Rabu, 15 Sep 2021 11:06 WIB
Ilustrasi. Munas Alim Ulama PBNU akan digelar 25-26 September 2021. Salah satu agenda yang dibahas jadwal Muktamar PBNU ke-34. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan) Jakarta, CNN Indonesia --Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Jakarta pada Sabtu-Minggu, 25-26 September 2021 mendatang. Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini menjelaskan, Munas dan Konbes akan membahas berbagai isu strategis terkait kebangsaan dan keorganisasian. Salah satunya memutuskan mengenai jadwal penyelenggaraan Muktamar ke-34 PBNU. "Salah satu agenda penting yang akan dibahas pada Munas dan Konbes NU 2021 mendatang adalah keputusan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU," kata Helmy dalam keterangan resminya yang dikutip, Rabu (15/9). Helmy mengatakan kegiatan itu akan diselenggarakan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan sangat ketat. Pada forum itu pula, ia berharap tanggal definitif pelaksanaan muktamar bisa diputuskan dan disepakati. Diketahui, Muktamar PBNU sedianya akan digelar pada Oktober 2020 lalu di Lampung. Namun rencana itu harus ditunda akibat pandemi virus corona. Terpisah, Ketua Panitia Munas Alim Ulama-Konbes NU, Juri Ardiantoro mengatakan agenda forum musyawarah tertinggi kedua di NU itu akan digelar secara terbatas di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. "Acaranya akan diselenggarakan secara luring dan terbatas untuk mempersiapkan pelaksanaan Muktamar," kata Juri dalam keterangannya. Juri menjelaskan bahwa agenda ini nantinya hanya diikuti oleh pengurus internal PBNU. Para peserta juga diwajibkan melakukan tes swab Antigen dan screening vaksin di aplikasi Pedulilindungi. "Peserta harus sudah vaksin, kemudian nanti di-swab, dan dipastikan peserta yang hadir adalah peserta yang dinyatakan sehat dan negatif Covid-19," kata Juri. Diketahui, forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan dua forum berbeda yang digelar dalam waktu berbarengan. Munas Alim Ulama nantinya akan banyak membicarakan persoalan menyangkut kehidupan umat dan bangsa. Munas Alim Ulama akan membagi pembahasan persoalan keagamaan ke dalam tiga kategori. Pertama, membahas mengenai persoalan keagamaan aktual. Kedua, pembahasan problem keagamaan tematik. Ketiga, pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan. Sementara Konbes NU akan membahas pelaksanaan berbagai keputusan rencana Muktamar, mengkaji perkembangan program, memutuskan Peraturan Organisasi dan menerbitkan rekomendasi. (rzr/ugo)Saksikan Video di Bawah Ini:
TOPIK TERKAIT SelengkapnyaJuri Ardiantoro, ketua pelaksana Munas dan Konbes 2021, saat memberikan sambutan dalam acara tersebut, Sabtu (25/9/2021). (Sumber: Panitia Munas dan Konbes NU 2021) JAKARTA, KOMPAS-TV - Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) 2021 resmi dibuka di Hotel Grand Syahid, Jakarta, siang ini, Sabtu (25/9/2021). Namun, tidak terlihat kehadiran pejabat dalam acara tersebut. Ketua Pelaksana acara Munas-Konbes NU 2021, Dr. Juri Ardiantoro menyatakan, pihaknya sengaja tidak mengundang pejabat. “Kami sengaja tidak mengundang para pejabat, kecuali mereka yang juga pengurus NU,” tutur Juri saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut. Beberapa pengurus NU yang juga menjadi pejabat publik turut hadir, mulai dari Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) yang juga Ketua PP Muslimat NU hingga Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang juga menjabat mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Baca Juga: Munas dan Konbes NU 2021: Para Ulama akan Kaji Tiga Persoalan Hukum, Penodaan Agama Salah Satunya Juri menjelaskan, keputusan untuk tidak mengundang pejabat karena forum ini sengaja didesain agar selaras dengan aturan pandemi. Acara juga dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. “Peserta hanya 250 dari perwakilan ulama dan pengurus. Kami tidak mengundang pejabat, para peninjau maupun wartawan. Semuanya daring,” tambahnya. Baca Juga: Munas-Konbes NU 2021: Pertama dalam Sejarah, Pertemuan Ulama NU Digelar Saat Wabah Bahkan, kata dia, para peserta sudah divaksinasi dan semua peserta sudah melakukan tes usap. "Baik ketika perjalanan ke acara, di bandara misal, sudah swab, tapi di sini dilakukan lagi. Untuk memastikan semua aman," tambahnya. Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra Sumber : Kompas TV Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama 2021 berhasil memutuskan berbagai problematika keagamaan di tengah masyarakat, mulai dari hukum daging berbasis sel, hukum gelatin, moderasi NU dalam politik, metode istinbath maqashidi, pajak karbon dalam RUU Ketentuan Umum Perpajakan, dan RUU Larangan Minuman Beralkohol. Keputusan ini dihasilkan berdasarkan musyawarah para kiai perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Hotel Grand Sahid Jaya, DKI Jakarta , 17-18 Safar 1443 H / 25-26 September 2021 M.
|