Semeru ada di mana

Siapa yang tidak kenal dengan Gunung Semeru? Gunung Semeru merupakan gunung berapi kerucut tertinggi di Pulau Jawa. Puncak Gunung Semeru, atau biasa disebut dengan Mahameru, memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut. Ini sekaligus menjadikan Gunung Semeru sebagai gunung berapi tertinggi di Indonesia, setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.

Semeru ada di mana
Semeru ada di mana
gunung semeru – news.liputan6.com

 

Secara administratif, Gunung Semeru termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Sementara dari posisi geografis, Gunung Semeru terletak di antara 8 derajat lintang selatan dan 112 derajat bujur timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Karena terletak di wilayah yang strategis, Gunung Semeru menjadi salah satu gunung berapi yang ramai didaki. Ada dua rute utama untuk mencapai Desa Ranupane, desa terakhir untuk mengunjungi gunung ini, yaitu dari Kota Malang dan dari Kota Lumajang.

Lihat Juga:   Alternatif Hotel di Barong Tongkok Kutai Barat Dekat Wisata Air Hemaq Bening

Rute dari Malang merupakan jalur yang banyak dilewati para pendaki Gunung Semeru. Rute perjalanan bisa dimulai dari Kota Malang, Tumpang, Poncokusumo, Gubuk Klakah, Ngadas, dan Ranupane. Jarak tempuh untuk melewati jalur ini kurang lebih memakan waktu tiga hingga empat jam. Sepanjang perjalanan, pendaki akan disuguhi pemandangan pegunungan yang sejuk dan jalan berliku serta jurang yang dalam di kanan-kiri.

Sementara dari Lumajang, meski jalur ini terbilang lebih singkat, namun kurang populer di kalangan pendaki. Dengan jarak tempuh hanya satu hingga dua jam saja, jalur ini bisa dimulai dari Lumajang, Senduro, dan Bumi Ranupane.

Lihat Juga:   Wisata Petik Jeruk Selokerto, Tarif Murah Makan Buah Sepuasnya

Selain dari dua jalur tersebut, menuju Gunung Semeru juga bisa berangkat dari Pasuruan. Dari sini, para pendaki meneruskan perjalanan ke Warung Dowo, Tosari, Wonokitri, Penjakanan, Bromo, Semeru. Sementara jika dari Probolinggo, bisa menempuh jalur Tongas, Lumbang, Sukapura, Ngadisari, Cemoro Lawang, Bromo, dan Semeru atau Ketapang, Patalan, Sukapura, Ngadisari, Cemoro Lawang, Bromo, dan Semeru.

Pendakian ke Gunung Semeru sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, yaitu pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Pasalnya, ketika musim hujan, sering terjadi badai dan tanah longsor sepanjang perjalanan ke gunung ini. Di samping itu, pendaki juga disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko karena adanya gas beracun dan aliran lahar.

BERITA DIY - Mengenal Gunung Semeru yang erupsi sore ini, termasuk kawasan wisata di sekitarnya meliputi Bromo, Puncak Mahameru, hingga Ranu Kumbolo dan letaknya di mana.

Sore ini, Sabtu, 4 Desember 2021, Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi.

Di sosial media twitter, Semeru terpantau memuntahkan awas dan abu vulkanik yang cukup tebal.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus atau Erupsi, Merapi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin Hari Ini

Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Ketinggiannya mencapai 3.676 meter dari permukaan laut, dengan puncaknya dikenal sebagai Mahameru. Gunung Semeru terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Gunung Semeru memiliki daya tarik yang kuat bagi para pendaki karena memiliki panorama padang lavender hingga Danau Ranu Kumbolo yang terkenal indah. Akan tetapi, gunung ini sebetulnya juga menyimpan legenda dan sejarah yang sangat menarik.

Baca juga: Bantu Para Pendaki Sumbing, Mahasiswa UGM Buat Pemetaan Jalur Pendakian

Gunung Semeru dipercaya dalam legenda Jawa sebagai paku Pulau Jawa. Bagaimana kisahnya hingga dianggap demikian?

Legenda Gunung Semeru Sebagai Paku Pulau Jawa

Melansir dari buku Soe Hok Gie Sekali Lagi: Buku, Pesta, dan Cinta di Alam Bangsanya tulisan Rudi Badil dkk., ada kitab kuno bernama Tantu Pagelaran yang diyakini berasal dari abad ke-15. Di dalamnya dicatat bahwa suatu kala Pulau Jawa terombang-ambing di atas lautan.

Dalam legenda itu disebut, Batara Guru yang mana adalah penguasa tunggal, meminta para dewa dan raksasa untuk memindah Gunung Mahameru di India sebagai paku pada Pulau Jawa agar tidak bergerak.

Gunung Mahameru kemudian diletakkan di barat Pulau Jawa. Namun, karena bagian timur pulau ini terjungkit ke atas, akhirnya Gunung Mahameru dipindahkan ke timur.

Dalam perjalanan pemindahan ini, Gunung Mahameru tercecer dan membentuk gunung-gunung lainnya di Pulau Jawa. Ketika Gunung Mahameru berhasil diletakkan di sebelah timur Pulau Jawa, posisinya miring ke arah utara. Sehingga, dikisahkan ujung gunung tersebut dipotong dan potongannya itu diletakkan di barat laut. Potongan gunung tersebut diberi nama Gunung Pawitra yang kini dikenal sebagai Gunung Penanggungan.

Ditambahkan dari The Seven Summits of Indonesia tulisan tulisan Hendri Agustin, dalam kepercayaan masyarakat Bali, Gunung Semeru diyakini adalah napak dari Gunung Agung yang ada di Bali.

Sejarah Pendakian dan Letusan Gunung Semeru

Dalam The Seven Summits of Indonesia dicatat, orang yang pertama kali mendaki Gunung Semeru adalah ahli geologi dari Belanda bernama Clignet di tahun 1838. Dia mendaki dari arah barat daya melalui pintu Widodaren.

Selanjutnya, di tahun 1911 Van Gogh dan Heim juga mendaki, tapi melalui lereng urara. Di tahun 1945, ada seorang ahli botani Belanda yang mendaki melalui jalur utara, yaitu Ayek-ayek, Inder-inder, dan Kepolo.

Pasca pendakian di tahun 1945 tersebut, pendakian ke Gunung Semeru pada umumnya dilakukan dari arah utara melalui Ranu Pani dan Ranu Kumbolo, seperti yang dilakukan saat ini.

Letusan pertama kali Gunung Semeru tercatat pada 8 November 1818. Berpuluh-puluh aktivitas Gunung Semeru kemudian berlanjut dan yang terakhir tercatat adalah pada akhir 2020 lalu sampai Januari 2021.

9 Fakta Gunung Semeru

  • 1. Gunung Semeru atau Mahameru merupakan bagian dari pengelolaan taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang mencakup lembah dan gunung seluas 50.273,3 hektar.
  • 2. Di dalam kompleks Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini, terdapat Gunung Bromo, Gunung Batok, Gunung Kursi, Gunung Watangan, dan Gunung Widodaren. Kompleks tersebut juga mencakup Danau Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, dan Ranu Darungan.
  • 3. Tumbuhan yang ada dalam kompleks Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah pohon-pohon besar berumur ratusan tahun, berbagai jenis anggrek, rumput langka, edelweiss, jamuju, dan cemara gunung.
  • 4. Dalam taman nasional ini ada beberapa hewan dilindungi, yaitu luwak, rusa, kera ekor panjang, kijang, ayam hutan merah, macan tutul, ajag, alap-alap burung, elang ular bido, burung rangkong, burung srigunting hitam, elang bondol, dan belibis yang hidup di Danau Ranu Pani, Ranu Kumbolo, dan Ranu Regulo.

Baca juga: 5 Negara dengan Gunung Berapi Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

  • 5. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ada lautan pasir seluas 5.250 hektar.
  • 6. Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia.
  • 7. Gunung Semeru adalah gunung berjenis strato dan memiliki kubah lava.
  • 8. Gunung Semeru mempunyai karakteristik beragam di dalamnya, seperti sabana, hutan cemara, hutan montana, dan danau di ketinggian.
  • 9. Suhu di puncak Mahameru berkisar antara 0 hingga 4 derajat celsius. Sedangkan suhu rata-rata di Gunung Semeru adalah 3-8 derajat celsius di malam hari. Sementara, di siang hari adalah 15-21 derajat celsius.

Itulah legenda, sejarah, hingga fakta Gunung Semeru yang dianggap sebagai paku Pulau Jawa. Detikers sudah pernah mengunjunginya?