Sel yang bertugas membentuk spikula rangka tubuh pada porifera adalah

Porifera di lautan. Foto: Freepik

Dalam ilmu biologi dikenal istilah Porifera. Itu adalah salah satu filum yang termasuk ke dalam klasifikasi hewan invertebrata atau hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Porifera berasal dari bahasa Latin “porus”, yang artinya lubang kecil atau pori-pori. Sedangkan “ferre” berarti mempunyai atau mengandung. Dapat diartikan bahwa Porifera adalah hewan yang mempunyai lubang atau pori pada seluruh tubuhnya.

Pori-pori pada Porifera tersebut berfungsi sebagai pintu utama masuknya air pada sistem saluran air yang banyak mengandung zat makanan oksigen.

Kerangka Porifera berupa serabut spongin sehingga membentuk bangunan seperti spon. Perserikatan sel Porifera tersusun longgar, bukan merupakan jaringan sejati dan sel-selnya belum terspesialisasi. Karenanya, Porifera biasa disebut dengan hewan spon.

Habitat hewan porifera ada di dalam air. Sebagian besar di lautan yang tenang dan sebagian lagi hidup air tawar. Tubuhnya melekat pada dasar perairan.

Lalu, apa saja ciri-ciri porifera? Bagaimana struktur tubuhnya? Bagaimana sistem reproduksinya? Simak ulasannya berkut ini.

Porifera. Foto: Pixabay

Mengutip buku Biologi SMA/MA Kls X karangan R. Gunawan Susilowarno dkk (2008: 193), Porifera mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Dipoblastik, karena tersusun atas dua lapisan embrional berupa ectoderm dan mesoderm.

  2. Tidak memiliki otot dan saraf sehingga Porifera relatif menetap di dasar dan menempel pada substrat. Walaupun tidak mempunyai otot dan saraf, sel-sel hewan ini dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan.

  3. Tubuhnya semi radial. Bentuknya bervariasi, ada yang seperti jamban, terompet, dan piala.

  4. Pencernaan secara intraseluler, dilakukan oleh sel leher yang berflagella (sel koanosit/sel collar). Zat makanan hasil pencernaan kemudian diedarkan oleh sel amoebosit.

  5. Pernapasan dilakukan oleh masing-masing sel dengan cara difusi.

  6. Reproduksi vegetatif menghasilkan tunas (gemmulae) yang dilanjutkan dengan fragmentasi. Porifera memiliki kemampuan regenrasi ekstensif untuk mengganti bagian-bagian tubuh yang hilang.

  7. Reproduksi generatif secara hermaphrodite.

Mengutip buku Super Modul Biologi SMA Kelas X, XI, dan XII karangan Fitri Lianingsih, S.Si dan Sri Lestari Ningsih, S.Si (2018: 122), struktur tubuh Porifera terdiri dari:

  1. Spongosel, yaitu rongga tubuh.

  2. Ostia, sebagai lubang masuknya air.

  3. Oskulum, sebagai lubang keluarnya air.

  4. Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel, yaitu lapisan luar (sel pinakosit) sebagai pelindung dan lapisan dalam (sel koanosit) yang berfungsi mengalirkan air, menangkap dan mencerna bahan makanan. Di antara pinakosit dan koanosit, terdapat lapisan non seluler atau mesohil yang berupa protein bergelatin, yaitu arkeosit, skleroblast, dan amebosit.

  5. Spikula, berfungsi menyokong tubuh Porifera. Spikula memiliki berbagai macam bentuk, sesuai dengan jenis Porifera. Spikula terbentuk dari kalsium, serabut spongin, maupun kalsium karbonat.

Sistem Reproduksi Porifera

Porifera di lautan. Foto: Unsplash

Masih mengutip dari buku Super Modul Biologi SMA Kelas X, XI, dan XII karangan Fitri Lianingsih, S.Si dan Sri Lestari Ningsih, S.Si (2018: 123), Porifera melakukan reproduksi dengan cara:

Sistem reproduksi aseksual pada Porifera dilakukan dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.

Sistem reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet. Embrio akan tumbuh menjadi larva berflagel (larva amfiblastula), kemudian keluar dari mesohil Bersama aliran air keluar melalui oskulum dan menempel di substrat menjadi Porifera dewasa.