Tidak haid 1 bulan tapi keputihan apakah hamil

Setiap wanita memiliki kondisi fisik dan psikis yang selalu berubah, salah satu penyebabnya adalah siklus hormonal yang terjadi pada tubuh. Siklus hormonal dapat terjadi saat wanita sedang hamil yang disebut vaginal discharge atau dikenal juga dengan istilah keputihan.

Keputihan adalah suatu kondisi keluarnya cairan lendir berwarna bening atau kuning kecoklatan yang umumnya tidak berbau. Keputihan biasanya muncul saat seseorang akan haid (menstruasi), namun keputihan juga bisa muncul sebagai tanda tanda kehamilan. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Tidak haid 1 bulan tapi keputihan apakah hamil

Ada beberapa perbedaan keputihan mau haid dan hamil, tapi sebagian wanita tidak menyadarinya. Faktanya, rata-rata setiap wanita dapat menghasilkan sekitar satu sendok teh lendir yang kental atau encer tanpa bau setiap hari dan warnanya dapat berubah dari putih jernih hingga kecoklatan. Warna dan tekstur yang berbeda dapat dipengaruhi oleh hormon dan kondisi yang sedang dialami wanita tersebut. 

Mengenal karakterisktik perbedaan keputihan sebelum haid dan hamil

Keputihan berwarna putih sebelum menstruasi dikenal sebagai leukorrhea. Cairan lendir tersebut terdiri dari cairan yang dihasilkan oleh selaput lendir jalan lahir disertai sel-sel mati dan flora normal (bakteri baik). Ini merupakan bagian dari siklus menstruasi yang disebut fase luteal di mana saat itulah hormon progesteron memuncak di dalam tubuh.

Perlu diketahui, ketika hormon estrogen yang dominan, maka cairan keputihan cenderung jernih, encer, atau berair. Sedangkan apabila hormon progesteron yang dominan, maka lendir yang dihasilkan cenderung keruh atau putih susu.

Perbedaan keputihan haid dan saat hamil:

  • Jumlah keputihan pada saat hamil cenderung lebih banyak dibandingkan keputihan sebelum haid
  • Tekstur keputihan saat hamil mungkin lebih kental dibandingkan keputihan saat mau haid
  • Warna keputihan ketika hamil cenderung lebih putih dibandingkan keputihan sebelum haid yang berwarna sedikit kekuningan 

Bagaimana keputihan tanda hamil?

Setelah melewati masa subur, sebagian besar wanita hanya mengeluarkan lendir keputihan yang sedikit dan semakin menurun. Lain halnya apabila yang terjadi adalah keputihan saat kehamilan, maka cairan keputihan yang terbentuk justru akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Hal ini terjadi karena di samping hormon progesteron, hormon estrogen juga terus disekresikan selama kehamilan.

Sekitar 2 minggu setelah masa subur atau ovulasi, implantasi akan terjadi dan pada titik ini keputihan kental yang berwarna putih keruh akan meningkat jumlahnya. Hal ini didukung dengan suhu tubuh yang relatif lebih tinggi dan tanda-tanda serta gejala awal kehamilan lainnya. 

Baca juga: 12 Tanda Tanda Hamil Tahap Awal

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Tidak haid 1 bulan tapi keputihan apakah hamil

Pada tahap awal kehamilan, bukan hanya jumlah dan tekstur cairan vagina yang berubah namun warnanya juga berubah. Jika diperhatikan, keputihan yang biasanya transparan akan berubah menjadi sedikit berwana, keputih-putihan atau berwarna krem, dan ini bisa menjadi tanda awal kehamilan. Keputihan atau flek berwarna kecoklatan atau disertai sedikit bercak darah (pendarahan ringan) juga merupakan tanda tanda kehamilan.

Beda keputihan mau haid dan hamil memang sulit dibedakan. Secara umum, apabila lendir keputihan jumlahnya terus menurun dan menjadi berwarna putih dan kental saat mendekati jadwal menstruasi selanjutnya, maka itulah pertanda mau haid. Sebaliknya, keputihan yang tetap banyak, berwarna putih keruh - krem, terkadang disertai sedikit bercak darah, maka itu mungkin tanda tanda hamil.

Tapi ingat, tanda tanda kehamilan tidak bisa dipastikan berdasarkan warna keputihan saja, bahkan untuk setiap wanita ciri ciri kehamilan dapat berbeda. Jika keputihan tidak meningkat sebelum periode menstruasi berikutnya, maka masih ada kemungkin terjadi kehamilan. Oleh sebab itu, perhatikan tanda tanda kehamilan lainnya seperti kram perut dan perubahan pada payudara yang lebih sensitif, serta lakukan tes kehamilan dengan testpack untuk memastikannya.

Meski keputihan dapat terjadi pada ibu hamil maupun tanda menjelang haid, namun ada gejala yang berbeda pada 2 kondisi tersebut, yakni masalah mual muntah dan keluarnya spotting (bercak darah).

Wanita yang akan haid cenderung memiliki nafsu makan yang meningkat pada saat mendekati jadwal haid. Sedangkan ibu hamil lebih cenderung merasakan mual bahkan muntah sehingga menyebabkan nafsu makan pun menurun.

Selain mengalami keputihan, wanita yang mau haid juga mungkin akan mengalami peningkatan flek berwarna kecokelatan. Sedangkan pada ibu hamil, keputihan mungkin akan disertai dengan keluarnya sedikit bercak darah (pendarahan implantasi) yang biasanya dibarengi dengan kram perut. Tetapi bercak darah yang keluar tidak akan terlalu banyak.

Kondisi keputihan yang perlu diwaspadai

Keputihan sebelum haid ataupun keputihan sebagai tanda tanda hamil merupakan kondisi normal yang tak perlu dikhawatirkan. Namun, perlu diwaspadai jika ternyata keputihan yang dialami memiliki ciri-ciri di bawah ini:

  • Berwarna kuning terang, hijau atau abu-abu
  • Keputihan berbau busuk atau aneh
  • Berwarna putih dan keluar dalam bentuk gumpalan-gumpalan
  • Keputihan berbusa
  • Menimbulkan rasa panas, gatal, nyeri panggul, atau demam

Jika Anda mengalami keputihan dengan kondisi seperti di atas, segera kunjungi dokter kandungan terdekat. Hal tersebut untuk mencegah atau mendeteksi gejala awal kondisi tertentu, seperti infeksi bakteri, jamur, ataupun parasit, yang juga memiliki ciri ciri seperti di atas.

Baca juga: 9 Penyebab Keputihan Berwarna Putih Susu

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Keputihan merupakan hal wajar dialami oleh setiap wanita. Keputihan atau keluarnya cairan berwarna putih melalui vagina ini biasanya dialami oleh wanita saat menjelang menstruasi. Kadar hormon yang meningkat pada saat PMS atau pre menstruasi syndrom dapat membuat vagina lembab sehingga keputihan terjadi. Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat meningkatkan aliran darah di area pelvis sehingga menghasilkan lendir dalam jumlah banyak di vagina.

Meskipun umumnya keputihan dialami oleh wanita sebelum menstruasi, rupanya keputihan juga dapat dialami ibu hamil, lho. Bahkan keputihan ini terjadi sebagai tanda kehamilan. Keputihan tanda kehamilan ini biasanya terjadi di minggu awal kehamilan. Karena terjadi di awal kehamilan, banyak ibu yang tak tahu bahwa keputihan tersebut menunjukkan tanda kehamilan, bukan tanda menstruasi.

Lantas apa yang membedakan keputihan jelang menstruasi dengan keputihan tanda kehamilan? Simak dulu yuk Bu, beberapa hal mengenai keputihan berikut ini.

Apa Itu Keputihan?

Sebelum menjawab pertanyaan besar mengenai keputihan sebelum menstruasi dan keputihan tanda kehamilan, Ibu perlu tahu terlebih dahulu apa itu keputihan. Keputihan merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. Keputihan adalah cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan serta kelembaban organ kewanitaan pada wanita. Saat keputihan terjadi, cairan yang diproduksi oleh kelenjar vagina akan keluar dengan membawa berbagai sel mati dan bakteri. Akibatnya, vagina akan terlindungi dari berbagai infeksi dan bakteri.

Keputihan tergolong normal jika terjadi pada wanita pada masa menjelang menstruasi serta ibu hamil yang sedang mengalami perubahan hormon. Namun pada wanita yang telah mengalami menopause, keputihan sudah jarang terjadi, bahkan tidak terjadi lagi.

Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Kehamilan Minggu Pertama

Keputihan Sebelum Haid

Seperti yang telah dijelaskan diatas, keputihan dapat dan wajar terjadi pada wanita sebelum masa haid. Keluarnya cairan berwarna putih dari vagina merupakan hal wajar pada saat menjelang periode menstruasi. Keputihan sebelum haid ini membawa cairan serta bakteri yang ada pada vagina. Artinya, segala macam bakteri serta kuman penyebab infeksi dapat dikeluarkan dari vagina melalui keputihan ini.

Keputihan sebelum haid memiliki volume yang tidak terlalu banyak, yaitu hanya 4 ml saja sehari atau setengah sendok makan. Pada kondisi normal, cairan keputihan ini akan menjadi lebih bersih dan berair dalam beberapa hari seiring dengan naiknya kadar hormon estrogen yang diproduksi.

Keputihan sebelum haid ini memiliki beberapa fase dengan ciri-ciri tertentu, antara lain:

  • Masa ovulasi: Keputihan berwarna putih, terlihat bersih, elastis serta berair. Jumlah keputihan tergolong banyak, namun tidak sebanyak saat masa sebelum ovulasi.
  • Setelah ovulasi: keputihan yang terjadi saat masa subur ini berlangsung selama 14 hari dengan tekstur yang lebih tebal dan volume lebih sedikit. Ibu bisa menggunakan pantylinsers selama masa ini karena waktunya yang agak panjang.
  • Sebelum menstruasi: Cairan keputihan berwarna putih dengan sedikit noda kekuningan. Volume tidak terlalu banyak namun dapat terjadi selama beberapa hari.
  • Setelah menstruasi: Cairan keputihan berwarna kecoklatan setelah darah kotor telah dikeluarkan semua. Cairan ini lebih mirip dengan flek yang terjadi setelah menstruasi.

Keputihan Pertanda Kehamilan

Tahukah Ibu bahwa ternyata tanda kehamilan tak hanya ditunjukkan dengan keterlambatan menstruasi saja? Keputihan juga dapat menjadi suatu pertanda kehamilan di awal minggu. Sayangnya, keputihan tanda hamil ini kerap luput dari perhatian. Alhasil, tak banyak ibu yang tahu bahwa dirinya tengah hamil lantaran keputihan yang terjadi dianggap keputihan biasa atau keputihan menjelang menstruasi.

Keputihan tanda hamil kerap tidak disadari lantaran bisa muncul sebelum periode menstruasi. Keputihan ini umumnya terjadi pada minggu pertama hingga kedua setelah pembuahan berhasil.

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil dengan Tepat

Dilihat dari tekstur dan cirinya, keputihan tanda hamil atau yang dikenal dengan leukorrhea ini memiliki warna putih kental seperti susu, bertekstur tebal serta beraroma ringan. Karena tebal dan berwarna putih susu, banyak ibu yang sulit membedakan keputihan tanda hamil dengan keputihan yang terjadi saat masa subur. Keduanya memang sedikit mirip, namun keputihan tanda hamil memiliki volume yang banyak. Bahkan keputihan ini dapat terus terjadi hingga menjelang persalinan. Itulah sebabnya ibu hamil disarankan untuk menggunakan pantyliner tanpa pewangi selama masa kehamilan demi kenyamanan.

Hal yang Perlu Diwaspadai

Jadi keputihan yang terjadi selama masa kehamilan merupakan hal yang wajar ya, Bu. Ibu tak perlu khawatir berlebihan jika mengalami keputihan selama hamil, bahkan jika keputihan terjadi secara terus menerus. Asalkan keputihan selama hamil tersebut merupakan keputihan yang normal.

Ibu juga perlu mewaspadai apakah keputihan yang dialami merupakan keputihan menjelang menstruasi atau keputihan tanda hamil. Jika Ibu sedang hamil dan kerap mengalami keputihan, Ibu perlu mengecek apakah keputihan yang terjadi normal atau tidak. Ibu harus waspada jika mengalami keputihan dengan ciri-ciri berikut ini:

  1. Muncul rasa gatal dengan sensasi terbakar pada area vagina
  2. Disertai dengan bau yang kurang sedap dan menusuk hidung
  3. Berwarna kuning mencolok atau kehijauan
  4. Jumlah cairan sangat banyak, bahkan lebih banyak dari hari biasanya
  5. Disertai dengan rasa nyeri di area panggul

Tanda-tanda diatas perlu diwaspadai segera dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Gejala diatas bisa menjadi salah satu tanda infeksi pada area intim. Jika dibiarkan, dapat meningkatkan resiko keguguran. Oleh karena itu, Ibu perlu segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keputihan yang tidak wajar.

Cara Mencegah Keputihan saat Hamil

Ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengurangi resiko terjadinya keputihan yang tidak normal selama masa kehamilan, antara lain:

  1. Memakai celana yang longgar dengan bahan yang nyaman
  2. Hindari bahan celana dalam yang tidak menyerap keringat
  3. Memakai tisu setelah menggunakan toilet agar organ intim tetap kering
  4. Menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang
  5. Mengkonsumsi yogurt atau susu fermentasi untuk meningkatkan produksi bakteri baik di area vagina
  6. Rajin membersihkan area kewanitaan
  7. Hindari menggunakan sabun mandi saat membersihkan area vagina karena Ph pada kulit pada umumnya berbeda dengan area vagina
  8. Gunakan pantyliner yang aman dan tidak mengandung parfum sehingga aman untuk area wanita
  9. Hindari menggunakan toilet umum karena rentan terhadap kuman dan bakteri yang mengakibatkan infeksi
  10. Tidak menahan kencing selama masa kehamilan dengan alasan apapun

Baca Juga: Keputihan Saat Hamil, Wajarkah?

Itulah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui mengenai keputihan tanda hamil. Keputihan yang terjadi pada ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama tidak disertai dengan gejala keabnormalan. Ibu masih tetap dapat beraktivitas seperti biasa saat keputihan terjadi. Jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika menemukan kejanggalan dalam kehamilan, termasuk yang berhubungan dengan keputihan.