Gunung semeru di mana ya

KOMPAS.com - Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian puncak 3.676 mdpl.

Gunung favorit para pendaki ini juga menjadi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl).

Baca juga: Update Persiapan Relokasi Korban Letusan Semeru, 25 Hektar Lahan Sudah Dibersihkan

Setelah letusan yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Api Semeru dinaikan dari level WASPADA (Level II) menjadi SIAGA (Level III) terhitung mulai tanggal 16 Desember 2021 pukul 23:00 WIB.

Baca juga: BERITA FOTO: Desa Penanggal, Posko Pengungsian Korban Semeru yang Dijadikan Syuting Sinetron

Lokasi Gunung Semeru

Letak Gunung Semeru berada di Jawa Timur, masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Lokasi Gunung Semeru juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca juga: Posko Pengungsian Korban Bencana Erupsi Semeru Dijadikan Lokasi Syuting, Begini Respons Relawan

Lokasi yang mudah dijangkau membuat Gunung Semeru menjadi salah satu tujuan pendakian.
Gunung Semeru juga memanjakan pendaki dengan pemandangan 3 danau, yakni Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo yang bisa dilewati di jalur pendakian.

Gunung Semeru memiliki puncak yang terkenal bernama Mahameru dengan kawahnya yang dijuluki Jonggring Saloko.

Sejarah Letusan Gunung Semeru

Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021) dengan meluncurkan awan panas guguran yang mengarah ke Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Letusan ini memakan korban jiwa dan membuat puluhan ribu penduduk di lereng Semeru terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Melansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mempunyai sejarah letusan besar sejak tahun 1818.

Dalam kurun waktu tahun 1818 hingga 1913 terjadi beberapa letusan yang terekam namun tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Baru pada rentang tahun 1941-1942 terdapat rekaman aktivitas vulkanik Gunung Semeru dengan durasi panjang.

Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terjadi leleran lava pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Jarak letusan Gunung Semeru saat itu mengarah ke lereng sebelah timur dengan jarak lokasi terdampak hingga ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter.

Akibat letusan itu material vulkanik sempat menimbun pos pengairan Bantengan.

Catatan juga mengungkap periode aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terjadi secara beruntun pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.

Hingga pada 1 Desember 1977, guguran lava yang juga menghasilkan awan panas guguran meluncur sejauh 10 km ke arah Besuk Kembar dan Besuk Kobokan. Aktivitas vulkanik tersebut berlanjut pada rentang tahun 1978 – 1989.

Catatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru direkam PVMBG pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.

Kasus erupsi teramati pada rentang waktu 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Pada 22 Mei 2008 rekaman menunjukkan adanya empat kali awan panas guguran sejauh 2.500 meter yang yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan.

Data PVMBG mengungkap bahwa aktivitas dan sejarah letusan Gunung Semeru berpusat di kawah Jonggring Saloko yang di sisi tenggara puncak Mahameru.

Terkait letusan Gunung Semeru yang bertipe strombolian dan vulkanian memiliki dua karakter.
Pertama adalah karakter khas letusan strombolian dimana terjadi pembentukan kawah dan lidah lava baru.

Adapun karakter kedua adalah letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Mitos Gunung Semeru

Dikutip dari Grid Kids, terdapat beberapa mitos di Gunung Semeru yang terkait dengan kepercayaan terhadap dewa-dewa.

Dalam Tantu Panggelaran, Gunung Semeru dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi agar tidak terombang-ambing di lautan.

Puncak Mahameru pun dipercaya sebagai tempat bersemayam para Dewa Hindu, sekaligus menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.

Oleh karenanya, tradisi sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru kerap dilakukan setiap 8-12 tahun.

Dalam kisah yang berkembang, Letusan Gunung Semeru juga dikaitkan dengan ramalan Jayabaya yang meramalkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah.

Jalur pendakian Gunung Semeru bisa diakses melalui Pasar Tumpang sebelum kemudian wajib lapor pendaftaran atau Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) di pos Ranu Pani.

Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) pendakian Gunung Semeru bisa diakses secara online di situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org. Dalam situs tersebut juga tertera SOP pendakian, pembayaran tiket, pengaturan jadwal, hingga sanksi untuk pelanggar.

Setelah menyelesaikan administrasi di Pos Ranu Pani, pendaki akan melewati pos q, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4 sebelum sampai ke Ranu Kumbolo.

Setelahnya, pendaki harus melewati Tanjakan Cinta hingga sampai di Oro-oro Ombo.

Selepas itu pendaki masih diperbolehkan naik hingga Cemoro Kandang, melewati Pos Jambangan dan berakhir di Kalimati sebagai batas vegetasi dan tempat untuk mendirikan tenda.

Karena kondisi Semeru yang masih aktif, sementara pendaki tidak boleh melanjutkan melewati Blank 75, Pos Kelik, atau mendaki hingga puncak Mahameru.

Waktu Pendakian pun hanya diperbolehkan selama 3 hari 2 malam dengan waktu check in dan check out yang telah ditentukan oleh petugas di Pos Ranu Pani.

Sumber:

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/05/124500465/lokasi-gunung-semeru-yang-meletus-4-desember-2021?page=all

https://www.bnpb.go.id/berita/sejarah-panjang-letusan-gunung-semeru-

https://www.malangkab.go.id/mlg/default/detail-potensi?daerah=28

https://bookingsemeru.bromotenggersemeru.org/index/blog

https://kids.grid.id/read/473031720/4-mitos-dan-sejarah-gunung-semeru-ramalan-pulau-jawa-dan-kisah-yang-menyelimuti?page=all

Gunung Semeru terletak di mana?

Di Tanah Air, Semeru merupakan gunung berapi tertinggi ketiga setelah Kerinci dan Rinjani. Gunung Semeru berada di Jawa Timur. Tepatnya di Kabupaten Malang dan Lumajang dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kapan Gunung Semeru dibuka 2022?

Sebagai informasi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Rabu (9/11/2022).

Kapan terakhir kali Gunung Semeru meletus?

Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Jumat, 25 November 2022, pukul 07:02 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Berapa kali Gunung Semeru meletus?

JAKARTA, iNews.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi mencatat Gunung Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur meletus 479 kali dalam sepekan terakhir pada 28 Juni – 4 Juli 2022. Gunung Semeru saat ini berada pada tingkat aktivitas level III atau siaga sejak 16 Desember 2021 lalu.