Sebutkan unsur-unsur yang harus dirancang dalam pementasan drama

Drama berarti dialog yang dipentaskan atau cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Drama sering juga disebut sandiwara. 

Dalam drama, terdapat unsur-unsur pementasan drama yang terdiri dari:

Dengan demikian, yang termasuk ke dalam unsur-unsur pementasan drama adalah naskah, pentas/panggung, sutradara, aktor, tata letak, tata busana, tata suara, dan penonton. 

Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama (kolektif). Karena itu di dalam merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal, tanggungjawab dan saling percaya. Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasann teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni tidak akan terwujud dengan baik. Unsur penting tersebut, secara umum meliputi; pelaku pementasan, penggiat pementasan, materi pementasan, penonton pementasan dan publikasi. Pelaku pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang artistik pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak sedetail dan serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non tradisional, terutama pada orang-orang yang mengerjakan unsur artistik penunjang pementasan, seperti ; penata lampu, penata efek visual, penata musik, dst. Penggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan. Unsur penggiat teater dalam pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara. Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi). Unsur penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton. Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang dipentaskan. Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya. Penilaian terhadap pementasan teater tradisional untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi (hiburan atau upacara) seni teater dipentaskan. Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan penggiat pementasan tentang lakon apa yang akan dipentaskan? Kapan waktu pementasannya? Dimana dipentaskan? Publikasi pementasan teater tradisional tidak dilakukan secara profesional sebagaimana teater non tradisional. Publikasi sifatnya lebih sederhana dan praktis dilakukan pada saat awal pertunjukan dimana seorang wakil rombongan kesenian teater menyampaikan kata-kata ucapan selamat datang kepada penonton dan yang punya hajat (punya acara) dengan pernyataan “Hari ini kita main di daerah Tempuran, Kecamatan Tempuran Kabupaten karawang, dan esok hari kita akan main di Taman Budaya Provinsi Jawa Barat atau di tempat lain.”. Dengan informasi seperti ini, biasanya pada peminat dan para pedagang pengikut rombongan teater tradisional menjadi informasi penting sebagai ajang silaturahmi dan lahan usaha bagi para pedagang. Lain halnya dengan kegiatan publikasi teater perkotaan atau non tradisional dapat dilakukan dengan berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik, seperti; televisi, bioskop, radio. Mass media, seperti; koran, majalah, jurnal, poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau banner. Demikian tentang Unsur Kegiatan Merancang Pementasan Teater, semoga bermanfaat.

Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pementasan atau pertunjukan teater yaitu sebagai berikut.1. TemaTema adalah pikiran pokok yang mendasari kisah drama. Pikiran pokok tersebut dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kisah yang seru dan menarik. Tema bisa diambil dari mana saja, bisa dari permasalahan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, percintaan, lingkungan alam, penyimpangan sosial dan budaya, kriminalitas, politik, isu globalisasi dunia, dan sebagainya. Tema dapat dipersempit menjadi sebuah topik, kemudian topik tersebut dikembangkan menjadi kisah dalam teater dengan dialogdialognya. Sementara itu, judul dapat diambil dari isi ceritanya.2. PlotPlot adalah rangkaian peristiwa atau jalan kisah dalam drama. Plot terdiri atas konflik yang berkembang secara bertahap, dari sederhana menjadi kompleks, klimaks, sampai penyelesaian. Adapun tahapan plot yaitu sebagai berikut.a. EksposisiPerkenalan tokoh melalui adegan-adegan dan dialog yang mengantarkan penonton pada keadaan yang nyata.b. KonflikPada tahapan ini mulai ada kejadian atau peristiwa atau insiden yang melibatkan tokoh dalam masalah.c. KomplikasiInsiden yang terjadi mulai berkembang dan menimbulkan konflikkonflik semakin banyak, rumit, dan saling terkait, tetapi belum tampak ada pemecahannya.d. KlimaksBerbagai konflik telah sampai pada puncaknya atau puncak ketegangan bagi para penonton. Di sinilah konflik atau pertikaian antartokoh mencapai puncaknya.e. PenyelesaianTahap ini merupakan akhir penyelesaian konflik. Di sini, penentuan ceritanya akan berakhir menyenangkan, mengharukan, tragis, atau menimbulkan sebuah teka-teki bagi para penonton.3. PenokohanPenokohan dalam teater mencakup hal-hal yang berkaitan berikut.a. Aspek FisikologisAspek ini berkaitan dengan penamaan, pemeranan, dan keadaan fisik tokoh. Keadaan fisik antara lain tinggi, pendek, warna rambut, rambut panjang atau pendek, gemuk, kurus, dan warna kulit.b Aspek SosiologisAspek ini berkaitan dengan keadaan sosial tokoh, yakni interaksi atau peran sosial tokoh dengan tokoh lain.c. Aspek PsikologisAspek ini berkaitan dengan karakter yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa atau kepribadian seorang tokoh. Jenis karakter dalam sebuah pementasan teater antara lain baik hati, keras, sombong, munafik, rendah diri, ramah, dan pemarah.4. DialogDialog adalah percakapan antartokoh (yang bersamaan dalam satu gerak atau adegan) untuk merangkai jalannya kisah. Dialog harus mendukung karakter tokoh, mengarahkan plot, dan mengungkap makna yang tersirat.5. BahasaBahasa merupakan bahan dasar naskah/skenario dalam wujud kata dan kalimat. Kata dan kalimat harus dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan secara komunikatif dan efektif.6. Ide dan PesanIde dan pesan dalam pertunjukan harus bisa dituliskan oleh penulis dan diimplementasikan di atas panggung oleh pemeran. Ide bisa didapat dengan cara merekayasa secara logis sehingga selain dapat menghibur, dapat juga menampilkan pesan moral melalui nilai-nilai pendidikan.7. SettingSetting atau latar adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya suatu adegan di panggung. Setting ini bisa mencakup tata panggung dan tata lampu.

;

apa saja unsur-unsur pementasan teater ? 4.5 5 tati Sunday, October 5, 2014 Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam pementasan atau pertunjukan teater yaitu sebagai berikut. 1. Tema Tema adalah pikiran pokok yang m...

Sebutkan unsur-unsur yang harus dirancang dalam pementasan drama

Drama adalah salah satu istilah yang sering di kenal bagi seluruh masyarakat Indonesia, sebab sejak dahulu sebelum kemerdekaan atau sesudah kemerdekaan, kata pementasan dalam drama menjadi sebuah tontonan atau hiburan yang menarik untuk menyampaikan pesan, baik dalam segi perbuatan, tingkah laku, bahasa, dan sebagainya. Adapun secara tektualnya jika menelisik lebih dalam ada beberapa unsur untuk pementasan sebuah drama.

Unsur Pementasan Drama

Pementasan drama adalah bagian daripada kategori penampilan yang ditunjukan kepada khalayak umum untuk dapat dinilai, disaksikan, sekaligus dinikmati. Sebagimana yang ada dalam arti film, namun menjadi pembedanya jikalau drama ada peran orang yang mengharuskan untuk menunjukan penampilannya.

Macam Unsur Pementasan Drama

Sedikitnya ada berabagai jenis unsur drama, diantaranya;

Naskah dalam sebuah drama dapat diartikan sebagai sebuah karangan yang isinya terdapat cerita atau lakon yang akan dijalankan dalam drama tersebut. Naskah drama menjadi unsur terpenting sebab naskah drama tersebut dijadikan sebagai rujukan dalam sebuah pementasan drama.

Pemain bisa diartikan sebagai seseorang yang memeragakan peran di dalam cerita atau yang terdapat dalam naskah. Pemain drama biasa disebut juga aktor atau aktris.

Sutradara dalam sebuh drama dapat diberi pengertian sebagai pemimpin yang ada dalam suatu pementasan drama. Sutradara bertanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang menyakut dengan jalannya cerita dalam drama tersebut.

Tata rias bias diartikan sebagai seseorang yang bertugas dalam smake up selurih pemain drama. Adapun untuk seseorang yang mengerjakan tata rias disebut dengan penata rias. Oleh karena itu meski tidak ikut andils ecara langsung akan tetapi tata risa memiliki fungsi yang signifikan dalam jalannya pementasan sebuah drama.

Tata busana bisa diakatakn sebagai suatu bagian seseorang yang mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model dan cara mengenakannya. Sehingga pemain yang akan memerankan drama dapat menghayati atau menggabarkan lakon yang telah ditujuknya.

Tata panggung dalam sebuah pementasan drama dapat diartikan sebagai seseorang yang bertugus menyiapkan segala tempat para pemain memeragakan lakon dramanya

Unsur pementasan drama yang berkaitan dengan latar belakang panggung yaitu tata lampu dalam pementasan sebuah drama, yang kerapkali dilakukan sebagai seseorang yang bertugas dalam pengaturan cahaya di panggung.

Penonton dalam pementasan drama bisa disebut sebagai pemain ketiga yang menimati pertunjukan sebuah drama. Tanpa adanya penonton drama yang diselenggarakan bisa dikatakan gagal, oleh karena itu meski menjadi bagian daripada sebuah unsur pemetasan drama penonton menjadi penilai daripada pertunjukan drama.

Setelah kita megulas panjang lebar mengenai unsur pementasan drama, selanjutnya sebagai tambahan tulisan ini akan mencoba untuk menguraikan lebih dalam tentang pemain yang diharapkan pemein tersebut dapat mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama dan menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi sesuai dengan watak tokoh dalam  pementasan drama

Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Setiap tokoh akan diperankan oleh seorang pemain. Agar berhasil memerankan tokoh-tokoh tadi maka pemain harus dipilih secara tepat. Pemain harus dipilih sesuai dengan karakter tokoh. Dalam upaya memilih pemain drama yang tepat, cara berikut dapat diterapkan:

  1. Naskah yang sudah dipilih dibaca berulang sampai paham. Dari dialog para tokoh  dapat diketahui karakter tiap-tiap tokoh.
  2. Setelah diketahui karakter tokoh kemudian pemilihan pemain yang cocok dan
    mampu memerankan masing-masing tokoh.
  3. Selain mempertimbangkan watak, perlu juga untuk mempertimbangkan perbandingan usia dan perkiraan postur tubuh.
  4. Kemampuan pemain menjadi pertimbangan penting. Pemain harus bisa memerankan
    tokoh sesuai yang dikendaki naskah.

Demikianlah ulasan mengenai drama yang menyangkut tengang, unsur-unsur pementasan dalam drama dan penejalasanya lengkap. Semoga dapat bermanfaat, bagi siapapun yang sedang atau ingin menyelenggarakan sebauah drama.