Tuliskan dan jelaskan bagian bagian recorder serta teknik atau cara memainkannya

Bagaimana cara memainkan recorder (alat musik) ?

Recorder adalah alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup, pada lubang yang terdapat di salah satu ujungnya.

Recorder adalah alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pemain, dikenal dengan istilah Aerophone.

Alat musik juga sering digunakan di dunia pendidikan. Biasanya, siswa akan diajak untuk mengcover sebuah lagu, entah itu lagu daerah atau nasional.

Baca Juga :

Alat musik recorder ditiup menggunakan mulut langsung dan membutuhkan teknik pernafasan yang baik untuk memainkannya..

Jenis recorder yang sering digunakan di sekolah-sekolah adalah jenis sopran, sopranino dan alto. Tentunya pemain harus menyesuaikan diri jika jari tangan yang tidak panjang.

Tips Bermain Recorder

Tuliskan dan jelaskan bagian bagian recorder serta teknik atau cara memainkannya

Setelah mengetahui nada dasar dari recorder, langkah selanjutnya yang kalian bisa pelajari adalah mencari note tinggi dan rendah.

Semakin mahir kita memainkan recorder maka semakin sabar juga kita ketika mengambil nada.

Ada beragam teknik dan cara memainkan recorder, tetapi ada beberapa hal penting yang baiknya kita perhatikan, seperti:

  1. Bagian atas recorder dipegang menggunakan tangan kiri, sedangkan bagian bawah dengan tangan kanan.
  2. Untuk menghasilkan nada tinggi, tutup lubang oktaf dengan ibu jari tangan kiri dan sisakan sekitar 1/2 atau 3/4.
  3. Kondisikan badan lurus tegak dan bahu tidak tegang saat bermain.
  4. Siku sedikit terangkat dan tidak menyentuh badan serta dada membusung kedepan.
  5. Tiuplah recorder sesuai porsinya, bukan sekuat tenaga.
  6. Jangan memasukan recorder terlalu dalam.
  7. Jangan pinjam meminjam recorder.

Teknik Bermain Recorder

  • Do = semua lubang ditutup
  • Re = buka lubang 7
  • Mi = buka lubang 6 dan 7
  • Fa = buka lubang 5,6, dan 7
  • Sol = buka lubang 4,5,6, dan 7
  • La = buka lubang 3,4,5,6, dan 7
  • Si = buka lubang 2,3,4,5,6, dan 7
  • Do = tutup lubang 2 dan lubang oktaf.

Sebagai tambahan, untuk anda yang ingin mempelajari recorder, anda tidak perlu meniup recorder terlalu keras.

Namun fokuskanlah udara yang anda tiup secara perlahan agar suara yang dihasilkan lebih halus.

Mengenal Alat Musik Recorder

Alat musik recorder, dikenal memiliki ukuran dan nama yang beragam, beberapa orang juga masih bingung membedakan suling dan recorder.

Jarak nada yang dihasilkan recorder juga berbeda. Selain dimainkan berkelompok, recorder juga bisa dimainkan secara solo.

Berikut hal yang harus kalian ketahui tentang recorder:

  1. Recorder merupakan instrumen musik suaranya berasal dari tiupan udara.
  2. Di Indonesia, umumnya recorder digunakan untuk mengiringi lagu dan media pembelajaran sekolah.
  3. Recorder yang sering digunakan di dunia pendidikan adalah jenis sopran, soprano dan alto.
  4. Untuk dasar, biasanya murid mengcover mengheningkan cipta.
  5. Recorder dikenal sebagai instrumen musik jenis melodis.

Agak sulit menemukan recorder yang terbuat dari kayu dan gading, karena kebanyakan recorder modern sudah buatan pabrik atau mesin.

Jenis Alat Musik Recorder

Semua jenis alat musik pastinya memiliki keluarganya sendiri, tidak terkecuali recorder. Berikut merupakan macam-macam recorder:

  1. Recorder Sopranino, recorder ini merupakan yang paling kecil dari jenisnya. Panjang dari recorder ini sendiri hanya berkisar 20cm. Recorder ini biasanya dibuat dari kayu, namun ada beberapa pabrik membuat recorder ini dengan bahan dasar plastik. Recorder ini memiliki nada F sebagai nada terendahnya.
  2. Recorder Soprano, recorder ini merupakan recorder yang paling sering digunakan apalagi pada saat masa sekolah, recorder inilah yang paling sering diajarkan.
  3. Recorder Alto, walaupun banyak yang mengatakan bahwa recorder ini memiliki nada dasar F tetapi normalnya recorder ini memakai nada dasar G.
  4. Recorder Tenor, sama seperti recorder soprano, recorder ini juga menggunakan nada C namun dikarenakan ukurannya yang lebih besar banyak recorder tenor menggunakan nada yang lebih rendah.
  5. Recorder Bass, recorder ini mempunyai ukuran terbesar ke-2 di jenisnya dan memiliki nada F sebagai nada terendah.
  6. Recorder Contrabass, recorder ini merupakan jenis terbesar dalam keluarga recorder.

Recorder memiliki karakteristiknya masing-masing, seperti recorder sopran yang mempunyai wilayah suara dari C’ (lubang ditutup semuanya).

Begitulah cara memainkan alat musik recorder, semoga bermanfaat!

Cara Memainkan Recorder

sumber referensi :

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Recorder_(musical_instrument)

Banyak orang awam tak mengetahui apa itu alat musik nan bernama recorder sehingga mengira bahwa alat musik tersebut salah penyebutan nama. Padahal, memang sahih ada sebuah jenis alat musik nan namanya recorder . Apa sih alat musik tersebut? Seperti apa bentuknya? Dan bagaimana sejarah alat musik recorder hingga ada di global ini? Pertanyaan tersebut akan kita bahas di bawah ini.

Pengertian alat musik recorder

Jika Anda membayangkan bahwa alat musik recorder (Inggris) ini homogen alat musik modern nan menggunakan peralatan nan rumit, bentuknya mirip komputer dengan banyak tombol atau tuts seperti piano atau organ, maka maaf, Anda salah. Bentuk alat musik ini sangat sederhana, kecil, dan simpel.

Alat musik ini digolongkan kepada jenis aerophone atau alat musik tiup melodis nan terbuat dari kayu. Ya, recorder ialah homogen suling. Recorder dapat berbunyi sebab getaran udara nan melewati bagian dalamnya. Cara memainkannya hampir sama seperti meniup suling atau seruling. Udara nan ditiup oleh pemainnya ini nan akan menimbulkan bunyi atau suara nan merdu.

Recorder cukup mudah didapat di toko musik, dan harganya terjangkau. Tidak hanya itu, recorder ini bisa dimainkan oleh semua umur dan jenis kelamin karena tak dibutuhkan keahlian atau tenaga spesifik saat memainkannya. Merk nan disarankan buat jenis alat musik recorder ialah Yamaha, karena kualitasnya paling baik dan bahannya ialah dari plastik kualitas baik.

Saat ini, recorder menjadi alat musik nan kerap diajarkan di sekolah-sekolah, buat anak usia 8 – 15 tahun atau jenjang SD hingga SMP. Cara memainkannya nan gampang dan menyenangkan menyebabkan anak dari taraf SD pun tak kesulitan melakukannya. Dengan alat musik tersebut, kecintaan terhadap seni dan kehalusan perasaan serta kepekaan terhadap nada-nada telah mulai bisa diasah.

Sejarah alat musik recorder

Sebuah inovasi mengejutkan mengenai alat musik ini menunjukkan bahwa suling dapat jadi ialah alat musik tertua nan pernah ditemukan di bumi. Yaitu sebentuk tulang binatang nan diperkirakan berusia 40.000 tahun nan lalu atau ada sejak zaman Neanderthal. Tulang tersebut dipercaya digunakan sebagai alat musik bagi manusia dizaman tersebut seperti seruling .

Alat musik tiup nan satu ini setidaknya telah tercatat dalam dokumen nan ada pada abad ke-14, sejak Grove’s Dictionary menggunakan kata ‘ recorder’ pada laporan bahwa ada seseorang nan berasal dari rumah keluarga Earl of Derby nan memakai atau berlatih sebuah alat musik bernama Fistula Nomine Recordour . Peristiwa tersebut tercatat tahun 1388, dan orang nan berasal dari Earl of Derby tersebut kelak dikenal sebagai Raja Henry IV.

Sampai dengan abad ke-18, alat musik tiup tersebut dikenal dengan nama flauto yaitu berasal dari bahasa Italia, sebuah bahasa nan kerap digunakan dalam istilah-istilah musik. Kini, alat musik tiup tersebut masih disebut juga sebagai ‘ flauto traverso’ .
Mulai dari bentuk nan sederhana, alat musik recorder atau seruling nan bentuk awal hanya memiliki enam buah lubang buat menghasilkan nada suara nan berbeda. Namun dengan kemajuan pengetahuan seni nan makin tinggi, tahun 1670-an alat musik recorder atau flauto atau flute itu ditambahkan lagi satu buah lubang hingga memiliki kunci nada 7 buah.

Demikian masih belum cukup juga, ditambahkan lagi oleh Quantz sebuah kunci buat menghasilkan nada C# pada sekitar tahun 1722. Lalu dilengkapi oleh orang nan sama, Quants, tahun 1726 dengan nada D#. Selanjutnya Florio menambahkan nada G# di 1760.

Ada beberapa penemuan lagi sebelum akhirnya menjadi seperti alat musik recorder nan kita kenal sekarang. Semua dimulai dengan pencarian oleh para artis tersebut sebab nada-nada nan dirasa kurang tepat dan pas.

Jenis-jenis alat musik recorder

Recorder tak hanya satu jenis, walau mungkin kalangan awam hanya mengetahui satu jenis saja suling nan kerap digunakan buat kegiatan kesenian di sekolah. Ada beberapa jenis recorder nan terdapat di pasaran saat ini. Namanya ialah jenis recorder alto, dan soprano ( descant ), nan menjadi recorder paling sering digunakan. Lalu sopranino, tenor, serta terakhir ialah recorder bass.

Untuk jenis lain masih banyak lagi, terutama nan digunakan oleh kalangan profesional di bidang musik. Namun sebaiknya tak perlu dibahas kali ini. Yang perlu diketahui oleh kalangan pelajar hanya jenis nan terdapat di atas itu saja sementara.

Bagian-bagian recorder

Untuk bagian-bagian dari alat musik recorder atau blockflute (Jerman), atau flute a bec (Prancis), atau suling (Indonesia) ini terdiri dari: bagian kepala dimana terdapat lubang buat meniup ( mouthpiece ) dan lubang suara. Lalu bagian badan ( body ) nan terdapat tujuh buah lubang, dan bagian kaki ( foot ) nan terdiri atas lubang oktaf di bagian bawah.

Cara memainkan alat musik recorder

Seperti alat musik lainnya, ada cara spesifik buat memainkan suling alias recorder ini. Meski terlihat mudah, hanya meniup dengan mulut saja, namun teknik buat mendapatkan nada-nada eksklusif juga berlaku. Misalnya bagaimana cara meletakkan tangan nan benar, posisi tubuh nan benar, dan posisi jari-jemari tangan nan tepat.

Posisi tangan kiri adalah: ibu jari pada lubang oktaf (lubang nan letaknya di bagian belakang body suling) hingga menutupinya sempurna. Lalu telunjuk pada lubang pertama, jari tengah pada lubang kedua, jari manis pada lubang ketiga.

Posisi tangan kanan adalah: letak telunjuk ada pada lubang keempat, jari tengah pada lubang kelima, jari manis diletakkan pada lubang keenam, dan kelingking pada lubang nomor tujuh. Sementara jempol memegang bagian bawah body suling.

Posisi tubuh nan sahih adalah, kepala tegak dengan kedua bahu relaks. Kedua siku sebaiknya diangkat agar tak menempel di bagian dada. Dada membusung. Bibir menyentuh sewajarnya pada bagian ujung suling, usahakan tak terkena bagian gigi, apalagi sampai menggigit bagian ujung suling.

Pada nada-nada tinggi, maka tipsnya ialah sedikit membuka bagian lubang oktaf hingga setengah atau tiga per empat bagian dengan jempol tangan kiri Anda. Untuk mengeluarkan udara dengan teknik tiupan nan sempurna, maka posisi mulut nan baik ialah seperti posisi saat mengucapkan “Thu” dengan udara nan keluar.

Pada alat musik recorder atau suling, bisa pula dilakukan proses penyelarasan nada atau tuning apabila terdengar nada-nada nan dikeluarkannya sedikit fals. Caranya dengan sedikit memberi tarikan pada bagian kepala serta ekor, atau salah satu saja. Namun proses tuning ini hanya perlu dilakukan apabila naik turunnya nada lebih dari ½ nada. Cocokkan atau samakan nada dengan alat semacam garputala, keyboard, dan lain-lain.

Di Indonesia sendiri, alat musik seruling sudah menjadi salah satu alat musik tradisional, terutama di daerah Jawa Barat. Sejak zaman dahulu, alat musik ini telah digunakan oleh masyarakat desa sebagai alat musik buat mengiringi kesenian rakyat zaman baheula. Sayangnya tak ada nan mempelajarinya secara profesional, berbeda dengan sejarah alat musik recorder di atas.