Tokoh-tokoh yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan disebut

Tokoh-tokoh yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan disebut

Sukarni Kartodiwirjo. Foto: IKPNI

TEMPO.CO, Jakarta - Sukarni Kartodiwirjo merupakan salah satu tokoh yang berperan jelang kemerdekaan Indonesia. Bersama golongan muda, ia merencanakan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta.

Sukarni lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 14 Juli 1916. Bersama Wikana, Chaerul Saleh, dan tokoh muda Indonesia lain, Sukarni "menculik" Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk meyakinkan keduanya agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sukarni merupakan lulusan HIS, MULO, Kweekschool, dan Volks Universiteit. Karier politiknya melonjak cepat. Pada 1931, dia menjadi anggota Indonesia Muda. Dua tahun kemudian PID (polisi rahasia pemerintah kolonial) berkali-kali menangkapnya karena aktivitas politiknya.

Untuk menghindari penangkapan tersebut, Sukarni menyelamatkan dirinya dengan keluar dari Kota Batavia. Berdasarkan situs Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), ikpni.or.id, Sukarni lari ke Jawa Timur. Ia sempat bersembunyi di Pondok Pesantren di Kediri, kemudian di Pondok Pesantren di Banyuwangi. Kepemimpinan PB Indonesia Muda dialihkan kepada Ruslan Abdulgani.

Dalam pelariannya, Sukarni dari Banyuwangi menyebrang ke Pulau Kalimantan pada 1938. Ia menggunakan nama samaran Maidi. Pada 1941, ia tertangkap PID di Balikpapan. Dari penjara Balikpapan, Sukarni dipindahkan ke penjara Samarinda, Surabaya dan Batavia. Di pengadilan, ia divonis hukuman pembuangan ke Boven Digul.

Namun, Sukarni berhasil bebas dari pengasingannya setelah pemerintah pendudukan militer Jepang membebaskan seluruh tahanan politik. Sukarni ketika itu tergabung sebagai pegawai Sendenbu (Departemen Propaganda) dengan pangkat Yong-te Gyoseikan (pegawai tinggi tingkat empat).

Para tokoh muda yang direkrut oleh pemerintah pendudukan Jepang akhirnya direkrut untuk membentuk Angkatan Baru Indonesia dengan sekretariat di Jalan Menteng 31. Ketika itu Pemerintah Jepang mengangkat Sukarni sebagai Ketua Asrama Menteng 31.

Penghuni Asrama Menteng 31 kerap mengadakan kegiatan yang mengundang para pemuda dengan menghadirkan penceramah dari para tokoh perjuangan kemerdekaan di antaranya adalah Bung Karno, Bung Hatta dan Sultan Sjahrir. Adapun topik yang sering menjadi pembahasan perkembangan perang Asia Timur Raya.

Dari sekretariat tersebutlah Sukarni bersama tokoh golongan muda lainnya merencanakan penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Penculikan tersebut berjalan lancar karena mendapat dukungan dari komandan PETA di Jakarta dan Purwakarta. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke luar dari Jakarta menuju Rengasdengklok yang merupakan wilayah komando PETA Purwakarta.

Ketika rapat tentang persiapan proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi, Sukarni yang mengusulkan agar teks proklamasi hanya ditanda-tangani Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pascakemerdekaan Indonesia, Sukarni memprakarsai untuk mengambil alih Jawatan Kereta Api, Bengkel Manggarai, dan stasiun-stasiun kereta api menjadi milik pemerintah RI pada 3 September 1945. Sukarni turut mengambil alih kantor berita radio yang digunakannya untuk menyiarkan kebijakan pemerintah.

GERIN RIO PRANATA

Baca juga:

Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Ikut Upacara Virtual HUT RI Ke-76 di Istana

sebutkan persamaan akuntansi​

jawab pliss , udah gakuat mikir ༎ຶ‿༎ຶYANG SERIUS YA !!!!​

Apa pesan yang diberikan orangtua pada anak usia 11 sampai 15​

buatlah suatu tema dlm pembelajaran terpadu dan pengembangannya dgn melihat prinsip prinsip penggalian tema​

buatlah suatu tema dlm pembelajaran terpadu dan pengembangannya dgn melihat prinsip prinsip penggalian tema​

buatlah suatu tema dlm pembelajaran terpadu dan pengembangannya dgn melihat prinsip prinsip penggalian tema​

a lot of people lost their jobs……. the financial recession

0,5 mol ca(oh)2 dilarutkan dalam 5 liter air, memiliki harga ph sebesar :

ada beberapa daerah di wilayah indonesia yang memiliki sistem kekerabatan yang masih kuat dianut oleh masyarakat. salah satunya di daerah palembang da … n batak yang menerapkan sistem kekerabatan menarik garis keturunan dari pihak bapak. sistem kekerabatan ini disebut ……

al qur'an diturunkan kepada manusia untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupannya yang dinamis. berbagai problema terkadang harus dihadapi agar m … encapai keselamatan di dunia dan akhirat. dalam kaitan ini, al quran berfungsi sebagai penjernih hati yang keruh dan pelunak hati yang keras dalam bergaul dengan sesama. berdasarkan narasi tersebut, fungsi al qur'an adalah sebagai …

Skip to content

Nama Sukarni Kartodiwirjo lekat dengan Peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945. Pemuda yang menjadi tokoh sentral peristiwa itu berani “menculik” dan mendesak Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh-tokoh yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan disebut

Fakta Singkat Nama    Sukarni Kartodiwirjo Lahir    Blitar, 14 Juli 1916 Almamater HIS, Blitar MULO, Bitar Gelar Pahlawan Nasional Keputusan Presiden Nomor [...]

This entry was posted in Tokoh and tagged HUT RI, kemerdekaan, Kemerdekaan RI, proklamasi, Rengasdengklok, sukarni, sukarni kartodiwirjo.

Tokoh-tokoh yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan disebut

Tokoh-tokoh yang mendesak agar proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan disebut
Lihat Foto

Kompas/JB Suratno

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai pandangan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di antara golongan tua dan golongan muda.

Soekarno dan Hatta sengaja dibawa ke Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, oleh para tokoh golongan muda agar terhindar dari pengaruh Jepang, sehingga bisa segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok beserta perannya.

Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil

Golongan Muda

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu golongan tua dan golongan muda.

Para tokoh golongan muda, seperti Chaerul Saleh, Wikana, dan Sukarni, memelopori Peristiwa Rengasdengklok.

Berikut ini para tokoh Peristiwa Rengasdengklok yang berasal dari Golongan Muda beserta perannya.

Chaerul Saleh

Sehari sebelum Peristiwa Rengasdengklok, Chaerul Saleh memimpin rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan.

Chaerul Saleh kemudian mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Wikana dan Darwis

Wikana dan Darwis dikirim oleh para anggota golongan muda lainnya untuk bertemu dengan Soekarno dan Hatta.