Sikap akhir atau gerakan lanjutan pada lempar lembing bertujuan untuk
© Disediakan oleh Kompas.com Atlet tolak peluru kategori F20 asal Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, medali emasnya dicabut dan rekor dunianya tidak dicatat, karena didiskualifikasi di babak final Paralimpiade Tokyo 2020 pada Selasa (31/8/2021). Ziyad datang terlambat dan masih diizinkan bertanding, tetapi setelah meraih medali emas tidak diakui panitia karena statusnya diskualifikasi.

KOMPAS.com - Gerak lanjutan atau follow through dalam melakukan lempar lembing sangatlah penting.

Follow through membantu badan sekaligus badan bantuan terhadap tolakan. Hasilnya, peluru punya kesempatan terlempar lebih jauh.

Di sisi lain, sikap akhir atau gerak lanjutan pada lempar lembing bertujuan memberikan keseimbangan badan selepas menolak peluru.

Sehingga, atlet terhindar dari cedera sekaligus diskualifikasi jika terjatuh ke luar lingkaran tolak.

Baca juga: Ukuran Lapangan Tolak Peluru Lengkap dengan Gambarnya

Adapun pengertian follow through adalah gerakan lanjutan setelah tindakan utama selesai.

Contoh Follow Through

Dalam olahraga tolak peluru, follow through dapat dilihat tepat setelah atlet menolak/melempar peluru.

Perhatikan video berikut:

Pada video di atas, atlet tidak berhenti secara langsung setelah melakukan tolakan/lemparan.

Seluruh atlet memberikan gerakan tambahan tepat setelah menolak peluru, baik dengan lompatan maupun memutar badan.

Gerakan tepat setelah menolak peluru tersebut yang disebut dengan follow through.

Baca juga: Cara Melakukan Tolakan yang Baik dan Benar dalam Tolak Peluru

Follow Through dalam Olahraga

Follow through atau sikap akhir sejatinya tidak hanya ada dalam tolak peluru, tetapi juga jenis olahraga lainnya, khususnya yang membutuhkan alat tambahan seperti bola.

Dalam sepak bola misalnya. Ketika menendang bola jauh, biasanya ada gerakan tambahan selepas menendang.

Gerakan tersebut membantu hasil tembakan bola lebih jauh sesuai dengan keinginan penembak.

Begitu juga dengan permainan bola voli atau bulu tangkis, khususnya saat melakukan smash.

Atlet yang melakukan smash selalu melanjutkan gerakan tangannya ke bawah. Hal ini bertujuan memberikan kekuatan pada bola atau shuttlecock yang di-smash.