Surah Al Lahab diambil dari ayat pertama yang artinya

Surah Al-Lahab merupakan surah ke-111 dalam Al-Quran. Nama Al-Lahab pada surah ini diambil dari ayat ke 3 yang berarti Gejola Api.

Surah Al Lahab diambil dari ayat pertama yang artinya

Surah Al-Lahab terdiri dari 5 ayat dan tergolong Makkiyah atau surah yang turun sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah.

Awal surah berisi kecaman yang sangat keras kepada paman Nabi yang juga merupakan salah satu musuh Nabi yang paling keras, Abu Lahab.
Ayat ini berisi doa kecelakaan kepada Abu Lahab dan Allah SWT mengabulkannya.

Sikap Abu Lahab berbeda dengan paman-paman Nabi SAW yang lain. Ia begitu menampakkan kebencian dan permusuhan pada Nabi Muhammad SAW.

Abu Lahab tak pernah mendengar atau merenungkan ayat-ayat Allah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW. Ia buta oleh kebencian dan kecemburuan sepanjang hayatnya.

Baca juga Surah Al Kautsar,Hafalan Surah Al-Humazah, Surah Ad Dhuha, Ayat Kursi, Surah Al-Maun, Surah At-Tin, Surah An-Nas

Bacaan Surah Al-Lahab

Arab

تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ

مَآ أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ

سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

وَٱمْرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلْحَطَبِ

فِى جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍۭ

Latin

tabbat yadā abī lahabiw wa tabb

mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab

sayaṣlā nāran żāta lahab

wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab

fī jīdihā ḥablum mim masad

Terjemahan

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.

Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

Yang di lehernya ada tali dari sabut.

(QS. Al-Lahab 111: 1-5)

  • بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

    تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

    1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

  • مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

    2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

  • سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

    3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

  • وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

    4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

  • فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

    5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia

Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Abu Lahab akan rugi dan binasa dan kata-kata ini sebagai kutukan dari Allah baginya. Binasa pada kedua belah tangannya karena tangan adalah alat bekerja dan bertindak. Bila kedua belah tangan seseorang telah binasa, berarti ia telah binasa. Dikatakan Abu Lahab, padahal namanya Abdul-'Uzza, karena ia berwajah tampan menawan. Namun para ulama berpendapat bahwa dikatakan Abu Lahab karena ia pasti menjadi penghuni neraka yang bergejolak apinya. Hal itu seperti orang komunis memilih syiar merah dan golongan kiri karena golongan kiri adalah ashabusy-syimal. Permulaan ayat ini adalah kutukan atas kebinasaan Abu Lahab dan penutupnya adalah sebagai keterangan dari Allah bahwa kutukan tersebut telah terbukti dan Abu Lahab pasti rugi di dunia dan di akhirat.

Ketika ayat tabbat yadA abi lahabin watabba turun, Ummu Jamil al-'AurA (wanita yang sebelah matanya buta) binti harb datang sambil berteriak-teriak. Ia membawa batu sekepalan tangan, seraya berkata. "Dia mencela (agama kami), kami menolak. Agamanya kami benci dan perintahnya kami bantah." Ketika itu Nabi saw. duduk di dalam masjid bersama Abu Bakar. Ketika Abu Bakar melihat wanita itu, beliau berkata, Wahai Rasulullah, wanita itu telah datang. Saya khawatir dia melihatmu." Maka Rasulullah saw. berkata "Dia tidak akan melihatku." Kemudian Nabi membaca sebuah ayat dan berlindung dengan menggunakan ayat itu. Beliau membaca "Dan apabila kamu membaca Al-Qur'an, kami jadikan diantara kamu dan orang-orang yang tidak beriman itu penghalang yang tertutup." Wanita itu berdiri di depan Abu Bakar, namum ia tidak bisa melihat Rasulullah saw. Ia berkata, "Hai Abu Bakar, aku mendapat kabar bahwa temanmu itu telah menghinaku." Abu Bakar berkata, "Tidak. Demi Tuhan Pemilik Ka'bah. Dia tidak mencelamu." Lalu wanita itu berpaling sambil berkata, "Kaum Quraisy telah tahu kalau aku adalah putri pembesarnya." (Riwayat al-hakim)

2 dari 4 halaman

Abu Lahab sebenarnya adalah paman Nabi Muhammad. Abu Lahab yang bernama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, merupakan kakak dari ayah Muhammad, Abdullah bin Abdul Muthalib. Meskipun demikian, Abu Lahab dan Abdullah berasal dari ibu yang berbeda.

Abu Lahab dilahirkan oleh Lubna binti Hajar (suku Khuza'a) pada sekitar 549 Masehi, sedangkan Abdullah lahir dari Fatimah binti Amr (klan Makhzum). Abu Lahab, julukan Abdul Uzza, bermakna " Bapak Api yang Berkobar" karena pipinya yang selalu merah. Sejak Muhammad menyatakan diri sebagai nabi, kemudian berdakwah menyebarkan Islam, Abu Lahab selalu menentangnya. Sebelum masa-masa menentang Muhammad, Abu Lahab pernah demikian bahagia melihat sang keponakan. Ini terjadi ketika Muhammad lahir.

Sebagai ungkapan kebahagiaan, Abu Lahab memerdekakan budaknya, Tsuwaibah. Dalam Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, Tsuwaibah adalah wanita pertama setelah Aminah (ibu Muhammad) yang menyusui Muhammad. Abu Lahab gembira karena keponakannya tersebut berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. KH Miftachul Akhyar menyebutkan, kegembiraan itu adalah senangnya orang kafir, tidak ikhlas, dan bermuatan politis. Abu Lahab memang sangat ingin keponakannya itu tidak berjenis kelamin perempuan, yang bisa menjadi aib dalam budaya Arab kala itu.

Atas kegembiraannya terhadap kelahiran Nabi Muhammad, setelah meninggal, Abu Lahab mendapatkan keringanan hukuman di alam kubur setiap hari Senin, hari kelahiran Muhammad. Disebutkan oleh Quraish Shihab, diceritakan oleh al-Abbas, paman Nabi, beliau bermimpi melihat Abu Lahab (setelah Abu Lahab meninggal) dan bertanya, " bagaimana keadaanmu?" . Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Surah al-Lahab ini turun setelah sekian penentangan Abu Lahab kepada Nabi Muhammad.

Puncaknya adalah ketika Nabi mendaki Bukit Shafa kemudian berseru untuk mengumpulkan orang-orang Quraisy. Ketika mereka berkumpul, Rasulullah bertanya, " Bagaimana, seandainya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?" Karena Muhammad dikenal sebagai orang baik dan jujur, yang tidak pernah mengatakan hal-hal lain kecuali kebenaran, mereka menjawab, " Ya."

Nabi bersabda lagi, " Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada azab yang pedih." Mendengar hal ini, Abu Lahab menjawab, " Apakah hanya karena (hendak mengucapkan) itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakanlah bagimu." Sebagai respons ucapan Abu Lahab itulah, Surah al-Lahab diturunkan.

Surah Al Lahab diambil dari ayat pertama yang artinya

Al Qur'an Surah Al Massad atau Al Lahab ayat 1-5. /dzikri abdi setia/seputar lampung/dzikri abdi setia

SEPUTAR LAMPUNG - Surah Al Lahab merupakan surah ke-111 dalam Al Quran. Surah ini juga sering disebut Al Massad.

Surah Al Lahab terdiri dari 5 ayat yang diturunkan di Mekkah, dan termasuk dalam surah Makkiyah.

Dinamakan Al Massad mengambil dari ayat terakhir yang bermakna tali-temali yang dipilin, biasa juga disebut Al Lahab yang diambil dari ayat ketiga yang bermakna api hebat yang menyala-nyala.

Baca Juga: Tak Hanya Pulau Jawa, Hasil Riset Sebut 14 Wilayah ini juga Berpotensi Terdampak Tsunami 12-20 Meter

Baca Juga: Kabar Baik! Sisa Anggaran BLT Subsidi Gaji akan Dialihkan ke Guru Honorer, Cek Syaratnya di Sini

Dikutip dari laman Alislam.id, surah Al Lahab bercerita tentang permusuhan sengit yang selalu ditunjukkan paman Nabi, Abu Lahab, terhadap risalah yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam.

Abu Lahab menentang konsep bahwa semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah. 

 Baca Juga: Rugikan Pekerja, Bisa Berstatus Kontrak Seumur Hidup Jika RUU Cipta Kerja Disahkan

Berikut bacaan Al Quran surah Al Lahab ayat 1-5, Arab, latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.