Berikut ini merupakan fenomena yang terdapat di daerah dua lempeng saling menjauh adalah


Gunung Api

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi. Patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.

Gunung berapi di Bumi terbentuk dikarenakan keraknya terpecah menjadi 17 lempeng tektonik utama yang kaku yang mengambang di atas lapisan mantel yang lebih panas dan lunak. Oleh karena itu, gunung berapi di Bumi sering ditemukan di batas divergen dan konvergen dari lempeng tektonik. Contohnya, di pegunungan bawah samudraseperti punggung tengah atlantik terdapat gunung berapi yang terbentuk dari gerak divergen lempeng tektonik yang saling menjauh, sementara di Cincin Api Pasifik terbentuk gunung berapi dari gerakan konvergen lempeng tektonik yang saling mendekat. Gunung berapi biasanya tidak terbentuk di wilayah dua lempeng tektonik bergeser satu sama lain.

Berikut ini merupakan fenomena yang terdapat di daerah dua lempeng saling menjauh adalah

Berikut ini merupakan fenomena yang terdapat di daerah dua lempeng saling menjauh adalah
Lihat Foto

pixabay.com

Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari gerak konvergen dua lempeng benua

KOMPAS.com – Permukaan bumi terbentuk dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak. Gerak lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga dapat menimbulkan tumbukan antar lempeng disebut gerak konvergen.

Menurut teori lempeng tektonik, lempeng tektonik terus-menerus bergerak menciptakan berbagai bentuk permukaan bumi.

Dilansir dari Encylopedia Britannica, lempeng-lempeng tektonik bergerak relatif satu sama lain dengan kecepatan lima hingga 10 sentimeter per tahunnya.

Pengertian gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling mendekati satu sama lain. Lempeng yang terus mendekat, kemudian akan bertemu dan menimbulkan tumbuhan.

Baca juga: Teori Lempeng Tektonik

Apa saja hasil dari gerak konvergen? Gerakan konvergen menyebabkan benturan yang mengakibatkan terciptanya getaran dan gempa bumi, terbentuknya palung, gunung berapi, dan juga pegunungan.

Lempeng tektonik secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu lempeng benua dan lempeng samudra. Gerakan konvergen menghasilkan bentang alam yang berbeda, sesuai dengan jenis lempeng yang mengalami tumbukan.

Gerakan konvergen lempeng samudra dan benua

Gerakan kovergen dapat membuat lempeng samudra dan lempeng benua bertabrakan.

Lempeng benua memiliki densitas atau kepadatan batuan yang lebih tinggi juga umur yang lebih tua. Sedangkan, lempeng samudra memiliki kepadatan yang lebih rendah dan umur yang lebih muda.

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Dilansir dari NOAA Ocean Exploration, tabrakan tersebut menyebabkan tepi lempeng samudra membengkok ke bawah dan dipaksa turun ke dalam mantel sehingga mencair.

Adapun, lempeng benua yang lebih keras sedikit melengkung ke atas dan menciptakan pegunungan. Tabrakan tersebut menghasilkan pegunungan berapi dan disebut sebagai zona subduksi.

31 Geografi SMAMA X Lempengan 1 Lempengan 2 Zona Subduksi Palung Pegunungan Lipatan Lempengan 3 Pegunungan menyebar Patahan ubah Lempengan 4 3 terjadinya aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang encer; 4 munculnya aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya. Tanggul dasar laut terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Sebagai contoh yang terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari kutub utara sampai mendekati kutub selatan. Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh dengan Benua Afrika dan Benua Eropa. Gambar 2.6 Terjadinya tabrakan antarlempeng yang menimbulkan penunjaman lempeng tektonik membentuk pegunungan-pegunungan besar sumber: Alam Semesta dan Bumi, 1983, Gramedia, hlm. 75

b. Dua Lempeng Saling Bertemu

Fenomena yang terjadi jika dua lempeng saling bertemu adalah sebagai berikut: 1 lempeng dasar samudra menunjam ke bawah lempeng benua; 2 merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan gempa dalam; 3 terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi; 4 terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu terjadi; 5 pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan tempat munculnya deretan pegunungan; 6 timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut batuan bancuh atau melange; 7 penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng. Menunjamnya lempeng dasar samudra disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras, dan di tempat inilah terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang. Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia, membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi. 32 Geografi SMAMA X Indonesia terdapat pertemuan tiga lempeng, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Jenis batas antara kedua lempeng ini adalah konvergen. Lempeng Indo-Australia adalah lempeng yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Selain itu, di bagian timur, bertemu tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu lempeng Filipina, Pasifik, dan Indo-Australia. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudra. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatra dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali, dan Lombok, serta parit samudra yang tak lain adalah Parit Jawa Sunda. Lempeng tektonik terus bergerak. Suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Jika ini terjadi, timbullah gempa dan tsunami, dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan. Jadi, tidak heran jika terjadi gempa yang bersumber dari dasar Samudra Hindia, yang sering kali diikuti dengan tsunami, aktivitas gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra dan Jawa juga turut meningkat. Sebagai contoh adalah Palung Jawa yang merupakan tempat pertemuan antara lempeng Benua Asia dan lempeng dasar Samudra Hindia. Begitu juga dengan palung Laut Jepang, Palung Guam, dan Palung Mindanau Palung Mariana Samudra Pasifik di Filipina, semuanya merupakan tempat lempeng dasar Samudra Pasifik menunjam ke bawah lempeng Benua Asia. Munculnya deretan Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Pulau Timor adalah akibat dari pembentukan lempeng benua. Di sepanjang pegunungan dan pulau-pulau itu bermunculan puncak gunung api, lipatan, dan retakan. Gambar 2.7 Peta Tektonik dan sebaran gunung api di Indonesia sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Lempeng Eurasia Lempeng Pasifik Lempeng Indo-Australia Peta Jalur Sabuk Gempa Bumi Gunung api Jalur Sabuk Gempa

Divergent Boundary adalah peristiwa ini terjadi apabila arah pergerakan lempeng (baik lempeng benua maupun lempeng samudra) saling bertolak belakang). Fenomena pada dua lempeng yang saling menjauh (divergent boundary) sebagai berikut: 1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan ke dua lempeng tersebut. 2. Pembentukan tanggul dasar samudra (mid ocean ridge) sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut. 3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan dinamakan lava bantal serta hamparan lelehan lava yang encer.

4. Aktivitas gempa baik skala kecil maupun besar.

Ilustrasi dua lempeng saling menjauh. Foto: pustakapengetahuan.com

Apakah akibatnya jika terjadi dua lempeng saling menjauh? Ketika dua lempeng saling menjauh, terjadi proses pemekaran atau sebar pisah. Proses pemekaran disebabkan oleh pergerakan arus konveksi yang terjadi di bagian dalam lapisan bumi.

Pemekaran lempeng yang terdapat di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada di atas samudra disebut spreading. Proses pemekaran ini akan menyebabkan lempeng bergerak saling menjauh.

Untuk mengetahui apa saja akibat yang terjadi jika dua lempeng saling menjauh, berikut penjelasannya.

Ilustrasi dua lempeng yang saling menjauh atau disebut batas divergen. Foto: Facebook/BPBD Kota Gunungsitoli

Dalam tektonika lempeng, dua lempeng yang saling menjauh disebut divergensi atau batas divergen.

Batas divergen di benua biasanya menghasilkan celah yang kemudian menjadi lembah celah. Sebagian besar batas lempeng divergen yang aktif ada di lempeng samudra dan menghasilkan punggung tengah samudra.

Batas divergen juga menghasilkan kepulauan vulkanik yang muncul saat lempeng menjauh, sehingga menghasilkan celah yang kemudian diisi oleh lava.

Selama jutaan tahun, lempeng tektonik telah bergerak sejauh ratusan kilometer. Akibatnya, batuan yang letaknya paling dekat dengan batas divergen biasanya lebih muda daripada batuan yang lebih jauh.

Dikutip dari Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer untuk SMA/MA Kelas X oleh Ahmad Yani dan Mamat Ruhimat, akibat yang timbul karena lempeng saling menjauh adalah sebagai berikut.

  • Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat perenggangan lempeng.

  • Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal yang dinamakan lava bantal, serta leleran lava yang encer.

Pada zona lempeng saling menjauh ini, proses pertama adalah naiknya estenosfer menyebar ke litosfer yang berada di atasnya.

Dengan arah yang berbeda mengakibatkan dua lempeng terpisah. Sementara itu, kekosongan akibat perpisahan pada tempat penyebaran tersebut, memunculkan aktivitas magma (vulkanisme) yang mengeluarkan lava ke permukaan.

Akibatnya, terjadi penurunan suhu dan kemudian membeku membentuk punggung samudra (karena proses ini umumnya terjadi di bawah samudra).

Misalnya, di tengah Samudra Atlantik yang memanjang di dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan, celahnya menyebabkan Benua Amerika bergerak ke barat dan Benua Eropa dan Afrika bergerak ke timur.

Sesar San Andreas. Foto: Wikipedia

Sementara itu, di Samudra Pasifik, tanggul bagian tenggara samudra ini membujur dari selatan sampai ke utara (Teluk California). Di kawasan tersebut terbentuk sesar San Andreas dan kemudian muncul lagi di Pantai Kanada sampai Alaska.

Di Samudra Hindia, punggung samudra membujur dari barat-timur dan mendorong ke arah utara, mengakibatkan daratan India yang berasal dari dekat Antartika bergerak ke utara hingga bertabrakan dengan Lempeng Benua Asia yang menyebabkan terbentuknya Pegunungan Himalaya.