi lebih gelap, serta kehilangan nafsu makan.

Penyakit yang satu ini terjadi ketika kadar zat besi dalam tubuh terlalu berlebihan. Akibatnya, zat besi akan menumpuk dalam organ tubuh dan memicu timbulnya penyakit serius, seperti gagal jantung. Zat besi sendiri merupakan mineral penting bagi tubuh yang berfungsi sebagai penghasil hemoglobin yang digunakan untuk mengikat dan mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.

Umumnya, pengidap hemokromatosis akan mengalami serangkaian gejala, seperti lemas, nyeri sendi, sakit perut, rontoknya rambut pada tubuh, penurunan berat badan, jantung berdebar, warna kulit menjadi keabuan, serta penurunan gairah seksual. Jika gejala dibiarkan begitu saja, radang sendi, diabetes, impotensi, dan gagal jantung bisa saja terjadi.

Sirosis merupakan kondisi ketika organ hati rusak akibat terbentuknya jaringan parut, karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol. Infeksi virus atau kecanduan alkohol dapat mencederai organ hati secara perlahan. Kemudian, organ hati akan memperbaiki cedera dengan membentuk jaringan parut yang akan mengganggu fungsi hati jika tumbuh semakin banyak.

Baca juga: Disebabkan oleh Gagal Hati, Inilah 8 Komplikasi dari Ensefalopati Hepatik

Kanker hati merupakan kanker yang berasal dari bagian lain dalam tubuh yang menyebar ke organ hati. Penyakit yang satu ini ditandai dengan gatal-gatal, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, penurunan berat badan, tubuh mengalami kelelahan, urine berwarna gelap, sakit kuning, tubuh mudah memar, tinja berwarna putih, serta pembengkakan organ hati.

Abses hati merupakan penyakit pada hati, ketika terbentuknya lubang-lubang kecil pada hati yang berisi nanah. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri atau parasit. Abses hati ditandai dengan gejala demam, menggigil, berkeringat, mual, muntah, diare, dan sakit perut bagian atas kanan.

Baca juga: 2 Perbedaan Hepatitis dan Sirosis Hati

Jika kamu memiliki serangkaian gejala pada penyakit hati, segeralah membuat janji di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Langkah penanganan yang tepat akan menghindari dari sejumlah komplikasi berbahaya, seperti kehilangan nyawa. Jangan lupa untuk melakukan pola hidup sehat dengan makanan bergizi dan olahraga rutin, ya.

Tuliskan masing-masing 2 contoh kelainan atau gangguan pada kulit dan hati

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Liver Disease.
WebMD. Diakses pada 2019. Liver Diseases: What You Should Know.

Impetigo dan bisul sama-sama disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Namun selain itu, bisul juga bisa disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Selain itu, penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu kusta, selulitis, erisipelas, dan folikulitis.

Bakteri biasanya masuk ke tubuh melalui luka di kulit seperti lecet atau luka terbuka. Jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah bakteri biasanya akan lebih mudah menginfeksi tubuh.

Biasanya menurunnya sistem kekebalan tubuh ini disebabkan oleh penyakit tertentu atau efek samping pengobatan.

Infeksi parasit

Sebagian masalah kulit bisa disebabkan oleh parasit. Biasanya jenis infeksi kulit ini bisa menyebar ke luar kulit, termasuk aliran darah dan organ.

Namun tak perlu khawatir, infeksi kulit umumnya tidak mengacam jiwa hanya saja memang membuat pengidapnya tidak nyaman. Adapun jenis infeksi kulit akibat parasit yaitu kutu rambut dan kudis.

Infeksi jamur

Infeksi jamur biasanya menyerang bagian kulit yang cenderung lembap seperti kaki dan ketiak. Namun ternyata, tidak semua infeksi jamur menular.

Biasanya infeksi yang tidak menular ini cenderung ringan. Adapun berbagai masalah kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur, yaitu:

  • kutu air,
  • kurap, dan
  • ruam popok.

Orang yang sering membiarkan kulitnya dalam keadaan lembap sangat berisiko tinggi terkena infeksi akibat jamur. Apalagi jika ditambah adanya luka yang membuat jamur bisa masuk ke lapisan kulit lebih dalam.

Gangguan autoimun

Gangguan autoimun adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh keliru dan menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Para ahli tidak mengetahui secara pasti mengapa hal ini bisa terjadi.

Biasanya penyakit kulit yang disebabkan oleh autoimun tidak bisa disembuhkan. Namun, berbagai pengobatan akan membantu meringankan dan mengendalikan gejala Anda. Vitiligo dan psoriasis termasuk masalah kulit yang disebabkan oleh gangguan autoimun.

Faktor risiko

Biasanya seseorang lebih rentan terkena masalah kulit jika memiliki satu atau lebih faktor yang meningkatkan risikonya. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Paparan sinar matahari berlebih.
  • Riwayat keluarga yang memiliki penyakit kulit.
  • Tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
  • Sedang terserang infeksi virus atau bakteri di bagian tubuh yang lain.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau efek samping pengobatan.
  • Paparan alergen.
  • Makanan pedas.
  • Minuman beralkohol.
  • Stres.
  • Merokok.
  • Obesitas.

Diagnosis

Biasanya memeriksa tanda dan gejala menjadi tes yang paling banyak dilakukan oleh dokter. Hal ini terutama dilakukan untuk memeriksa penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi.

Sering kali dokter bisa melihat jenis infeksi kulit berdasar tampilan dan lokasi terjadinya. Selain itu, dokter juga akan memeriksa infeksi dengan melihat lebih dekat tanda gangguan pada kulit Anda termasuk pada kulit kepala.

Jika dibutuhkan pemeriksaan lanjutan, berikut beberapa prosedur yang akan dilakukan dokter.

Biopsi kulit

Pada prosedur ini, dokter mengambil sampel kecil dari kulit (biopsi) Anda untuk melihat penyebab penyakit. Sebelum proses biopsi kulit dilakukan, dokter akan memberikan Anda bius lokal di lokasi sampel kulit diambil.

Kemudian, sampel ini nantinya akan diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan jenis penyakit kulit yang tepat. Biasanya tes ini dilakuan untuk melihat memeriksa keberadaan kanker kulit.

Tes kultur

Tes kultur adalah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel dari permukaan kulit, isi benjolan, rambut, atau kuku. Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, atau parasit penyebab infeksi.

Obat dan pengobatan

Setelah mendapatkan diagnosis, dokter akan memberikan obat penyakit kulit sesuai dengan jenis penyakit dan penyebabnya. Berikut adalah pilihan pengobatan untuk menangani penyakit kulit.

Obat-obatan

Obat yang diberikan bisa berupa obat yang dioleskan pada kulit dan obat yang diminum. Ada juga beberapa obat yang digunakan dengan cara disuntikkan langsung ke dalam tubuh. Berbagai obat-obatannya adalah:

  • Antibiotik, diberikan untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Bisa berupa obat oles, obat minum, atau diberikan melalui infus.
  • Antijamur, diberikan untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Seringnya berupa obat oles seperti clotrimazole (Lotrimin), ketoconazole (Nizoral), dan terbinafine (Lamisil AT).
  • Antivirus, diberikan untuk penyakit kulit akibat infeksi virus. Beberapa pilihannya adalah acyclovir (Zovirax), famciclovir (Famvir), dan valacyclovir (Valtrex).
  • Asam salisilat, sering diberikan untuk mengatasi jerawat. Dapat berupa losion, gel, sabun, sampo, atau patch.
  • Kortikosteroid, digunakan untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa gatal. Biasa diresepkan untuk psoriasis atau eksim.
  • Imunosupresan, digunakan untuk mengobati psoriasis dan eksim yang lebih parah. Beberapa obatnya termasuk azathioprine (Imuran) dan methotrexate (Trexall).
  • Inhibitor enzim, berfungsi untuk mematikan enzim dalam sistem kekebalan tubuh guna melawan peradangan. Salah satu jenis obatnya adalah apremilast (Otezla).
  • Retinoid, digunakan untuk mengobati jenis psoriasis parah, berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan sel kulit. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir.

Operasi dan terapi

Terkadang pada kondisi tertentu, ada juga beberapa pasien yang membutuhkan perawatan selain obat-obatan. Namun prosedur yang dilakukan tak hanya terbatas pada pengobatan saja, tapi bisa digunakan untuk memperbaiki tampilan kulit.