Tiga tokoh yang merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah

Naskah konsep teks proklamasi ditunjukkan saat penyerahan sementara dokumen naskah konsep teks proklamasi dari ANRI ke Istana Negara di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia [ANRI], Jakarta, Minggu [16/8/2020]. Dalam rangka memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI, naskah konsep teks proklamasi tulisan Bung Karno yang disimpan di ANRI akan turut dihadirkan pada upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa Proklamasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 ini telah membawa perubahan yang besar bagi bangsa Indonesia.

Pembacaan teks proklamasi ini diselenggarakan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta [yang sekarang menjadi Jalan Proklamasi Nomor 1].

Setelah proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, para pemimpin beserta rakyat Indonesia bersama-sama terus berjuang membenahi tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berikut ini tokoh dibalik perumusan Teks Proklamasi, lengkap beserta proses perumusan dan pembacaan Teks Proklamasi:

Baca juga: Perbedaan Naskah Proklamasi Klad dan Autentik, Terdapat Perubahan Penulisan

Baca juga: Proses Perumusan Teks Proklamasi, Mulai dari Kekalahan Jepang hingga Pengetikan Teks

Tokoh dibalik Perumusan Teks Proklamasi

Tiga tokoh nasional yang menyusun teks proklamasi yakni, Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebarjo.

Soekarno yang menulis naskah proklamasi.

Sementara, Moh. Hatta dan Achmad Soebarjo yang menyumbangkan ide secara lisan.

Kalimat pertama merupakan buah pemikiran Achmad Soebarjo, sedangkan kalimat terakhir ide dari Moh. Hatta.

Ir. Soekarno saat sambutan dan membacakan teks proklamasi. Mikrofon yang dipakai di depannya memiliki sejarah tersendiri. [IPPHOS/FRANS MENDOER]

Perumusan Teks Proklamasi

PROSES deklarasi proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 sejatinya sudah dimulai dua hari sebelumnya. Pada tanggal 15 Agustus, para pemuda membawa Ir Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok dengan tujuan bisa segera mendeklarasikan kemerdekaan. Tapi saat itu hingga 16 Agustus tidak ada kesepakatan apa pun yang tercapai.

Akhirnya Ahmad Soebardjo tiba di Rengasdengklok dan membujuk kaum pemuda untuk melepaskan Soekarno-Hatta. Permintaan ini pun dituruti oleh kaum pemuda dengan persyaratan proklamasi kemerdekaan dilakukan keesokan harinya.

Baca juga: Gaya Hijab Kemerdekaan ala Ria Ricis hingga Aurel Hermansyah, Cantik Banget 

Hari itu juga Soekarno-Hatta bersama Ahmad Soebardjo menuju kediaman Laksamana Maeda. Awalnya atas usul Laksamana Maeda, Soekarno-Hatta dan Ahmad Soebardjo menemui Gunseikan [Kepala Pemerintah Militer] Jenderal Moichiro Yamamoto untuk berdiskusi.

Tapi, diskusi tersebut diketahui tidak menghasilkan apa pun, dan membuat Soekarno-Hatta serta Ahmad Soebardjo sadar kalau mereka harus bergerak cepat untuk mengumumkan kemerdekaan.

Di bawah pimpinan Sukarni dari kaum pemuda, Soekarno-Hatta serta Ahmad Soebardjo dan anggota PPKI yang menginap di Hotel Des Indes segera dikawal menuju rumah Laksamana Maeda.

Baca juga: Deretan Ucapan HUT Ke-76 RI, Korbarkan Semangat Persatuan 

Seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Selasa [17/8/2021], pada pukul 03.00 WIB dini hari ketiga tokoh yakni Ir Soekarno, Mohammad Hatta, serta Ahmad Soebardjo berkumpul di ruang makan kediaman Laksamana Maeda dan langsung menyusun naskah proklamasi.

Selama dua jam, ketiganya menyusun naskah teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan akhirnya setelah dua jam naskah proklamasi pun selesai.

Rumusan naskah proklamasi tersebut lalu diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Tanpa waktu lama, Sayuti Melik didampingi BM Diah langsung mengetik naskah proklamasi. Setelah itu, naskah diserahkan kembali kepada Ir Soekarno untuk ditandatangani.

Baca juga: Pakai Baju Adat Lampung, Netizen Puji Presiden Jokowi Keren 

Esok harinya, 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 WIB, bertempat di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, naskah proklamasi dibacakan. Ir Soekarno membaca naskah proklamasi dalam suasana penuh khidmat dan momen prosesi sederhana serta tanpa protokol.

Momen peristiwa penting pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ini disebutkan lebih lanjut diabadikan oleh dua pewarta, Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS. Sementara penyebaran berita kemerdekaan Indonesia lewat mulut ke mulut, radio, surat kabar, dan telegram dilakukan oleh BM Diah dan Jusuf Ronodipuro.

ilustrasi tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: //www.freepik.com/

Sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, ada persiapan genting yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan momen penting tersebut. Ada tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan yang berperan besar dalam membuat teks proklamasi hingga layak untuk diproklamirkan di hadapan rakyat Indonesia.

Tiga tokoh tersebut mencurahkan ide dan gagasan tentang cita-cita kemerdekaan yang luhur bagi bangsa Indonesia. Sehingga, rakyat Indonesia dapat lepas dari tangan penjajah dan mampu memegang sendiri kendali nasibnya dalam berbangsa dan bernegara.

Perumusan teks proklamasi dilaksanakan di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang yang tinggal di kawasan Jakarta Pusat. Perumusan ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 dan dilakukan dengan kondisi yang serba cepat.

Meskipun terkesan terburu-buru, nyatanya 17 Agustus 1945 merupakan momen paling tepat untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Hal ini karena pada saat itu terjadi kekosongan kekuasaan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

Tokoh-Tokoh Perumus Teks Proklamasi

ilustrasi tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: //www.freepik.com/

Ada tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan. Berikut adalah profil singkat tokoh-tokoh tersebut beserta perannya dalam merumuskan kemerdekaan:

Soekarno merupakan tokoh perumus teks proklamasi yang lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Soekarno berperan pentinng dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain menyusun teks proklamasi, beliau membacakan teks tersebut pada 17 Agustus 1945 yang disaksikan oleh rakyat Indonesia.

Moh. Hatta lahir di Bukit Tinggi pada 12 Agustus 1902. Sama seperti Soekarno, beliau aktif dalam berbagai kegiatan politik seperti PNI, BPUPKI, dan PPKI. Moh. Hatta mendampingin Soekarno saat pembacaan teks proklamasi tersebut berlangsung.

Dikutip dari buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi [2020: 267], Ahmad Soebardjo merupakan salah satu tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Ahmad Soebardjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1897. Beliau menjadi bagian dalam perumusan Piagam Jakarta bersama Panitia Sembilan.

Ahmad Soebardjo merupakan sosok yang rendah hati dan bersahaja. Saat terjadi pertentangan antara golongan muda dan golongan tua, Ahmad Soebardjo menjadi penengah dalam menyatukan perbedaan pendapat kedua belah pihak.

Ahmad Soebardjo juga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan ditugaskan oleh Soekarno untuk mengutip sebagian kalimat dari Piagam Jakarta yang kemudian dimasukkan ke dalam teks proklamasi.

Itulah penjelasan mengenai tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan. Dengan adanya proklamasi tersebut, maka bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahan dan dapat menjalani kehidupan yang merdeka dan berdaulat.

Video yang berhubungan

A.- Apa itu tenaga endogen?- Apa itu tenaga Tektonisme- Apa itu trnaga Seisme?B.- Apa itu tenaga eksogen?- Apa itu Pelapukan?- Apa itu Erosi?- Apa itu … Abrasi?- Apa itu Sedimentasi?- Apa itu Pergerakan Tanah?​

Berikut ini yang bukan contoh barang substitusi adalah a roti dan nasi B genset dan C listri dan aku D mobil dan solar​

peta pertama berskala 1 banding 2000000 dan kota x ke y berjarak 5 cm Apabila pada keduanya jarak kota x ke Y 20 cm Berapakah skala peta keduanya​

mencari 3 cerita rakyat !!1. berasal dari daerah kalian masing masing2. bebas daerah nyabutuh sekarang!!!​

kedudukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bagi bangsa Indonesia​

tuliskan masing masing 3 usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM di bidang ekonomi​

contoh gambar mindmaping upaya pencegahan​

1. Contoh di atas termasuk dalam kategori pencemaran lingkungan apa? Jelaskan. 2. Apakah penyebab dari pencemaran lingkungan pada bacaan di atas?3. Se … butkan dampak dari pencemaran lingkungan di atas.4. Jelaskan Jenis-jenis pencemaran lingkungan yang lain.5. Ada 4 cara penanggulangan pencemaran lingkungan, jelaskan. 6. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?7. Identifikasikan pencemaran lingkungan yang terjadi di lingkungan sekolah dan carapenanggulannyannya.<]​

apa fokus pendidikan di negara jepang sejak tingkat pertama?​

carilah komponen peta yang terdapat pada peta kabupaten pandeglang di atas!Tulislah pada tabel berikut​

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terjadi perumusan naskah proklamasi yang dilakukan di ruang makan rumah Laksamana Maeda. Naskah tersebut merupakan hasil dari pemikiran tiga tokoh, yaitu Sukarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo dengan disaksikan oleh Miyoshi, Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah. 

Teks proklamasi memuat pernyataan tegas dan keinginan bangsa Indonesia untuk menjadi negara merdeka yang menentukan nasibnya sendiri. Kalimat pertama dalam naskah dicetuskan oleh Ahmad Subardjo, sedangkan kalimat terakhir disumbang oleh Moh. Hatta. Setelah perumusan naskah, teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik dan ditandatangani oleh Sukarno-Hatta. Kemudian, teks itu digandakan dan disebarluaskan kepada masyarakat. Pada 17 Agustus 1945, Sukarno pun membacakan teks proklamasi di hadapan rakyat Indonesia.

Dengan demikian, tokoh-tokoh penting yang ikut dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Sukarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subardjo dan disaksikan oleh golongan muda diantaranya Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah.

ilustrasi tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: //www.freepik.com/

Sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, ada persiapan genting yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan momen penting tersebut. Ada tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan yang berperan besar dalam membuat teks proklamasi hingga layak untuk diproklamirkan di hadapan rakyat Indonesia.

Tiga tokoh tersebut mencurahkan ide dan gagasan tentang cita-cita kemerdekaan yang luhur bagi bangsa Indonesia. Sehingga, rakyat Indonesia dapat lepas dari tangan penjajah dan mampu memegang sendiri kendali nasibnya dalam berbangsa dan bernegara.

Perumusan teks proklamasi dilaksanakan di kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang yang tinggal di kawasan Jakarta Pusat. Perumusan ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 dan dilakukan dengan kondisi yang serba cepat.

Meskipun terkesan terburu-buru, nyatanya 17 Agustus 1945 merupakan momen paling tepat untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Hal ini karena pada saat itu terjadi kekosongan kekuasaan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

Tokoh-Tokoh Perumus Teks Proklamasi

ilustrasi tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan, sumber gambar: //www.freepik.com/

Ada tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan. Berikut adalah profil singkat tokoh-tokoh tersebut beserta perannya dalam merumuskan kemerdekaan:

Soekarno merupakan tokoh perumus teks proklamasi yang lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Soekarno berperan pentinng dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain menyusun teks proklamasi, beliau membacakan teks tersebut pada 17 Agustus 1945 yang disaksikan oleh rakyat Indonesia.

Moh. Hatta lahir di Bukit Tinggi pada 12 Agustus 1902. Sama seperti Soekarno, beliau aktif dalam berbagai kegiatan politik seperti PNI, BPUPKI, dan PPKI. Moh. Hatta mendampingin Soekarno saat pembacaan teks proklamasi tersebut berlangsung.

Dikutip dari buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 oleh Christiana Umi [2020: 267], Ahmad Soebardjo merupakan salah satu tokoh penting dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Ahmad Soebardjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1897. Beliau menjadi bagian dalam perumusan Piagam Jakarta bersama Panitia Sembilan.

Ahmad Soebardjo merupakan sosok yang rendah hati dan bersahaja. Saat terjadi pertentangan antara golongan muda dan golongan tua, Ahmad Soebardjo menjadi penengah dalam menyatukan perbedaan pendapat kedua belah pihak.

Ahmad Soebardjo juga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan ditugaskan oleh Soekarno untuk mengutip sebagian kalimat dari Piagam Jakarta yang kemudian dimasukkan ke dalam teks proklamasi.

Itulah penjelasan mengenai tiga tokoh perumus teks proklamasi kemerdekaan. Dengan adanya proklamasi tersebut, maka bangsa Indonesia dapat terlepas dari penjajahan dan dapat menjalani kehidupan yang merdeka dan berdaulat.