Sumber energi terbesar yang digunakan oleh republik rakyat cina adalah

Warta Ekonomi, Jakarta -

Banyaknya polusi yang ditimbulkan membuat pemakaian batu bara sebagai sumber energi di beberapa wilayah mulai dibatasi. Meski cadangannya kian terbatas, tapi karena keunggulan dari segi harga, konsumsi batu bara di sejumlah negara lain tetap tak terbendung.

Sebagai salah satu sumber daya yang tersedia di alam, penggunaan batu bara hingga saat ini masih terbilang tak tergantikan. Di satu sisi, pemakaian batu bara memang memiliki beberapa dampak negatif, salah satunya adalah karakteristiknya sebagai sumber energi yang paling banyak menimbulkan polusi lantaran banyaknya kandungan karbon yang dihasilkan. Namun di lain pihak, laju pembangunan yang terus meningkat di sejumlah negara berkembang turut mendorong bertumbuhnya kebutuhan terhadap batu bara mengingat posisinya sebagai energi primer bagi pembangkit listrik.?

Pasalnya, keberadaan beberapa alternatif sumber energi lain, seperti gas alam yang meskipun memiliki tingkat polusi lebih sedikit, secara harga lebih rentan terhadap fluktuasi di pasar dunia. Maka tak heran kalau di tengah makin gencarnya kampanye stop penggunaan batu bara, justru semakin banyak industri di dunia yang malah mengalihkan fokus energinya ke batu bara.

Menurut data statistik dari The World Energy Council pada tahun 2007, cadangan batu bara dunia yang tersisa diperkirakan sekitar 847 miliar ton. Dengan asumsi produksi batu bara global sekitar enam miliar ton per tahun, suplai batu bara diperkirakan dapat bertahan hingga 100 tahun ke depan. Saat ini, cadangan batu bara terbesar di dunia ditemukan di Amerika Serikat, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan India.

Sementara, Indonesia sendiri berdasarkan data outlook energi tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN), memiliki sumber daya batu bara sebesar 119,82 miliar ton dan cadangan batu bara sebesar 28,97 miliar ton. Dengan total produksinya di tahun 2015 sebesar 393 juta ton, hal ini turut menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara penghasil batu bara terbesar di dunia.

Total produksi Indonesia dihasilkan dari enam perusahaan penambang terbesar, yakni PT Bumi Resources melalui Kaltim Prima Coal & Arutmin,?PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Berau Coal, Banpu Group (Indominco, Truba, Jorong), dan juga PT Bukit Asam. Di luar keenam pemain utama itu, batu bara juga dihasilkan oleh pemilik Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dan Perusahaan yang memiliki ijin usaha penambangan (IUP) yang lain.

Lampaui Australia

Tampilnya Indonesia sebagai salah satu produsen sekaligus eksportir batu bara terbesar di dunia dimulai sejak tahun 2005. Saat itu, posisi Indonesia mulai mampu melampaui kemampuan produksi Australia, dengan menjadi eksportir terdepan dalam hal batu bara termal. Porsi batu bara termal yang diekspor Indonesia terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India.

Bila dikaitkan dengan posisinya sebagai bagian dari cadangan batu bara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2,2% dari total cadangan batu bara global, terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60% dari cadangan batu bara total Indonesia terdiri dari batu bara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/gram. Kantung-kantung cadangan batu bara di Indonesia tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Namun, secara garis besar wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur merupakan tiga daerah dengan cadangan batu bara terbesar di Indonesia.

Sejak awal tahun 1990-an, sektor pertambangan batu bara mulai dibuka kembali oleh pemerintah untuk investasi luar negeri. Sejak saat itu, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor, dan penjualan batu bara luar negeri yang cukup signifikan. Namun, secara penjualan domestik belum begitu menggembirakan mengingat konsumsi batu bara dalam negeri kala itu masih relatif terbatas. Dari sisi ekspor, batu bara Indonesia pun diperkirakan berkisar antara 70%?80% dari total produksi batu bara. Adapun sisanya dijual di pasar domestik.

Booming Batu Bara?

Di sepanjang era tahun 2000-an, terjadi ?boom komoditas? yang membuat industri pertambangan batu bara menjadi sangat menguntungkan dengan posisi harga jual yang melambung tinggi. Oleh karena itu, banyak perusahaan Indonesia dan para pengusaha besar yang tertarik untuk mengakuisisi konsesi pertambangan batu bara di pulau Sumatera atau Kalimantan. Pada era ini, batu bara dijuluki sebagai ?emas baru?.?

Setidaknya, ada tiga alasan yang menjadi landasan peningkatan produksi dan ekspor batu bara di masa itu. Pertama, posisi batu bara sebagai kekuatan dominan dalam pembangkit listrik. Sedikitnya 27% dari total output energi dunia dan lebih dari 39% dari seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara. Hal ini bisa terjadi lantaran melimpahnya jumlah batu bara, proses ekstraksinya yang relatif mudah dan murah, serta persyaratan-persyaratan infrastruktur yang lebih murah dibanding sumber daya energi lainnya.?

Kedua, Indonesia memiliki cadangan batu bara melimpah dengan kualitas menengah dan rendah. Ditambah dengan tingkat upah tenaga kerja di Indonesia yang juga relatif rendah dibanding negara-ngara lain, praktis menjadikan batu bara hasil produksi Indonesia memiliki harga yang lebih kompetitif di pasar internasional.?

Ketiga, Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis untuk pasar raksasa negara-negara berkembang, yaitu China dan India. Permintaan untuk batu bara kualitas rendah dari kedua negara tersebut meningkat tajam karena banyak pembangkit listrik bertenaga batu bara baru yang telah dibangun untuk menyuplai kebutuhan listrik penduduk kedua negara yang besar itu.

Negara tujuan utama untuk ekspor batu bara Indonesia adalah China, India, Jepang, dan Korea Selatan. Di tahuntahun kejayaannya, batu bara mampu menyumbang sekitar 85% terhadap total penerimaan negara dari sektor pertambangan.

Prospek Batu Bara?

Booming harga komoditas tersebut pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi perusahaanperusahaan yang bergerak di dalam ekspor batu bara. Kenaikan harga komoditas sebagian besar dipicu oleh pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Namun, kondisi yang sangat menguntungkan ini kemudian berubah saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008. Kala itu, hargaharga komoditas menurun begitu cepat.

Indonesia pun tak luput merasakan pengaruh faktor-faktor eksternal ini karena ekspor komoditas (terutama untuk batu bara dan minyak sawit) berkontribusi hingga 50% dari total ekspor Indonesia. Hal ini membuat pertumbuhan PDB tahun 2009 tertekan hingga ke level 4,6%.

Memasuki semester dua tahun 2009 hingga awal tahun 2011, harga batu bara global mulai mengalami rebound tajam. Kendati demikian, penurunan aktivitas ekonomi global telah menurunkan permintaan batu bara sehingga mengakibatkan penurunan tajam harga batu bara dari awal tahun 2011 sampai pertengahan 2016.

Selain dari lambatnya pertumbuhan ekonomi global yang diiringi dengan pelemahan ekonomi di China yang cukup tajam, juga penurunan permintaan komoditas, masih ada faktor lain yang?turut berperan, yakni terjadinya over suplai sebagai akibat turunan dari era boom komoditas pada tahun 2000- an. Pasalnya, saat itu ada banyak perusahaan pertambangan baru yang didirikan di Indonesia.

Adapun perusahaan-perusahaan tambang yang sudah lama existing juga turut meningkatkan investasi guna memperluas kapasitas produksinya. Kondisi ini diperburuk oleh antusiasme para penambang batu bara di tahun 2010?2013 untuk memproduksi dan menjual batu bara sebanyak mungkin demi memaksimalkan pendapatan dan keuntungan perusahaan.

Pada paruh kedua 2016, harga batu bara melonjak ke level yang kita lihat di awal 2014 sehingga memberikan angin segar ke industri pertambangan. Kenaikan harga ini dipicu oleh pulihnya harga minyak mentah dan juga meningkatnya permintaan batu bara domestik di Indonesia seiring dengan kembalinya pembangkit listrik tenaga batu bara baru. Namun, yang lebih penting lagi adalah kebijakan penambangan batu bara di China.

Sebagai produsen dan konsumen batu bara terbesar di dunia, China memutuskan untuk memangkas hari produksi batu bara domestiknya. China berupaya mendorong harga batu bara ke level yang lebih tinggi pada paruh kedua tahun 2016 sebagai respons atas tingginya rasio kredit bermasalah atau non-performing loans (NPL) di sektor perbankannya.

Namun, dengan masih suramnya aktivitas ekonomi global, arah harga batu bara dalam jangka pendek hingga menengah masih sangat bergantung terhadap kebijakan batu bara China. Walaupun kesadaran global telah dibangun untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, faktanya perkembangan sumber energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batu bara) akan menurun secara signifikan dalam waktu dekat. Justru, kebutuhan terhadap teknologi batu bara bersih dalam pertambangan batu bara menjadi semakin meningkat.?

"Cina", "China", "RRC", dan "RRT" dialihkan ke halaman ini. Untuk Cina, lihat Cina (disambiguasi). Untuk China, lihat China (disambiguasi).

Untuk kegunaan lain, lihat Tiongkok (disambiguasi), Tiongkok (istilah), dan Tionghoa (disambiguasi).

Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Tiongkok" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)

Kenetralan artikel ini dipertentangkan. Silakan berdiskusi di halaman pembicaraan. Harap jangan hapus pesan ini sampai kondisi untuk melakukannya terpenuhi. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Republik Rakyat Tiongkok (Hanzi sederhana: 中华人民共和国; Hanzi tradisional: 中華人民共和國; Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó; harfiah: 'Republik Rakyat Tiongkok', disingkat RRT), atau Tiongkok[18] adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribu kota di Beijing Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,4 miliar jiwa, mayoritas merupakan suku Han) dan luas daratan 9,59 juta kilometer persegi, menjadikannya negara ke-3 terbesar di dunia.[19] Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, sejak saat itu dipimpin dengan sistem satu partai oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Tiongkok (PKT).[20] Sekalipun sering kali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tahun 1980-an. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.

Republik Rakyat Tiongkok


中华人民共和国
Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó (Mandarin Sederhana)

Bendera

Lambang

Semboyan: 

Lagu kebangsaan: 
义勇军进行曲
Yìyǒngjūn Jìnxíngqǔ
(Indonesia: "Lagu Barisan Para Sukarelawan")

Perlihatkan Bumi

Perlihatkan peta Bendera

Area yang dikuasai oleh Republik Rakyat Tiongkok berwarna hijau tua; wilayah yang diklaim namun tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok dan tidak dikontrol ditampilkan dalam warna hijau muda.

Ibu kotaBeijing[a]
39°55′N 116°23′E / 39.917°N 116.383°E / 39.917; 116.383Kota terbesarShanghai[1]
31°43′N 121°29′E / 31.717°N 121.483°E / 31.717; 121.483Bahasa resmiMandarin Sederhana[2][b]Bahasa daerah
yang diakui

  • mongolia
  • Uyghur
  • Tibet
  • Zhuang
  • dan lainnya[3]

Aksara resmiBahasa Mandarin Sederhana[c]Kelompok etnik

  • 91.51% Han[4]
  • 55 minoritas[d]

    • 1.30% Zhuang
    • 0.86% Man (Manchu)
    • 0.79% Uygur (Uyghur)
    • 0.79% Hui
    • 0.72% Miao
    • 0.65% Yi
    • 0.62% Tujia
    • 0.47% Mongol
    • 0.44% Zang (Tibetan)
    • 0.26% Buyei
    • 0.15% Chosen (Korean)
    • 1.05% lainnya

Agama

Lihat Agama di TiongkokDemonimTionghoaPemerintahanKesatuan Marxis-Leninis satu partai sosialis republik konstitusional[5]

• Sekjen Partai
dan
Presiden

Xi Jinping[e]

• Wakil Presiden

Wang Qishan

• Perdana Menteri

Li Keqiang

•  Wakil Perdana Menteri (Pertama)

Han Zheng [f] Legislatif全国人民代表大会
Quánguó Rénmín Dàibiǎo DàhuìPembentukan

• Dinasti pra-kekaisaran pertama didirikan

ca. 2070 sm

• Penyatuan Tiongkok oleh Dinasti kekaisaran pertama

221 sm

• Republik Tiongkok didirikan

1 Januari 1912

• Republik Tiongkok
dan (Republik Soviet Tiongkok)

1912-1949
(1931–1937)

• Republik Rakyat Tiongkok diproklamasikan

1 Oktober 1949

• Konstitusi saat ini

4 Desember 1982

• Pemerintahan asing terakhir menyerah

20 Desember 1999 Luas

 - Total

9.596.961 km2[g] (ketiga/keempat)

 - Perairan (%)

2.8%[h]Populasi

 - Perkiraan 2018

1.427.647.786 [10][11] (pertama)

 - Sensus Penduduk 2010

1,339,724,852[12] (pertama)

 - Kepadatan

145[13]/km2 (ke-83)PDB (KKB)2019

 - Total

$27.449 trillion[14] (pertama)

 - Per kapita

$19,559[14] (ke-79)PDB (nominal)2019

 - Total

$14.172 triliun[14] (kedua)

 - Per kapita

$10,099[14] (71st)Gini (2015)46,2[15]
tinggiIPM (2017)
 0,752[16]
tinggi · 86thMata uangRenminbi (¥)[i]
(CNY)Zona waktuWaktu Standar Tiongkok
(UTC+8)Format tanggal

  • yyyy-mm-dd
  • or yyyymd
  • (CE; CE-1949)

Lajur kemudikanan[j]Kode telepon+86Kode ISO 3166CNRanah Internet

  • .cn
  • .中國
  • .中国

  1. ^ Diromanisasikan sebagai "Peking" sebelum adopsi Pinyin.
  2. ^ Bahasa Portugis (hanya di Makau) dan Bahasa Inggris (hanya di Hong Kong).
  3. ^ Di daerah administrasi khusus Hong Kong dan Makau, Bahasa Mandarin Tradisional digunakan
  4. ^ Etnis minoritas yang diakui secara resmi.
  5. ^ Xi Jinping memegang empat posisi bersamaan: Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (de facto pemimpin tertinggi), Presiden (kepala Negara), dan Ketua Komisi Militer Pusat (Panglima Tertinggi) untuk negara dan partai.[6]
  6. ^ Menurut UU di Tiongkok (mengenai perintah pihak yang didahulukan), perintah Wang akan lebih rendah daripada anggota Komite Tetap Politbiro CPC karena ia tidak ditunjuk sebagai anggota resmi di Komite Sentral ke-19.
  7. ^ Area yang diberikan adalah angka resmi PBB untuk Tiongkok dan tidak termasuk Hong Kong, Makau dan Taiwan.[7] Itu juga mengecualikan Trans-Karakoram Tract (5.800 km2 or 2.200 sq mi), Aksai Chin (37.244 km2 or 14.380 sq mi) dan wilayah lain yang berselisih dengan India. Total wilayah Tiongkok terdaftar sebesar 9.572.900 km2 (3.696.100 sq mi) oleh Encyclopædia Britannica.[8] Untuk informasi lebih lanjut, lihat Perubahan teritorial Tiongkok.
  8. ^ Angka ini dihitung menggunakan data dari CIA World Factbook.[9]
  9. ^ Dolar Hong Kong digunakan di Hong Kong dan Makau sedangkan Pataca Makau hanya digunakan di Makau.
  10. ^ Kendaraan bermotor dan metro mengemudi di sebelah kanan di Tiongkok. Hong Kong dan Makau menggunakan lalu lintas kiri kecuali beberapa bagian jalur metro. Mayoritas kereta api negara itu mengemudi di sebelah kiri.

Tiongkok "Tiongkok" dalam Hanzi Sederhana (atas) dan Hanzi Tradisional (bawah) Nama Tionghoa Hanzi sederhana: 中国 Hanzi tradisional: 中國 Pinyin: Zhōngguó Makna literal: Negara Tengah atau Pusat[17] Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Zhōngguó
- Tongyong Pinyin: Jhongguó
- Wade-Giles: Chung¹-kuo²
- Romanisasi Yale: Jūnggwó
- Gwoyeu Romatzyh: Jonggwo
- Bopomofo: ㄓㄨㄥ   ㄍㄨㄛˊ
- Xiao'erjing: ﺟْﻮﻗُﻮَع
- Bahasa Dungan: Җунгуй
Gan
- Romanisasi: Tung-koe̍t
Kejia (Hakka)
- Romanisasi: Dung24-gued2
Min Nan
- Romanisasi POJ: Tiong-kok
Min Timur
- Fuzhou RF: Dṳ̆ng-guók
Wu
- Romanisasi: Tson平-koh入
Xiang
- Romanisasi: Tan33-kwɛ24/
Yue (Kantonis)
- Romanisasi Yale: Jùnggwok or Jūnggwok
- Jyutping: Zung1gwok3
Nama Portugis Portugis: China
Republik Rakyat Tiongkok "Republik Rakyat Tiongkok" dalam Hanzi Sederhana (atas) dan Hanzi Tradisional (bawah) Nama Tionghoa Hanzi sederhana: 中华人民共和国 Hanzi tradisional: 中華人民共和國 Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó Alih aksara
Mandarin
- Hanyu Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó
- Tongyong Pinyin: Jhonghuá Rénmín Gònghéguó
- Wade-Giles: Chung¹-hua² Jên²-min²
Kung⁴-ho²-kuo²
- Romanisasi Yale: Jūnghwá Rénmín Gùnghégwó
- Gwoyeu Romatzyh: Jonghwa Renmin Gonqhergwo
- Bopomofo: ㄓㄨㄥ   ㄏㄨㄚˊ
ㄖㄣˊ   ㄇㄧㄣˊ
ㄍㄨㄥˋ   ㄏㄜˊ   ㄍㄨㄛˊ
- Xiao'erjing: ﺟْﻮﺧُﻮَ ژٌمٍ ﻗْﻮحْقُوَع
- Bahasa Dungan: Җунхуа Жынмин Гунхәгуй
Gan
- Romanisasi: Chungfa Ninmin Khungfokoet
Kejia (Hakka)
- Romanisasi: Dung24 fa11 ngin11 min11 kiung55 fo11 gued2
Min Nan
- Romanisasi POJ: Tiong-hôa Jîn-bîn Kiōng-hô-kok
Min Timur
- Fuzhou RF: Dṳ̆ng-huà Ìng-mìng
Gê̤ṳng-huò-guók
Wu
- Romanisasi: Tson平 gho平 zin平 min平
gon去 ghu平 koh入
Xiang
- Romanisasi: /tan33 go13 ŋin13 min13
gan45 gu13 kwɛ24/
Yue (Kantonis)
- Romanisasi Yale: Jùng'wàh Yàhnmàhn Guhng'wòhgwok
or
Jūng'wàh Yàhnmàhn Guhng'wòhgwok
- Jyutping: Zung1waa4 Jan4man4 Gung6wo4gwok3
Nama Mongolia Mongolia:
Nama Portugis Portugis: República Popular da China Nama Uighur Uighur: جۇڭخۇا خەلق جۇمھۇرىيىتى Nama Zhuang Zhuang: Cunghvaz Yinzminz Gunghozgoz Nama Tibet Tibet: ཀྲུང་ཧྭ་མི་དམངས་སྤྱི
མཐུན་རྒྱལ་ཁབ
- Wylie: krung hwa mi dmangs spyi mthun rgyal khab - Zangwen Pinyin: Zhunghua Mimang Jitun Gyalkab

Tiongkok Daratan merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kawasan di bawah pemerintahan Tiongkok, tidak termasuk Hong Kong, Makau, dan sementara Republik Tiongkok mengacu pada entitas lain yang dulu pernah memimpin Tiongkok Daratan sejak tahun 1912 hingga terusirnya pada Perang Saudara Tiongkok ke Pulau Formosa dan pulau sekitarnya pada tahun 1949. Namun Republik Tiongkok berhasil bertahan dan mempertahankan sisa wilayahnya hingga saat ini. Saat ini Republik Tiongkok/Taiwan hanya memimpin pulau Formosa dan pulau sekitarnya. Republik Rakyat Tiongkok mengklaim wilayah yang dikuasai Republik Tiongkok namun tidak memerintahnya, sedangkan Republik Tiongkok mengklaim kedaulatan terhadap seluruh Tiongkok daratan yang saat ini dikuasai Republik Rakyat Tiongkok.[21]

Pemerintahan Tiongkok sejak zaman dahulu sampai sekarang terbagi menjadi dua bagian. Memiliki ekonomi paling besar dan paling kompleks di dunia selama lebih dari dua ribu tahun dan belasan dinasti Kekaisaran Tiongkok, beserta dengan beberapa masa kejayaan dan keruntuhan.[22][23] Sejak diperkenalkannya reformasi ekonomi tahun 1978 oleh Presiden Deng Xiaoping, Tiongkok menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Per 2013, negara ini menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia berdasarkan total nominal GDP dan PPP, serta menjadi eksportir dan importir terbesar di dunia.[24] Tiongkok adalah negara yang memiliki senjata nuklir dan memiliki tentara aktif terbesar dunia, dengan belanja militer terbesar kedua dunia.[25][26] Tiongkok menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1971 menggantikan Republik Tiongkok sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Tiongkok juga menjadi anggota berbagai macam organisasi lain seperti WTO, APEC, BRICS, Shanghai Cooperation Organization, BCIM dan G-20. Tiongkok adalah kekuatan besar di Asia, dan menjadi negara super yang potensial menurut beberapa pengamat.[27][28]

Informasi lebih lanjut: Sejarah Republik Rakyat Tiongkok dan Sejarah Tiongkok

 

Mao Zedong mendeklarasikan Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949

Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Tiongkok antara Partai Komunis Tiongkok dan Partai Nasionalis Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Tiongkok Daratan dan kemudian mendirikan Republik Rakyat Tiongkok. Sedangkan Kuomintang mengundurkan diri ke pulau Formosa dan melanjutkan pemerintahan Republik Tiongkok dan beberapa pulau-pulau di sekitarnya yang berhasil dipertahankan. Pada 1 Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Tiongkok dan mendirikan sebuah negara komunis,[29] namun tidak mencoba untuk menghabisi Republik Tiongkok seluruhnya.

Para pendukung kebijakan Maoisme mengatakan bahwa di bawah Mao, persatuan dan kedaulatan Tiongkok dapat dipastikan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terakhir, dan terdapat perkembangan infrastruktur, industri, kesehatan, dan pendidikan, yang mereka percayai telah membantu meningkatkan standar hidup rakyat. Mereka juga yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan penting dalam mempercepat perkembangan Tiongkok dan menjernihkan kebudayaan mereka. Pihak pendukung juga ragu terhadap statistik dan kesaksian yang diberikan mengenai jumlah korban jiwa dan kerusakan lainnya yang disebabkan kampanye Mao. Mereka mengatakan bahwa kelaparan ini disebabkan musibah alam; ada juga yang meragukan jumlah kematian akibat kelaparan tersebut, atau berkata bahwa lebih banyak orang mati karena kelaparan atau sebab politis lainnya pada masa pemerintahan Chiang Kai Shek (1928-1949).

Meskipun begitu, para kritikus kebijakan Mao mengatakan bahwa pemerintahan Mao membebankan pengawasan yang ketat terhadap kehidupan sehari-hari rakyat, dan yakin bahwa kampanye seperti Lompatan Jauh ke Depan dan Revolusi Kebudayaan berperan atau mengakibatkan hilangnya jutaan jiwa, mendatangkan biaya ekonomi yang besar, dan merusak warisan budaya Tiongkok masa lalu. Lompatan Jauh ke Depan, pada khususnya, mendahului periode kelaparan yang besar di Tiongkok yang, menurut sumber-sumber[pranala nonaktif permanen] Barat dan Timur yang dapat dipercaya, mengakibatkan kematian 45 juta orang dalam waktu 4 tahun[30]

Setelah kegagalan ekonomi pada awal 1960-an, Mao mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Republik Rakyat Tiongkok. Kemudian Kongres Rakyat Nasional melantik Liu Shaoqi sebagai pengganti Mao. Mao tetap menjadi ketua partai namun dilepas dari tugas ekonomi sehari-hari yang dikontrol dengan lebih lunak oleh Liu Shaoqi, Deng Xiaoping dan lainnya yang memulai reformasi keuangan.

Pada 1966 Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan, yang dilihat lawan-lawannya sebagai balasan terhadap rival-rivalnya dengan memobilisasi para remaja untuk mendukung pemikirannya dan menyingkirkan kepemimpinan yang lunak pada saat itu, namun oleh pendukungnya dipandang sebagai sebuah percobaan demokrasi langsung dan sebuah langkah asli dalam menghilangkan korupsi dan pengaruh buruk lainnya dari masyarakat Tiongkok. Kekacauan pun timbul namun hal ini segera berkurang di bawah kepemimpinan Zhou Enlai di mana para kekuatan moderat kembali memperoleh pengaruhnya. Setelah kematian Mao, Deng Xiaoping berhasil memperoleh kekuasaan dan janda Mao, Jiang Qing beserta rekan-rekannya, Kelompok Empat, yang telah mengambil alih kekuasaan negara, ditangkap dan dibawa ke pengadilan.

Sejak saat itu, pihak pemerintah telah secara bertahap (dan telah banyak) melunakkan kontrol pemerintah terhadap kehidupan sehari-hari rakyatnya, dan telah memulai perpindahan ekonomi Tiongkok menuju sistem berbasiskan pasar.

Para pendukung reformasi keuangan – biasanya rakyat kelas menengah dan pemerhati Barat berhaluan kiri-tengah dan kanan – menunjukkan bukti terjadinya perkembangan pesat pada ekonomi di sektor konsumen dan ekspor, terciptanya kelas menengah (khususnya di kota pesisir di mana sebagian besar perkembangan industri dipusatkan) yang kini merupakan 15% dari populasi, standar hidup yang kian tinggi (diperlihatkan melalui peningkatan pesat pada GDP per kapita, belanja konsumen, perkiraan umur, persentase baca-tulis, dan jumlah produksi beras) dan hak dan kebebasan pribadi yang lebih luas untuk masyarakat biasa.

Para pengkritik reformasi ekonomi menunjukkan bukti bahwa proses reformasi telah menciptakan kesenjangan kekayaan, polusi lingkungan, korupsi yang menjadi-jadi, pengangguran yang meningkat akibat PHK di perusahaan negara yang tidak efisien, serta telah memperkenalkan pengaruh budaya yang kurang diterima. Akibatnya mereka percaya bahwa budaya Tiongkok telah dikorupsi, rakyat miskin semakin miskin dan terpisah, dan stabilitas sosial negara semakin terancam.

Meskipun ada kelonggaran terhadap kapitalisme, Partai Komunis Tiongkok tetap berkuasa dan telah mempertahankan kebijakan yang mengekang terhadap kumpulan-kumpulan yang dianggap berbahaya, seperti Falun Gong dan gerakan separatis di Tibet. Pendukung kebijakan ini menyatakan bahwa kebijakan ini menjaga stabilitas dalam sebuah masyarakat yang terpecah oleh perbedaan kelas dan permusuhan, yang tidak mempunyai sejarah partisipasi publik, dan hukum yang terbatas. Para pengkritik mengatakan bahwa kebijakan ini melanggar hak asasi manusia yang dikenal komunitas internasional, dan mereka juga mengklaim hal tersebut mengakibatkan terciptanya sebuah negara polisi, yang menimbulkan rasa takut.

Republik Rakyat Tiongkok mengadopsi konstitusi pada 4 Desember 1982 yang digunakan hingga kini.

Informasi lebih lanjut: Geografi Tiongkok

 

Tiongkok menguasai sebagian besar Asia bagian timur (dalam warna peach/krem muda). (Peta CIA dengan nama-nama kota terbesar)

 

Wilayah yang dikuasai oleh Republik Rakyat Tiongkok (ungu) dan Republik Tiongkok (oranye). Masing-masing mengklaim sebagai "Tiongkok" yang sah

.

Tiongkok ialah negara terbesar ke-3 di dunia setelah Rusia, Kanada, dan wilayahnya mencakup daratan yang sangat luas di bekas Peradaban Lembah Sungai Kuning. Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Tiongkok Timur, ditemukan luas dan padat yang di tempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Tiongkok Selatan lebih bergunung-gunung dan Tiongkok bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Tiongkok, Huang He (Sungai Kuning) dan Chang Jiang (Sungai Panjang). Sungai-sungai utama lainnya ialah Zhu Jiang, Songhua Jiang, Mekong, Brahmaputra dan Amur.

Di bagian barat, terdapat jajaran gunung yang utama, khususnya Himalaya dengan titik tertinggi di Tiongkok Gunung Everest, dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering dari gurun seperti Gurun Taklamakan dan Gurun Gobi. Sebab kemarau panjang dan barangkali pertanian yang rendah membuat badai debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Tiongkok. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Tiongkok, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang memengaruhi Tiongkok dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea dan Jepang. Pasir dari kawasan utara telah dilaporkan sampai ke pantai barat Amerika Serikat. Pengurusan air sungai (seperti pembuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.[butuh rujukan]

Informasi lebih lanjut: Politik Tiongkok

Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)

Menurut definisi resminya, Tiongkok merupakan suatu negara komunis karena ia memang merupakan negara komunis pada abad ke-20 yang lalu. Secara resmi ia masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya lagi sebagai negara komunis. Tiada definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang diamalkan negara ini, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu sebab masalah ini ada adalah karena sejarahnya, Negara Tiongkok dulu merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Konfusianisme. Setelah era monarki berakhir pada tahun 1911, Tiongkok diperintah secara otokratis oleh Partai Nasionalis Kuomintang (Republik Tiongkok) dan beberapa panglima perang. Kemudian setelah 1949, Tiongkok terbagi dua dan Republik Tiongkok tersingkir ke Pulau Formosa dan PKT berhasil menguasai Tiongkok Daratan dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok dan pemerintahan Tiongkok Daratan dilanjutkan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Pemerintah Tiongkok sering dikatakan sebagai otokratis dan komunis namun ideologi ekonominya menganut Kapitalis bukan sosialis seperti negara Komunis lainnya seperti Uni Soviet, Korea Utara, Kuba, dll. Itulah yang membuat ekonomi Tiongkok maju seperti negara-negara sekutu Amerika Serikat lainnya. Ia juga dilihat sebagai kerajaan komunis.[butuh rujukan] Anggota komunis yang bersayap lebih ke kiri menjulukinya negara kapitalis. Memang, negara Tiongkok semakin lama semakin menuju ke arah sistem ekonomi bebas. Dalam suatu dokumen resmi yang dikeluarkan baru-baru ini, pemerintah menggariskan administrasi negara yang demokratis, meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.

Pemerintah Tiongkok dikawal oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan pemimpin negara dipilih langsung oleh Partai melalui Kongres. Walaupun terdapat sedikit-banyak gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilihan umum yang sekarang diadakan di tingkat desa dan sebagian badan perwakilan, partai ini terus memiliki mengawasi, terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan. Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk mengusir elemen-elemen penentangan terhadap pemerintahannya, pada masa yang sama pemerintah juga mencoba mengurangi penentangan dengan memajukan ekonomi, membenarkan tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para penentang yang dianggap tidak berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.

Penyaringan terhadap dakwah-dakwah politik juga rutin, dan Tiongkok secara tegas menghapuskan protes atau organisasi apa pun yang dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya, seperti yang terjadi di Demonstrasi Tiananmen pada tahun 1989. Akan tetapi, media republik rakyat ini semakin aktif menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di peringkat bawahan pemerintahan. Tiongkok juga begitu berhasil menghalangi gerakan informasi, dan ada masanya mereka terpaksa mengganti polisi mereka sebagai tindakan balas terhadap protes rakyat. Walaupun penentangan berstruktur terhadap PKT tidak dibenarkan sama sekali, demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan dibiarkan.

Popularitas Partai di kalangan rakyat sukar diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, dan apabila orang Tiongkok ditanya secara sendirinya pula, ada sebagian yang menyokong dan ada pula yang membangkang, namun sebagian besar menolak mengomentari masalah politik. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apa pun. Antara masalah-masalah politik yang utama di Tiongkok adalah kesenjangan sosial di antara kaya dan miskin dan gejala suap yang berlaku karena biokrasi pemerintahan.

Terdapat juga partai politik yang lain di Tiongkok, walaupun mereka hanya sekadar sub-partai atau partai yang rapat dengan PKT. PKT mengadakan dialog dengan mereka melalui suatu badan perhubungan khusus, yang dinamai Dewan Perhubungan Cadangan Rakyat Tiongkok yang dipertimbangkan Tiongkok. Cara ini lebih disukai pemerintahan dibandingkan pemilu. Kendati begitu, partai ini secara totalnya tidak memberi kesan apa pun terhadap polisi dan dasar-dasar kerajaan. Fungsi badan perhubungan khusus ini lebih kepada mata luaran CPP, walaupun terdapat pengawai badan ini di semua tingkat pemerintahan.

Hubungan luar negeri

Informasi lebih lanjut: Hubungan luar negeri Tiongkok

Artikel atau bagian artikel ini diterjemahkan secara buruk. Kualitas terjemahannya masih kurang bagus. Bagian-bagian yang mungkin diterjemahkan dari bahasa lain masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Anda dapat mempertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menulis ulang artikel atau bagian artikel ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)

Kenetralan artikel ini dipertentangkan. Silakan berdiskusi di halaman pembicaraan. Harap jangan hapus pesan ini sampai kondisi untuk melakukannya terpenuhi. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Tiongkok mempertahankan hubungan diplomatik dengan hampir seluruh negara di dunia, tetapi menetapkan syarat bahwa negara-negara yang ingin menjalin kerja sama diplomatik dengannya harus menyetujui Satu Tiongkok terhadap Republik Rakyat Tiongkok dan memutuskan hubungan resmi dengan pemerintah Republik Tiongkok. Tiongkok juga secara aktif menentang perjalanan ke luar negeri yang dilakukan pendukung kemerdekaan Taiwan seperti Lee Teng-hui dan Chen Shui-bian serta Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14.

 

Jiang Zemin dan Bill Clinton

Pada 1971, Republik Rakyat Tiongkok menggantikan Republik Tiongkok sebagai wakil untuk Tiongkok di PBB dan sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Tiongkok juga pernah menjadi anggota Gerakan Non-Blok, dan kini tetap berperan sebagai anggota pengamat. Banyak dari kebijakan luar negerinya yang sekarang didasarkan pada konsep kebangkitan Tiongkok yang damai.

Hubungan Tiongkok-Amerika Serikat telah rusak dan diperbaiki beberapa kali dalam beberapa dekade terakhir. Pada bulan Mei tahun 1999, suatu pesawat perang B-2 Stealth Bomber menjatuhkan tiga buah bom yang setiap masing-masing berbobot 900 kg atas kantor kedutaan besar Tiongkok di kota Beograd semasa pergolakan Kosovo. Bom-bom ini membunuh tiga warganegara Tiongkok yang bekerja di kedutaan terkait. Amerika Serikat yang enggan bertanggung jawab atas kejadian yang disifatinya sebagai 'bencana' itu mengatakan bahwa hal itu adalah kesalahan menggunakan peta lama yang memberi maklumat tidak betul tentang kedudukan bangunan itu sebagai pangkalan senjata pemerintahan Yugoslavia. Pemerintah Tiongkok tidak puas dengan penjelasan ini dan mendakwa bahwa hal itu sengaja dilakukan. Pada bulan April tahun 2001 pula, kapal terbang pengintip milik Amerika bernama EP-3E Aries II yang berada di atas pulau Hainan di Tiongkok bertemu dengan pesawat jet Tiongkok yang memperhatikan gerak-geriknya. Pesawat Tiongkok terkait terhempas dan pemandunya terbunuh saat kapal pengintip AS terpaksa mengadakan pendaratan darurat di pulau Hainan. Cerita Amerika Serikat dan Tiongkok mengenai kejadian ini berbeda sedikit kandungannya. Versi AS menyatakan bahwa pesawatnya berada di atas lautan internasional sedangkan Tiongkok mendakwa ia berada di atas Zona Ekonomi Eksklusifnya. Kedua belah pihak menyalahkan pihak lawan bertanggung jawab atas insiden ini. 24 anak kapal Amerika ditahan selama 12 hari sebelum dilepaskan dan kejadian ini memberi dampak pada hubungan diplomatik kedua negara. Satu lagi perkara terkait dengan laporan Cox[siapa?], yang mendakwa pengitipan Tiongkok telah mengkompromi rahasia-rahasia nuklir Amerika Serikat selama beberapa dekade.

Hubungan Tiongkok-Jepang sering kali dibelenggu masalah karena Tiongkok mengklaim wilayah milik Jepang. Contohnya seperti Kepulauan Senkaku yang kemudian diklaim oleh Tiongkok hanya karena sebelumnya tersiar berita/informasi bahwa di kepulauan tersebut ternyata kaya akan sumber daya alam (SDA).

Selain itu, Tiongkok terlibat dalam beberapa pertentangan wilayah lainnya:

  • Pulau Formosa, wilayah Republik Tiongkok, diklaim Republik Rakyat Tiongkok. (Lihat pula: Status politik Taiwan)
  • Aksai Chin, dikuasai Tiongkok, diklaim oleh India
  • Kepulauan Paracel, dikuasai Tiongkok, diklaim oleh Vietnam dan RT
  • Kepulauan Spratly, dipertentangkan antara Republik Rakyat Tiongkok, Republik Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam
  • Kepulauan Senkaku, wilayah Jepang, diklaim oleh Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Tiongkok
  • Arunachal Pradesh/Tibet Selatan, wilayah India, diklaim oleh Tiongkok

Pada tahun 2004, negara Rusia setuju untuk menyerahkan Kepulauan Yinlong dan sebagian Kepulauan Heixiazi kepada Tiongkok, dan sekaligus menamatkan percekcokan perbatasan antara kedua negara itu. Kedua pulau ini terletak di antara persimpangan sungai Amur dan sungai Ussuri, dan sebelum itu diatur oleh Rusia dan dituntut oleh Tiongkok. Perkara ini sepatutnya merapatkan dan mengeratkan persahabatan antara kedua negara, akan tetapi terdapat sedikit rasa tidak puas hati dari kedua belah pihak. Orang Rusia menyifati pemberian itu sebagai kelemahan pemerintahannya mempertahankan tanah yang dirampas semasa Perang Dunia II. Petani Cossack di Khabarovsk juga tidak suka dengan kehilangan tanah olahan mereka sementara berita tentang perjanjian ini di Tiongkok Daratan disaring oleh pemerintah Tiongkok. Sebagian komunitas Tiongkok di Republik Tiongkok dan orang Tiongkok yang dapat mengatasi saringan ini mengkritik perjanjian ini dan menyifatinya sebagai pengakuan pemerintahan Rusia atas Mongolia Luar yang diserahkan oleh Dinasti Qing saat kalah perang di bawah Perjanjian Tidak Sama Rata termasuk Perjanjian Aigun pada tahun 1858 dan Konvensi Peking pada tahun 1860 masa terdahulu sebagai pengganti penggunaan ekslusif minyak mentah Rusia. Perjanjian ini telah disahkan oleh Kongres Nasional Rakyat Tiongkok dan Duma Negara Rusia tetapi tidak terlaksana hingga kini. menjadi populer untuk sejumlah nasionalis yang ekstrem untuk menuntut Mongolia, Tuva, Manchuria Luar, Kepulauan Ryukyu, Bhutan, Lembah Hukawng di utara Myanmar dan kawasan timur laut Danau Balkhash di Asia Tengah.-->

Militer

Informasi lebih lanjut: Pasukan Pembebasan Rakyat

Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. Bantulah memperbaikinya berdasarkan panduan penulisan artikel. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

Kenetralan artikel ini dipertentangkan. Silakan berdiskusi di halaman pembicaraan. Harap jangan hapus pesan ini sampai kondisi untuk melakukannya terpenuhi. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)

 

Prajurit Pasukan Pembebasan Rakyat berbaris di Beijing.

Tiongkok mempunyai pasukan tentara terbesar di dunia yang disebut Pasukan Pembebasan Rakyat (PLA), walaupun bukan bujet militer terbesar (yang dipegang oleh Amerika Serikat), meski ada kepercayaan umum baik di dalam kalangan PLA maupun pengamat luar bahwa jumlah bukanlah ukuran kekuatan militer yang baik. Fakta itu membuat membuatkan kebanyakan organisasi hak asasi manusia merasa geram dan sangsi dengan kata-kata Tiongkok yang menginginkan keamanan, sekalipun telah disetujui di dalam dan di luar Republik bahwa kemampuan tentara Tiongkok melaksanakan operasi ketenteraan di luar kawasan jajahannya terbatas dan jumlah anggota tidak begitu berguna untuk menentukan kekuatan tentaranya.

Memperkirakan dana militer Tiongkok akan menghasilkan berbagai angka-angka yang berbeda berdasarkan apa yang dianggap militer, bagaimana mengartikan informasi terbatas yang tersedia, dan bagaimana seseorang menghadapi faktor-faktor nilai tukar mata uang. Perkiraan-perkiraan yang ada memberikan nilai US$9 miliar sebagai yang terendah dan US$60 miliar sebagai yang tertinggi (dari segi paritas daya beli) pada tahun 2003; jumlah US$60 miliar tersebut membuat Tiongkok sebagai negara kedua terbesar setelah Amerika Serikat yang mempunyai dana anggaran US$400 miliar (hampir 7x lipat). Pembelanjaan militer republik ini pada tahun 2005 adalah AS$ 30 miliar, tetapi ini tidak termasuk uang yang digunakan untuk pembelian senjata luar, kajian dan pembangunan ketentaraan, ataupun paramiliter (Polisi Tiongkok), dan kritikus[siapa?] menjulukinya sebagai percobaan yang sengaja dilakukan untuk menipu dunia. Baru-baru ini satu kajian RAND di halaman situs ini memperkirakan bahwa perbelanjaan militer republik yang sebenarnya adalah 1,4-1,7 kali lipat lebih besar daripada pengeluaran resminya.Akan tetapi, tentara Amerika juga mencoba menipu dengan pengeluarannya dengan sengaja mengeluarkan perbelanjaannya di Afghanistan dan Irak daripada belanja Kantor Pertahanan resminya. Lihat [3]

Tiongkok, meski mempunyai sistem senjata nuklir dan pengiriman yang maju, secara luas dipandang hanya mempunyai kemampuan yang terbatas untuk mengerahkan kekuatan militernya ke luar Tiongkok dan tidak dianggap sebagai sebuah adidaya meski sering dianggap sebagai kekuatan regional yang besar. Hal ini dikarenakan kebanyakan peralatan senjata yang digunakan oleh Tiongkok masih kuno dan perlu dimodernkan dari segi standar Amerika Serikat. Akan tetapi ia masih dilihat sebagai kuasa setingkat adidaya regional. Angkatan udaranya masih memerlukan pesawat perang pengangkut dan kebanyakan pesawat perangnya sudah ketinggalan zaman.[per kapan?]

Penganggaran menujukan bahwa perbelanjaannya yang berjumlah AS$56 miliar merupakan yang ketiga terbesar setelah Amerika Serikat (lebih dari AS$ 400 miliar untuk tahun anggaran 2005-2006) dan Rusia. Lihat juga: Anggaran militer Tiongkok.

Pembagian administratif

Informasi lebih lanjut: Pembagian administratif Tiongkok

Republik Rakyat Tiongkok mempunyai kontrol administratif terhadap 22 provinsi (省); pemerintah Tiongkok menganggap Taiwan (台湾) sebagai provinsi ke-23 (lihat Status politik Taiwan untuk keterangan lebih lanjut). Pihak pemerintah juga mengklaim Laut Tiongkok Selatan yang kini masih diperebutkan. Selain dari provinsi-provinsi tersebut, terdapat juga 5 daerah otonomi (自治区) yang berisi banyak etnis minoritas; 4 munisipalitas (直辖市) untuk kota-kota terbesar Tiongkok dan 2 daerah administratif khusus (SAR) (特别行政区) yang diperintah Tiongkok.

Berikut adalah daftar wilayah pembagian administratif yang di bawah kontrol Tiongkok.

Provinsi

  • Anhui (安徽)
  • Fujian (福建)
  • Gansu (甘肃)
  • Guangdong (广东)
  • Guizhou (贵州)
  • Hainan (海南)
  • Hebei (河北)
  • Heilongjiang (黑龙江)
  • Henan (河南)
  • Hubei (湖北)
  • Hunan (湖南)
  • Jiangsu (江苏)
  • Jiangxi (江西)
  • Jilin (吉林)
  • Liaoning (辽宁)
  • Qinghai (青海)
  • Shaanxi (陕西)
  • Shandong (山东)
  • Shanxi (山西)
  • Sichuan (四川)
  • Yunnan (云南)
  • Zhejiang (浙江)
  • Taiwan (台湾) (dipertentangkan)

Munisipalitas

  • Beijing (北京)
  • Chongqing (重庆)
  • Shanghai (上海)
  • Tianjin (天津)

Daerah otonomi

  • Guangxi (广西)
  • Mongolia Dalam (内蒙古)
  • Ningxia (宁夏)
  • Xinjiang (新疆)
  • Tibet (西藏)

Daerah administratif khusus

  •   Hong Kong Hong Kong (香港)
  •   Makau Makau (澳门)

Struktur pemerintahan

 

 

 

 

 

 

Gǔo (Negara)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wilayah Otonom

 

Shěng (Provinsi)

 

Munisipalitas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Shì (Kabupaten/Kota)

 

Shì (Kabupaten/Kota)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Distrik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Xiāng (Kelurahan/Desa)

 

Xiāng (Kelurahan/Desa)

 

Xiāng (Kelurahan/Desa)

 

 

 

Komite Tetangga
(Rukun Tetangga/RT)

Informasi lebih lanjut: Ekonomi Tiongkok

 

Tiongkok dan negara berkembang utama lain menurut GDP per kapita, 1990–2013. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang luar biasa terlihat dalam warna biru.[31]

 

Gedung Bursa Saham Shanghai di distrik keuangan Lujiazui. Shanghai adalah kota dengan GDP terbesar ke-25 di dunia dengan US$304 milyar tahun 2011[32]

Per 2013, Tiongkok adalah negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia menurut nominal GDP dengan jumlah US$9.469 triliun menurut International Monetary Fund.[33] Jika dihitung menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (PPP), ekonomi Tiongkok juga berada di posisi kedua, dengan nilai US$16,149 triliun.[33] Tahun 2013, PDB PPP per kapitanya adalah US$11.868, sedangkan PDB per kapitanya US$6.959. Dalam hal ini, menempatkan Tiongkok pada urutan 90 dari 183 negara dalam peringkat PDB per kapita.[34]

Tiongkok mencirikan ekonominya sebagai Sosialisme dengan ciri Tiongkok. Sejak akhir 1978, kepemimpinan Tiongkok telah memperharui ekonomi dari ekonomi terencana Soviet ke ekonomi yang berorientasi-pasar tetapi masih dalam kerangka kerja politik yang kaku dari Partai Komunis. Untuk itu para pejabat meningkatkan kekuasaan pejabat lokal dan memasang manajer dalam industri, mengizinkan perusahaan skala-kecil dalam jasa dan produksi ringan, dan membuka ekonomi terhadap perdagangan asing dan investasi. Ke arah ini pemerintah mengganti ke sistem pertanggungjawaban para keluaga dalam pertanian dalam penggantian sistem lama yang berdasarkan penggabungan, menambah kuasa pegawai setempat dan pengurus kilang dalam industri, dan membolehkan berbagai usahawan dalam layanan dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi pada perdagangan dan pelabuhan asing. Pengawasan harga juga telah dilonggarkan. Ini mengakibatkan Tiongkok daratan berubah dari ekonomi terpimpin menjadi ekonomi campuran.

Pemerintah Tiongkok tidak suka menekankan kesamarataan saat mulai membangun ekonominya, sebaliknya pemerintah menekankan peningkatan pendapatan pribadi dan konsumsi dan memperkenalkan sistem manajemen baru untuk meningkatkan produktivitas. Pemerintah juga memfokuskan diri dalam perdagangan asing sebagai kendaraan utama untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mereka mendirikan lebih dari 2000 Kawasan Ekonomi Khusus di mana hukum investasi direnggangkan untuk menarik modal asing. Hasilnya adalah PDB yang berlipat empat sejak 1978. Pada 1999 dengan jumlah populasi 1,25 miliar orang dan PDB hanya $3.800 per kapita, Tiongkok menjadi ekonomi keenam terbesar di dunia dari segi nilai tukar dan ketiga terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam daya beli. Pendapatan tahunan rata-rata pekerja Tiongkok adalah $1.300. Perkembangan ekonomi Tiongkok diyakini sebagai salah satu yang tercepat di dunia, sekitar 7-8% per tahun menurut statistik pemerintah Tiongkok. Ini menjadikan Tiongkok sebagai fokus utama dunia pada masa kini dengan hampir semua negara, termasuk negara Barat yang mengkritik Tiongkok, ingin sekali menjalin hubungan perdagangan dengannya. Tiongkok sejak tanggal 1 Januari 2002 telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia.

 

Uang kertas 1 Yuan tahun 1960

 

Uang kertas 100 Yuan tahun 2005

Tiongkok daratan terkenal sebagai tempat produksi biaya rendah untuk menjalankan aktivitas pengilangan, dan ketiadaan serikat sekerja amat menarik bagi pengurus-pengurus perusahaan asing, terutama karena banyaknya tenaga kerja murah. Pekerja di pabrik Tiongkok biasanya dibayar 50 sen - 1 dolar Amerika per jam (rata-rata $0,86), dibandingkan dengan $2 sampai $2,5 di Meksiko dan $8.50 sampai $20 di AS. Buruh-buruh Tiongkok ini sering kali terpaksa bekerja keras di kawasan berbahaya dan mudah ditindas majikan karena tiada undang-undang dan serikat pekerja yang bisa melindungi hak mereka.

Pada akhir 2001, tarif listrik rata-rata di Provinsi Guangdong adalah 0,72 yuan (9 sen Amerika) per kilowatt jam, lebih tinggi dari level rata-rata di Tiongkok daratan 0,368 yuan (4 sen AS). Tiongkok resmi menghapuskan "direct budgetary outlays" untuk ekspor pada 1 Januari 1991. Namun, diyakini banyak produsen ekspor Tiongkok menerima banyak subsidi lainnya. Bentuk subsidi ekspor lainnya termasuk energi, bahan material atau penyediaan tenaga kerja. Ekspor dari produk agkrikultur, seperti jagung dan katun, masih menikmati subsidi ekspor langsung. Namun, Tiongkok telah mengurangi jumlah subsidi ekspor jagung pada 1999 dan 2000.

Biaya bahan mentah yang rendah merupakan satu lagi aspek ekonomi Tiongkok. Ini disebabkan persaingan di sekitarnya yang menyebabkan hasil berlebihan yang turut menurunkan biaya pembelian bahan mentah. Ada juga pengawasan harga dan jaminan sumber-sumber yang tinggal dari sistem ekonomi lama berdasarkan Soviet. Saat negara terus menswastakan perusahaan-perusahaan miliknya dan pekerja berpindah ke sektor yang lebih menguntungkan, pengaruh yang bersifat deflasi ini akan terus menambahkan tekanan ke atas harga dalam ekonomi.

Insentif pajak "preferensial" adalah salah satu contoh lainnya dari subsidi ekspor. Tiongkok mencoba mengharmoniskan sistem pajak dan bea cukai yang dijalankan di perusahaan domestik dan asing. Sebagai hasil, pajak "preferensial" dan kebijakan bea cukai yang menguntungkan eksportir dalam zona ekonomi spesial dan kota pelabuhan telah ditargetkan untuk diperbaharui.

Ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat sejumlah $125 miliar pada 2002; ekspor Amerika ke Tiongkok sejumlah $19 miliar. Perbedaan ini desebabkan utamanya atas fakta bahwa orang Amerika mengonsumsi lebih dari yang mereka produksi dan orang Tiongkok yang dibayar rendah tidak mampu membeli produk mahal Amerika. Amerika sendiri membeli lebih dari yang dibuatnya dan sekalipun rakyat Tiongkok ingin membeli barangan buatan Amerika, mereka tidak dapat berbuat demikian karena harga barang Amerika terlalu tinggi. Faktor lainnya adalah pertukaran valuta yang tidak menguntungkan antara Yuan Tiongkok dan dolar AS yang "dikunci" karena Tiongkok mengikatkannya kepada kadar tetap 8 renminbi pada 1 dolar.[per kapan?] Pada 21 Juli 2005, Bank Rakyat Tiongkok mengumumkan untuk membolehkan mata uang renminbi ditentukan oleh pasaran, dan membolehkan kenaikan 0,3% sehari. . Ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat meningkat 20% per tahun, lebih cepat dari ekspor AS ke Tiongkok. Dengan penghapusan kuota tekstil, Tiongkok sudah tentu akan menguasai sebagian besar pasaran baju dunia.[35]

Meski jumlah populasinya sangat besar, ini masih hanya memberikan PNB rata-rata per orang hanya sekitar $5.000, sekitar 1/7 Amerika Serikat. Laporan pertumbuhan ekonomi resmi untuk 2003 adalah 9,1%. Diperkirakan oleh CIA pada 2002 bahwa agrikultur menyumbangkan sebesar 14,5% dari PNB Tiongkok, industri dan konstruksi sekitar 51,7% dan jasa sekitar 33,8%. Pendapatan rata-rata pedesaan sekitar sepertiga di daerah perkotaan, sebuah perbedaan yang telah melebar di dekade terakhir.

Oleh karena ukurannya yang amat luas dan budaya yang amat panjang sejarahnya, Tiongkok mempunyai tradisi sebagai sebuah negara penguasa ekonomi. Dalam kata Ming Zeng, profesor pengurus di Shanghai, Dalam sebagian statistik, pada pengujung abad ke-16 sekalipun, Tiongkok mempunyai sepertiga PDB. Amerika Serikat yang gagah pada masa kini hanya mempunyai 20%. Jadi, jika Anda membuat perbandingan sejarah ini, tiga atau empat ratus tahun terdahulu, Tiongkok tentulah kuasa terbesar dunia. Percobaan mewujudkan kembali keadaan yang membanggakan ini sudah tentu adalah salah suatu tujuan orang Tiongkok. Maka tidak mengherankan fenomena kebanjiran orang bukan Tiongkok dunia yang lain mau mempelajari Bahasa Tionghoa ini dan kegeraman Amerika dan Barat terhadap Tiongkok secara umum terjadi pada skenario politik dunia pada hari ini.

Akan tetapi, jurang pengagihan kekayaan di antara pesisiran pantai dan kawasan pendalaman Tiongkok masih amat besar. Untuk menandingi keadaan yang berpotensi mengundang bahaya ini, pemerintah melaksanakan strategi Pembangunan Tiongkok Barat pada tahun 2000, Pembangunan Kembali Tiongkok Timur Laut pada tahun 2003, dan Kebangkitan Kawasan Tiongkok Tengah pada tahun 2004, semuanya bertujuan membantu kawasan pedalaman Tiongkok turut membangun bersama.

Teknologi dan sains

Setelah pertikaian Tiongkok-Soviet, negara Tiongkok mulai mendirikan program pencegahan nuklir dan sistem transportasi angkasanya sendiri. Hasil kebijakan ini adalah peluncuran satelit Dong Fang Hong I pada tahun 1970, satelit Tiongkok yang pertama. Ini menjadikannya sebagai negara kelima yang meluncurkan satelit luar angkasanya sendiri.

Negara ini merencanakan program angkasa berawak di awal 70-an, dengan "Proyek 714" dan kendaraan angkasa berawak Shuguang yang diharapkan. Karena serentetan kemunduran politik dan ekonomi, program penerbangan berawak tak pernah terlaksana baik sampai 2003. Walau bagaimanapun, pada tahun 1992 Projek 921 dibenarkan dan pada 19 November 1999, roket tidak beranak kapal Shenzhou 1 diluncurkan, ujian pertama roket negara ini. Setelah tiga kali percobaan, Shenzhou 5 diluncurkan pada 15 Oktober 2003 dengan roket Long March 2F dan berawak Yang Liwei yang menjadikan Tiongkok negara ketiga yang meluncurkan manusia ke luar angkasa setelah Amerika Serikat dan Rusia. Misi kedua, Shenzhou 6 diluncurkan pada 12 Oktober 2005.

Beberapa ahli menganggap kendaraan udara berawak Shenzhou berdasarkan pada kendaraan luar angkasa Soyuz Rusia. Akan tetapi, para pakar Tiongkok menunjukkan bahwa ia bukan sedemikan rupa dan pada peringkat awal Projek Apollo rancangan yang serupa dicadangkan NASA.

Informasi lebih lanjut: Demografi Tiongkok

Secara resmi Tiongkok memandang dirinya sendiri sebagai satu bangsa (Tionghoa) yang multi-etnis dengan 56 etnisitas yang diakui. Mayoritas etnis Han menyusun hampir 93% populasi; bagaimanapun merupakan mayoritas dalam hanya hampir setengah daerah Tiongkok. Penduduk bangsa Han sendiri heterogen, dan bisa dianggap sebagai kumpulan pelbagai etnik yang mengamalkan budaya dan bercakap bahasa yang sama. Kebanyakan suku Han bertutur macam-macam bahasa vernakular Tionghoa, yang bisa dilihat sebagai 1 bahasa atau keluarga bahasa. Subdivisi terbesar bahasa Tionghoa yang diucapkan ialah bahasa Mandarin, dengan lebih banyak pembicara daripada bahasa lainnya di dunia. Versi standar Mandarin yang didasarkan pada dialek Beijing, dikenal sebagai Putonghua, diajarkan di sekolah dan digunakan sebagai bahasa resmi di seluruh negara.

Revolusi Komunis di negara ini sejak tahun 1949 meninggalkan kesan yang besar yaitu hampir 59% penduduknya (lebih kurang 767 juta orang) menjadi Ateis atau tidak percaya Tuhan. Namun lebih kurang 33% dari mereka percaya kepada kepercayaan tradisi atau gabungan kepercayaan Buddha dan Taoisme. Penganut agama terbesar di negara ini ialah Buddha Mahayana yang berjumlah 100 juta orang. Di samping itu, Buddha Theravada dan Buddha Tibet juga diamalkan oleh golongan minoritas etnis di perbatasan barat laut negara ini. Selain itu diperkirakan terdapat 7% penduduk Kristen dan 1% penduduk Islam di negara ini.[butuh rujukan]

Negara ini telah lama mengalami masalah pertumbuhan penduduk. Dalam usaha membatasi perkembangan populasinya, Tiongkok telah mengambil kebijakan yang membatasi keluarga di perkotaan (etnis minoritas non-Han dikecualikan) menjadi 1 anak dan keluarga di pedalaman boleh memiliki 2 anak, ketika yang pertama wanita. Karena lelaki dianggap lebih bernilai ekonomis di daerah pedesaan, muncullah insiden tinggi mengenai aborsi selektif jenis kelamin dan penolakan anak di daerah pedesaan buat memastikan bahwa anak kedua ialah lelaki. Dasar ini hanyalah untuk penduduk mayoritas bangsa Han. Terdapat banyak rumah anak yatim untuk anak-anak telantar ini, akan tetapi hanya 2% saja yang dijadikan anak angkat oleh orang lain. Yang selebihnya pula besar di rumah anak yatim itu. Tiongkok telah mengintitusikan program pengambilan anak angkat internasional, di mana penduduk negara lain datang untuk mengangkat mereka, tetapi program ini metampakkan hasil yang tidak memuaskan.

Tahun 2000 berlalu dengan perbandingan jenis kelamin 117 lelaki: 100 perempuan yang tinggi berbanding perbandingan biasa (106:100) tetapi bisa dibandingkan dengan sebagian tempat seperti Kaukasus dan Korea Selatan. Walaupun perbandingan ini dikatakan ada karena seksisme, baru-baru ini ia dikaitkan dengan penyakit hepatitis juga. Pemerintah Tiongkok sedang mencoba mengurangi masalah ini dengan menekankan harkat para wanita dan telah melangkah sepanjang mencegah penyedia medis dari memperlihatkan pada para orang tua jenis kelamin bayi yang diharapkan. Hasil perbandingan yang tidak seimbang ini mewujudkan 30-40 juta lelaki yang tidak bisa mendapatkan pasangan hidup. Banyak dari lelaki ini yang mencari gadis idaman mereka di negara lain atau di pusat-pusat pelacuran. Dalam beberapa kasus, gadis-gadis diculik dan dijual sebagai isteri di perkampungan yang jauh.[butuh rujukan]

Kesehatan umum

Tiongkok juga tidak terlepas dari beberapa masalah kesehatan umum yang sedang meningkat, seperti negara-negara lainnya. Masalah kesehatan yang berhubungan dengan polusi udara dan air, wabah HIV-AIDS yang sedang meluas dan jutaan perokok. Wabah HIV, ditambah dengan jalur infeksi yang biasa, meluas pada masa lalu karena praktik tidak bersih yang digunakan dalam pengumpulan darah di daerah pedesaan. Masalah tembakau dipersulit dengan fakta bahwa kebanyakan penjualan rokok dimonopoli pemerintah. Pihak pemerintah, yang bergantung kepada pendapatan dari penualan rokok, terlihat ragu dalam responsnya terhadap masalah tembakau dibandingkan dengan masalah kesehatan umum lainnya.

Hepatitis B mewabah di Tiongkok Daratan, dengan mayoritas dari penduduk menyebarkan penyakit tersebut; 10% di antaranya terpengaruh parah. Seringkali ini menyebabkan gagal lever atau kanker hati, sesuatu yang merupakan penyebab kematian yang umum di Tiongkok. Hepatitis B juga diketahui sebagai sumber kurangnya perempuan yang dilahirkan berbanding lelaki, dan ini juga menerangkan sebabnya jumlah bilangan lelaki jauh melebihi wanita di Tiongkok.[36]

Pada bulan November 2002, virus seperti pneumonia yaitu penyakit SARS menyerang provinsi Guangdong. Walau bagaimanapun, pada peringkat awal penyakit itu merebak, Tiongkok telah menyensor dan menyaring berita mengenainya kepada dunia luar, sekaigus menyebabkan penyakit itu merebak ke Hong Kong, Vietnam dan negara lain melalui pelancong internasional. Di Tiongkok, 5.327 kasus dilaporkan dan 348 kematian disahkan, menjadikan negara ini yang paling parah diserang. Pada penghujung 2004 dan 2005 jumlah kasus semakin berkurang, kendatipun begitu pada 19 Mei 2004, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Tiongkok terbebas dari penyakit SARS.

Satu lagi masalah yang dihadapi Tiongkok adalah flu burung dan bakteri Streptococcus suis. Penyakit flu telah diketahui bersumber dari burung-burung setempat dan beberapa penduduk, dan para ilmuwan[siapa?] memperkirakan bahwa virus ini akan menyebabkan pandemi besar yang akan menjejaskan rantau ini jika cara perebakanya berindah dari burung-manusia ke manusia-manusia. Streptococcus suis pula masih terbatas di provinsi Sichuan.[per kapan?]

Pada tahun 2008, hampir 100.000 penduduk tewas akibat sebuah skandal susu.

Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.

Informasi lebih lanjut: Budaya Tiongkok

Norma tradisional Tiongkok diperoleh dari versi ortodoks Konfusianisme, yang diajarkan di sekolah-sekolah dan bahkan merupakan bagian dari ujian pelayanan publik kekaisaran pada zaman dulu. Akan tetapi keadaan tidak selalu begitu karena pada masa dinasti Qing, umpamanya, kekaisaran Tiongkok terdiri dari banyak pemikiran seperti legalisme, yang di dalam banyak hal tidak serupa dengan Kong Hu Cu, dan hak-hak mengkritik kerajaan yang zalim dan perasaan moral individu dihalangi oleh pemikir ortodoks. Sekarang, adanya neo-Konfusianisme yang berpendapat bahwa ide demokrasi dan hak asasi manusia sejajar dengan nilai-nilai tradisional Konfuciusme 'Asia'.

Para pemimpin yang memulai langkah-langkah untuk mengubah masyarakat Tiongkok setelah berdirinya Tiongkok pada 1949 dibesarkan dalam lingkungan tua dan telah diajarkan norma hidup sesuai dengan lingkungan hidupnya. Meskipun mereka merupakan revolusioner yang mampu beradaptasi dengan zamannya, mereka tidak ingin mengubah budaya Tiongkok secara besar-besaran. Sebagai pemerintah langsung, para pemimpin Tiongkok mengganti aspek tradisional seperti kepemilikan tanah di desa dan pendidikan tetapi masih menyisakan aspek-aspek lainnya, misalnya struktur keluarga. Kebanyakan pemerhati luar berpendapat bahwa waktu setelah 1949 bukanlah sesuatu yang berbeda di Tiongkok dibandingkan dengannya sebelum itu, malah merupakan penerusan cara hidup yang berpegang pada nilai-nilai lama masyarakat Tiongkok. Pemerintah baru diterima tanpa protes apa pun karena pemerintahan baru dianggap "mendapat mandat dari surga" untuk memerintah, mengambil-alih pucuk kepemimpinan dari kekuasaan lama. Seperti pada zaman lampau, pemimpin seperti Mao Zedong telah disanjung. Pergantian dalam masyarakat Tiongkok tidak konsisten seperti yang didakwa.

Sepanjang masa pemerintahan Tiongkok, banyak aspek budaya tradisi Tiongkok seperti seni lukis, peribahasa, bahasa, dan sebagainya yang lain telah coba dihapus oleh pemerintah seperti yang terjadi pada Revolusi Kebudayaan karena didakwa kolot, feodal dan berbahaya. Semenjak itu, Tiongkok telah menyadari kesalahannya dan mencoba untuk memulihkannya semula, seperti reformasi Opera Beijing untuk menyuarakan propaganda komunisnya. Dengan berlalunya waktu, banyak aspek tradisi Tiongkok telah diterima kerajaan dan rakyatnya sebagai warisan dan sebagian jati diri Tiongkok. Dasar-dasar resmi pemerintah kini dibuat berlandaskan kemajuan dan penyambung peradaban Tiongkok sebagai sebagian identitas bangsa. Nasionalisme juga diterapkan kepada pemuda untuk memberi legitimasi kepada pemerintahan Partai Komunis Tiongkok.

Olahraga

Informasi lebih lanjut: Olahraga di Tiongkok

Olimpiade Beijing 2008 diadakan di Beijing pada 8-24 Agusutus 2008 yang menjadi Olimpiade termegah dan terbesar hingga saat itu, dibuka pada tanggal 8 bulan 8 pukul 08:08:08 malam (angka 8 diasosiasikan dengan kemakmuran dalam kebudayaan Tiongkok). Logo resmi pertandingan, berjudul "Beijing Menari", dibentuk berdasarkan karakter kaligrafi "jing", merujuk kepada kota tuan rumah Beijing. Maskot Beijing 2008 adalah lima Fuwa (Hanzi: 福娃; Pinyin: Fúwá; secara harfiah bermakna "boneka-boneka keberuntungan"), masing-masing menggambarkan satu warna pada cincin Olimpiade. Moto Olimpiade 2008 adalah "Satu Dunia, Satu Impian". Olimpiade Beijing terdiri atas 302 pertandingan dari 28 cabang olahraga. Selama 16 hari tayangan NBC di Amerika Serikat, telah menjadi program televisi yang paling diminati, dengan total 211 juta penonton berdasarkan survei Nielson Media Research, 2 juta lebih banyak dibandingkan Olimpiade Atlanta 1996, pemegang rekor sebelumnya. Pada Olimpiade yang ke-29 ini, tuan rumah Tiongkok berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 51 emas, 21 perak, dan 28 perunggu.

  Portal Tiongkok

  • Republik Tiongkok
  • Tionghoa

  1. ^ Chan, Kam Wing (2007). "Misconceptions and Complexities in the Study of China's Cities: Definitions, Statistics, and Implications" (PDF). Eurasian Geography and Economics. 48 (4): 383–412. doi:10.2747/1538-7216.48.4.383. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 January 2013. Diakses tanggal 7 August 2011.  p. 395
  2. ^ "Law of the People's Republic of China on the Standard Spoken and Written Chinese Language (Order of the President No.37)". Chinese Government. 31 October 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-24. Diakses tanggal 21 June 2013. For purposes of this Law, the standard spoken and written Chinese language means Putonghua (a common speech with pronunciation based on the Beijing dialect) and the standardized Chinese characters. 
  3. ^ General Information of the People's Republic of China (PRC): Languages, chinatoday.com, diakses tanggal 17 April 2008 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama census
  5. ^ "Constitution of the People's Republic of China". The National People's Congress of the People's Republic of China. 15 November 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-25. Diakses tanggal 8 February 2015. 
  6. ^ "New man at helm: Xi Jinping elected to lead China". RT.com. 15 November 2012. Retrieved 2 January 2013.
  7. ^ "Demographic Yearbook—Table 3: Population by sex, rate of population increase, surface area and density" (PDF). UN Statistics. 2007. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 December 2010. Diakses tanggal 31 July 2010. 
  8. ^ "China". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 16 November 2012. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CIA
  10. ^ ""World Population prospects – Population Division"". population.un.org (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  11. ^ ""Overall total population" – World Population Prospects: The 2019 Revision" (xslx). population.un.org (Data khusus yang diperoleh melalui situs web) (dalam bahasa Inggris). Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa, Divisi Kependudukan. 2019. Diakses tanggal 9 November 2019. 
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama groups
  13. ^ "Population density (people per sq. km of land area)". IMF. Diakses tanggal 16 May 2015. 
  14. ^ a b c d "IMF Data Mapper". IMF. October 2018. 
  15. ^ "China's Economy Realized a Moderate but Stable and Sound Growth in 2015". National Bureau of Statistics of China. 19 January 2016. Diakses tanggal 20 January 2016. Mengambil pendapatan disposable per kapita rumah tangga nasional dengan kuintil pendapatan, bahwa kelompok berpenghasilan rendah mencapai 5.221 renminbi, kelompok berpenghasilan menengah bawah 11.894 renminbi, kelompok berpenghasilan menengah 19.320 renminbi, kelompok berpenghasilan menengah atas 29.438 renminbi, dan kelompok berpenghasilan tinggi 54.544 renminbi. Koefisien Gini untuk pendapatan nasional pada tahun 2015 adalah 0.462. 
  16. ^ "Human Development Indices and Indicators: 2018 Statistical update" (PDF). United Nations Development Programme. 15 September 2018. Diakses tanggal 15 September 2018. 
  17. ^ Bilik, Naran (2015), "Reconstructing China beyond Homogeneity", Patriotism in East Asia, Political Theories in East Asian Context, Abingdon: Routledge, hlm. 105 
  18. ^ s:Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014: Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, maka dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan istilah orang dan[/]atau komunitas Tjina/China/Cina diubah menjadi orang dan[/]atau komunitas Tionghoa, dan untuk penyebutan negara Republik Rakyat China diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok.​
  19. ^ "Countries of the world ordered by land area". Listofcountriesoftheworld.com. Diakses tanggal 27 April 2010. 
  20. ^ Walton, Greg (2001). "Executive Summary". China's golden shield: Corporations and the development of surveillance technology in the People's Republic of China. Rights & Democracy. hlm. 5. ISBN 978-2-922084-42-9.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  21. ^ "Chinese Civil War". Cultural-China.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-12. Diakses tanggal 16 June 2013. To this day, since no armistice or peace treaty has ever been signed, there is controversy as to whether the Civil War has legally ended. 
  22. ^ Dahlman, Carl J; Aubert, Jean-Eric. "China and the Knowledge Economy: Seizing the 21st Century. WBI Development Studies. World Bank Publications". Institute of Education Sciences. Diakses tanggal 26 July 2014. 
  23. ^ //browse.oecdbookshop.org/oecd/pdfs/product/4107091e.pdf Angus Maddison. Chinese Economic Performance in the Long Run. Development Centre Studies. Accessed 2007. p.29
  24. ^ White, Garry (10 February 2013). "China trade now bigger than US". Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 15 February 2013. 
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ChineseNukes
  26. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama SIPRI2014
  27. ^ Muldavin, Joshua (9 February 2006). "From Rural Transformation to Global Integration: The Environmental and Social Impacts of China's Rise to Superpower". Carnegie Endowment for International Peace. Diakses tanggal 17 January 2010. 
  28. ^ "A Point Of View: What kind of superpower could China be?". BBC. 19 October 2012. Diakses tanggal 21 October 2012. 
  29. ^ Smith, Joseph; and Davis, Simon. [2005] (2005). The A to Z of the Cold War. Issue 28 of Historical dictionaries of war, revolution, and civil unrest. Volume 8 of A to Z guides. Scarecrow Press publisher. ISBN 0-8108-5384-1, 9780810853843.
  30. ^ Akbar, Arifa (17 September 2010). "Mao's Great Leap Forward 'killed 45 million in four years'". London: The Independent. Diakses tanggal October 30, 2010. 
  31. ^ "World Bank World Development Indicators". World Bank. Diakses tanggal 8 December 2014. 
  32. ^ "Shanghai's GDP grows 8.2% in 2011". China Daily. 20 January 2012. Retrieved 15 April 2012.
  33. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama China GDP
  34. ^ "Estimates for 2014 nominal GDP". International Monetary Fund. 2014. Diakses tanggal 10 February 2015. 
  35. ^ [1], [2]
  36. ^ Lihat Hepatitis B dan Kes Wanita yang Menghilang Diarsipkan 2006-03-25 di Wayback Machine.. Sebuah program yang diawali pada 2002 akan mencoba – dalam 5 tahun – untuk memvaksinasi semua bayi yang baru lahir di Tiongkok Daratan.

  • Ross Terrill, The New Chinese Empire: And What It Means for the United States, Basic Books, hardcover, 400 halaman, ISBN 0-465-08412-5
  • Roads Murphey, East Asia: A New History, U. of Michigan Press: 1996.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai People's Republic of China.
Wikivoyage memiliki panduan wisata China.
  • (Inggris) Situs web resmi
  • (Inggris) CIA World Factbook Diarsipkan 2006-06-26 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Background Note: China U.S. Department of State website
  • (Inggris) China Travel Guide

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tiongkok&oldid=21269971"

Page 2

<< Oktober >>
M S S R K J S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31  
2022

1 Oktober adalah hari ke-274 (hari ke-275 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

  • 1795 - Belgia dijajah Prancis.
  • 1869 - Austria menerbitkan kartu pos pertama di dunia.
  • 1910 - Perusahaan otomotif Ford meluncurkan mobil Model T.
  • 1946 - Para pemimpin Nazi divonis di Pengadilan Nuremberg.
  • 1949 - Mao Zedong menyatakan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok.
  • 1958 - NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, resmi beroperasi
  • 1960 - Nigeria merdeka dari Britania Raya.
  • 1961 - Kamerun Timur dan Barat bersatu menjadi Republik Federal Kamerun.
  • 1964 - Kereta peluru Jepang memulai operasinya; jalur pertama dari Tokyo ke Osaka.
  • 1965 - Peristiwa Gestok di Jakarta, enam jenderal TNI AD senior dan beberapa orang lainnya dibunuh di Lubang Buaya dini hari dalam upaya kudeta yang disalahkan ke Batalyon I (Tjakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI.
  • 1977 - Pelé pensiun dari dunia sepak bola.
  • 1978 - Tuvalu merdeka dari Britania Raya.
  • 1994 - Palau memasuki Perjanjian Asosiasi Bebas dengan Amerika Serikat.
  • 2000 - Penutupan Olimpiade Musim Panas 2000.
  • 2005 - Bom Bali 2005 yang mengakibatkan 26 orang tewas dan merupakan serangan terorisme kedua di Bali sejak Bom Bali 2002.
  • 2005 - Harga BBM Pertamina bersubsidi naik 87,5% mulai pukul 00:00 WIB. Solar naik dari Rp2.100,00 per liter menjadi Rp4.300,00 per liter dan Premium naik dari Rp2.400,00 per liter menjadi Rp4.500,00 per liter.
  • 2014 - Microsoft merilis versi pratayang teknis dari Windows 10 yang dikenal dengan nama sandi Threshold.
  • 2021 - Pelindo 1, Pelindo 3, dan Pelindo 4. Di gabungkan ke Pelindo 2 lalu berganti nama menjadi Pelindo saja.
  • 1577 - Fidelis dari Sigmaringen, biarawan, martir, and santo Swiss (w. 1622)
  • 1893 - Yip Man, guru besar bela diri (w. 1972)
  • 1917 - Gesang, maestro keroncong Indonesia (w. 2010)
  • 1920 - Walter Matthau, aktor Amerika Serikat (w. 2000)
  • 1924 - Jimmy Carter, Presiden AS ke-39, penerima penghargaan Nobel
  • 1924 - William Rehnquist, Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (w. 2005)
  • 1928 - Zhu Rongji, politisi Cina
  • 1930 - Philippe Noiret, aktor Prancis (w. 2006)
  • 1935 - Julie Andrews, aktris dan penyanyi Inggris
  • 1942 - Jean-Pierre Jabouille, pembalap mobil Prancis
  • 1947 - Aaron Ciechanover, ahli biologi Israel
  • 1950 - Randy Quaid, aktor Amerika Serikat
  • 1953 - Klaus Wowereit, politisi Jerman dan walikota Berlin
  • 1963 - Iriana, Ibu Negara Republik Indonesia
  • 1965 - Mia Mottley, politisi Barbados, Perdana Menteri Barbados
  • 1966 - George Weah, politisi dan pemain sepak bola Liberia
  • 1969 - Marcus Stephen, atlet angkat berat dan politisi Nauru, Presiden Nauru saat ini
  • 1979 - Gilberto Martínez, pemain sepak bola Costa Rica
  • 1981 - Júlio Baptista, pemain sepak bola Brazil
  • 1983 - Mirko Vucinic, pemain sepak bola Montenegro
  • 1986 - Ricardo Vaz Tê, pemain sepak bola Portugal
  • 1987 - Hiroki Aiba, aktor dan penyanyi Jepang
  • 1991 - Via Vallen, penyanyi dangdut Indonesia
  • 1995 - Saktia Oktapyani, anggota grup idola Indonesia JKT48
  • 1995 - Si Pesek Dada Rata
  • 1999 - Ayu Safira Oktaviani, anggota grup idola Indonesia JKT48
  • 2000 - Sattabut Laedeke (Drake), aktor Thailand
  • 1684 - Pierre Corneille, penulis Prancis (l. 1606)
  • 1959 - Enrico de Nicola, Presiden Republik Italia pertama (l. 1877)
  • 1965 - Para jenderal TNI AD korban Gerakan 1 Oktober:
  1. Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi) (l. 1922).
  2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi) (l. 1920).
  3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan) (l. 1924).
  4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen) (l. 1918).
  5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik) (l. 1925).
  6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat) (l. 1922).
  • 2008 - Idul Fitri 1429 Hijriah.
  • Indonesia - Hari Kesaktian Pancasila
  • Uzbekistan - Hari Guru
  • Hari Kopi di Jepang
  • Hari Kemerdekaan Nigeria, Palau, Siprus, dan Tuvalu
  • Hari Orang Tua Internasional
  • Hari Vegetarian Internasional
  • Hari Tentara Nasional Korea Selatan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 1 October.

30 September - 1 Oktober - 2 Oktober

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=1_Oktober&oldid=20942698"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA