MANUSIA selalu mengharapkan berkah dalam kehidupannya. Selalu menginginkan hasil yang terbaik dalam setiap usaha yang dilakukan. Dan hanya kepada Allah lah, setiap berkah dari usaha tersebut akan diberikan. Show
KH Muhammad Arifin Ilham (Rahimahullah) pernah dalam sebuah dakwahnya, menganjurkan para jamaahnya untuk mengamalkan 7 surah dalam Al Qur'an, setiap hari. Diyakini, dengan mengamalkan surah-surah tersebut maka hati akan menjadi lapang dan keberkahan menjadi milik kita. 1. Surah Yasin "Yasin itu menghidupkan hati. Jadi kalau setiap hari kita baca Yasin, Ummul Qur'an, membangun hidayah Allah. Jantung kita dijaga dalam hidayah Nya," kata Ustad Arifin Ilham (rahimahullah). 2. Surah Ar-Rahman Membaca surat Ar-Rahman setiap malam, satu-satunya surah dalam Al Qur'an yang memakai nama Allah, Ar-Rahman (Maha Pengasih), maka akan disayangi, dikasihi, dan disukai oleh Allah. Jika demikian, para malaikat pun ikut menyayangi, mengasihi, dan mencintai kita. Lalu, para hamba-hamba Allah yang mulia, para nabi Nya, di mana mereka sangat mencintai Allah, maka mereka pun akan mencintai kita. Timbul pula sifat rahmat (kasih sayang) pada diri kita, sifat dermawan, rendah hati, tidak pernah merasa diri paling suci, timbul ketegasan dan keberanian. Itu rahasia Allah! 3. Surah Al-Waqiah Kenapa Al waqiah? Di antaranya, tidak akan pernah susah dan menderita kita di dunia, tidak akan sakit saat sakaratul maut, tidak akan menderita di alam kubur, apalagi di akhirat nanti. "Coba saja baca terjemahan tafsirnya, dahsyat sekali!" ujar beliau. 4. Surah Al-Mulk Setiap hari, bacalah surat Al Mulk. "Tabarokalladzi'bi yadihil Mulk" Apapun yang kita lakukan, apapun yang Allah amanahkan pada kita, siapapun yang dekat dengan kita, diberkahi hidupnya. Kita punya rezeki, berkah. Kita punya sehat, berkah, bahkan kita sakit pun menjadi berkah. Membuat kita juga semakin dekat dengan Allah. Bayangkan jika satu keluarga, suami, istri, anak membaca surat Al mulk 5. Surah Al-Jinn Tidak diganggu oleh jin, mereka akan dijaga oleh jin-jin muslim. 6. Surah Al-Mujamil Subhanallah, setiap pembaca surat Al Mujamin akan diberikan kenikmatan salat malam. Rahasia terbesar nikmat salat malam: Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (Al Furqon: 64) "Hamba-hamba yang beriman itu senang sekali begadang malam, karena menikmati laba sujud dan berdiri di hadapan Allah," ucap beliau lagi. "Sesungguhnya, bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan" (Al-Mujamil: 6) Lebih tepat untuk khusyuk, lebih tepat untuk bermesraan, untuk ngobrol berdoa kepada Allah. Sesungguhnya Allah menatapmu, mengetahuimu, saat kau berdiri di tengah malam, separuh malam, curahkan semua isi hati di 1/3 malam. Kau dapat nikmat salat malam, separuh surga sudah kau dapat, rumah tangga akan bahagi, rejeki berlimpah 7. Surah Al-Fajar Siapkan diri membaca surat Al fajar, karena pada akhirnya amal itu terlihat pada akhirnya. Kita tidak akan tahu apa yang terjadi pada amalan yang kita perbuat, karenanya wiridnya membaca surat Al fajar setiap hari. "Hai jiwa yang Mutmainah (jiwa yang Mendekat kepada Allah), pulanglah kepada allah. Bertemu kekasih dengan kekasih," demikian Ustaz Arifin Ilham rahimahullah. Ilustrasi sedang membaca Al Quran. Ada 7 surat yang bisa dibaca setiap harinya. Setiap surat berikut memiliki keutamaannya masing-masing. Simak penjelasan lengkap almarhum Ustadz Arifin Ilham berikut. /Pexels.com/Alena Darmel Table of Contents Show
PORTAL JEMBER - Membaca Al Quran merupakan setiap hari merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan. Sebab, dengan rutin membaca Al Quran hati bisa menjadi tenang. Selain itu, membaca Al Quran setiap hari juga bisa menghindarkan seseorang dari keras hati. Ada 7 di dalam Al Quran yang bisa dibaca setiap hari. Hal ini dijelaskan oleh almarhum Ustadz Arifin Ilham dalam salah satu kesempatan dakwahnya. Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Menggunakan Krim Dokter untuk Skincare? dr. Richard Lee: Salah Besar Tujuh surat yang bisa dibaca setiap hari ini memiliki keutamaan masing-masing. Seperti, hidupnya akan berkah dan tidak akan menderita baik di dunia maupun di akhirat. >Berikut 7 surat yang bisa dibaca setiap hari, dikutip PORTAL JEMBER dari salah satu video yang diunggah di kanal YouTube Az-Zikra Media pada 5 November 2018. Baca Juga: Tips dr. Zaidul Akbar agar Raga Sehat dan Jiwa Tenang, Cukup Perbaiki Ini Dulu 1. Surat Yasin Yasin itu menghidupkan hati. Jadi kalau setiap hari membaca surat Yasin, hati akan hidup dengan hidayah Allah SWT. Terdapat surat dalam Alquran yang direkomendasikan dibaca rutin Sabtu , 23 Oct 2021, 13:02 WIB Infografis Republika Terdapat surat dalam Alquran yang direkomendasikan dibaca rutin. Ilustrasi surat Yasin Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat sejumlah surat Alquran yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu. Baca Juga Berikut beberapa hadits tentang keutamaan membaca surat tertentu, sebagian haditsnya ada yang sahih dan sebagian lagi hadis daif tapi tetap boleh diamalkan. Penuturan ini sebagaimana disampaikan Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, dikutip Republika.co.id dari akun media sosialnya, Sabtu (23/10). Pertama, Surat Al Mulk سُوْرَةُ تَبَارَكَ هِيَ الْمَانِعَةُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ابن مردويه في تفسيره عن ابن مسعود رمز المصنف لحسنه قال الحافظ ابن حجر في أماليه : إنه حسن “Surat Tabarak (Al Mulk) adalah pencegah dari siksa kubur”. (HR Ibnu Marduwaih dalam tafsirnya dari Ibnu Mas’ud. As Suyuthi mengisyaratkannya sebagai hadits hasan. Al Hafidz Ibnu Hajar berkata dalam Al-Amali: sanadnya
hasan) Kedua, Surat Yasin حَدِيْثُ مَنْ قَرَأَ يس اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ رَوَاهُ الْبَيْهَقِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوْعًا وَإِسْنَادُهُ عَلَى شَرْطِ الصَّحِيْحِ وَأَخْرَجَهُ أَبُوْ نُعَيْمٍ وَأَخْرَجَهُ الْخَطِيْبُ فَلاَ وَجْهَ لِذِكْرِهِ فِي كُتُبِ الْمَوْضُوْعَاتِ "Hadits yang berbunyi: 'Barangsiapa membaca Surat Yasin seraya mengharap ridha Allah, maka ia diampuni' diriwayatkan Al
Baihaqi dari Abu Hurairah secara marfu', sanadnya sesuai kriteria hadis sahih. Juga diriwayatkan Abu Nuaim dan Khatib (Al Baghdadi). Maka tidak ada jalan untuk mencantumkannya dalam kitab-kitab hadits palsu!" (al-Fawaid al-Majmu'ah I/302) مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ حم الدُّخَانَ وَيس أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ (أخرجه البيهقى فى شعب الإيمان وضعفه عن أبى هريرة وأخرجه أيضًا : أبو يعلى) Hadits: “Barang siapa membaca di malam Jumat Surat Hamim
ad-Dukhan dan surat Yasin maka Allah mengampuni-nya di pagi hari” (HR Al Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman, ia menilai dlaif, dari Abu Hurairah. Juga oleh Abu Ya’la) Ketiga, Surat Waqiah كشف الخفاء - (ج 1 / ص 458 (سورة الواقعة سورة الغنى فاقرؤوها وعلموها أولادكم) رواه ابن مردويه عن أنس وهو عند الديلمي بلفظ علموا نساءكم سورة الواقعة فإنها سورة الغنى ، وأبو يعلى والبيهقي وغيرهما عن ابن مسعود من قرأ سورة
الواقعة كل ليلة لم تصبه فاقة أبدا ، وكذا أخرجه ابن عساكر عن ابن عباس Hadits: “Surat Waqiah adalah surat kekayaan. Bacalah dan ajarkan pada anak kalian.” HR Ibnu Marduyah Hadits: “Barang siapa membaca Al-Waqiah tiap malam maka tidak akan miskin selamanya.” (HR Abu Ya’la dan Baihaqi). Riwayat ini juga dinukilkan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas. Keempat, Surat Al Kahfi Jumat siang أخرج الحاكم والبيهقي عن أبي سعيد الخدري، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ. Dari Abu Said bahwa Nabi bersabda, “Barang siapa membaca Al Kahfi di hari Jumat maka Allah akan memberi cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR Al Hakim dan Al Baihaqi) Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ... … Jika kode 167, 178 dianggap sebagai deret hitung, saya pikir akal kita bisa menerimanya. Tetapi kalau kemudian meloncat ke belakang / mundur ke bilangan 112, hal ini nampaknya sulit diterima oleh akal. Di sinilah sebenarnya kita ditantang untuk melakukan pembuktian bahwa Al-Qur’an itu benar-benar kalam Alloh ataukah sekedar omong kosong Muhammad. Dan ternyata Al-Qur’an membuktikan lagi kesuciannya pada kita bahwa 167, 178 ke 112 adalah benar-benar kehendak-NYA. Kita bisa memahami ini ketika kode 167 dan 178 dibaca dari belakang sebagai 761 dan 871 … Pada artikel sebelumnya Khalifah dalam Sketsa 324 kita telah belajar banyak terkait pengulangan kata khalifah dalam kitab suci Al-Qur’an. Tetapi ada yang masih menjadi pertanyaan bagi saya dan perlu direnungkan lebih dalam yakni: “Mengapa pengulangan kata Muhammad dan An-Naas sama-sama menghasilkan tiga angka terakhir 628?” Saya coba mencari tahu tentang rahasia di balik kode ini dengan mengaitkan kepada ayat-ayat Al-Qur’an. Di tengah-tengah perenungan tersebut entah kenapa tiba-tiba terbersit dalam pikiran saya: “Mungkinkah ini terkait dengan kode Tujuh (7) Hari dalam Satu (1) Minggu?” Mulailah saya ambil 7 surat pertama Al-Qur’an dalam tabel perenungan sebagai berikut:
Lihat perhitungan lebih detil di Google Sheets atau pada tautan referensi di bawah. Jika dari tabel di atas kita hanya mengambil satu makna tersirat dalam tiga angka terakhir = 167 = Kesempurnaan Penciptaan Alam Semesta (perfection of creation of the universe) = Meyakini bahwa ALLOH (1) telah menyempurnaan penciptaan TUJUH (7) langit dan bumi alam semesta ini dalam ENAM (6) masa. Keyakinan ini harus dibuktikan melalui perilaku senantiasa MENGINGAT / DZIKR (7) pada SANG PENCIPTA (1) penuh KEIMANAN (6). Sedang jika kita ambil tiga makna tersirat dalam tiga angka terakhir kita dapatkan (baca dari belakang) kode sebagai berikut:
Apakah ini hanya kebetulan saja? Kode tiga angka terakhir yang kita dapatkan 628 atau 268 yang keduanya merupakan makna tersirat lafadz Muhammad (محمد) dimana (م) Mim = 24, (ح) Ha’ = 6, (م) Mim = 24, dan (د) Dal = 8 dengan perhitungan sebagai berikut:
Bagaimana jika kode 268 kita kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an? Apa kira-kira pelajaran yang bisa kita petik? Mari sama-sama kita lakukan. Menurut pendapat saya, kode ini dapat kita kaitkan dengan ayat-ayat (Tafsir: Muhammad Quraish Shihab) sebagai berikut: METODE 11 | 1 Angka Surat, 1 Angka Ayat
METODE 12 | 1 Angka Surat, 2 Angka Ayat
METODE 21 | 2 Angka Surat, 1 Angka Ayat
Dari ketiga metode pengkaitan kode 268 dengan ayat-ayat Al-Qur’an di atas apabila kita hanya mengambil masing-masing tiga angka terakhirnya dapat kita peroleh makna tersirat Muhammad (268), Ibrahim (134), dan Adam (123) yang jika kita tabelkan menggunakan metode TOTAL 123 sebagai berikut: Ternyata gabungan ketiga kode yang semula berawal dari kode Muhammad / An-Naas (628) pada perhitungan di atas kita peroleh kode Alam Semesta (178). Apakah ini ada kaitannya dengan kutipan berikut? Dari Jabir, Rasulullah bersabda: عَن جَابِر رَضِى الله عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ بِأبِىوَأمِى أخْبِرْنِى عَنْ أوَّلِ شَيْءٍ خَلَقَهُ الله تَعَالَى قَبْلَ الأشْيَآء. قَالَ يَا جَابِر إنَّ الله تَعَالىَ خَلَقَ قَبْلَ الأشْيَآءِ نُوْرَ نَبِيِّكَ مِنْ نُوْرِهِ فَجَعَلَ ذَالِكَ النُوْرَ يدور بِالقُدْرَةِ حَيْثُ شَاء الله وَلَمْ يَكُنْ فِى ذَالِكَ الْوَقْتِ قَلَم وَلاَ لَوْح وَلاَ عَرْش وَلاَ كُرْسِى وَلاَ مَلَك وَلاَ رُوْح وَلاَ جَنَة وَلاَ نَار وَلاَ سَمَاء وَلاَ أَرْض وَلاَ شَمْس وَلاَ قَمَر وَلاَ إِنْس وَلاَ جَن. فَلَمَّا أرَادَ الله أنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ قسم ذَالِكَ النُوْر أرْبَعَة أجْزاء فَخَلَقَ مِنْ الجُزءِ الأوَّلِ الْقَلَم وَمِن الثَانِى اللَوْح وَمِن الثَالِث الْعَرْش ثُمَّ قسم الْجُزء الْرَابِع أَرْبَعَة أجْزَاء فَخَلَقَ مِن الأ وَّلِ حملة العَرْشِ وَ مِن الثَانِى الكُرْسى وَ مِن الثَالِث بَاقى المَلاَئِكَة ثُمَّ قسم الرَابِع أرْبَعَة أجْزَاء فَخَلَقَ مِن الأ وَّلِ الجَنَّة وَالنَار وَمِن الثَانِى السَّمَوَات ، وَمِن الثَالِثِ الأرْض ثُمَّ قسم الرَابِع أجْزَاء فَخَلَقَ مِن الأ وَّلِ الشَمْس وَ القَمَر وَ النُجُوم وَمِن الثَانِى البُرُوج وَالأفْلاَق وَ مِن الثَالِث العَقْل وَالأبْصَاروَالبَصَائِر وَنُور الإيمَانِ “Dari Jabir berkata: Demi ayah dan ibuku, Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang suatu yang diciptakan Allah swt sebelum segalanya yang lain. Rasulullah menjawab: Wahai Jabir, sesungguhnya Allah telah menciptakan nur
Nabimu dari nur-Nya sebelum sesuatu yang lain. Maka dijadikan nur itu berkeliling sesuai dengan yang dikehendaki Allah swt, dan tidaklah dijadikan pada saat itu qalam, lauh, arsy, kursy, malaikat, ruh, surga, neraka, langit, bumi, matahari, bulan, manusia, dan jin. Dan ketika Allah swt menghendaki untuk menciptakan makhluqnya, maka nur tersebut dibagi menjadi empat bagian. Dari bagian pertama diciptakan qalam, dari bagian kedua diciptakan lauh, dari bagian ketiga diciptakan arsy, dan dari bagian
keempat, nur tersebut dibagi lagi menjadi empat bagian, dari bagian pertama diciptakan isi arsy, dari bagian yang kedua diciptakan kursy, dari bagian yang ketiga diciptakan malaikat, kemudian dari bagian keempat, nur tersebut dibagi menjadi empat bagian, dari bagian pertama diciptakan surga dan neraka, dari bagian kedua diciptakan langit, dari bagian ketiga diciptakan bumi, dan dari bagian keempat dibagi menjadi empat bagian, dari bagian pertama diciptakan matahari, bulan dan bintang, dari
bagian kedua diciptakan planet dan benda-benda langit, dari bagian yang ketiga diciptakan akal dan penglihatan dan cahaya iman”. Jika hadist pada kutipan di atas memang benar, artinya kalau Alam Semesta (178) ini memang benar dimulai dari Nur Muhammad maka saya fikir kode 178 alam semesta harus bisa mengembalikan kepada salah satu dari kode Muhammad (101, 628, 189, 202, 1427) atau gabungan kesemuanya = 101 + 628 + 189 + 202 + 1427 = 2547 | Angka hasil dijumlahkan = 2+5+4+7 = 18 = 1+8 = 9 | Tiga angka terakhir = 189 = Muhammad / Hukum Alloh. Dan ternyata apabila kita hanya mengambil satu angka terakhir dari kode Alam Semesta (178) yakni 8 kemudian kode ini kita larikan kepada nomor surat adalah QS. Al-Anfal/8 : 1 s/d 75 (Juz 9,10; Sejumlah 75 Ayat). Total makna tersirat dari surat ini = 8 + (1+2+3+…+75) + (9+10) + 75 = 8 + (2850) + (19) + 75 = 2952 | Angka hasil dijumlahkan = 2+9+5+2 = 18 = 1+8 = 9 | Tiga angka terakhir = 189 = Muhammad / Hukum Alloh. Bahkan dalam tiga angka kode Alam Semesta (178) jika kita larikan kepada nomor surat Al-Quran kemudian kita tabelkan menggunakan metode TOTAL 123 akan menghasilkan kode akhir 189 sebagai berikut:
Namun pada kenyataannya tidak semua ulama membenarkan hadist di atas dengan berbagai alasan seperti yang bisa Saudaraku baca di antaranya pada kutipan berikut: Salah satu penyimpangan aqidah yang menimpa kaum muslimin adalah sikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam mencintai Rasulullah saw. Mereka menyangka bahwa sikap ghuluw adalah sifat yang terpuji namun mereka lupa atau bahkan tidak tahu bahwa sifat ghuluw adalah sifat yang tercela. Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda : إِيَّاكُمْ وَالْغُلُوَّ فِي الدِّينِ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمُ الْغُلُوُّ فِي الدِّين ِ رواه أحمد، ابن ماجح والنسائي “Hati-hatilah kalian terhadap perbuatan ghuluw di dalam agama karena sesungguhnya hancurnya orang-orang sebelum kalian dikarenakan sikap ghuluw di dalam beragama” (HR. Ahmad (1/215;347), Ibnu Majah (2/1008) dan An Nasa’I (5/268) .Shahih atas syarat Muslim). Penyimpangan aqidah ummat ini yang berkaitan dengan sifat ghuluw kepada Rasulullah saw
yang paling menonjol dan paling banyak yang terkena pengaruhnya adalah pemahaman Nur Muhammad atau hakikat Muhammadiyah, dimana paham ini banyak dipopulerkan dan dipropagandakan oleh kaum sufi atau pengikut tarekat. Saudaraku. Saya tidak akan mempermasalahkan perbedaan penafsiran di antara mereka karena sesungguhnya mana yang benar dan mana yang salah bukan ada pada pemikiran / pendapat orang per orang melainkan bahwa KEBENARAN ITU ADALAH MUTLAK MILIK ALLOH. Hanya saja terkait dengan tiga kode terakhir yang kita dapatkan pada tabel di atas yakni 189, 156, dan 123 menurut saya merupakan tiga kode yang mustahil dipisahkan (kecuali bagi mereka yang tidak meyakini pengkodean Al-Qur’an):
Ketika kode 123, 156, dan 189 digabungkan menggunakan metode TOTAL 123 ternyata hasil akhirnya kembali lagi pada total makna tersirat TUJUH (7) surat pertama Al-Qur’an seperti yang telah kita hitung pada awal artikel ini yakni 246. Rupanya kita disuruh pula untuk mencermati kode ini yang sebagiannya dapat Saudaraku lihat pada artikel Multi Tafsir Ham Mim juga pada sub bahasan di bawah. 624 | Ha Mim (Teman Karib)Terkait dengan tujuh hari dalam satu minggu yang menurut saya perlu dicermati pula adalah kode 624. Pertama, tidak ada satu pun surat dalam Al-Qur’an yang jika dicari makna tersiratnya melalui metode No. Surat + (Ayat 1+2+… dan seterusnya sampai dengan terakhir) + Juz + Jml. Ayat bisa menghasilkan kode ini. Kedua, jika 6 = (ح) Ha’ dan 24 = (م) Mim, ternyata Ha Mim (حم) diulang 7 kali dalam 7 ayat Al-Qur’an (dua kali angka yang sama dengan jumlah hari dalam satu minggu). Ketiga, jika kode Ha Mim digabungkan = 624 dan jika angka-angkanya dijumlahkan = 6+2+4 = 12 = 1+2 = 3 | Tiga angka terakhir = 123 (sama dengan total makna tersirat kode 268 melalui Metode 21 seperti terlihat pada tabel di atas). Tujuh (7) ayat Ha Mim adalah sebagai berikut:
Nama Hamim artinya adalah Teman karib yang diberikan untuk seorang anak Laki-Laki. Nama Hamim berasal dari Arab (Islam), dengan huruf awal H dan terdiri atas 5 huruf. Kata Hamim memiliki pengertian, definisi, maksud atau makna Teman karib, bisa digunakan untuk nama bayi (nama anak), nama perusahaan, nama merek produk, nama tempat, dan lain sebagainya. Kata Hamim yang bermakna Teman karib serta berasal dari Arab (Islam) ini boleh anda gunakan selama arti Hamim tidak berkonotasi negatif di lingkungan anda. (Sumber: http://www.organisasi.org/1970/01/arti-nama-hamim-kamus-nama-kata-dunia.html) Jika Ha Mim yang diartikan sebagai Teman Karib pada kutipan di atas benar, “Siapa sebenarnya yang patut disebut sebagai Teman Karib?” Jika dari tabel di atas kita ambil tiga angka terakhirnya cukup jelas bahwa jawabnya adalah ALLOH (112). Siapa itu ALLOH dapat dibaca dan dipahami pada QS. Al-Ikhlas/112. Yang menjadi pertanyaan berikutnya, “Mengapa di atas 112 kita diingatkan dengan munculnya kode 101 hingga dua kali?” Ternyata 2 x 101 = 202 itu juga bisa dibaca sebagai ALLOH, sebab lafadz Alloh terbentuk dari huruf (ا) Alif = 1; (ل) Lam = 23; (ل) Lam = 23; (ه) Ha = 27 sehingga 1 + (2+3) + (2+3) + (2+7) = 1 + (5) + (5) + (9) = 20 | Angka hasil dijumlahkan = 2+0 = 2 | Tiga angka terakhir = 202 = ALLOH. Apakah ini hanya kebetulan saja? Namun jika maksudnya bahwa kita disuruh melarikan 101 pada QS. Yunus/10 : 1, ayat ini berbunyi Alif Lam Ro’ (الر). Sebagian makna tersirat Alif Lam Ro’ dapat Saudaraku lihat pada artikel sebelumnya Khalifah dalam Sketsa 324. Apabila perenungan ini ada benarnya, menurut saya Ha Mim dan Alif Lam Ro’ tidaklah bisa dipisahkan yang jika keduanya ditabelkan bersama terlihat sebagai berikut:
Tiga angka terakhir 167. Sekarang kita bisa mengatakan bahwa teman karib kita adalah senantiasa DIZKR (7) mengingat ALLOH (1) dengan penuh KEYAKINAN (6). Apa bentuk / praktek riilnya? Jawabnya ada pada tiga kode terakhir dalam tiga angka yakni 101, 156, dan 167 dalam metode TOTAL 123 sebagai berikut:
Hasil tabel di atas sama dengan Khalifah Kelompok II yakni Adam beserta anak-cucunya (123) yang senantiasa MENGESAKAN (112) sekaligus peduli dan bersedia menjalankan HUKUM ALLOH (189). Atau dengan kata lain cinta pada ROSUL / MUHAMMAD (189). Lihat detil penjelasannya pada artikel sebelumnya Khalifah dalam Sketsa 324. Menemukan 624 / 246 Tanpa Mengaitkan SuratDi balik kode 7 hari dalam 1 minggu sebenarnya kita bisa menemukan kode 624 / 246 tanpa harus mengaitkannya terlebih dahulu dengan 7 surat pertama Al-Qur’an yakni menggunakan perhitungan dengan metode (dalam bahasa saya) SPIRIT PLUS MINUS sebagai berikut:
Bagaimana jika sekarang kode sumber dari 246 yakni 718, 716, dan 717 kita kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an? Ada pelajaran apa yang bisa kita ambil? Mari sama-sama kita lakukan. Untuk mempersempit pembahasan, kali ini kita akan satupadukan sehingga hasilnya = 1678 | Dijumlahkan = 1+6+7+8 = 22 = 2+2 = 4 | Tiga angka terakhir = 224. Kode ini bisa kita kaitkan dengan ayat-ayat (Tafsir Muhammad Quraish Shihab) sebagai berikut: Metode 11 | 1 Angka Surat, 1 Angka Ayat
Metode 12 | 1 Angka Surat, 2 Angka Ayat
Metode 21 | 2 Angka Surat, 1 Angka Ayat
Dari ketiga metode pengkaitan kode 224 dengan ayat-ayat Al-Qur’an di atas apabila kita hanya mengambil masing-masing tiga angka terakhirnya dapat kita peroleh makna tersirat Metode 11 (347), Metode 12 (314), dan Metode 21 (156) yang jika kita tabelkan menggunakan metode TOTAL 123 sebagai berikut:
Ternyata hasil akhirnya kembali lagi pada kode 246 atau sama persis Total Makna Tersirat 7 hari dalam 1 minggu dalam SPIRIT PLUS MINUS = 718 + 716 + 717 + 717 = 2868 | Angka hasil dijumlahkan = 2+8+6+8 = 24 = 2+4 = 6 | Tiga angka terakhir = 246. Apakah yang ini juga Saudaraku anggap hanya kebetulan saja? Kemudian jika kode akhir yang diperoleh melalui Metode 12 (314) kita urutkan dari angka kecil = 134, hasil perhitungan melalui metode TOTAL 123 dapat Saudaraku lihat pada tabel berikut:
Bagi saya, (إِن شَاءَ اللَّـهُ) sampai pembahasan ini sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa apa pun kejadian yang ada di alam semesta ini (termasuk ketetapan 7 hari dalam 1 minggu) sesungguhnya merupakan kehendak ALLOH s.w.t. Sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa MUHAMMAD s.a.w benar-benar UTUSAN / ROSUL ALLOH. Sudah lebih dari cukup sebagai bukti bahwa AL-QUR’AN adalah kitab suci sekaligus mukjizat Nabi MUHAMMAD s.a.w yang benar-benar kalam ALLOH s.w.t. 719 = Surat 114 Al-Qur’an Do’a Pelindung dari Kejahatan Jin dan Manusiaبِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ————— —–
Tafsir Jalalayn QS. An-Naas/114 : 1 s/d 6 (Juz 30 Sejumlah 6 Ayat). Jika dari angka-angka terkait surat ini kita cari makna tersiratnya = 114 + (1+2+3+4+5+6) + 30 + 6 = 114 + (21) + 30 + 6 = 171 | Angka hasil dijumlahkan = 1+7+1 = 9 | Tiga angka terakhir = 719. Surat ini merupakan surat terakhir/penutup Al-Qur’an dan dengan menggunakan metode perhitungan ini merupakan satu-satunya surat yang bisa menghasilkan kode 719. Surah An-Nas (bahasa Arab:النَّاسِ, “Manusia”) adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur’an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_An-Naas)
Saya berdo’a (إِن شَاءَ اللَّـهُ) : “Bagi yang bersedia mengamalkan rutin membaca surat ini (719) minimal 33 kali sehari semoga bisa mengantarkannya menjadi hamba yang selalu dekat dengan ALLOH / MALAIKAT ALLOH (101) dan ROSULNYA (213)”. Mengapa? Sebab 719 x 33 = 23727 | Angka hasil dijumlahkan = 2+3+7+2+7 = 21 = 2+1 = 3 | Angka hasil dijumlahkan = 213. Karena dalam artikel ini sangat bersentuhan dengan kode 268, sedang satu-satunya surat Al-Qur’an yang memiliki jumlah ayat menggunakan kode ini adalah Al-Baqarah sejumlah 286 ayat maka: 213 | QS. Al-Baqarah/2 : 13 (Juz 1,2,3; Sejumlah 286 Ayat) ————— وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَـٰكِن لَّا يَعْلَمُونَ ————— (Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain beriman!”) yakni sebagaimana berimannya para sahabat Nabi. (Jawab mereka, “Apakah kami akan beriman sebagaimana berimannya orang-orang yang bodoh?”) Artinya kami tidak akan melakukan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh itu. Maka firman Allah menolak ucapan mereka itu: (Ketahuilah, merekalah orang-orang bodoh tetapi mereka tidak tahu) akan hal itu. (Tafsir: Muhammad Quraish Shihab) ————— Makna Tersirat = 2 + 13 + (1+2+3) + 286 = 307 | Angka hasil dijumlahkan = 3+0+7 = 10 = 1+0 = 1 = ALLOH. Jika diambil tiga angka terakhir = 101 = MALAIKAT (lihat perenungannya di artikel Khalifah dalam Sketsa 324). Mengapa 213 disebut sebagai karakter ROSUL? Hal ini terkait dengan tanggal kelahiran Rosululloh (Muhammad s.a.w) seperti yang bisa Saudaraku baca pada kutipan berikut: … Tetapi belakangan ini ada beberapa pendapat yang memastikan bulan dan tanggal lahir Nabi. Seperi yang direkam oleh Shafiyyurrahaman Al-Mubarakfuri dalam Ar-Rahiiq Al-Makhtuum bahwa penghulu para rasul dilahirkan pada hari Senin tanggal 9 bulan Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 Masehi, sesuai dengan perhitungan ilmuan besar Muhammad Sulaiman Al-Manshurfuri dan ahli falak Mahmud Basya. Hal ini juga diamini oleh Abdullah bin Ibrahim bin Muhammad As-Sulaim dalam Taqwim Al-Azmaan fiy Tahqiiq Maulid An-Nabiy dan Shalih Al-Utsaimin dalam Al-Qaul Al-Mufiid ‘Alaa Kitaab At-Tauhiid … (Sumber: http://www.kompasiana.com/wahidmunfarid/) Ternyata masih ada dua tanggal 20 atau 22. Mana yang lebih benar? Apabila dalam Sketsa Khalifah 324 ada benarnya, saya pribadi akhirnya lebih memilih 22 April 571. Alasan ini didukung juga perumusan yang dibuat Saudara kita yang beralamatkan di http://ki-demang.com/almanak/?do=kalender&tg=22&bl=4&th=571. Maka tanggal kelahiran Rosul 22 April 571 memiliki makna tersirat (dalam cara pandang saya) = (2+2) + 4 + (5+7+1) = (4) + 4 + 13 = 21 | Angka hasil dijumlahkan = 2+1 = 3 | Tiga angka terakhir = 213 = MUHAMMAD. 7 Hari dalam 1 Minggu Sholat Lima Waktu Semata-mata Karena Alloh —————Tiga Keyakinan Dasar:
Kedekatan / keterkaitan tiga kode 167, 112, dan 178 dapat dilihat pada tabel di akhir sub bahasan Menemukan 624 / 246 Tanpa Mengaitkan Surat di atas. Ketiga kode tersebut jika kita tabelkan lagi dengan perenungan melalui metode TOTAL 123 menghasilkan kode-kode sebagai berikut:
… Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum “Ummatii, ummatii, ummatiii! (Umatku, umatku, umatku)”. Dan, berakhirlah hidup manusia yang paling mulia yang memberi sinaran itu …(Sumber: http://www.mozaikislamterkini.com/2015/12/inilah-pesan-rasulullah-saw-sebelum-wafat.html) Saudaraku. Jika kode 167, 178 dianggap sebagai deret hitung, saya pikir akal kita bisa menerimanya. Tetapi kalau kemudian meloncat ke belakang / mundur ke bilangan 112, hal ini nampaknya sulit diterima oleh akal. Di sinilah sebenarnya kita ditantang untuk melakukan pembuktian bahwa Al-Qur’an itu benar-benar kalam Alloh ataukah sekedar omong kosong Muhammad. Dan ternyata Al-Qur’an membuktikan lagi kesuciannya pada kita bahwa 167, 178 ke 112 adalah benar-benar kehendak-NYA. Kita bisa memahami ini ketika kode 167 dan 178 dibaca dari belakang sebagai 761 dan 871 sehingga terkait dengan:
Angka-angka perhitungan tabel di atas (menurut saya) bisa dibaca antara lain: “Bahwa Insan/Manusia (761) Yang Paling Tinggi (871) derajatnya menurut ALLOH (112) adalah mereka yang mau Berserah Diri (101) dengan senantiasa memperhatikan dan mengikuti Muhammad / Hukum Alloh (189) minimal bisa menjaga / memelihara SHOLATNYA (151|71|243)”. Hal ini bisa diupayakan melalui perilaku 3216 = Senantiasa memperdalam Ilmu (3) disertai Sujud (2) pada Sang Khalik (1) penuh Keyakinan (6). Jika kode 3216 dikaitkan dengan ayat menggunakan Metode 22 | 2 Angka Surat, 2 Angka Ayat adalah QS. Sadja/32 : 16 (Juz 21; Sejumlah 30 Ayat) sebagai berikut: ————— تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ————— (Lambung mereka jauh) diri mereka jauh (dari tempat tidurnya) dari tempat pembaringannya disebabkan mereka selalu melakukan salat tahajud di malam hari (sedangkan mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut) akan azab-Nya (dan penuh harap) akan rahmat-Nya (dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka) yaitu menyedekahkannya. (Tafsir: Jalalayn) ————— Makna Tersirat = 32 + 16 + 21 + 30 = 99 | Angka hasil dijumlahkan = 9+9 = 18 = 1+8 = 9 | Tiga angka terakhir = 189 = Muhammad / Hukum Alloh. Apakah ini hanya kebetulan saja? ————— Kode (151|71|243) bisa dibaca: “Tiga Puluh Empat (34) kali Sujud (2) terangkai dalam Tujuh Belas (17) rekaat tiap-tiap Satu (1) hari dikerjakan dalam Lima (5) waktu semata-mata karena Alloh (1)”. Jika angka-angka kode sholat ini kita jumlahkan = (3+4+2) + (1+7) + (1+5+1) = (9) + (8) + (7) = 24 | Angka hasil dijumlahkan = 2+4 = 6 = IMAN | Tiga angka terakhir = 246 = Ha Mim / Teman Karib. Jadi di sini bisa dimengerti bahwa sholat itulah sesungguhnya teman karib kita. Apakah ini hanya kebetulan saja? Bagaimana jika 246 dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an? Metode 11 | 1 Angka Surat, 1 Angka Ayat
Metode 12 | 1 Angka Surat, 2 Angka Ayat
Metode 21 | 2 Angka Surat, 1 Angka Ayat
Ayat-ayat terkait kode 246 menghasilkan total makna tersirat tiga angka terakhir masing-masing Metode 11 (123), Metode 12 (639), dan Metode 21 (336). Apabila ketiga hasil ini kita padukan menggunakan perenungan TOTAL 123 akan menghasilkan makna tersirat sebagai berikut:
Wahai Saudaraku. Empat hasil akhir perhitungan di atas dapat dibaca: “Bahwa An-Naas / Manusia (268) itulah sesungguhnya inti daripada Alam Semesta (178), yang kesemuanya berdasarkan Hukum Alloh (189) bermula / dimulai dari Muhammad (189)“. Bernarkah dimulai dari Muhammad?
Jadi Manusia (145) sebagai Khalifah (3249) memiliki tugas utama Sujud (347). Sedangkan bagaimana tata cara sujud yang benar haruslah mengikuti ajaran Muhammad s.a.w (213).
Karena semua berawal dari satu sumber yakni Muhammad (268) maka kita bisa pula mengatakan bahwa semua An-Naas / Manusia (268) itu sesungguhnya bersaudara. Al-Qur’an mengistilahkan ini sebagai min nafsin wahidatin (من نفس واحدة) bahwa manusia itu berasal dari satu nafs. Kata min nafsin wahidatin (من نفس واحدة) dalam Al-Qur’an diulang 4 kali dalam 4 ayat atau angka yang sama dengan pengulangan kata (محمد) Muhammad. Apakah ini hanya kebetulan saja? Ayat-ayat tersebut (Tafsir Muhammad Quraish Shihab) adalah sebagai berikut:
Tabel di atas adalah makna tersirat kata min nafsin wahidatin (من نفس واحدة) ditinjau dari huruf pembentuknya. Bagaimana jika ditinjau dari pengulangan kata 4 kali dalam 4 ayat Al-Qur’an? Tentunya sama dengan pengulangan kata Muhammad yang sudah pernah kita hitung pada artikel Khalifah dalam Sketsa 324 sebagai berikut:
Saudaraku. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kode-kode yang muncul pada perhitungan lafadz + pengulangan kata min nafsin wahidatin (من نفس واحدة) tabel di atas? Empat kode sempurna (bilangan yang runtut) tiga angka terakhir adalah 246, 156, 189, dan 729. Dari empat kode ini kita bisa mengatakan:
Apabila kedua kode tersebut dibaca dari belakang, kemudian dikaitkan dengan ayat Al-Qur’an (Tafsir: Muhmmad Quraish Shihab) menggunakan metode Metode 21 akan kita peroleh makna tersirat sebagai berikut:
Maka tiga kode terakhirnya adalah 189, 112, 123. Tugas pokok anak Adam (123) adalah Mengesakan Alloh (112) sesuai apa yang diajarkan / mengikuti Muhammad (189). Apa bentuk / praktel riilnya? Pertanyaan tersebut dijawab oleh gabungan ketiga kode ini dalam metode TOTAL 123 sebagai berikut:
Hubungan Ha Mim dan ‘Ain Sin QofSeperti telah diuraikan di atas bahwa kata Ha Mim (حم) dalam Al-Qur’an diulang 7 kali dalam 7 ayat yakni surat ke 40 s/d 46. Surat-surat tersebut semuanya diawali dengan Ha Mim (حم), tetapi khusus untuk surat ke 42 bahwa ayat ke 2 berbunyi ‘Ain Sin Qof (عسق). Ada hubungan apa dengan Ha Mim (حم)? Berikut adalah sebagian yang bisa saya renungkan:
Pengambilan Kode:
Tiga kode terakhir yang terbentuk yakni 123, 112, dan 101 adalah makna tersirat lafadz Alloh seperti yang bisa Saudaraku baca pada catatan di bawah. Ha Mim dan ‘Ain Sin Qof lewat perenungan ini juga membentuk makna tersirat total Al-Qur’an dalam 101, 178, dan 112 yang bisa dilihat pada Google Sheets atau tautan referensi di bawah. Saudaraku. Ada yang menarik dari pertemuan kode 459, 178, dan 189 jika ketiga kode ini kita baca dari belakang dan kita kaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an (Tafsir: Muhammad Quraish Shihab) dimana semuanya akan menghasilkan makna tersirat 112 sebagai berikut:
Barang siapa mencintai dan ingin dicintai ALLOH (189) dan ROSULULLOH (213) , hendaknya senantiasa memperdalam ILMU (3) agar bisa MENGHAMBA / PATUH / SUJUD (2) pada SANG MAHA TUNGGAL (1) dengan sebenar-benarnya. Menghindari sifat MERASA TINGGI / MERASA BESAR / MERASA PALING BENAR / SOMBONG / ANGKUH / (9), tidak terseret terhadap germerlapnya HARTA / DUNIA (8), dan tidak menjadikan yang lain sebagai sesembahan kecuali ALLOH (1). Mengapa 189 disebut Alloh? Ya. Karena yang paling pantas untuk SOMBONG (9) itu hanyalah pencipta – pemilik – penguasa ALAM SEMESTA (8) yakni ALLOH (1), bukan yang lain. Mengapa 213 disebut Rosululloh? Ya. Ini terkait dengan makna tersirat tanggal lahir beliau, silahkan dibaca kembali sub bahasan Sholat Lima Waktu Semata-mata Karena Alloh di atas. Terkait KeindonesiaanTidakkah Saudaraku perhatikan bahwa ketiga kode 954, 981, dan 871 tersebut sangat erat kaitannya dengan kode keindonesiaan? Bukankah Republik Indonesia itu 17-8-1945? Demikian pula dengan 3 makna tersiratnya 112. Bukankah sila pertama Pancasila itu Ketuhanan Yang Maha Esa (112)? Bahkan jika kutipan di bawah ini benar, 3 x 112 = 336 juga terkait erat dengan keindonesian. … Indonesia adalah satu-satunya negara yang daratannya akan dilintasi GMT. Fenomena ini pernah terjadi sebelumnya, yaitu pada tahun 1983. Kemudian akan terjadi pada 9 Maret 2016. Setelah itu, Anda bisa melihatnya kembali pada tahun 2049. “GMT di Indonesia ini unik, karena hanya terjadi 33 tahun sekali. Jadi ini event sekali seumur hidup,” ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, baru-baru ini … (Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2015/07/09/) 336 | Al-Ahzab/33 : 6 (Juz 21,22; Sejumlah 73 Ayat) ————— النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ۗ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّـهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ إِلَّا أَن تَفْعَلُوا إِلَىٰ أَوْلِيَائِكُم مَّعْرُوفًا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا ————— Nabi Muhammad lebih berhak untuk memberikan hak perwaliannya kepada orang-orang beriman. Kasih sayang Rasulullah pada mereka melebihi kasih sayang mereka pada diri mereka sendiri. Maka cintailah dan taatilah ia. Istri-istri nabi adalah seperti ibu mereka yang wajib dihormati dan tidak boleh dinikahi sepeninggal nabi. Orang-orang yang terikat dalam hubungan kekerabatan (pertalian darah) lebih utama dari orang-orang beriman lain dan orang-orang muhajirin untuk saling mewarisi dan diwarisi. Ini adalah suatu persoalan yang wajib hukumnya dalam al-Qur’ân. Namun demikian, kalian tidak dilarang untuk memberikan sebagian hak milik kepada orang Mukmin yang membela agama meskipun mereka tidak memiliki hubungan persaudaraan, sebagai suatu bentuk kebajikan. Kalian juga diperbolehkan memberikan harta kalian melalui wasiat. Pewarisan harta bagi para kerabat merupakan hukum yang telah ditetapkan oleh Allah dan tidak dapat berubah. (Tafsir: Muhammad Quraish Shihab) ————— Jika ingin mengaitkan Indonesia tempoe doeloe, kita bisa membaca tabel di atas sebagai Majapahit (10-11-1293). Kemudian terkait spirit angka tujuh (7), mungkin ini bisa dilihat dalam pembagian 7 kasta di era Majapahit saat itu seperti yang bisa Saudaraku baca pada kutipan berikut: … Parameter atau ukurannya pembagian golongan sosial masyarakat ketika itu ditentukan berdasarkan pada kuat tidaknya keterikatan seseorang atau kelompok warga pada materi atau urusan keduniawian. Makin jauh keterikatan seorang atau warga dengan kepentingan materi keduniawian, makin tinggi martabatnya di tengah masyarakat. Dan sebaliknya semakin kuat keterikatannya seseorang pada materi keduniawian dan hasrat-hasrat keduniawian makin rendah martabatnya.
Catatan:
Sejak awal kita belajar bersama merenungkan karakter angka / bilangan, bagaimana mengolahnya, metode apa yang digunakan, dan sebagainya. Sekali pun tidak bisa dikatakan bahwa ini benar, tetapi saya merasa di artikel ini sudah lebih baik. Ternyata angka / bilangan yang sama bisa memiliki karakter berbeda tergantung dari sudut pandang mana, dalam spirit apa, dan dengan dasar apa kita membacanya. Misalnya 112 bisa dibaca IKHLAS terkait QS. Al-Ikhlas/112; bisa pula dibaca ALLOH karena lafadz Alloh terbentuk dari (ا) Alif 1 + (ل) Lam (23) + (ل) Lam 23 + (ه) Ha’ 27 = 74 | Angka hasil dijumlahkan = 7+4 = 11 = 1+1 = 2 | Tiga angka terakhir 112; bisa pula disebut IBLIS karena makna tersirat lafadz + pengulangan kata Iblis dalam Al-Qur’an melalui metode tertentu bisa menghasilkan 112. Ringkasnya bahwa angka / bilangan mana pun bisa memiliki karakter positif (baik) maupun negatif (jelek) layaknya manusia. Karena itu, mengakhiri artikel ini ada baiknya kita cermati lagi satu ayat yang berbicara terkait ini yakni QS. An-Nisa/4 : 19 (Juz 4,5,6; Sejumlah 176) sebagai berikut: ————— يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَن يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّـهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا ————— Wahai orang-orang yang beriman, kalian tidak diperkenankan memperlakukan wanita seperti barang pusaka yang kalian warisi sebagai istri tanpa mahar, sedang mereka dalam keadaan terpaksa. Jangan merugikan mereka dengan menekan agar tidak mengambil mahar. Jangan memaksa mereka mengembalikan harta yang telah kalian berikan kecuali bila mereka jelas-jelas berbuat dosa seperti berselingkuh atau berperilaku buruk. Kalian boleh menekan atau mengambil sebagian apa yang telah diberikan kepada mereka ketika bercerai. Hendaknya kalian, hai orang-orang yang beriman, mempergauli istri dengan ucapan dan tindakan yang baik. Apabila kalian tidak menyukai mereka karena cacat fisik, cacat moral atau lainnya, maka bersabarlah dan jangan tergesa-gesa menceraikan mereka. Sebab, bisa jadi dalam sesuatu yang tidak kalian senangi, Allah memberikan kebaikan yang banyak. Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu. (Tafsir: Muhammad Quraish Shihab) —————Makna Tersirat = 4 + 19 + (4+5+6) + 176 = 214 | Angka hasil dijumlahkan = 2+1+4 = 7 | Empat angka terakhir = 2147 = Muhammad. Bahwa setiap PROBLEMATIKA (4) dalam kehidupan ini hendaknya disikapi dengan senantiasa DZIKIR (7) dan SUJUD (2) memohon pertolongan SANG PENCIPTA (1). Begitulah sebagian ajaran dari Muhammad s.a.w bagi mereka yang bertanya. ————— Saudaraku. Terhadap semua yang telah Saudara baca dalam artikel ini di luar ayat-ayat Al-Qur’an hanyalah sebatas hasil perenungan saya yang teramat bodoh. Karenanya Saudara tidak harus meyakininya. Anggap saja semua perenungan saya ini tidak lebih dari sampah tiada guna. Namun sedikit harapan saya semoga bisa kita jadikan sebagai bahan bermenung bersama. Referensi:Taut singkat: http://wp.me/p6rTrC-12Y والله أعلمُ بالـصـواب Surah apa saja yang bagus dibaca setiap hari?Surat dalam Al-Qur'an yang Istimewa dan Memiliki Keutamaan Tersendiri. Surat Al-Mulk (surat ke-67). 2. Surat Al-Waqiah (surat ke-56). 3. Surat Ar-Rahman (surat ke-55). 4. Surat Yasin (surat ke-36). Surat Al-Kahfi.. 7 surat apa saja?Ada tujuh surat yang terangkum di dalamnya, yaitu: surat Yasin, Al-Kahfi, Yusuf, Maryam, Al-Mulk, Al-Waqi'ah, dan Ar-Rahman.
Pagi hari sebaiknya membaca surat apa?Surah al-Ikhlas (dibaca pagi dan sore 3x)
Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad. “Katakanlah,Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantungkepada-Nya.
Surat apa yang membacanya mendapatkan berkah?Kiai Cholil menyarankan agar orang Muslim membaca Surah Al Waqiah dan Surah Al Kahfi pada hari Jumat. Menurutnya, Surah Al Waqiah untuk memudahkan rezeki, sedangkan Surat Al Kahfi untuk melapangkan dada dan membuat lebih tenang.
|