Selain menghangatkan tubuh bir pletok juga dipercaya mengurangi rasa

Selain menghangatkan tubuh bir pletok juga dipercaya mengurangi rasa

Bir Pletok kaya manfaat untuk kesehatan, diantaranya menghangatkan tubuh, mengobati penyakit diare, meredakan nyeri lambung, memperlancar sistem pencernaan, dan meredakan migrain. /Dok. Kemenparekraf

PIKIRAN RAKYAT - Minum bir bisa tingkatkan imunitas?  Jangan salah, bir disini bukan minuman yang identik dengan kandungan alkoholnya, tapi bir yang dimaksud adalah Bir Pletok.  Bagi yang belum pernah mendengarnya, Bir Pletok terbuat dari jahe dan rempah-rempah lainnya yang memiliki berbagai manfaat salah satunya untuk imunitas tubuh.  Seperti kita  ketahui, Jahe yang merupakan bahan utama Bir Pletok sempat diburu masyarakat lantaran diyakini dapat memperkuat tubuh saat terserang virus Covid-19.

Jangan keliru, kata ‘bir’ dari bir pletok diambil dari Bi'run (Bahasa Arab) yang mempunyai arti sumber mata air, bukan dari kata beer (Bahasa Inggris) yang merupakan jenis minuman memabukkan. Sedangkan kata ‘pletok’ diambil dari racikan bir yang sudah jadi, lalu dimasukkan ke dalam ketel dan ditambah es batu kemudian dikocok-kocok sehingga mengeluarkan bunyi pletok-pletok. 

Bir pletok merupakan minuman tradisional Betawi yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia, yang dibuat tanpa pengawet. Minuman dengan karakteristik berwarna cokelat kemerahan ini memiliki aroma dan rasa yang khas. Banyaknya rempah-rempah sebagai bahan baku menjadikan Bir Pletok sebagai salah satu minuman kesehatan. 

Bir Pletok kaya manfaat untuk kesehatan, diantaranya menghangatkan tubuh, mengobati penyakit diare, meredakan nyeri lambung, memperlancar sistem pencernaan, dan meredakan migrain. Dalam cuaca dingin, bir pletok dapat diminuman sebagai minuman hangat. Jika lebih suka minuman segar, bir pletok pun cocok diminum dingin dengan menambahkan es batu.

Selain menghangatkan tubuh bir pletok juga dipercaya mengurangi rasa

Bir Pletok kaya manfaat untuk kesehatan, diantaranya menghangatkan tubuh, mengobati penyakit diare, meredakan nyeri lambung, memperlancar sistem pencernaan, dan meredakan migrain.

Sayangnya, minat masyarakat terhadap Bir Pletok terbilang rendah. Tingginya permintaan jahe di kala pandemi ini tidak berbanding lurus dengan penjualan Bir Pletok.  Salah satu pelaku usaha Bir Pletok, Hj.Etih, mengungkapkan bahwa kala pandemi ini penjualannya turun drastis. Situasi pandemi membuat Hj.Etih dan para pembuat Bir Pletok yang tergabung dalam usaha Bir Pletok Cempedak Lestari kesulitan memasarkan produknya. Penjualan pun turun hingga 50%.

Baca Juga: Akui Pernah Sebabkan 'Kerusakan' di Negeri Orang, Inul Daratista Justru Difasilitasi Tempat Keramat, Kenapa?

 “Tidak ada bazaar dan tempat wisata juga tutup, sehingga kami kesulitan untuk menjual produk kami ini.  Sebelum pandemi kami bisa memproduksi bir pletok satu minggu sekali, saat pandemi ini paling satu bulan sekali,” tutur Hj.Etih.

Meski demikian, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bir Pletok Cempedak Lestari yang berlokasi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini terus berjuang untuk meningkatkan penjualan. Selama pandemi, penjualan bir pletok lebih banyak melalui aplikasi online. Kala permintaan sepi, para pembuat bir pletok Cempedak Lestari memilih usaha sambilan dengan berjualan makanan.


Page 2

Saat ini, kondisi sudah berangsur membaik. Penjualan bir pletok Cempedak Lestari pun sudah mulai naik, bahkan hingga dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Hj. Etih berharap kondisi akan semakin baik sehingga peluang kenaikan penjualan juga semakin lebar, seperti penjualan di tempat wisata serta pesanan dari masyarakat yang akan mengadakan hajatan. Promosi penjualan juga terus gencar dilakukan seperti diskon produk di hari-hari tertentu, seperti saat ulang tahun Kota Jakarta, Hari Raya Idul Fitri,  atau saat memperingati berdirinya usaha Bir Pletok Cempedak Lestari.

Hj. Etih memproduksi bir pletok tanpa bahan pengawet. Proses sterilisasi dilakukan sehingga bisa tahan lama, yakni 3 sampai 4 bulan. Untuk satu botol kecil Bir Pletok Cempedak Lestari ukuran 250 ml dijual seharga Rp 9 ribu sedangkan botol 500 ml dijual seharga Rp 17 ribu dan botol 600 ml dihargai Rp 19 ribu.  Selain itu, Hj.Etih juga melayani pemesanan dalam jumlah besar dengan harga Rp 350 ribu per 20 liter.

Selain menghangatkan tubuh bir pletok juga dipercaya mengurangi rasa

Bir Pletok kaya manfaat untuk kesehatan, diantaranya menghangatkan tubuh, mengobati penyakit diare, meredakan nyeri lambung, memperlancar sistem pencernaan, dan meredakan migrain.

Tertarik mencoba? Selain menyehatkan, dengan membeli minuman ini Anda ikut mendukung percepatan pemulihan ekonomi sekaligus melestarikan kuliner tradisional khas Indonesia. Seperti yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, bahwa sektor kuliner memang perlu dukungan seluruh masyarakat agar ke depannya sektor ini dapat membuka peluang kerja.

Baca Juga: GIIAS 2021: Mitsubishi Umumkan Harga Xpander dan Xpander Cross Terbaru, Dijual Mulai Rp249 Jutaan

Selain mengonsumsi minuman kesehatan, jangan lupa untuk selalu patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Informasi mengenai pariwisata #DiIndonesiaAja dan rekomendasi #BeliKreatifLokal lainnya bisa Anda dapatkan dengan cara follow akun Instagram: @pesonaid_travel, Facebook: Pesonaid_travel, dan kunjungi website www.indonesia.travel.

Bagiyang saat ini masih harus #DiRumahAja,kamu juga bisa ikutan PUKIS atau Pesona Punya Kuis setiap hari Selasa di setiap pekannya. Caranya? Follow akun Instagram @pesonaid_travel, lalu like postingan terbaru PUKIS pada feed.  Jawab pertanyaan di kolom komentar dan jangan lupa mention juga 3 temanmu untuk ikutan kuis ini, ya! Raih beragam hadiah menarik dari Pesona Indonesia. Ayo, buruan!***

Fimela Reporter14 Mar 2022, 17:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Bir pletok adalah salah satu minuman khas Betawi. Walaupun memiliki nama bir, nyatanya bir pletok terbuat dari berbagai rempah-rempah. Pada awal pembuatannya pun, bir pletok dibuat untuk menghangatkan tubuh. Oleh karena itu, dalam satu cangkir bir pletok akan ditemukan kombinasi rempah-rempah seperti kayu secang, jahe, serai, kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan lain-lain. 

Bir pletok sendiri biasa disajikan panas maupun dingin. Tetapi, saat musim hujan seperti sekarang, sensasi pedas, manis, dan hangat dari bir pletok dapat menjadi teman terbaik. Selain cocok diminum saat musim hujan, kombinasi berbagai rempah di satu cangkir bir pletok juga mampu membawa berbagai manfaat bagi tubuh.

Ilustrasi Rempah Alami Credit: pexels.com/Mareefe

Selain mampu membuat tubuh lebih hangat, bir pletok juga mampu membawa segudang manfaat karena berisi kombinasi dari berbagai rempah-rempah. Dalam secangkir bir pletok, kita dapat merasakan manfaat dari kayu secang, jahe, serai, kayu manis, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Jahe, yang digadang-gadang memiliki berbagai kandungan aktif, dipercaya mampu mengurangi rasa mual. Ritme otot perut menjadi berantakan saat kita merasa mual dan jahe dianggap mampu mengatasi kondisi tersebut. 

Selain jahe, kayu manis yang berperan memberi aroma dan rasa yang khas pada bir pletok juga dianggap mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Kayu manis juga mampu mengurangi nyeri saat menstruasi dan berbagai nyeri karena kayu manis bersifat antiradang. Oleh karena itu, selain menjadi teman saat musim hujan, bir pletok juga mampu menjadi teman saat kita merasa kurang sehat. 

Ditulis oleh: Savitri Anggita Kusuma Wardani

Jakarta -

Bir pletok adalah minuman penyegar dari Betawi. Komposisi bir pletok yaitu dari berbagai macam rempah-rempah.

Bir pletok dibuat dengan cara menaruh campuran rempah-rempah tersebut ke dalam bambu, dan jika tempatnya ditutup dan dituangkan akan berbunyi pletok. Versi kedua yaitu apabila ditaruh di teko, dicampur es karena teko bahannya alumunium, dikocok dan berbunyi pletok.

Sedangkan versi ketiga yaitu dicampur dengan buah secang, buahnya jika tua berwarna hitam, dibuang bijinya dan dipukul hingga berbunyi pletok menjadi bir pletok.

Walaupun bernama bir, bir pletok tidak mengandung alkohol. Asal katanya berasal dari bi'run yang berarti abyar atau sumber mata air.

Bahan Baku dan Alternatif Bahan Baku

Bir pletok dibuat dari campuran beberapa rempah seperti jahe, daun pandan wangi, kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, dan serai. Agar warnanya menarik dapat ditambahkan kayu secang, yang akan memberikan warna merah jika diseduh dengan air panas.

Pembuatan bir pletok menggunakan beberapa variasi jenis sesuai selera seperti gula pasir, gula batu, atau gula serta pewarna alami. Pewarna alami yang digunakan adalah secang untuk merah serta pandan untuk warna hijau.

Beberapa formula juga menggunakan komposisi jahe yang lebih besar dan mengandung garam kapulaga yang divariasikan pada pembuatan sirup bir pletok.

Proses Produksi

Bir pletok dibuat dengan cara sebagai berikut. Penjelasan di bawah dikutip dari buku Ensiklopedia Produk Pangan Indonesia Jilid 2 karya Winiati P Rahayu, dkk:

1. Jahe dibakar, lalu digeprek.

2. Kayu manis, serai, kapulaga, pala, cengkeh, dan secang dicuci.

3. Semua bahan dicampur dalam air, kemudian direbus selama 15 menit.

4. Hasil rebusan disaring kemudian ditambahkan daun pandan dan gula.

5. Campuran direbus kembali hingga mendidih.

6. Hasil rebusan disaring dan siap untuk diminum.

Cara Konsumsi Bir Pletok

Bir pletok biasanya dikonsumsi masyarakat Betawi pada malam hari sebagai penghangat. Apabila diminum bir pletok akan terasa peda, selanjutnya badan akan terasa hangat.

Bir pletok memiliki berbagai khasiat antara lain yaitu memperlancar peredaran darah, meredakan nyeri lambung, radang sendi, dan masuk angin serta mengurangi rasa mual, batuk, dan gejala flu ringan.

Selain itu juga meningkatkan nafsu makan, membantu menurunkan tekanan darah, dan lain-lain.

Jadi bir pletok dibuat dengan cara seperti yang dijelaskan di atas. Detikers sudah pernah mencoba bir pletok belum?

Simak Video "Bikin Laper: Manjakan Lidah dengan Aneka Masakan Betawi di Serpong"



(atj/lus)