Berapa lama cuci tangan menurut who

Tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Peringatan ini dimaksudkan agar kesadaran kita akan besarnya manfaat cuci tangan meningkat sehingga selalu menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada kehidupan sehari-hari. Pada masa pandemi seperti sekarang ini, sebagai salah satu upaya memutus rantai penularan penyakit COVID-19, kita harus sering-sering melakukan cuci tangan. Bukan hanya ketika tangan tampak kotor saja, bahkan dimanapun dan kapanpun kita harus selalu melalukan cuci tangan.

Agar tangan kita benar-benar bersih dari virus dan kuman, kita harus memperhatikan tata cara serta waktu yang harus dipenuhi saat melakukan cuci tangan. Ada dua macam cara melakukan kebersihan tangan. Yang pertama adalah cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun (handwash) dan yang kedua adalah dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol 60% – 70% (handrub). Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun dilakukan dengan waktu 40 – 60 detik. Sedangkan kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol dilakukan selama 20 – 30 detik. Untuk membersihkan tangan ketika tangan tampak kotor atau terkena cairan tubuh (darah, ingus, dahak, air seni, tinja, dll), kita tidak cukup hanya menggunakan cairan yang mengandung alkohol saja, namun harus menggunakan air mengalir dan sabun agar seluruh kotoran, virus dan kuman luruh bersama sabun dan air yang mengalir. Ketika tangan kita masih tampak bersih, kita dapat melakukan prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol. Namun jika prosedur kebersihan tangan dengan menggunakan cairan yang mengandung alkohol sudah dilakukan sebanyak lima kali, kita tetap harus melakukan cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun agar residu (sisa-sisa kotoran yang masih menempel) tidak menumpuk di tangan kita.

Untuk mengoptimalkan kebersihan tangan, agar tidak ada kotoran, virus dan kuman yang masih tertinggal, kita harus melakukan 6 langkah cuci tangan yang dilakukan secara berurutan, yaitu:

  1. Menggosok kedua telapak tangan dengan gerakan memutar
  2. Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya
  3. Menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari dengan cara menyilang
  4. Menggosok jari sisi dalam dari kedua tangan dengan gerakan saling mengunci
  5. Menggosok ibu jari tangan kiri berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya
  6. Menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan pada telapak tangan kiri, dan sebaliknya

Sebelum ada Pandemi COVID-19, kita mengenal Lima Moment (Lima Saat) wajib cuci tangan. Di lingkungan fasilitas layanan kesehatan, Lima Moment tersebut terdiri dari: sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan darah dan cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien, serta setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Sedangkan di lingkungan rumah tangga, Lima Moment tersebut terdiri dari: sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan/minum, sebelum memegang bayi, setelah buang air besar, serta setelah menceboki bayi. Namun ketika ada Pandemi COVID-19, cuci tangan tidak hanya wajib dilakukan pada saat Lima Moment tersebut, tapi ditambah dengan setelah menyentuh benda di area publik yang sering dipegang, serta sebelum menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Dengan melakukan prosedur cuci tangan yang benar, memenuhi langkah-langkah serta waktu yang dibutuhkan, tangan kita akan terbebas dari virus dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Kita pun akan terhindar dari risiko penularan berbagai macam penyakit sehingga tubuh tetap sehat dan dapat melakukan berbagai aktivitas yang bermanfaat. (_pkrs@oktober2020_)

tirto.id - Berapa langkah cuci tangan yang baik dan benar? Menurut WHO, cara mencuci tangan yang benar terdiri dari beberapa langkah. Terdapat 7 langkah cuci tangan yang perlu diketahui untuk cegah persebaran COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyarankan setiap orang untuk selalu mencuci tangan demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air atau cairan berbasis alkohol.

Mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan cairan pembersih berbasis alkohol bisa membunuh virus yang mungkin ada di tangan Anda.

Manfaat Mencuci Tangan

Mencuci tangan dapat membuat Anda tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi pernapasan dan diare dari satu orang ke orang lain. Kuman dapat menyebar dari orang lain atau permukaan saat Anda:

  1. Menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang tidak dicuci.
  2. Makan atau menyiapkan makanan dan minuman dengan tangan yang tidak dicuci.
  3. Menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi.
  4. Mengesang, batuk, atau bersin ke tangan dan kemudian menyentuh tangan orang lain atau benda-benda.

7 Langkah Cuci Tangan

Menurut WHO, mencuci tangan agar bersih menghabiskan waktu sekitar 20-30 detik. Ikuti 7 langkah mencuci tangan yang benar menurut WHO untuk mencegah infeksi virus, kuman, dan bakteri.

  1. Basahi tangan dan tuangkan atau oleskan produk sabun di telapan tangan.
  2. Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan produk sabun yang telah dituangkan.
  3. Letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya.
  4. Letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait.
  5. Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun mengenai kuku dan pangkal jari.
  6. Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya.
  7. Gosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya.
  8. Bilas dan keringkan. Setelah kering, tangan Anda sudah aman dari bakteri dan kotoran.

Berapa lama cuci tangan menurut who

Infografik Cuci Tangan Rekomendasi WHO. tirto.id/Fuadi

Cuci Tangan yang Benar Jika Tidak Ada Air dan Sabun

Jika dalam kondisi tertentu, tidak ada air dan sabun atau tidak dapat menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah gunakanhand sanitizer. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk menggunakan hand sanitizer yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol.

Walau dapat membantu mengurangi jumlah kuman di tangan dengan cepat, hand sanitizer tidak dapat menghilangkan semua jenis kuman, tidak seefektif saat mencuci tangan. Hand sanitizer juga tidak dapat menghilangkan kotoran dan minyak di tangan.

Cara menggunakan hand sanitizer cukup mudah. Setelah mengoleskan gel pada tangan, gosok permukaan tangan, jari, dan sela-sela jari hingga tangan mengering.

Baca juga:

  • 1.395 Orang Positif Corona di Jakarta, 143 Meninggal, dan 69 Sembuh
  • Cegah Virus Corona COVID-19 dengan Pakai Masker Saat Keluar Rumah

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan menarik lainnya Dipna Videlia Putsanra
(tirto.id - dip/agu)


Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berapa lama cuci tangan menurut who
Mencuci tangan singkat apakah efektif untuk membunuh bakteri? Berikut ulasan dari para ahli. (Foto: Pexels.com)

Jakarta: Mencuci tangan mungkin terlihat cukup mudah, tetapi kenyataannya menurut studi dari Michigan State University hanya lima persen orang yang mencuci tangan dengan waktu yang cukup untuk membunuh kuman dan bakteri.  Kebanyakan karena merasa kurang bersabar saat mencuci tangan. Padahal mencuci tangan sudah terbukti menjadi salah satu cara yang efektif dalam mencegah penularan covid-19 Ahli penyakit menular Michael Joshua Hendrix, MD, dari Washington University School of Medicine, menjelaskan, ”Meskipun tidak ada waktu yang pasti, tetapi mencuci tangan setidaknya 20 detik telah terbukti menghilangkan lebih banyak mikroba daripada mencuci untuk periode yang lebih singkat,” katanya.  Meskipun demikian, jika kamu mencuci tangan tidak tepat 20 detik, misalnya hanya 15 detik itu bukan masalah besar. "Setiap kamu melakukan pencucian tangan tetap akan memberikan perlindungan lebih daripada tidak sama sekali," ujar Dr Hendrix. Tetapi cobalah untuk tetap pada durasi waktu 20 detik.  Beberapa hal yang mungkin diperhatikan juga adalah apakah sebaiknya mencuci tangan dengan air hangat atau air dingin. “Suhu air tidak terlalu menjadi masalah dan tampaknya tidak memengaruhi jumlah mikroba yang hilang,” kata Dr Hendrix.  Dengan kata lain, kamu tidak perlu menggunakan air mendidih untuk menghilangkan bakteri dan kuman di tangan. Menggunakan air yang mengalir adalah pilihan yang terbaik. 

Berapa lama cuci tangan menurut who


(Tak masalah kamu mencuci tangan dengan air biasa atau air hangat, asalnya dengan air yang mengalir, sabun, dan bersabar ya paling tidak selama 20 detik. Foto: Pexels.com) "Tangan dapat terkontaminasi ulang oleh bakteri jika mencuci tangan di baskom berisi genangan air yang telah terkontaminasi melalui penggunaan sebelumnya," kata Dr Hendrix.  Hal lain yang perlu diingat adalah jangan hanya fokus pada telapak tangan, sebaiknya juga pastikan untuk menyabuni dan menggosok punggung tangan, sela-sela jari, dan di bawah kuku.  “Semakin teliti kamu saat mencuci tangan, maka semakin baik,” ujar ahli penyakit menular Amesh Adalja, MD, dari Johns Hopkins University Center for Health Security.  Dr Hendrix juga menambahkan, “Sabun biasa bekerja dengan cara langsung menghilangkan kuman saat kamu mencuci tangan, sedangkan sabun antibakteri mengandung bahan yang menargetkan dan membunuh bakteri, tetapi belum ada data yang menunjukkan bahwa satu jenis sabun lebih baik daripada jenis yang lain.”  "Karena ada banyak bakteri di kulit dan beberapa dari mereka mungkin tidak mendapatkan dosis penuh sabun antibakteri itu dan mereka dapat mengembangkan resistensi maka bisa gunakan sabun biasa saja,” tutup Dr Adalja.  Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.

(TIN)