tirto.id - Surah Al-Maidah ayat 2 mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, serta melarang kita tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan musuh. Show Surat Al-Maidah ayat 2 diturunkan di Madinah (Madaiyah). Surat Al-Maidah berjumlah 120 ayat dan ada ayat-ayat Al-Maidah yang turun di Makkah (Makiyah). Ayat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yaitu sewaktu terjadinya peristiwa Haji Wada (haji perpisahan).
Arti Surah Al-Maidah Ayat 2
Berikut ini bacaan surah Al-Maidah ayat 2 dalam bahasa Arab, latin dan artinya: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ – ٢ Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Kandungan Surah Al-Maidah Ayat 2
Azababul Nuzul (sebab-sebab diturunkannya ayat) dari Surah Al-Maidah ayat 2 adalah ketika Rasulullah SAW bersama para sahabat berada di Hudaibiyah dan mereka dicegah oleh kafir Quraisy untuk pergi ke Baitullah. Kemudian, dari arah timur sekumpulan kaum musyrik pergi ke Baitullah. Para sahabat lalu berkata “Kita cegah mereka (orang-orang musyrik dari Timur) sebagaimana mereka (kaum kafir Quraisy) mencegah kita untuk pergi ke Baitullah”. Ayat ini turun untuk menegaskan tidak diperbolehkannya melakukan balas dendam belaka. Hendaknya, melakukan tolong-menolong. Di dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI (2015: 56), Q.S Al-Maidah ayat 2 berisi tentang ajaran tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, serta dilarang tolong menolong dalam perbuatan dosa dan musuh. Banyak bentuk sosial yang terkandung dalam surah Al-Maidah khususnya ayat 2, antara lain sebagai berikut: 1. Dilarang Membenci Benci merupakan sikap tidak menyukai orang lain karena perasaan tertentu. Hal ini dapat membuat kita melakukan hal yang dilarang oleh Allah karena didasarkan rasa benci. Di dalam ayat dikatakan bahwa janganlah menolong karena rasa benci terhadap suatu kaum yang telah menghambat kamu mengunjungi Masjidil Haram, lalu kamu menganiaya mereka. Kita dilarang membenci karena dorongan dendam. Hendaknya kita memaafkan kejahatan mereka dan membalas dengan perbuatan baik. 2. Gotong Royong Inti dari surah Al-Maidah adalah menyarankan bahwa hidup tolong-menolong dan membantu dalam kebaikan. Gotong royong (tolong-menolong) bermakna ganda yaitu kebaikan dan keburukan. Islam mengajarkan tolong-menolong dalam kebaikan dan melarang tolong menolong dalam perbuatan buruk. Apabila seseorang berbuat kebaikan dan takwa kepada Allah SWT, kita harus mendukung. Dari segi pendidikan, ini merupakan sugesti dan dorongan semangat untuk berbakti kepada Allah SWT dan berguna untuk masyarakat serta dirinya.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
QS AL MAIDAH AYAT 2
atau
tulisan menarik lainnya
Syamsul Dwi Maarif
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Arab viewed by 6639 persons
Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Arab viewed by 5642 persons
Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Arab viewed by 4691 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 4467 persons
Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 4423 persons
Asked by wiki @ 08/12/2021 in B. Arab viewed by 4409 persons
Asked by wiki @ 29/08/2021 in B. Arab viewed by 4199 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 3791 persons
Asked by wiki @ 10/08/2021 in B. Arab viewed by 3544 persons
Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Arab viewed by 3273 persons
Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 3065 persons
Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 2807 persons
Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 2737 persons
Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2715 persons
Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Arab viewed by 2680 persons pada 27 Jul 2022, 14:09 WIB Ilustrasi Alquran (dok. unsplash/ali burhan) Liputan6.com, Jakarta Surat Al Maidah ayat 48 adalah salah satu ayat dalam Alquran yang menerangkan tentang pedoman hidup. Surat Al Maidah sendiri merupakan surat ke-5 dalam Alquran yang terdiri dari 120 ayat yang menerangkan bahwa kitab suci Alquran pembawa kebenaran. Surat Al Maidah ayat 48 termasuk surat Madaniyah karena diturunkan saat Rasulullah SAW Hijrah ke Madinah. Surat ini turun saat Nabi melaksanakan ibadah haji terakhir, Haji Wada. Secara umum, surat Al Maidah menjelaskan mengenai anugerah dan kebenaran tentang Alquran sebagai pedoman hidup umat manusia. Nama Al Maidah sendiri memiliki arti hidangan. Dalam surat Al Maidah ayat 48, menerangkan seputar turunnya Alquran sebagai pembawa kebenaran dan ayat-ayat di dalamnya diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Berikut bacaan surat Al Maidah ayat 48 beserta artinya: وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Al Maidah: 48) Ilustrasi membaca Alquran (dok.unsplash/ Positive Moslem Attitude) Dalam surat Al Maidah ayat 48 juga disebutkan bahwa setiap kaum sudah diberikan syariat dan aturannya sendiri-sendiri. Hal inilah yang membuat Allah SWT mengutus para nabi untuk memberi petunjuk kepada manusia agar menempuh jalan yang benar. Surat ini juga menegaskan, bahwa Alquran mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, sehingga menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa perbedaan syariat seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, yaitu menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Berikut isi kandungan surat Al Maidah ayat 48: 1. Setiap umat mempunyai syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Meski begitu, secara aqidah dan pokok agama semuanya sama, yakni bertauhid kepada Allah SWT. 2. Seluruh manusia akan kembali kepada Allah SWT dan akan mendapatkan balasan atas apa yang mereka perbuat di dunia. 3. Alquran diturunkan sebagai kitab yang benar dan tidak ada keraguan di dalamnya. Alquran membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Hal ini karena kitab-kitab sebelum Alquran sudah tidak otentik lagi karena banyak yang sudah berubah dengan campur tangan manusia. 4. Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam hal kebaikan. * BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS Infografis 8 Cara Cegah Bayi Baru Lahir Tertular Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni) TOPIK POPULERPOPULER
Berita TerbaruBerita Terkini Selengkapnya |