Apa perbedaan tujuan dari imperialisme kuno dengan imperialisme modern dan imperialisme ultramodern

Apa perbedaan tujuan dari imperialisme kuno dengan imperialisme modern dan imperialisme ultramodern

Quipperian, gimana kabar kamu semua? Mudah-mudahan masih punya semangat belajar yang tinggi di kelas 11 ini, ya! Apalagi sebentar lagi kamu mau naik ke kelas 12 dan menghadapi berbagai ujian. Kalau sekarang saja sudah mulai surut semangatnya, gimana bisa menghadapi kelas 12 nanti?

Nah, supaya proses belajar kamu tetap menyenangkan dan simpel, belajar bareng Quipper Blog saja, yuk. Kali ini Quipper Blog akan membahas materi Sejarah kolonialisme dan imperialisme. Sudah pernah dengar tentang materi yang satu ini? Kalau belum, cusss langsung simak di bawah ini!

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme atau penjajahan merupakan sebuah sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain, tetapi masih berhubungan dengan negara asal.

Sejarah kolonialisme bangsa Eropa dibagi dalam tiga tingkat, yakni:

  1. Abad ke-15 sampai Revolusi Industri pada 1763, menunjukkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis.
  2. Setelah Revolusi Industri sampai 1870-an.
  3. Mulai dari 1870-an sampai 1914 pada saat Perang Dunia I, merupakan titik klimaks pertikaian kuasa-kuasa imperialis.

Sedangkan imperialisme adalah sebuah kebijakan di mana negara besar bisa memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Contoh imperialisme ilaha ketika sebuah negara menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.

Bentuk-bentuk Kolonialisme

Nah, setelah tahu pengertiannya, kali ini Quipper Blog mau menjabarkan bentuk-bentuk kolonialisme dulu nih, Quipperian. Apa saja?

  1. Koloni Eksploitasi, yaitu penguasaan suatu daerah atau wilayah untuk diperas habis tenaga penduduknya dengan cara kerja paksa atau kerja rodi. Tak hanya penduduk, sumber daya alamnya pun diambil untuk kepentingan negara yang melakukan koloni.
  2. Koloni penduduk, yaitu penguasaan suatu daerah atau wilayah baru dengan cara mengusir masyarakat pribumi yang kemudian digantikan oleh pendatang, sehingga membuat penduduk pribumi terabaikan.
  3. Koloni deportasi, yaitu suatu daerah atau wilayah koloni yang dijadikan sebagai tempat untuk membuang narapidana yang tidak dapat tertangani oleh pemerintah. Kebanyakan narapidana yang punya hukuman seumur hidup. Mereka juga dijadikan tenaga kerja tanpa diberikan bayaran sebagai ganti dari keharusan pemerintah memberi makan mereka seumur hidup.
  4. Kolonialisme kelebihan penduduk, yaitu bentuk kolonialisme di mana penguasaans uatu daerah atau wilayah ditujukan untuk menampung kepadatan penduduk.
  5. Kolonialisme sekunder, yaitu bentuk kolonialisme di mana daerah yang dikuasai akan dijadikan sebagai kepentingan militer atau strategi perang.

Bentuk Imperialisme

Setelah membahas bentuk-bentuk kolonialisme, sekarang kita bahas yuk apa saja bentuk-bentuk imperialisme. Simak selengkapnya di bawah ini, ya.

  1. Berdasarkan waktu munculnya
    • Imperialisme kuno (ancient imperialism) ialah imperialisme yang terjadi kurang lebih sejak 1500 M yang berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertangahan. Semboyan dari masa ini ialah 3G, yakni gold (mendapatkan kekayaah), glory (mencapai kejayaan), dan gospel (menyebarkan agama). Imperialisme ini dipelopori oleh Portugal dan Spanyol.
    • Imperialisme modern (modern imperialism) ialah imperialisme yang terjadi pada saat awal revolusi industri (1500 M) sampai dengan akhir Perang Dunia II pada 1942. 
    • Imperialisme ultramodern (neokolonialisme) ialah imperialisme yang berlangsung setelah Perang Dunia II sampai sekarang. Imperialisme ini lebih mengutamakan penguasaan ideologi, mental, dan psikologi.
  2. Berdasarkan tujuan penguasaannya 
    • Imperialisme politik ialah bentuk imperialisme di mana penjajah menguasai seluruh kehidupan politik dari negara lain.
    • Imperialisme ekonomi, bertujuan untuk menguasai bidang perekonomian dari negara yang dikuasai
    • Imperialisme kebudayaan, dilakukan dengan menanamkan nilainilai kebudayaan ke negara yang dijajah.
    • Imperialisme militer ialah suatu bentuk imperialisme di mana penguasaan suatu daerah ditujukan guna kepentingan perang.

Perbedaan dan Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme

Quipperian, berikut ini perbedaan-perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme.

Kolonialisme

Imperialisme

Bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam yang ada dari negara yang bersangkutan untuk dibawa ke negara induk.

Konsep penting dari kolonialisme ialah terjadinya perpindahan penduduk dari daerah asal ke daerah jajahan.

Bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan dengan mengajarkan bangsa yang dijajahnya untuk berbudaya dan memiliki cara hidup yang sama dengan negara induk.
Contohnya negara Indonesia, di mana Belanda membentuk kota Batavia sebagai tempat tinggal bangsa Eropa yang terpisah dari bumiputera. Contohnya yaitu imperialisme Inggris di Malaysia dan Singapura.

Adapun persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah membuat negara yang dijajah semakin sengsara dan menderita (terpuruk) dan membuat negara yang menjajah semakin makmur.

Dampak Kolonialisme dan Imperialisme

Quipperian, berikut ini Quipper Blog jabarkan dampak-dampak yang ditimbulkan karena kolonialisme dan imperialisme yang bisa kamu temui selengkapnya di Quipper Video.

  1. Dampak di bidang politik
    • Daendels atau Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan yang modern. Semua Bupati dijadikan pegawai negeri dan digaji (dibayar), sedangkan menurut adat-istiadat kedudukan bupati adalah turun-temurun dan mendapatkan upeti dari rakyat. Pada masa ini Bupati dijadikan sebagai alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamong praja yang dahulu berdasarkan garis keturunan berubah menjadi sistem kepegawaian.
    • Jawa dijadikan sebagai tempat pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah prefektur.
    • Pada awalnya hukum yang digunakan adalah hukum adat, namun berubah menjadi hukum barat modern.
    • Belanda dan Inggris melakukan campur tangan terhadap persoalan kerajaan. Hal ini menyebabkan peranan elite kerajaan berkurang dalam politik serta berakibat pada keruntuhan kekuasaan pribumi.
  1. Dampak di Bidang Sosial
    • Pembentukan status sosial di mana bangsa Eropa menduduki status sosial tertinggi, kemudian Asia dan Timur Jauh, dan untuk status yang terakhir ditempati bagi kaum pribumi.
    • Terjadinya pemerasan dan penindasan secara kejam.
    • Wilayah Indonesia yang dikelilingi laut menyebabkan kehidupan masyarakat cenderung berkembang ke pedalaman. Terjadinya kemunduran perdagangan di laut ini kemudian memunculkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan adanya feodalisme, rakyat pribumi dipaksa patuh pada tuan tanah bangsa Barat atau Timur Asing sehingga kehidupan penduduk pribumi menurun.
  1. Dampak di Bidang Ekonomi
    • Perkebunan di Jawa terus berkembang dan maju, tetapi di Sumatra mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
    • Eksploitasi ekonomi dan monopoli dagang VOC menyebabkan perdagangan Nusantara mengalami kemunduran di dunia internasional. Peran syahbandar pun diganti oleh pejabat Belanda.
    • Belanda membangun rel kereta api dengan maksud memperlancar perdagangan.
    • Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Bangsa Belanda sebagai eksportir dan sebagai perantara yaitu orang timur asing terutama Tiongkok, sedangkan bangsa Indonesia hanya sebagai pengecer.
    • Pengusaha dari kalangan pribumi dengan modal kecil kalah bersaing dengan pedagang besar karena pintu politik terbuka.
  1. Dampak di Bidang Budaya
    • Imperialisme dan koloniaisme membuat peranan politik para elite yang merosot menjadikan raja atau bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni dan budaya.
    • Perlakuan Belanda untuk menghilangkan kedudukan menurut adat penguasa pribumi membuat mereka menjadi pegawai pemerintah, membuat jatuhnya kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
    • Masuknya agama Katolik dan Protestan di Indonesia.

So, gimana dengan penjelasan di atas? Lengkap banget, kan! Kalau kamu masih mau belajar lebih lanjut tentang materi kolonialisme dan imperialisme atau materi lainnya, langsung saja subscribe Quipper Video. Di sana kamu bisa belajar bareng para tutor andal lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Pasti belajar jadi simpel, seru, dan menyenangkan. Buruan gabung, ya!

Penulis: Serenata